Anda di halaman 1dari 21

ASSALAMU’ALAIKUM

Name : Milleni Maraya


Class : PBI-4
Study : Ushul fiqh/Fiqh
KONSEP

PENDAPAT PILIHAN
MADZHAB PENDAPAT
Argumentasi dan dalil Argumentasi dan alasan

SIFAT
ADZAN
USHUL
FIQH
REFERENSI
NAFIAH
MALIKI 4 pendapat ulama
SYAFI’I
mengenai sifat azan
D A. Madzhab penduduk
C madinah yakni, Malik dan
lainnya.
B
A B. Madzhab penduduk
Mekkah yakni, Syafi’I.
C. Madzhab penduduk Kufah
yakni, Abu Hanafiah.
D. Madzhab penduduk
Basrah yang disampaikan
oleh Hasan al-Basri dan
Ibnu Sirin.
Tetapi ulama Mutakhirin dari ashab Malikiyah, cenderung
pengulangan 2x kalimat syahadat. Yaitu 2 kalimat pertama
dengan samar dan 2x berikutnya dengan mengeraskan suara.

KETERANGAN
: Dengan menyamarkan suara
Tetapi dalil ini dianggap dhaif oleh Abu Umar
: Dengan mengeraskan suara
i caraTatkala Rasulullah A
kata:
HADITS
ditsdipukul sebuah
gar DALIL
B
mpulkan
ni : orang-orang
ktu malam) aku PENDAPAT ULAMA
anyang2mengitariku
kali takbir di C
bin Zaid
berdasarkan
ceng
lakidi tangannya.
diatas hadits
Maka
amba
an yangAllahdiriwayatkan
memakiai apakah kamu
aDiamelakukan
urah balik bertanya,
dan Abdullah
ntuk apa lonceng ini?”
iqamah dua
Anshari. (Diriwiyatkan
nya kami akan memanggil
mberitahukan
no.379, Abu Dawud
halat.” Lalu dia berkata,
sullulah saw.
njukkan kepada sesuatu
an azan dua
a?” Aku katakan, “Iya.”
dua kali-dua
kamu ucapkan:
DALIL 1

BACK
DALIL 2

BACK
DALIL 3

BACK
Perbedaan 4 cara diatas dikarenakan
sangat banyak hadits perihal itu,
disamping perbedaan kebiasaan dari
masing-masing pihak dan tempat.

Fuqaha madinah mempunya pendirian


yang kuat berdasarkan kebiasaan azan
di Madinah. Begitu juga Fuqaha Mekah.
Juga Fuqaha Kufah dan Basrah yang
masing-masing berpegang pada suatu
hadits yang menguatkan pendapatnya.
KAIDAH USHUL FIQH

MALIKI SYAFI’I HANAFIAH

AMR, dikarenakan pada


Amr dan Zhahir Mantuq dan zhahir
dalil terdapat kata
pada kalimat berdirilah Dikatakan mantuq karena,
‘allamahu yang berarti
bersama Bilal dan sampaikan sudah jelas dalam hadits
mengajar. Hal ini
apa yang kamu lihat. kalimat tersebut bahwa Rasulullah saw
merupakan pemberitahuan
itu adalah perintah dari langsung menyuruh bilal untuk
sekaligus perintah oleh
Rasulullah kepada abdullah bin azan begitu mendengar kabar
Rasulullah Saw terhadap
zaid. kaidah zhair juga dari abdullah bin zaid.
Abu Mahzurah. Terlebih hal
termasuk, karena maknanya Sedangkan zhahir merupakan
ini diperjelas dalam hadits
sudah jelas dan tidak perlu salah satu dari pemabagian
berikut
KLIK ditakwilkan KLIK mantuq.
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah saw pernah
hendak menyerang suatu daerah ketika terbit fajar,
beliau menunggu suara adzan, jika beliau mendengar
suara adzan maka beliau menahan diri. Namun jika
beliau tidak mendengar maka beliau akan menyerang.
Lalu Rasulullah saw mendengar seorang laki-laki berkata
(mengumandangkan adzan) Allahu akbar Allahu akbar,
Rasulullah saw bersabda : “diatas fitrah”, kemudian
muadzin berkata Asyahdu an la ilaaha illa Allah, Asyahdu
an la ilaaha illa Allah. Rasulullah saw bersabda : Ia keluar
dari api neraka,…….
(Diriwayatkan oleh muslim no.382, at-tarmidzy no.1618,
Abu Dawud no. 2634, dan yang lainnya)
BACK
Sambungan dari dalil pendapat ke-2

