Anda di halaman 1dari 17

Pengujian Kayu

Disusun oleh :
Hasna Fauziyyah (151144016)
1-TPPG
Uji Kadar Air
• Dasar Teori
Kadar air kayu merupakan banyaknya air yang terdapat dalam kayu yang
dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanurnya. Air dalam kayu
terdapat dalam dua bentuk yaitu air bebas yang terdapat pada rongga sel dan
air terikat (imbibisi) yang terdapat pada dinding sel. Pada dasarnya
pengeringan kayu bertujuan untuk mengeluarkan air yang terdapat dalam
kayu. Keuntungan dari pengeringan itu adalah untuk menjaga kestabilan
dimensi kayu dan menambah kekuatan kayu, karena apabila makin rendah
kadar airnya maka makin kuat kayu tersebut dan sebaliknya.
• Jenis Kayu : Kayu Albasiah 4,96 mm
• Ukuran benda uji = 5x5x5 cm (real: 4,96x4,97x4,95 cm)

4,95 cm
• Rumus Perhitungan Kadar Air
Dimana:
𝑊1 − 𝑊2
ω= x 100% ω = kadar air
𝑊2
• 𝑊1 = berat awal (gr)

𝑊2 = berat kering oven(gr)


• Hasil Pengujian
Berat Awal Berat Kering
Benda Uji Kadar Air (%)
(gr) Oven (gr)
• Kadar Air 40,8 36,1 13,01
Rata – rata kadar air:
Berat Jenis 43,1 35,9 20,05
14,11 %
Kekerasan
31,4 27,7 13,35
Kayu
Kuat Tekan ⊥
41 36,1 13,57
Serat
Kuat Tekan //
42,1 37,1 13,47
Serat
Kuat Geser //
16,8 15 12
Serat
Kuat lentur 67,2 59,3 13,32
Berat Jenis

• Dasar Teori
Berat jenis kayu merupakan perbandingan masa kayu dengan volume
kayu tertentu dengan volume air. Kayu memiliki berat jenis yang
berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/dm. Berat jenis kayu
merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan kayu
tersebut. Makin besar kayu itu, umunya makin kuat kayunya dan
sebaliknya makin ringan suatu jenis kayu maka makin ringan suatu
jenis kayu maka akan makin berkurang pula kekuatannya.
• Jenis Kayu : Kayu Albasiah
• Ukuran Benda Uji : 5x5x5 cm (real : 4,98x5,11x4,96 cm)
• Hasil Perhitungan 4,98 mm

Berat di udara (A) = 41,1 gr


Berat di dalam air (B) = -78,6 gr

4,96 cm
𝑨
𝝆𝒌𝒂𝒚𝒖 =
(𝑨−𝑩)
𝟒𝟏,𝟏
=
(𝟒𝟏,𝟏−(−𝟕𝟖,𝟔))
= 0,343
Kekerasan Kayu

• Dasar Teori
Kekerasan kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan beban yang
akan membuat titik atau lekukan pada kayu.
Pada umumnya tedapat hubungan langsung antara kekerasan kayu
dengan berat kayu, kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu keras
juga sebaliknya kayu-kayu yang ringan adalah kayu yang lunak. Kayu
yang memiliki sedikiy pori-pori dan memilik lapisan serat yang cukup
rapat dan tidak berongga kayu yang demikian itu memiliki kekuatan
lebih baik dibandingkan dengan kayu yang banyak pori.
T1
• Jenis kayu : Kayu Albasiah
R1
• Ukuran benda uji : 5x5x15 cm (real : 4,96x4,97x15,07 cm)
15,07 cm
• Alat uji : Proving ring (1 divisi = 4,75 kg)
• Hasil Pengujian :

4,96 cm
U2
Pada ujung benda uji : U1
𝑈1 = 10 divisi
R1
𝑈2 = 10 divisi
𝑈1 +𝑈2 10+10
Rata-rata: = = 10 divisi = 10 x 4,75 = 47,5 kg T2
2 2
Pada permukaan radial :
𝑅1 = 9 divisi
𝑅2 = 11 divisi
𝑅1 +𝑅2 9+11
Rata-rata: = = 10 divisi = 10 x 4,75 = 47,5 kg
2 2
Pada permukaan tangensial :
𝑇1 = 15 divisi
𝑇2 = 12 divisi
𝑇1 +𝑇2 15+12
Rata-rata: = = 13,5 divisi = 13,5 x 4,75 = 64,125 kg
2 2
Kuat Tekan ⊥ Serat

• Dasar Teori
Kuat tekan tegak lurus serat (σ tkn ┴) adalah kekuatan kayu dalam
menerima beban atau menahan beban yang bekerja dalam arah
tegak lurus seratnya .
Kekuatan kayu pada arah tegak lurus serat pada umumnya lebih
kecil daripada arah sejajar seratnya, karena kayu lebih kuat
menahan beban pada arah sejajar serat.
• Jenis kayu : Kayu Albasiah
• Ukuran benda uji : 5x5x15 cm (real : 4,98x4,98x15,25 cm)
R1

15,25 cm

4,98 cm
• Berat di udara : 122,6 gr
• Panjang beban : 52,20 mm
• Lebar beban : 54,90 mm
A = panjang x lebar = 5,220 x 5,490 = 28,6578 𝑐𝑚2
Kayu akan ditekan sampai penurunan 2,5 mm kemudian
didapatkan beban (P) sebesar 1 kN.

