Anda di halaman 1dari 1

PENYEBAB HAMBATAN SAMPING

Hambatan samping merupakan aktivitas yang terjadi pada samping ruas jalan dan sering menimbulkan
pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelangsungan lalu lintas. Apabila aktivitas samping jalan tinggi maka akan
berpengaruh terhadap kapasitas dan kinerja jalan pada suatu wilayah. Contoh aktivitas hambatan samping adalah
pejalan kaki, penyebrang jalan, PKL (Pedagang Kaki Lima), kendaraan berjalan lambat (becak, sepeda, kereta kuda),
kendaraan berhenti sembarangan, kendaraan parkir di bahu jalan, dan kendaraan keluar-masuk pada aktivitas guna
lahan sisi jalan.

Pejalan kaki sering kali menimbulkan hambatan samping dikarenakan mereka


yang menyebrang tidak pada tempatnya (zebra cross dan JPO), sehingga
mereka yang menyebrang sembarangan dapat memperlambat laju lalu lintas
agar tidak terjadi kecelakaan.

Kendaraan – kendaraan yang parkir di bahu jalan dapat memperkecil


kapasitas jalan tersebut, dikarenakan memperkecil area lalu lintas di
jalan tersebut. Misalnya: jalan yang harusnya terdiri dari 3 lajur
menjadi 2 lajur karena kendaraan parkir tersebut.
Hal tersebut dapat diperparah apabila kendaraan tersebut akan keluar
dari area parkirnya, pada umumnya kendaraan mobil yang
menyebabkan hambatan samping paling besar, karena untuk keluar
parkir kendaraan mobil, membutuhkan space yang lebih besar
dibandingkan motor.

Aktivitas pasar dapat juga menjadi hambatan samping, dikarenakan


biasanya pedagang tersebut mengambil area jalan untuk membuka lapak
mereka, kondisi ini diperparah oleh kegiatan pembeli yang ingin membeli
dari lapak tersebut, terlebih lagi pembeli tersebut tidak hanya ada 1
melainkan ada banyak.

Tingkat hambatan samping telah dikelompokkan dalam lima kelas dari kondisi sangat rendah hingga sangat tinggi.
Kondisi ini sebagai fungsi dari frekuensi kejadian hanmbatan samping sepanjang ruas jalan yang diamati. Tingkat
hambatan samping dapat dilihat pada tabel berikut.

Sumber: MKJI 1997, 5-10

Anda mungkin juga menyukai