Anda di halaman 1dari 10

HIV AIDS

NURUL SETYOWATI / XI MIPA 1/ 30

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Peta Konsep Peta Konsep

PENGERTIAN

CIRI” PENGIDAP
HIV

HIV AIDS STUDI KASUS


PENULARAN HIV

FAKTOR YANG TIDAK


MEMPENGARUHI
PENULARAN HIV

PENCEGAHAN
PENULARAN HIV
Apa
Apa itu
itu HIV
HIV AIDS
AIDS ??

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah


kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh,
sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang
mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus
(jasad sub-renik) yang disebut
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Bagaimana
BagaimanaMengetahui
MengetahuiSeseorang
Seseorang Mengidap
MengidapAIDS
AIDS ??

Sejak tertular sampai dengan mendapat infeksi oportunistis, tidak mudah


menyatakan seseorang mengidap HIV hanya dengan melihat secara fisik. Penyakit ini
secara dini hanya bisa diketahui jika dilakukan dengan pengujian di laboratorium.
Pengujian dilakukan dengan mengukur adanya zat anti (antibodi) dalam darah
penderita. Dalam hal ini, seseorang yang tertular HIV melampaui tahapan (atau stadium)
sebagai berikut.

Stadium Inkubasi
Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah putih. Umumnya,
belum ada gejala apa-apa. Sebagian orang mungkin merasa lelah, kehilangan
selera makan, sedikit pembengkakan pada kelenjar getah bening (di ketiak, leher, dan
paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat ditentukan. Namun, penderita
sudah bisa menularkan HIV ke orang lain.
.
Stadium Awal (Window Period)
Sesudah 3-6 bulan, baru pemeriksaan darah tersebut akan menunjukkan
tanda HIV positif atau disebut seropositif. Artinya, dalam tubuh orang
tersebut telah terbentuk zat anti (antibodi) terhadap virus HIV. Seseorang
yang seropositif HIV kemungkinan akan tetap sehat atau hanya menderita
tanda atau gejala sakit biasa. Penderita kadang hanya mengalami
pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, berkeringat, diare,
dan beberapa infeksi ringan.

Stadium Tenang
Masa ini umumnya berjalan sekitar 2-10 tahun (rata-rata 5 tahun). Pa da masa ini,
penderita secara fisik mungkin kelihatan normal atau hanya sakit ringan yang
umum. Namun, secara perlahan, HIV akan menghancurkan sistem kekebalannya.

Stadium AIDS (Full Blown)


Pada masa ini, virus akan menghancurkan sebagian besar atau seluruh sistem
kekebalan tubuh sehingga mulai tampak adanya infeksi oportunistis. Contohny
a adalah radang paruparu, kanker kulit, TBC, penyakit saraf, penyakit salur
an pencer naan, dan berbagai kanker lainnya. Penyakit-penyakit ini sulit dis
embuhkan. Umumnya, jika keadaan penderita semakin memburuk, penyakit
tersebut bisa menyebabkan kematian.
Studi Kasus
Studi Kasus
Seorang wanita 21 tahun dirawat dengan keluhan batuk lama, demam, berat badan
yang drastis, diare kronis, nyeri telan, luka pada mulut dan labia mayora. Radiologi
torak didapatkan infiltrat pada kedua paru. Penderita sebelumnya telah dirawat
sebagai penderita HIV/AIDS dan Tuberkulosis (TB) paru (kasus drop out). Hasil
laboratorium didapatkan CD4 absolut : 6; CD 4 % : 3 % , hasil sputum didapatkan
bakteri tahan asam (BTA), ulkus pada oral dan pada labia mayora.

Penderita dirawat di ruang isolasi, diberikan : O2 3 – 4 liter/menit,


infus RL / D5 / Aminofusin, dipasang nasogastric tube. Parasetamol 3x500 mg,
tranfusi packet red cell (PRC), Kotrimoksazole 1x960 mg, Nystatin oral
drops 4x2 cc, Fluconazole oral 1x100 mg, Fusidic cream pada labia mayora,
Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg, Ethambutol 1000 mg. Dalam 4 hari pertama keadaan
umum membaik, diare berkurang.

