Anda di halaman 1dari 30

INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN

TOXOPLASMA
Pendahuluan

 Toxoplasmosis adalah infeksi protozoa,


penyebab T. gondii pada mamalia (manusia
hospes perantara, kucing hospes definitif)
 Penularan :
 makanan (daging mentah yang mengandung
kista)
 kontak kotoran kucing yang terinfeksi
 kongenital
Indikasi pemeriksaan toxoplasmosis :

• riwayat infertilitas
• abortus berulang kali
• bayi lahir mati, bayi lahir dengan kelainan
kongenital
• penderita imunokompromise (AIDS,kanker)
Morfologi
• T. gondii terdapat 3 bentuk : takizoit , kista
dan ookista

• Takizoit :
- hospes perantara dan hospes definitif
- ditemukan saat infeksi akut
- otak, otot skelet, otot jantung dan mata
• Kista :
- hospes : dapat ditemukan seumur hidup
- stadium tidak aktif
- pada infeksi kronis ditemukan terutama di
otak
Sikus hidup & cara penularan

• Penularan T. gondii : kongenital, konsumsi


daging yang terkontaminasi kista, kotoran
kucing yang mengandung ookista

• Siklus hidup :
- Fase seksual (enteroepitelial)  kucing
- Fase aseksual (extraintestinal)  hospes
perantara (mamalia, unggas, rodensia)
Tes Laboratorium
 Hematologi rutin :
- leukositosis atau leukopenia , awal infeksi
limfositosis dan monositosis
- trombositopenia pada bayi
- peteki atau ekimosis : infeksi kongenital
- eosinofilia pada bayi baru lahir

 Kimia Klinik :
peningkatan gamma globulin serum
• Tes serologi :
a. Dye test dari Sabin dan Feldman
menggunakan T. gondii hidup
b. Indirect Fluorescent Antibody (IFA)
positif jika titer lebih 1 : 32, menentukan
IgM atau IgG
c. Indirect Hemagglutination Test (IHA)
skrining dan penelitian populasi
d. ELISA
IgM, IgG, IgA, IgE anti-toxoplasma
e. Immunosorbent Agglutination
Assay (ISAGA) sensitif mendeteksi
IgM
f. Toxoplasma IgG avidity
Tes paling baik digunakan pada
wanita hamil usia kehamilan 16
minggu
Jika IgG + IgM + dilakukan
toxoplasma IgG avidity
Interpretasi :
• indeks aviditas > 0,3 : infeksi terjadi lebih dari 4
bulan yang lalu
• Indeks avidity < 0,2 : infeksi terjadi kurang dari 4
bulan
Isolasi T. gondii
- dapat dari jar. otak, otot, darah
- isolasi jaringan melalui biopsi hanya
menunjukkan adanya kista, bukan penanda
infeksi akut
 Toxoplasmosis dapatan
- serokonversi IgG – ke + atau peningkatan
titer IgG pd pem. serial sebanyak 2 x
- IgM dan atau IgA positif
- aviditas IgG rendah
 Toxoplasmosis kongenital
- IgM dan atau IgA positif
- IgG menetap pada tahun pertama kelahiran
- aviditas IgG tinggi
RUBELLA
Rubella

• Menyebabkan campak jerman, infeksi subklinik


ringan dgn karakteristik exanthem pada dewasa
& anak2
• Transmisi langsung lewat kontak atau droplet
nasofaring
• Menyebabkan cacat lahir jika infeksi terjadi pd
masa fetal
• Periode inkubasi 14-21 hari
Tes Rubella

• Menilai status imun rubella


• Mendukung diagnosis infeksi rubella
• Menilai kemungkinan rubella pd
wanita hamil
Interpretasi

• Positif ( ≥ 10 IU/ml)
Indikasi infeksi lalu atau vaksinasi
• Equivocal ( 5-10 IU/ml)
Indeterminate
• Negatif ( < 5 IU/ml)
Tdk menyingkirkan infeksi primer
saat ini
CYTOMEGALO
VIRUS
Infeksi CMV

• infeksi akut CMV, karakteristik herpes-virus,


hasil infeksi laten yang panjang dgn infeksi
reaktivasi periodik ke fase replikasi
• Paling sering dialami pasien imunokompeten
yg mengalami penyakit akut paling sering
dgn sindrom mononukleosis dgn faringitis,
limfadenopati & splenomegali. Hasil lab
didptkan peningkatan enzim transaminase &
limfosit atipik
Infeksi CMV

• Infeksi fetal merupakan hasil transmisi vertikal


selama infeksi akut atau rekuren pd ibu hamil.
Bisa jg melalui ASI. Kebanyakan asimptomatik
pd saat lahir, tp nanti berkembang mjd
kehilangan pendengaran, cacat dan disfungsi
organ
• Manisfestasi mencakup: IUGR, mikrosefali,
kalsifikasi intrakranial, hepatosplenomegali,
jaundice, retinitis, trombositopenia, purpura
Infeksi CMV

• Infeksi pd pasien
imunokompromais bisa akut, baru
didapat, reaktivasi infeksi laten
• Transmisi juga bisa melalui
transfusi darah & transplantasi
organ
Tes laboratorium CMV

• Kultur (ibu: darah ; neonatus: urin, saliva, darah,


jaringan -2 minggu pertama kehidupan-)
Kultur virus : 3 minggu inkubasi utk
mendapatkan hasil final
• Antigenemia : antibodi monoclonal utk deteksi
antigen CMV (CMV pp65 antigenemia)
• Molecular diagnosis : viral load
• Histopatologi
• Serologi : utk diagnosis infeksi akut dan status
imun
Herpes simplex
VIRUS
HSV

• Anggota herpesviridae
• Transmisi virus melalui kontak personal
• Infeksi genital disebabkan HSV2
• Infeksi genital yg disebabkan HSV1
cenderung lebih ringan dan berkaitan dgn
angka kekambuhan yg rendah
Infeksi HSV berkaitan erat dgn
1. Orofaringeal primer: biasanya asimtomatik
atau gejala2 ringan
2. Genital primer: bermanifestasi sbg erupsi
papulovesikular genital
3. HSV keratokonjungtivitis: fotofobia, berair
4. Skin
5. CNS: severe sporadic encephalitis
6. Neonatal: bisa tjd kapan saja pd umur
antara kelahiran dgn umur 4 minggu.
Biasanya terinfeksi dr sekresi genital ibu
saat proses kelahiran
Bentuk umum infeksi neonatal

a) Disseminated disease of
multiple organ disease
b) Localized CNS disease
c) Localized infection of skin, eyes
& mouth
Tes laboratorium HSV

• Kultur: HSV dpt diisolasi dgn kultur virus yg


diperoleh dr vesikel, ulkus atau jaringan yg
terinfeksi
• Histologi
• Diagnosis molekular: Teknik NAA* digunakan
utk deteksi DNA HSV pd jaringan, CSF, dan
jenis spesimen lain. PCR merupakan pilihan
tes diagnostik bila dicurigai adanya infeksi
CNS. Pada ensefalitis, PCR CSF merupakan
pilihan diagnostik dgn sensitivitas dan
spesifisitas >95%
*nucleic acid amplification
Tes laboratorium HSV

• Serologi: digunakan utk mendeteksi infeksi


masa lalu dan menilai risiko pasien thd infeksi
• Metoda: ELISA, western blot, imunoblot
• Mampu membedakan HSV1 dan HSV2
• Western blot merupakan baku emas utk
deteksi antibodi spesifik

Anda mungkin juga menyukai