Anda di halaman 1dari 25

Konsep Pembelajaran Klinik

MUNICA RITA HERNAYANTI


1. Konsep dan managemen bimbingan klinik
2. Aspek aspek dalam pembelajaran klinik
3. Keunggulan pembelajaran klinik
4. Strategi belajar mengajar di lingkungan klinik
5. Isue isue terkait pembelajaran praktek klinik
6. Tantangan pada pembelajaran klinik
7. Komunikasi dalam bimbingan klinik dan perilaku
asertif
Pembelajaran Klinik

 Metode mendidik peserta didik di klinik yang


memungkinkan pendidikan memilih dan menerapkan
cara mendidik yang sesuai dengan tujuan, dan
karakteristik individual peserta didik berdasarkan
kerangka konsep pembelajaran (Nursalam, 2002)

 Alat pembelajaranmenghubungan berbagai teori yang


diperoleh dari berbagai mata ajar dan pengalaman
praktik dilaboratorium
 Menumbuhan rasa percaya diri
 Menimbulkan Kemampuan klinik
 Melaksanakan peran klinik secara aman
Prinsip Pembelajaran Klinik

 Memberikan kesempatan praktik pada peserta didik


untuk menerapakan teori
 Mengembangkan potensi peserta didik
 Memberi pengalaman belajar bekerja secara tim
 Memberikan pengalaman awal & memperkenalkan
dunia kerja professional.
 Membantu mengatasi masalah yang dihadapi
peserta didik
Siklus Pembelajaran Klinik

Persiapan Teori

Evaluasi dan
Tindak Lanjut Laboratorium

Pertemuan Pasca Pertemuan Pra


Klinik Klinik

Praktik Klinik
Komponen Pembelajaran Klinik

Student
Coach

Setting Patient
Komponen Pembelajaran Klinik

 Mahasiswa
 Aktif belajar
 Usia
 Ilmu pengetahuan

 Pembimbing (Dosen dan Pembimbing Klinik)


 Motivatoreksternal motivator
 Katalismempertahankan motivasi
 Moderatorreinforcement positif, memberi kesempatan belajar
 Assesor/ evaluator mengkaji, menilai, memberi masukan
 Sustainermempertahankan kemampuan mahasiswa
 Role model
Komponen Pembelajaran Klinik

 Wahana Praktik, Setting/ tempat


 Budaya/ iklim kerja

 Organisasi pelayanan

 Supervisi/ bimbingan

 Alat, sarana/ prasarana

 Panduan

 Penuntun belajar/ daftar tilik

 Pasien dengan berbagai kebutuhan dalam jumlah


yang cukup
Aspek dalam Pembelajaran Klinik

1. Aspek kolaborasi institusi pendidikan dan pelayanan


 Institusi pendidikan

Kerangka tujuan
tujuan

peserta didik

target ketrampilan

 situasi klinik yang diharapkan


Aspek dalam Pembelajaran Klinik

 Fasilitas
di pelayanan
administratif (naskah kerjasama)
Ruangan
Pembimbing klinik
Klien/ pasien

2. Aspek komunikasi antara pembimbing klinik dan


pasien
Keunggulan Pembelajaran Klinik

 Sisi Sistem Pembelajaran:


 Berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik
profesional
 Pembelajaran utuh dan profesional dalam satu
kesatuansangat dipengaruhi lingkungan/ tempat
praktik
 Peserta didik
 termotivasi oleh kesesuaian kompetensi

 partisipasi aktif pembelajaran klinik

 Pembimbing klinik:
 Peran profesional dalam pemikiran, tindakan, dan sikap
Kriteria Pembimbing Klinik (Nursalam, 2007).

 Memiliki pengetahuan keilmuan yang dalam dan


luas serta minimal setara dengan jenjang pendidikan
peserta didik
 Kompeten dalam kemampuan klinik
 Terampil dalam pengajaran klinik
 Mempunyai komitmen dalam pembelajaran klinik.
Pembimbing yang Efektif

 Sabar dan mendukung


 Memberikan pujian dan penguatan positif
 Memperbaiki kesalahan sambil tetep menjaga harga
diri siswa
 Mendengarkan dan mengamati
 Mahir dalam keterampilan
 Mendorong siswa mempelajari keterampilan baru
 Mendorong komunikasi terbuka/ dua arah
 Memberikan umpan balik segera
Proses Mencapai Keterampilan Klinis

3. Tahap mahir

2. Tahap Mampu

1. Tahap Awal
Proses Mencapai Keterampilan Klinis

 Tahap Awal (Skill Acquisition)


 Memerlukan latihan untuk belajar cara melakukan suatu langkah atau
urutan yang seharusnya dilakukan.
 Bantuan dan bimbingan diperlukan agar pelaksanaan benar pada
keterampilan klinis baru

 Tahap mampu (Skill Competency)


 Mahasiswa bisa melakukan langkah-langkah yng diperlukan dalam
urutan yang benar, tetapi mungkin untuk beralih dari satu langkah ke
langkah lainnya tidak secara efisien.

