Anda di halaman 1dari 19

Standar Prilaku Etik Perawat

Uu keperawatan no.38 tahun 2014

akuntabel

Beretika &
bermutu
bermoral

Pelayanan
Keperawatan

berwenang aman

kompeten
Standard perilaku perawat ditetapkan dalam
KODE ETIK KEPERAWATAN

• Merujuk pada Munas di Palembang 2015


• Menggunakan kode etik tahun 2000
• Sedang dikembangkan untuk di implementasikan pada asuhan
keperawatan
STANDAR PRILAKU ETIK

1. Perawat dan Klien


2. Perawat dan Praktik
3. Perawat dan Masyarakat
4. Perawat dan Teman Sejawat
5. Perawat dan Profesi
Peraturan Menteri Kesehatan R.I
No. 49 Tahun 2013 tentang
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan
profesionalisme perawat yg bekerja di RS dgn cara :

1.Melakukan Kredensial bagi tenaga keperawatan yg akan


melakukan pel. Keperawatan di RS.
2.Memelihara mutu profesi perawat.
3.Menjaga disiplin ,etika dan perilaku profesi perawat.
1.Tujuan.
Subkomite etik dan disiplin profesi bertujuan :
a. Agar perawat menerapkan prinsip etik dlm askep.
b. Melindungi pasien dari pel kep tdk professional.
c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme.

2. Tugas.
a.Melakukan sosialisasi kode etik profesi perawat.
b.Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi.
c.Melakukan penegakan disiplin profesi.
d.Merekomendasikan penyelesaian masalah2 pelang -garan etik dan disiplin
dlm kehidupan profesi dan askep
d.Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis.
f.Memberikan pertimbangan dlm keputusan etis dlm askep.
3. Kewenangan.
Memberikan usulan rekomendasi pencabutan kewenangan
klinis (clinical privilege)tertentu dan perubahan rician
kewenangan klinis serta rekomendasi pemberian tindakan
disiplin.
4. Mekanisme kerja.
a.melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dgn tahap :
1) mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik
dan disiplin dalam RS.
2) melakukan telaahan atas atas laporan kejadian tersebut.
b.Membuat keputusan,dengan melibatkan pa-
nitia ad-hoc.
c.Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
1) pelanggaran etik direkomendasikan kepd organisasi profesi di RS
mel. Ketua komite kepwt.
2) pelanggaran disiplin profesi diteruskan di Dir. Medik dan
keperawatan mel ketua komite kpwt.
3) rekomendasi pencabutan Kewenangan klinis diusulkan ke Ketua
komite kpt untuk diteruskan di Dir. RS.
d.Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi.
1) pembinaan dilakukan terus menerus.
2) menyusun program pembinaan ( jadwal,materi, metode dan
evaluasi)
3) metode :diskusi,ceramah,coaching,bedside teaching.
e.Menyusun laporan u/ ketua komite.
• Tim Ad-Hoc bertugas melakukan pengkajian dan penelitian atas kasus yang
diterimanya dan melaksanakan persidangan sesuai dengan tata cara yang
telah ditetapkan.
• Dalam rangka melakukan pengkajian, Tim Ad-Hoc berwenang meminta
informasi kepada “yang teradu” dan semua pihak di rumah sakit, termasuk
meneliti rekam keperawatan dan bila diperlukan, meminta bantuan pihak
lain di luar rumah sakit dengan persetujuan Direksi melalui Sub komite
keperawatan
• Tim Ad-Hoc wajib melaksanakan rapat-rapat/persidangan
untuk menyimpulkan/memutuskan suatu kasus yang
diserahkan kepadanya dalam suatu surat kesimpulan yang
ditandatangani oleh Ketua bersama segenap anggota Tim Ad-
Hoc untuk diserahkan kepada ketua sub komite Keperawatan
melalui suatu keputusan yang memuat:
• Ringkasan kasus atau kejadian;
• Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran;
• Rekomendasi tindakan korektif.
PELAPORAN

TERTULIS SMS TELPHON LANGSUNG

KOMITE
KEPERAWATAN

INVESTIGASI
Tertulis, perekam Audio, Video

Implemetasi
Rekomendasi

Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan, supervisi, Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
Persidangan………………
Memutuskan dan menetapkan langkah pembinaan atau sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku

Membuat berita acara persidangan dan menyampaikan


keputusan dan pembinaan dan atau sanksi yang ditetapkan
kepada institusi atau bidang terkait

Mengirimkan kepada atasan dan pimpinan institusi atau


organisasi profesi sebagai lembaga atau instansi supervisi
• Ketua sub komite keperawatan memberikan kesimpulan dan keputusan sebagaimana
dimaksud berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi tim terkait yang dapat berbentuk:
a. Saran kepada perawat terkait serta manajemen RS
b. Keputusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan adanya pelanggaran disiplin profesi dan
kode etik.

• Semua keputusan sebagaimana dimaksud didokumentasikan secara lengkap oleh staf sub
komite keperawatan dan diperlakukan secara konfidensial.
• Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud kepada pihak manapun, hanya dapat
ditentukan oleh direksi setelah memperoleh persetujuan dari ketua sub komite
keperawatan
TINGKAT MASALAH ETIK
1. RINGAN: tidak menimbulkan kerugian dan kecacatan fisik serta memiliki
dampak risiko psikologi yang kecil
2. SEDANG: tidak menimbulkan kerugian dan kecacatan fisik namun
memiliki dampak terhadap psikologi
3. BERAT: Menimbulkan kerugian dan kecacatan fisik serta berpengaruh
terhadap masalah psikologi
PELANGGARAN dan sanksi

• Pelanggaran Disiplin Profesi (malpraktik) diselesaikan oleh institusi dan dikenakan


sanksi disiplin misal berupa skorsing dan penghentia kerja
• Pelanggaran etik diselesaikan oleh komite etik,institusi, dan/atau majelis
kehormatan etik keperawatan PPNI di tingkat pusat atau propinsi
• Pelanggaran hukum biasanya mengakibatkan kerugian yang dialami seseorang
atau sekelompok orang dan diselesaikan dalam bentuk proses hukum
(pengadilan) dan diselesaikan berupa adanya sanki hukum baik berupa denda
ataupun penjara
15
Persiapan dan pencegahan
• Menyempurnakan standar praktek, standar asuhan atau standar khusus
yang akan dilaksanakankan oleh perawat
• Menyempurnakan dokumen yang terkait etik keperawatan: Kode etik,
penjabaran/penjelasan, prosedur penyelesaian kasus etik yang dialami
perawat
• Menjamin agar semua dokumen, standar kode etik dan perangkatnya
tersedia disetiap tatanan pelayanan keperawatan
Persiapan…….
• Mengedukasi calon perawat pada fase orientasi perawat
baru yang akan bekerja disuatu institusi pelayanan
kesehatan/ keperawatan
• Mempersiapkan perawat yang akan menjadi anggota tim
etik, agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan
• Menjamin agar semua perawat menjadi anggota
organisasi profesi (PPNI) untuk memfasilitasi yang
bersangkutan agar memiliki pemahaman tentang etik dan
atau menyelesaikan masalah etik yang mungkin
dihadapinya
Buku Pedoman 1 & 2
• Buku pedoman ini memaparkan hal yang terkait dengan pembinaan dan
penyelesaian dilema etik keperawatan yang akan membantu perawat
dalam pengambilan keputusan etik dan tahapan yang perlu dilalui apabila
dihadapkan pada pelanggaran etika profesi termasuk sanksi yang
ditetapkan.
KAS I H
TE RI MA

Anda mungkin juga menyukai