Hari berikutnya keadaan umum menurun diberikan tambahan antibiotika


Ciprofloxacin 200mg/12jam. Penderita dirawat selama 12 hari dengan diagnosa
kerja HIV/AIDS dan TB paru serta infeksi opportunis, penderita meninggal
dunia setelah dirawat 12 hari.
Bagaimana
Bagaimana HIV
HIV dapat
dapat ditularkan
ditularkan ??
Penularan lewat sanggama
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi adalah melalui hubungan
seksual. Di sini HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya l
uka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya
pelaku sanggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih
mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.

Penularan lewat transfusi darah


Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV, virus itu akan menyebar ke
orang lain melalui darah. Ini akan membuat orang tersebut terinfeksi HIV. Risiko
penularan melalui transfusi darah ini terjadi hampir 100%.

Penularan lewat jarum suntik


Model penularan lain secara teoretis dapat terjadi melalui akupunktur (penggunaan
tusuk jarum), tato, dan tindik. Penularan ini juga terjadi pada penggunaan alat suntik
atau injeksi yang tidak steril yang sering dipakai para pengguna narkoba dan juga
suntikan oleh petugas kesehatan liar.

Penularan lewat kehamilan


Jika ibu hamil terinfeksi HIV, virus tersebut bisa menular ke janin yang dikandun
gnya melalui plasenta. Risiko penularan ibu hamil ke janin yang dikandungnya berki
sar 20%-40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau sang ibu sudah mencapai stadium ke
sakitan AIDS (full blown)
Bagaimana HIV
Bagaimana HIV tidak
tidak ditularkan
ditularkan ??

1. Berjabat tangan dengan para penderita AIDS


2. Memberikan P3K dengan prosedur yang benar
3. Bermain bersama dengan pengidap HIV
4. Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
5. Tidur bersama penderita AIDS
6. Digigit nyamuk atau serangga
7. Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV
8. Berak atau kencing di WC umum
9. Berenang bersama dengan para penderita AIDS
10. Anak yang digendong oleh pengidap AIDS
11. Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS
12. Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS
13. Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur
14. Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS
Bagaimana melindungi
Bagaimana melindungi diri
diri dari
dari penularan
penularan AIDS
AIDS ??
Kita semua, khususnya remaja, harus “melindungi diri“ dari AIDS. Ini
penting karena, kalau seorang remaja tertular HIV, ke seluruhan
cita-cita dan masa depannya bisa hancur.Secara mudah, perlindungan
dari AIDS dilakukan dengan ABC.

[A]: • Abstinence alias puasa bagi remaja yang belum menikah. Jangan
dekat-dekat dengan sanggama. Jauhkan diri dari zina.

[B]: •Be faithful alias setia pasangan hidup bagi mereka yang sudah
menikah. Hanya bersanggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar
satu suami dengan satu istri.

[C] •Condom alias kondom. Pemakaian kondom akan melindungi mereka


dari penularan PHS dan AIDS. Ini juga bisa melindungi istri atau pacar
mereka dari penularan penyakit. Dalam keadaan darurat, misalnya
pasangan suami istri yang salah satunya menderita PHS ataupun
AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan
penyakit kepada pasangan
Daftar Pustaka
Sukandar, Iyang D. 2008. Pendidikan Remaja Sebaya Sebaya Kesehatan dan
Kesejahteraan Remaja untuk Pendidik Sebaya. Jakarta. (Akses 01 Mei 2019)

Mulyadi. Studi Kasus Penderita HIV/AIDS yang dirawat dengan Penyulit Tuberkul
osis Paru. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/6368 (Akses 01 Mei
2019)

Anda mungkin juga menyukai