Anda di halaman 1dari 20

EPIDEMIOLOGI

Kanker Leher Rahim


PUSKESMAS ONEKORE
2019
Alat Reproduksi Wanita
 Terdiri dari indung telur
(ovarium), saluran telur
(tuba), rahim (uterus), leher
rahim (serviks), vagina,
kemaluan (vulva)
 Terbentuk saat janin 5 bulan
 Rahim terletak di dalam
rongga perut bagian bawah
di belakang kandung kemih
Penyakit Alat Reproduksi
 Gangguan keseimbangan hormonal berupa
gangguan haid
 Penyakit Infeksi : keputihan, radang sal. Telur,
radang lahir rahim, TORCH dll
 Tumor : myoma, kanker leher rahim dll
Kanker Leher Rahim
 Pembunuh wanita
nomer dua setelah
kanker payudara
 Di negara maju 75%
ditemukan pada
stadium dini (AS
12.000 pasien baru/th)
 Di negara berkembang
75% ditemukan pada
stadium lanjut (stadium
2 dan 4)
 Di Indonesia : 90-
100/100 ribu pddk
 RSCM : 400 pasien
baru/tahun, kematian
akibat kanker leher
rahim 66%
Prevalensi di Indonesia
 Data Depkes Tahun 2012 terdapat 90-100
kasus kanker leher rahim per 100 ribu
penduduk.
 Setiap tahun terdapat 15 ribu kasus baru. 8000
diantaranya meninggal dunia. Satu perempuan
meninggal setiap jamnya karena penyakit ini.
Sumber (Media Indonesia.com).
Penyebab Kanker Leher Rahim
 Penyakit Menular Seksual karena :
-99% HPV (Human Papiloma Virus),
ada 100 tipe. Tipe high risk : HPV 16
HPV 18, HPV 31, HPV 33, HPV 45.
Tipe lain : Kutil/papiloma, tumor jinak
-Trichomanas
-Herpes Genitalis
MajalahKesehatan.com
Kanker Leher Rahim
 Satu-satunya kanker
yang bisa dicegah/
diobati 100% sembuh
pd stadium dini
 Keganasan terjadi pada
usia 35-55 th, jarang di
bawah 20 th
 Stadium dini tidak
bergejala
 Stadium dini dapat
dideteksi dengan
pemeriksaan pap smear
Faktor Resiko Kanker Leher Rahim
 Aktivitas seksual pada usia kurang dari 18 th
 Sering berganti pasangan seksual, termasuk
suami (mediator)
 Ibu yang melahirkan banyak anak
 Kurang kebersihan alat kelamin
 Sering infeksi di daerah kelamin (PMS)
Gejala Kanker Leher Rahim
 Stadium prakanker : tidak ada gejala
 Stadium kanker :
 Perdarahan (ringan dan pasca sanggama)
 Keputihan yang tidak kunjung sembuh walaupun sudah
diobati dengan obat keputihan, bau busuk, seperti
nanah, warna semu merah karena bercampur darah.
 Nyeri pada panggul
 Anuri (tidak bisa BAK)
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
 Pap Smear
 IVA (Inspeksi Visual Asam
Asetat)
 Servikografi(HITEROSKOPI)
 Gineskopi
 Kolposkopi
 Biopsi
Pap smear
HYSTEROSKOPI
Kolposkopi

MajalahKesehatan.com
Pap Smear
 Sejak th 1928 oleh dr. George
Papnicolau
 Mudah, murah, aman, non
infasif, sensitifitas 90%
 Dimulai sejak 1 th setelah
berhubungan seksual/nikah,
dan dilakukan secara terus
menerus 1 tahun sekali
 Jika 2 tahun berturut-turut
normal, boleh 2 tahun sekali
 Di AS, th 1955-1992, angka
kematian turun hingga 74%,
tahun selanjutnya turun hingga
4% pertahun, karena kesadaran
pap smear tinggi
Inspeksi Visual dengan
Asam Asetat (IVA)
 Tes dengan asam asetat (cuka). Bila terdapat
lesi kanker, leher rahim akan berubah warna
menjadi agak keputihan

Leher rahim normal Leher rahim curiga kanker


Keunggulan IVA
 Keunggulan IVA dibandingkan Papsmear:
 Tidak perlu alat laboratorium yang canggih
 Tidak perlu teknisi lab khusus untuk pembacaan
hasil tes
 Hasilnya langsung diketahui
 Biayanya sangat murah
Vaksin Kanker Leher Rahim
 Mulai beredar April 2007, di Indonesia mulai Juni
2007
 Mencegah infeksi HPV, diberikan sebelum terkena
infeksi
 Hanya efektif mencegah 4 tipe HPV (dari 100)
 Diberikan bulan ke-0, ke-1dan ke-6
 Masa proteksi 50 bulan, selanjutnya booster ulangan
 Mahal : 1 juta
 Lebih bagus diberikan pada wanita sebelum
melakukan hubungan seksual pertama kali.
Penanganan Kanker Leher Rahim
 Tergantung pada stadium dan kondisi pasien
 Terapi : Operasi, Radiasi, Kemoterapi
 Stadium kanker :
 IA1 & IA2 : trachelectomy (operasi sebagian leher
rahim)
 Pengangkatan rahim (histerektomi)
 Kombinasi : Operasi, radiasi dan kemoterapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai