Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK I

GENESIS TARMIZI MANALU


BOY SAHAT MARTUA S
DEFENISI

Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu


perangkat/instrument yang mengubah energi
air menjadi energi mekanik pada turbin
kemudian menjadi energi listrik
SKEMA UMUM
KOMPONEN PEMBANGKIT

1. Reservoir 2. DAM
3.Intake 4. Cintrol Gate
5. Power House 6. Turbin
7. Generator 8. Transformator
9. Out Flow 10. Power Lines
Keunggulan

 Respon yang cepat dalam menyesuaikan


kebutuhan beban.
 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar
 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang
(50-100) tahun.
 Bendungan yang digunakan biasanya juga
dapat digunakan sebagai irigasi, cadangan air
& pariwisata
 Bebas emisi karbon.
Kekurangan

Pada lingkungan, menggangu


keseimbangan ekosistem air.
Biaya investasi paling mahal
Pembangunan bendungan memerlukan
waktu yang lama
Membutuhkan lahan yang luas
MESIN PENGHASIL LISTRIK
CARA KERJA
 Air yang dialirkan melalui gate, yang
sudah diatur aliran debit airnya.
 Aliran air ini akakn melewati pipa, dimana
pipa akan meningkatkan tekanan air.
 Air kemudian akan jatuh pada baling-
baling turbin sehingga turbin berputar.
 Pada saat berputarnya turbin, maka poros
yang terhubung dengan generator juga
akan ikut berputar
 Generator yang berputar akan
menyebabkan terjadinya medan magnet
antara stator dan rotor sehingga terjadi
aliran elektron yang disebut listrik.
 Listrik yang dihasilkan generator akan
dialirkan ke transformator & pada
transformator akan dinaikkan
tegangannya untuk dialirkan ke gardu
induk
Efek Jatuhnya Air
BESAR LISTRIK
YANG
DIHASILKAN

Besar Air Yang Jumlah Air Yang


Jatuh Jatuh

Semakin tinggi Semakin banyak air


bendungan & yang jatuh
menyebabkan turbin
semakin tinggi air akan menghasilkan
jatuh, maka tenaga yang lebih
semakin besar banyak. Tenaga juga
tenaga yang berbanding lurus
dihasilkan. dengan aliran sungai.
Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal
yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah
pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana: n : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator
mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa
dihasilkan oleh pembangkit

3. Magnet yang ada pada generator bukan magnet


permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit
kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari
AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar

Anda mungkin juga menyukai