Anda di halaman 1dari 32

- Mekanika tanah merupakan cabang dari ilmu Teknik Sipil

yang mempelajari sifat-sifat tanah untuk perencanaan


struktur bangunan bawah maupun sebagai bahan konstruksi.
- Sifat-sifat tanah dipandang dari segi Teknik Sipil :
1. Tanah sebagai dasar pondasi :
- Kapasitas dukung (bearing capacity)
- Penurunan (settlement)
2. Bendungan :
- Kemiringan tanggul (slope = talud)
- Jumlah air yang meresap ke dalam tanggul
3. Pemadatan tanah :
- Kepadatan kering maksimum
- Kadar air optimum
- Jumlah lintasan pemadatan
BATUAN & TANAH (ROCK & SOIL)
Magma cair  batuan beku (batuan primer)
Fisika
Batuan lapuk butir-butir merupakan tanah
Kimia
Tempatnya :
- Sama dengan batuan induk  disebut tanah ‘residual’
- Pindah  disebut ‘transported soil’, misal tanah endapan
(alluvial)
• Pelapukan fisis  butir-butir masih asli (sifatnya sama
dengan batuan induk)
• Pelapukan kimia  butir-butir sangat halus < 1µ = 0,001 mm
Butir-butir koloid  lempung  melekat
STRUKTUR TANAH
Definisi: Susunan geometrik butiran tanah
- Faktor yang mempengaruhi:
* Bentuk
* Ukuran
* Komposisi mineral dari butiran tanah
* Sifat dan komposisi dari air tanah.
- Secara Umum tanah dikelompokkan:
* Tanah tak berkohesi (Cohesionless soil)
* Tanah kohesif (Cohesive soil)
 Struktur Tanah Tak Berkohesi:
1. Struktur Butir Tunggal (single-grained)
- Butiran tanah dalam posisi stabil
- Tiap-tiap butir bersentuhan satu terhadap yang lain
- Bentuk dan pembagian ukuran butiran tanah serta
kedudukannya mempengaruhi sifat kepadatan tanah

(a). Lepas (b). Padat


2. Struktur Sarang Lebah (Honeycombed)
- Pasir halus dan lanau membentuk lengkungan-
lengkungan kecil  merupakan rantai butiran
 Struktur Tanah Kohesif
- Tanah Lempung yang merupakan endapan dari
suatu larutan
- Bilamana lempung terdispersi didalam air 
partikel-partikel tanah akan berjauhan satu dg yg
lain Endapan yg terbentuk mempunyai struktur
terdispersi dan semua partikel akan berorientasi
kira-kira sejajar satu sama lain (Gb. a)
- Dg adanya gerakan acak didalam larutan 
butiran menggumpul ke dalam gumpalan yg besar
dg butiran memp hub tepi permukaan (muatan
pos tepi butiran ke muatan neg permukaan butiran
= flokulasi) gumpalan menjadi besar 
mengendap  struktur terflokulasi (Gb.b)
- Apabila garam ditambahkan kedalam larutan
lempung air yang asalnya sudah terdispersi (Gb.c)
Tanah tercampur bahan-bahan organik  tanah organik
Butir-butir yang sudah terjadi dapat membeku/ mengkristal
akibat panas, tekanan, bahan pengikat  disebut batu sekunder
Contoh : marmer, batuan pasir. Cadas  batu peralihan.

SIFAT-SIFAT UMUM & KLASIFIKASI


Nama, gradasi dan ukuran, berat jenis, kembang susut
• Sifat mekanis = kuat geser  kohesi ( c )
 Gesekan/friksi ( φ)
• Sifat mampat = perubahan volume akibat perubahan tekanan
• Sifat rembes = permeabilitas
• dsb
UKURAN BUTIR-BUTIR TANAH
- Kerikil
- Pasir
- Lanau/lumpur
- Lempung
• Tergantung ukuran butir dan sifatnya.
• Standar yang dipakai, Mis: ASTM (American
Society for Testing Materials), AASHTO (American
Association of State Highway and Transportation
Officials), Unified Soil Clasification System (USCS),
dll
0,01 0,001
Tanah dalam praktek : terdiri dari bermacam-macam
fraksi
Nama tanah  fraksi terbanyak atau sifatnya yang
paling dominan
Misal: 45% pasir + 55% lempung  disebut tanah
lempung
• Lempung pasir/berpasir/kepasiran = sandy clay
• Pasir kelempung = clayey sand
• Lempung kelanauan = silty clay
• Lanau pasiran berkerikil = gravelly sandy silt
Tanah kohesif : nilai c besar, φ kecil ( c-soil)
Tanah non kohesif : nilai φ besar, c kecil (φ -soil)
c- φ -soil
Tanah pasir dan yang lebih kasar = tanah berbutir kasar
Tanah silt dan clay = tanah berbutir halus

Baik/buruknya tanah ditinjau dari gunanya


Secara umum : - semakin padat makin baik
- tanah campuran umumnya lebih baik
daripada tanah murni
Contoh :
* Lempung murni : - melekat, rapat air
- kembang susut
* Pasir murni : - lebih kuat, permeable
- butir-butir lepas, mudah longsor
* Lempung + pasir: cukup rapat air, cukup stabil
* Silt : tanah murni paling buruk
* Tanah organik  jelek: warna tua, mudah mampat, proses
pelapukan belum selesai
* Tanah napal : tanah yang tercampur dengan kapur
• Lempung napal
• Lanau napal
1. (a). Berat Jenis (butiran) tanah = Specific Gravity (Gs)
The specific gravity of solids (Gs) is the ratio of the unit
weight of the solids (weight of solids divided by
volume of solids) to the unit weight of water
Ws
Vs  Ws
Gs 
w Vs  w
Mis : pasir kuarsa : Gs = 2,65
Lempung : Gs = 2,4  2,9 (rata-rata 2,7)

(b) Berat volume butir-butir (Unit Weight of solids)


Ws
s  (gr/cm3, kg/dm3, t/m3)
Vs
2. Angka Pori (void Ratio) :
Perbandingan antara volume pori dengan volume
bagian padat dalam tanah.

Vv
e
Vs
e makin kecil  Vv kecil  makin padat
tanpa pori : e = 0
pasir e = 0,35 – 1,0 (rata-rata e = 0,5)
lempung e = 0,67 – 1,50
tanah organik e = 9
3. Kadar Pori (Porositas) :
Perbandingan antara volume pori dengan volume tanah
seluruhnya
Vv
n (dalam %)
V
Hubungan e dan n :
Vv Vv Vv / V n
e   
Vs V  Vv 1  Vv / V 1  n
n e
e atau
n
1 n 1 e
0,35
Mis: e  0,35  n   0,26  26%
1  0,35

Anda mungkin juga menyukai