𝑷 𝟏𝟎𝟎
𝝈𝒕𝒌𝒏⊥ = 𝑨 = = 3,849 kg/ 𝒄𝒎𝟐
𝟐𝟖,𝟔𝟓𝟕𝟖
Kuat Tekan // Serat

• Dasar Teori
Kuat tekan sejajar serat (σ tkn //) adalah kekuatan kayu dalam menahan atau menerima
beban tekan yang bekerja dalam arah sejajar seratnya .
Kayu adalah suatu material yang digunakan untuk konstruksi, baik digunakan sebagai
struktur ataupun sebagai hiasan . Kayu yang digunakan sebagai struktur harus
mempunyai sifat awet, padat, tahan terhadap lentur maupun tekan . Karena kekuatan
kayu baik dari kuat tekan atau kuat lenturnya akan menentukan kelas kuat kayu
disamping keawetannya .
• Jenis kayu : Kayu Albasiah 20,18 cm
• Ukuran benda uji : 5x5x20 cm (4,95x5x20,18 cm) 4,95 cm
• Alat uji : Hydraulic Universal Testing Machine
Berat di udara : 181,8 gr
Kapasitas = 2500 kN
A = 49,5 x 50 = 2475 𝑚𝑚2
P (kN) Deformasi (mm)
Grafik hubungan beban dan deformasi:
1 4
2 7 120
3 10
100
4 15
80
5 19
6 24 60
7 29 40
8 34
20
9 40
10 46
0
11 50
1 3 5 7 9 11 13 15 17
12 55
13 61 𝑃𝑚𝑎𝑥 1700
14 70
σ𝑡𝑘𝑛 // = = = 68,68 kg/ 𝑐𝑚2
𝐴 24,75
15 80
16 88
17 96
Kuat Geser // Serat

• Dasar Teori
Pada daerah sambungan tersebut terjadi geser yang diakibatkan oleh adanya
gaya geser yang bekerja, karena itu dilakukan pengujian kuat geser kayu dan
besarnya beban geser yang dapat ditahan oleh bidang geser kayu .
• Jenis Kayu : Kayu Albasiah
7,93 cm
• Ukuran benda uji : 5x5x8 cm (real : 4,95x4,94x7,93 cm)
4,95 cm
• Berat di udara : 57,4 gr
• Luas bidang geser : 5,32 x 4,954 = 26,41 𝑐𝑚2
• P = 10,5 kN = 1050 kg
𝑷 𝟏𝟎𝟓𝟎
τ // = = = 39,76 kg/ 𝒄𝒎𝟐
𝑨 𝟐𝟔,𝟒𝟏
Kuat Lentur Kayu

• Dasar Teori
Untuk menentukan kelas kuat kayu juga diperlukan, agar kayu dapat di
gunakan di tempat yang sesuai dengan kebutuhannya. Makin besar kuat lentur
kayu makin besar pula kekuatannya, tetapi disisi lain dalam penggunaan kayu
dalam posisi horizontal diperlukan kuat lentur kayu yang baik agar dalam
menerima beban kayu tersebut tidak terjadi patah, tapi mengalami lentur
dahulu karena kayu tersebut memiliki elastisitas. Tegangan lentur kayu
menurut PKKI 1961 di uji dengan menggunakan benda uji dengan ukuran 5cm
x 5cm x 76cm dan dibebani dengan beban terpusat .
P ( div. 0,5 kN) Deformasi (mm)
Grafik Hubungan Beban dan
0,5 0,5
Deformasi
1 0,5
800
1,5 0,5
2 0,5 600

Deformasi
2,5 0,5
400
3 0,9
3,5 1
200
4 1 0
4,5 1,2 0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 8.5
5 1,5 Beban
5,5 1,8
6 2
6,5 70
7 105
7,5 240
8 420
8,5 530
9 720
Reaksi A = Reaksi B
Gaya dalam: M,D,N
M = 450X35 = 15.750 kgcm
1 1
W = x b x ℎ2 = x 5 x 4.92 =20.008 𝑐𝑚2
6 6
𝑀 15,750
Kuat lentur = = =787.185 kg/𝑐𝑚2
𝑊 20.008
Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
 Uji kadar air :
Diperoleh hasil rata-rata kadar air = 14,11 %, tergolong ke dalam kadar air kayu kering
udara.
 Uji berat jenis :
Diperoleh hasil berat jenis = 0,343. Tergolong ke dalam kelas kuat IV.
 Uji kuat tekan ⊥ serat :
Diperoleh hasil tegangan tekan tegak lurus serat = 3,489 kg/ 𝑐𝑚2 . Tergolong ke
dalam kelas kuat kayu V.
 Uji kuat tekan // serat :
Diperoleh hasil tegangan tekan sejajar serat = 68,68 kg/ 𝑐𝑚2 . Tergolong ke dalam
kelas kuat kayu V.
 Uji kuat geser // serat :
Diperoleh hasil tegangan geser = 39,76 kg/ 𝑐𝑚2 . Tergolong ke dalam kelas kuat
kayu IV.
 Uji kuat lentur kayu :
Diperoleh hasil tegangan lentur = 787.185 kg/𝑐𝑚2 . Tergolong ke dalam kelas kuat
kayu II.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kayu Albasia berada pada kelas kuat kayu IV-V. Hasil
tersebut sesuai dengan data pada buku PKKI 1961.

Anda mungkin juga menyukai