Anda di halaman 1dari 31

BED SITE TEACHING

Pembimbing:
Nina Surtiretna, dr., Sp.A., M.Kes
Oleh :
Fika Fadlila Rosalina 12100115079

SMF Ilmu Kesehatan Anak


Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
RS Muhammadiyah Bandung
2016
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. F
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Cikoneng
• Tanggal lahir : 18 Desember 2015
• Umur : 8 bulan
• Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
• Masuk RS : 5 September 2016
• Tanggal pemeriksaan : 6 September 2016
IDENTITAS ORANGTUA PASIEN
• Nama Ibu : Ny. I • Nama ayah : Tn. Y
• Umur : 37 tahun • Umur : 37 tahun
• Pekerjaan Ibu : IRT • Pekerjaan : Swasta
• Pendidikan : D3 • Pendidikan : D1
KELUHAN UTAMA

Ruam merah seluruh tubuh


ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan ruam merah diseluruh tubuh sejak 4 hari
SMRS. Ruam merah muncul pertama mulai dari dahi kemudian ketangan dan
akhirnya kena ke seluruh tubuh. Ibu pasien mengatakan bahwa ruam merah
awalnya hanya timbul hanya sedikit tetapi 1 hari SMRS kemudian ruam merah
timbul ke seluruh tubuh. Ibu pasien mengatakan bahwa ruam baru ini terus
menerus ada dan belum berkurang hingga sekarang. Ruam pada pasien disertai
dengan adanya seperti bruntu-bruntus yang berukuran kecil.
Keluhan ruam merah disusul dengan adanya demam tinggi sejak 1 hari
SMRS. Demam dirasakan mendadak tinggi dan tidak turun apabila tidak diberi
obat. Saat diberikan obat demam mulai turun namun tidak lama demam kembali
naik. Ibu pasien mengatakan bahwa demamnya selalu diukur dengan thermometer
dan suhu tertingginya adalah 39,4 derajat Celcius dan demam terendahnya adalah
37 derajat Celcius. Ibu pasien mengatakan saat ruam merah timbul tidak disertai
dengan adanya mata merah, batuk, dan pilek. Ibu pasien juga menyangkal bahwa di
bagian mulut dalamnya ada bercak putih. Saat ini ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya tidak pernah menggaruk-garuk ke bagian bagian ruam merah.
Ibu pasien mengatakan bahwa demam dan ruamnya tidak disertai mata merah,
benjolan dileher. Ibu pasien juga menyangkal adanya batuk, pilek, bintik kemerahan yang
berawal dari belakang telinga yang kemudian menyebar keseluruh tubuh, dan tidak ada
sariawan dibagian muut dalam. Ibu pasien juga menyangkal bahwa pasien terlihat lemah,
ruam merah yang berasal dari tangan, kaki, mulut, dan tidak ada penurunan nafsu makan.
Ibu pasien menyangkal bahwa pasien pernah mengalami demam hingga menggigil, ada
kemerahan pada lidah. Ibu pasien juga menyangkal adanya ruam merah yang berisi cairan
diseluruh tubuh. Saat ruam muncul, ibu pasien mengatakan bahwa pasien sedang tidak
meminum obat-obatan apapun.
Ibu pasien juga menyangkal semenjak ada ruam merah dan demam tinggi ada
penurunan kesadaran dan kejang. Ibu pasien juga menyangkal juga bahwa
pasien nafasnya menjadi cepat. Ibu pasien menyangkal bahwa pasien ada
keluhan keluar cairan dari telinga.
Ibu pasien mengatakan bahwa sebelum ruam timbul pasien dalam keadaan baik-
baik saja, namun 2 hari sebelum ruam merah timbul ibu memakan tuna. Ibu pasien
mengatakan bahwa dilingkungan sekitarnya tidak ada yang menderita keluhan yang sama
dengan pasien. Saat ini pasien belum melakukan imunisasi campak karena usia pasien
masih 8 bulan.