 Tahap mahir (Skill Proficiency)


 Mahasiswa secara efisien dan dengan tepat melakukan langkah-
langkah dalam urutan yang benar.
Sasaran Bimbingan

 Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri.


 membantu mahasiswa untuk mengenali dirinya baik dari segi
kemampuan maupun keterbatasan.

 Pengenalan terhadap lingkungan.


 memudahkan mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada disekitarnya.

 Pengambilan keputusan.
 membantu mahasiswa menentukan pilihan dan agar mahasiswa
bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang dipilihnya.
Sasaran Bimbingan
 Pengarahan diri
 Individu atau mahasiswa yang dibimbing akan berani
melaksanakan keputusan yang ditetapkannya, dan berusaha
mengarahkan dirinya pada kegiatan yang menguntungkan.

 Perwujudan diri
 Perwujudan diri merupakan kemampuan merealisasikan diri
(mewujudkan diri) yang merupakan tujuan akhir dari usaha
bimbingan, individu mampu mengembangkan kemampuannya
sesuai dengan minat dan bakatnya
Strategi Belajar

 Pertimbangkan:
Waktu yang diperlukan
Ruangan, peralatan

Biaya

Jumlah peserta
Metode

1. Metode pengalaman: penugasan klinik, pelaporan


tertulis, simulasi, permainan
2. Metode pemecahan masalah (problem solving)
3. Konferensi/ kelompok diskusi
4. Observasi
5. Bed side teaching
6. Nursing care study
7. dll
Issu terkait Pembelajaran Klinik

 Jumlah mahasiswa yang lebih banyak dari


pasien
 Fasilitas dasar ruangan yang kurang
memadai.
 Pembimbing klinik terlalu banyak tanggung
jawab kurang skill membimbing
 Kasus yang terdapat di kurikulum jarang
ditemukan.
Issu terkait Pembelajaran Klinik

 Target ketrampilan ???


 Proporsi mahasiswa dan pembimbing tidak
seimbang.
 Kurangnya role model
 Kecenderungan dosen hanya supervisi
singkat.
Tantangan Pembelajaran Klinik

 Memperkecil gap/ kesenjangan teori dan praktik


 Memperkecil jumlah mahasiswa
 Sistem rotasi yang efektif
 “Mempersiapkan dengan benar “ mahasiswa sebelum ke
klinik
 Penyamaan persepsi antara pembimbing klinik dengan
pembimbing dari institusi pendidikan
 Memperjelas alur pertangungjawaban ketika terjadi
permasalahan atau kasus pada klien yang diasuh oleh
mahasiswa
 Sistem dokumentasi
 Sistem reward
Komunikasi dalam Pembelajaran Klinik

 Pandangan positif
 Menerima peserta/ praktikan
 Mengembangkan respon pada lingkungan
 Komunikasi yang wajar, terbuka dan sentuhan pribadi
 Tunjukkan empati
 Tekankan tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran
 Memberi kesempatan belajar
 Memberi penghargaan dan evaluasi yang jujur
Perilaku Asertif

 Perilaku atau sikap asertif adalah ekspresi langsung, jujur,


dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan,
atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan
(Corey , 2007)
 mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan dan dipikirkan
pada orang lain
 tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain

 “Kepuasan” pada diri sendiri maupun orang lain


 mendukung terbentuknya hubungan interpersonal yang positif dengan
orang lain
~00000~
Tugas

 Bagi anggota kelas menjadi 5 kelompok


 Buatlah studi kasus (sesuai kelompok) :
 Asuhan kebidanan kehamilan
 Asuhan kebidanan persalinan
 Asuhan kebidanan nifas dan bayi baru lahir
 Asuhan kebidanan bayi balita
 Asuhan kebidanan Kesehatan Reproduksi/ Keluarga Berencana

 Susun role play dengan peran sebagai berikut:


 Pasien
 Keluarga pasien
 Praktikan 1
 Praktikan 2
 Bidan pembimbing lapangan
 Bidan bukan pembimbing lapangan
 Narator
 PJ Skenario

 Tugas di email ke municaadriana@gmail.com maksimal 1 hari sebelum presentasi


 Tugas dipresentasikan pada pertemuan ke-2
 Menyumbang nilai praktik dan penugasan.

Anda mungkin juga menyukai