Lalu pagi harinya aku mendatangi Rasulullah saw dan aku beritakan
mimpiku. Maka Rasulullah n bersabda, “Sesungguhnya itu adalah
mimpi yang benar insyaallah. Maka berdirilah bersama Bilal dan
sampaikan apa yang kamu lihat (dalam mimpi) agar dia bisa
beradzan dengannya. Karena dia lebih bagus suaranya darimu.”
Maka aku pun berdiri bersama Bilal, dan aku mulai menyampaikan
apa yang aku lihat (dalam mimpi) dan Bilal pun beradzan
dengannya. Lalu Umar bin al-Khaththab ra mendengarnya ketika
masih di rumah. Dia pun lalu keluar dengan menyeret pakaian
atasnya seraya berkata, “Demi Dzat yang mengutusmu dengan
kebenaran wahai Rasulullah, sungguh aku juga bermimpi seperti
yang dia mimpikan.” Maka Rasulullah n bersabda, “Maka segala
puji hanya milik Allah.” (Hadits Hasan Shahih Riwayat Abu Daud no.
499) BACK
Dalam hal azan, hadits yang diriwayatkan Bukhari hanya 1
hadits, dari anas yang menyatakan :

“Sesungguhnya Bilal diperintah untuk


menggenapkan adzan dan menggajilkan
iqamah, kecuali qad qaamatis shalaah, karena
kalimat ini dibaca dua kali”

Muslim meriwayatkan hadits dari Abu


Mahzumah berdasarkan penduduk Hijaz.
Ahmad bin Hambal dan Dawud
berpendirian bahwa cara yang berbeda-
beda diatas menunjukkan arti “boleh”
bukan mewajibkan salah satunya. Dengan
kata lain kita diperbolehkan untuk
melakukan pilihan
Para Fuqaha juga berbeda pendapat untuk
istilah ashalaatu khairun minan-naum yang
diucapkan Muazin saat adzan Subuh.
Kalimat tersebut merupakan keharusan
atau tidak.
Jumhur Fuqaha berpendapat bahwa
kalimat tersebut tidak perlu diucapkan
karena bukan termasuk azan yang
disunatkan. Ini pendapat yang dikemukan
Syafi’i
Mengapa dapat
berbeda-beda ?

Perebedaan pendapat ini timbul karena


bedanya pendirian yang mereka pegangi. Yakni
apakah kalimat tersebut pernah diucapkan
pada masa Nabi Saw, atau pada masa Umar bin
Khatab.
PILIHAN PENDAPAT

Berdasarkan keempat pendapat diatas, sebenarnya semua


diperbolehkan. Tetapi saya lebih memilih madzhab Syafi’I
Mengapa ?
Karena, berdasarkan dalil yang diambil oleh madzhab ini
sudah sangat jelas bahwa Rasulullah memerintahkan untuk
melaksanakan adzan seperti mimpi Abu Mahzurh. Hal ini
merupakan Amr yang harus dilakukan.
ARGUMENTASI

Kata ‘amiro’ (diperintahkan), kembali


kepada perintah Rasulullah saw, karena
zhahirnya kembalinya hal itu kepada orang
yang memiliki kewenangan memerintah
secara syar’I, da hal ini dapat dijadikan
sebagi hujjah
Jika dilihat dari dalil-dalil yang ada,
ketetapan untuk adzan tidak diwajibkan
untuk memilih salah satunya, semua
tergantung kepada daerahnya masing-
masing, tetapi harus tetap ada dalil yang
shahih untuk dijadikan sebagai hujjah
Al-Fiqh al-muyassar JUDUL

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu asy-Syaikh PENULIS

DARUL HAQ PENERBIT

JAKARTA KOTA

2016 TAHUN

74-75 HALAMAN
IHKAMUL AHKAM SYARH UMDATUL AHKAM JUDUL

AL-ID, IBNU DAQIQ PENULIS

PUSTAKA AZZAM PENERBIT

JAKARTA KOTA

2012 TAHUN

203-204 HALAMAN

Anda mungkin juga menyukai