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah melakukan pengobatan kepuskesmas 2 hari
SMRS dan diberi obat CTM namun keluhan tidak kunjung menghilang. Lalu pasien
berobat kembali ke RSUD Al-Ihsan dan belum mendapatkan terapi apapun. Setelah dari
RSUD Al-Ihsan kemudian di rujuk ke RSMB. Kemudian pasien di rawat di RSMB, hari ini
merupakan hari perawatan ke 1 dan sudah mendapatkan obat demam, infusan dan keluhan
ruam merah masih ada, namun demam sudah mulai turun.
Minggu,
Rabu, Sabtu 2/9/2016 3/9/2016 Senin 5/9/2016
Senin 4/9/2016
31/8/2016 berobat ke Demam tinggi, Poli RSMB-
Puskesmas ruam merah RSUD Al-Ihsan
Ruam Merah Rawat
seluruh tubuh
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah dirawat atau


melakukan pengobatan yang lama. Ini merupakan pertama kalinya pasien
dirawat di RS.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti
pasien saat ini.
RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN

Selama masa kehamilan, Ibu Pasien rutin melakukan pemeriksaan setiap 1 bulan ke dokter
spesialis kandungan. Selama masa kehamilan pasien, ibu sering mengalami flek sejak kehamilan bulan
pertama. Ibu rutin meminum obat dari dokter kandungan berupa vitamin.

Pasien lahir dari seorang ibu P2A0 yang merasa hamil 38 minggu, lahir secara section
dikarenakan panggul sempit. Persalinan ditolong oleh dr.SpOG. Bayi lahir dengan berat 2800gr, panjang
badan 48cm dan lingkar kepala Ibu Pasien tidak ingat. Menurut keterangan bayi lahir langsung menangis
saat dilahirkan. Pasien sempat dirawat selama 3 hari karena kuning namun menyangkal bahwa ada
keluhan kebiruan ketika pasien sedang mete ataupu menangis.
RIWAYAT NUTRISI
• 0 sampai 6 bulan : ASI ekslusif

• 6 bulan – saat ini : ASI + bubur susu


RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS BICARA SOSIAL
Angkat kepala: lupa Memegang kue Cooing: 2 bulan Mengenal ibu 3
Tengkurep : 6-7bl sendiri: 7 bulan Bubbling : 6 bulan
Merangkak: 8 bln bulan Mengenal orang
lain 6 bulan
RIWAYAT IMUNISASI
IMUNISASI WAKTU TEMPAT
BCG 1 Bulan Posyandu
Hepatitis B Lahir/2/3/4 Rumah sakit & Posyandu
Polio 1/2/3/4 bulan Posyandu
DPT 2/3/4 bulan Posyandu
Campak - -
SOSIAL, EKONOMI & LINGKUNGAN
Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi menengah. Saat ini pasien
tinggal di rumah orang tua bersama 11 orang lainnya. Dikatakan bahwa rumah
tersebut seperti rumah kontrakan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

• Kesadaran : Komposmentis

• Tekanan Darah :-

• Nadi : 96x/ menit, isi cukup dan regular

• Suhu Badan : 36,4 ˚C

• Pernafasan : 30x/ menit, regular


STATUS GIZI
BB = 8 kg
LK = 44 cm
PB = 72 cm

- BB/U : antara 0 s/d 2 SD (normoweight)


- PB/U : antara 0 s/d 2 SD (normoheight)
- LK/U : antara 0 s/d 1 SD (normocephal)
Kesimpulan: Status gizi baik
• Kulit : ruam kemerahan (+), ptekiae (-) vesikel (-)

• Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran KGB

• Otot : eutrofi

• Tulang : tidak ada deformitas

• Sendi : tidak ada nyeri sendi


Status Dermatologikus
a. Distribusi lesi: Generalisata
b .Karakteristik lesi
 Multiple
 Sebagian diskret dan sebagian lagi konfluen
 Bentuk tidak beraturan
 Ukuran lesi kira-kira 0.2 x 0.2 sampai 0.5 x 0.5 cm
 Batas tidak tegas
 Lesi sebagian setinggi permukaan kulit normal, sebagian indulasi dari
kulit disekitarnya.
 Kering, crusta (-)
c. Efloresensi : Makulopapular eritem
Pemeriksaan Khusus
• Kepala : Normocephal, bentuk simetris
• Mata : Conjungtiva anemia (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil bulat
isokor, Reflek cahaya (+/+), Injeksi conjungtiva (-/-)
• Hidung : Simetris, Deviasi Septum(-), Epistaksis (-), Sekret (-/-)
• Telinga : Sekret (-), membrane timpani intak
• Mulut : Mukosa lembab, perioral sianosis (-)
• Faring : Tidak hiperemis
• Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
• Gigi : belum erupsi
Toraks
Abdomen
• Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan
simetris • Inspeksi : Datar
• Palpasi : simetris, hantaran sama
• Auskultasi : • Auskultasi : Bising usus (+)
Bunyi paru VBS Kanan Kiri
• Palpasi : Lembut, Hepar dan
sama, Slem (-/-),Crackless
(-/-),wheezing (-/-) spleen tidak terdapat pembesaran
Bunyi jantung S1/S2 murni
regular, murmur (-), Gallop(-) • Perkusi : Timpanik
• Perkusi : Sonor
Ekstremitas : Parachute : (+)
Tonus : Normotonus Steping : (+)
Clonus : (-) Chadock : (-)
Trofi : (-) Head lag : (-)

Status Neurologi :
Reflek Fisiologis (Primitif)
Moro : (-)
Rooting : (-)
Babinski : (+)
Palmar-plantar Grasp : (-)
Rangsang meningeal
• Kaku kuduk :-

• Brudzinski I/I/III : -/-/-

• Laseque : -/-

• Kernig : -/-
RESUME

Pasien perempuan berusia 8 bulan dengan status gizi baik, datang dengan keluhan ruam
merah seluruh tubuh sejak 4 hari SMRS. Ruam merah menyebar secara sentripetal. Ruam merah
diawali dari dahi kemudian ke tangan lalu keseluruh tubuh. Selain itu ruam merah disusul
dengan ada demam tinggi 1 hari SMRS. Demam paling tinggi 39,6 derajat Celcius, setelah
demam tinggi terjadi ruam merah timbul ke seluruh tubuh.
Pemeriksaan didapatkan keadaan umum Compos mentis dan PCS 15. Pada tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik kulit didapatkan makulopapupar eritema,
dengan distribusi lesi general, bentuk tidak beraturan, ukuran 0.2-0.5 cm dan pemeriksaan fisik
lainnya dalan batas normal.
DIAGNOSIS BANDING
• Hipersensitivitas tipe 1 (Alergi tipe lambat terhadap tuna)

• Morbili stadium erupsi

• Rubella

• Eksantum subitum

• Demam scarlet
USULAN PEMERIKSAAN
• Hematologi rutin (Hb, Ht, eritrosit, leukosit, WBC count, trombosit)
• Hitung jenis
• Tes serologi: IgE
DIAGNOSIS KERJA

“Hipersensitivitas tipe 1 (Alergi tipe lambat terhadap tuna)”


TATALAKSANA
Terapi Umum
• Rawat inap dan tirah baring
• Edukasi:
Penyakit pasien kepada orang tua
Lakukan imunisasi campak saat usia 9 bulan dan ulangan pada usia 5
tahun.
• Nutrisi: 800kkal/hari terdiri dari ASI, bubur susu
Terapi Khusus
• Terapi cairan (holiday segar) : 800ml dengan kecepatan pemberian
10gtt/menit terdiri dari cairan infus dan ASI
• Parasetamol 10-15mg/kgBB (80mg)
3 x 3/4 Corg (bila demam)
• Kortikosteroid: Dexamethasone 0.5-1 mg/kgBB
4-8mg i.v
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai