EKONOMI DAN
BISNIS
Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya mempunyai selisih atau
pembeda (b) yang sama.
1. Menentukan nilai suku ke-n
Formula: Sn = a + (n-1)b
Sn = Suku ke-n
a = Suku pertama (S1)
b = Pembeda/selisih
n = Indeks suku ke 1,2,3,…n
Contoh: ada data sebanyak tujuh yaitu 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40.
Tentukan besarnya data ke sepuluh!
Jawab:
Latihan Soal 1
Misalkan data di atas dibalik sbb:
Latihan Soal 2
Jika suatu data hanya diketahui suku pertama 11,5 dan suku ke-100 = 2000,
tentukan selisih di antara suku-suku tsb!
Latihan Soal 3
Jika suku pertama sebesar 50 dan suku ke-5 sebesar 150, maka tentukan suku ke-100!
Latihan soal 4
Jika diketahui suku pertama sebesar 100 dan suku ketujuh sebesar 160, tentukan:
a. Berapa besar nilai suku ke- 16?
b. Berapa jumlah suku sampai suku ke-16 tsb?
DERET UKUR
Deret ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian
dengan bilangan tertentu, dimana hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku
didepannya disebut pengganda (P) atau Multiplier.
1. Menentukan nilai suku ke-n
Formula: Sn = a . 𝑷𝒏−𝟏
Sn = Suku ke-n
a = Suku pertama (S1)
P = Pengganda/multiplier
n = Indeks suku ke 1,2,3,…n
Contoh:
Suatu data diketahui 10, 20, 40, 80, 160, 320, 640, maka tentukan suku ke-10!
Jawab:
Diketahui: a=10 dan P=2 diperoleh dari 20/10=2 atau 40/20=2 dst
Sn = a . 𝑃𝑛−1
S10 = 10 (210−1 )
= 10 (29 )
= 5.120
Latihan Soal 5
Jika diketahui suku kelima =100, dan pengganda sebesar 4, tentukan suku ke-10!
Latihan Soal 6
Jika diketahui suku ke-10=1000 dan suku pertama sebesar 4, tentukan nilai
penggandanya!
2. Menentukan jumlah n suku
Untuk menentukan jumlah n suku menggunakan formula sbb:
𝑎 (1−𝑃𝑛 )
a. Jika pengganda <1, formulanya: Jn =
1−𝑃
𝑎 (𝑃𝑛 −1)
b. Jika pengganda >1, formulanya: Jn =
𝑃−1
Contoh:
Jika suku pertama = 4, sedangkan angka penggandanya sebesar 10, maka tentukan
jumlah lima suku pertama!
Jawab:
Karena penggandanya (P) =10 >1, maka menggunakan formula yg kedua sbb:
𝑎 (𝑃𝑛 −1)
Jn =
𝑃−1
4 (105 −1)
J5 =
10−1
4 (100.000−1)
J5 =
9
J5 = 44.444
Latihan Soal 7
Jika diketahui suku pertama sebesar 2 dan suku keenam 20, tentukan:
a. Nilai pengganda
b. Suku ke-15
c. Jumlah 15 suku terakhir
APLIKASI DERET DALAM EKONOMI
1. Deret untuk Pertumbuhan Penduduk
Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, secara
matematis dapat dirumuskan sbb:
Pt = P1 (𝟏 + 𝒓)𝒕−𝟏
Pt = total penduduk pada periode t
r = tingkat pertumbuhan penduduk
P1 = total penduduk pada awal periode (%) per tahun
t = periode waktu (tahun)
Contoh:
Di kota A pada tahun 2000 total penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa dan menurut
historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2% per tahun. Berapakah
total penduduk di kota A tahun 2004?
Jawab: diketahui P1= 2.000.000, r = 2% = 0,02, t = 2004-2000 = 4thn
Pt = P1 (1 + 𝑟)𝑡−1
P𝑡4 = 2.000.000 (1 + 0,02)4−1 = 2.000.000 (1,02)3 = 2.122.416
2. Deret untuk Usaha Bisnis
Penerapan deret bagi dunia bisnis yg lebih sesuai adalah deret hitung, karena jika
diukur dengan deret ukur, variabel-variabel ekonomi seperti biaya, produksi, modal,
pendapatan, tenaga kerja akan kesulitan untuk mengikutinya, dalam arti untuk segera
memenuhinya.
Contoh:
Perusahaan genteng menghasilkan 3.000 buah genteng pada bulan pertama
produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas,
perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika
perkembangan produksinya konstan, berapa buah genteng yg dihasilkannya pada
bulan ke-5? Berapa buah yg telah dihasilkan sampai dengan bulan tsb?
Jawab:
Diketahui: a=3.000, b=500, n=5
Sn = a + (n-1) b
S5 = 3.000 + (5-1) 500 = 5.000
Jn = n/2 ( a + Sn)
J5 = 5/2 ( 3.000 + S5) = 2,5 ( 3.000 + 5.000) = 2,5 (8.000) = 20.000
3. Deret untuk Bunga Majemuk
Model deret untuk bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus simpan
pinjam dan investasi. Dengan model ini dapat dihitung besarnya pengembalian kredit di
masa yang akan datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya untuk mengukur
nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yg akan diterima di masa yg akan datang.
Secara matematis dirumuskan:
Fn = P (1+𝒊)𝒏
Rumus ini untuk kredit dengan sistem pembayaran suku bunga yg dibayarkan setahun
sekali. Sebaliknya jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun,
rumusnya menjadi:
𝒊
Fn = P ( 1 + 𝒎)𝒏𝒎
Dimana:
Fn = total nilai kredit dengan n periode
i = suku bunga kredit
P = total nilai kredit awal periode
n = jumlah tahun
m = frekuensi pembayaran suku bunga dalam setahun
Contoh:
Tn. A ingin total tabungan pada 5 tahun yg akan datang sebesar Rp 20.000.000,
asumsi suku bunga per tahun konstan sebesar 6%. Berapakah tabungan Tn. A saat
mulai menabung di awal tahun?
Jawab:
F5 = P (1+𝑖)𝑛
20.000.000 = P ( 1+0,06)5
20.000.000 = P (1,06)5
20.000.000 = 1,338P
P = 14.947.683,11