ARTIKEL
ILMIAH BUKU
TULISAN
ILMIAH
ARTIKEL
ILMIAH
ARTIKEL
REVIEW
SPONSOR (Jika
PENULIS (TANPA
JUDUL (5—15 kata) Penelitian ada
GELAR)
sponsornya)
PENDAHULUAN
PENUTUP (BERISI
Referensi/Daftar
SIMPULAN DAN
Pustaka
SARAN)
Latar belakang kurang tajam dan belum
menggambarkan urgensi dilakukan penelitian
dengan dukungan data dan fakta yang menjadi
fokus permasalahan;
Metodologi pada tahapan penelitian, teknik
analisis data belum secara rinci diuraikan;
TEMUAN DALAM Belum pada aspek hasil-hasil temuan atau finding
ARTIKEL dibandingkan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya;
PENDIDIKAN &
Temuan penelitian memiliki dampak kecil bagi
SOSIAL pengembangan keilmuan;
HUMANIORA Lebih banyak paparan teori daripada
penelitiannya;
Pustaka acuan masih minim dari jurnal yang up to
date;
Lampiran uji similaritas.
1. Judul
5. Jelas dan tidaknya Gap Analysis (mengapa riset ini perlu dilakukan dan
KOMPONEN keunikan paper ini dibanding paper2 sebelumnya?)
KATA KUNCI Jumlah: 3-6 kata/istilah, dipisahkan oleh koma (,) atau
titik-koma (;)
(KEYWORDS)
Kata kunci menentukan apakah pekerjaan Anda akan
ditemukan atau tidak
Gap analysis
Mengapa riset ini perlu dilakukan?
Apa keunikan artikel ini dibanding artikel-artikel sebelumnya?
Tujuan penelitian
Menyatakan masalah penelitian yang akan dipecahkan dalam artikel
Metode penelitian ditulis secara lengkap dan terperinci
sehingga dapat diulang oleh orang lain (dapat
direproduksi).
Metode umum tidak boleh ditulis secara rinci.
Bagian ini berisi desain penelitian, teknik
METODE pengumpulan data, sumber atau peserta data, dan
teknik analisis data.
(METHODS) TIDAK BOLEH:
Metodologi terlalu singkat & tidak nampak pemisahan
antara teori dengan prosedur penelitian.
Tidak dilakukan pengukuran pada semua variabel.
Desain penelitian ini adalah ”Research and Development (R&D)” yang
dimodifikasi dari model Borg (1989). Tahap-tahap penelitian terdiri dari
tiga langkah, yaitu: tahap penelitian, tahap pengembangan alat ukur, dan
tahap pengujian alat ukur. Lokasi penelitian di SMA yang berada di
wilayah kabupaten Kuningan (daerah pegunun- gan), Kota Cirebon
(daerah pantai), dan Kabu- paten Majalengka (daerah pertanian). Kriteria
pengambilan sekolah ditentukan secara random berdasarkan passing
grade Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) di tiap Kabupaten/Kota dan di-
ambil satu sekolah kategori peringkat atas dan menengah. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa SMA kelas II yang ditentukan secara random,
dan diambil satu kelas dari kelas II IPA untuk tiap sekolah peringkat atas
CONTOH berjumlah 105 orang dan 110 orang dari sekolah peringkat menengah.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Analisis
METODE konsep, Kisi-kisi alat ukur keterampilan berpikir kritis, Alat ukur keteram-
pilan berpikir kritis: berupa butir-butir soal tes pilihan ganda untuk
memperoleh gambaran ke- terampilan berpikir kritis siswa baik secara
umum maupun secara konsep kimia. Teknik analisis data untuk data
kualitatif berupa jenis-jenis konsep, jenis-jenis indikator berpikir kritis
dianalisis secara deskriptif, dan data kuantitatif berupa data skor
penguasaan ke- terampilan berpikir kritis siswa diolah secara sta- tistik.
Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa SMA di
masing-masing Ka- bupaten/ Kota dilakukan uji statistik LSD.
Cobalah untuk sepenuhnya memahami data Anda.
Siapkan tabel & gambar dengan cara terbaik yang
bisa Anda lakukan dalam bercerita.
Atur hasil dalam urutan logis.
Temuan utama berkaitan dengan hipotesis awal
Sorot berbagai temuan dari yang sebelumnya dan yang
HASIL tidak terduga
Selalu berikan analisis statistik. Jangan terlalu sering
menggunakan "tren", "kecenderungan", atau
"perbedaan numerik”
Hasil dan Pembahasan kadang-kadang disiapkan dalam
satu bagian.
Di sini Anda memiliki kesempatan untuk meyakinkan
pembaca tentang hasil Anda.
Bantu dengan tabel dan grafik
Diskusi harus secara logis mengarah pada kesimpulan
Anda.
Presentasikan ringkasan hasil, dan hubungannya dengan
pertanyaan awal.
Bandingkan dengan hasil sebelumnya, tafsirkan hasil Anda.
Anda harus dapat memberikan beberapa jawaban mekanistik
(mengapa).
PEMBAHASAN Aplikasi yang mungkin
Keterbatasan dan kelemahan studi Anda
Jangan:
Lebih banyak hasil daripada pembahasan
Hanya membahas hasil analisis statistik
Mengulangi “hasil” pada bagian pembahasan
Menghilangkan hasil yang tidak sesuai dalam studi Anda
sendiri
Mengabaikan pekerjaan orang lain yang tidak sepaham
dengan Anda
Berdasarkan uji t terhadap nilai posttest kedua kelas penelitian,diperoleh tingkat signifikansi
(P) sebesar 0,019 atau memiliki tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (P<0,05). Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan pada kedua kelas
penelitian.
Adanya perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen juga ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan kognitif yang berbeda antara
kedua kelas penelitian. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t terhadap gain yang
diperoleh kedua kelas memiliki probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 (P<0,05) yaitu sebesar
CONTOH HASIL 0,014. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa kelas
eksperimen memiliki nilai posttest yang lebih tinggi daripada kelas control. Disamping itu,
DAN peningkatan kemampuan kognitif kelas eksperimen juga lebih besar, maka dapat dikatakan
bahwa kelas eksperimen memiliki hasil belajar kognitif yang lebih baik.
Perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ini disebabkan
PEMBAHASAN karena adanya perbedaan perlakuan ketika pembelajaran sains berlangsung. Kelas kontrol
diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Langsung, sedangkan kelas eksperimen di-
berikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis konteks untuk pengembangan soft
skills. Pada saat pembelajaran sains, kelas eksperimen diberikan kesempatan untuk berpikir,
berdiskusi dengan temannya, dan menyampaikan hasil diskusinya kepada seluruh kelas,
sedangkan kelas kontrol tidak demikian, akan tetapi kedua kelas tersebut sama-sama
memperoleh metode ceramah dan demontrasi (Payne, 2005).
Simpulan hendaknya singkat, padat namun penuh arti
serta informatif.