Anda di halaman 1dari 32

Dakwah Rasulullah SAW.

Di
Madinah
Kepada : Abi syamroni

“TAHUN AJARAN 2018/2019”


KELOMPOK 5
Anggota :
1) Adelia Safira
2) Arina Anjani Khairunnisa
3) Bintang Alya
4) Fauzan Adzima
5) M.rifqi Alhisyam
6) Nadhifa khansah
7) Abdullah Wasis
Dakwah Rasulullah Saw. Di
Madinah
 Membahas dakwah Rasulullah saw. Dalam mengajak umatnya
untuk beriman kepada Allah swt merupakan kajuan yang
cukup menarik. Dalam membina umat islam ibarat mata air
yang tidak akan habis meski mengalir setiap hari, atau seperti
memandangi keindahan karena kebaikannya. Pribadi beliau
begitu baik dan sempurna, sehingga Allah Swt. Menetapkan
sebagai “Uswantun Hasanah” yakni suri tauladan yang baik.

A. Memahami Substansi dan Strategi Dakwah


Rasulullah Saw di Madinah.
 Substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw di Madinah
berbeda dengan di mekkah. Hal tersebut disebabkan oleh
kondisi masyarakat dan ooersoalan yang jauh berbeda
dibandingkan dengan dimadinah.
Dakwah Rasulullah Saw. Di
Madinah
Substansi Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah.
Materi dakwah rasulullah saw di Madinah menitikberatkan pada
4 hal, yaitu :
1.Al- adatul Insaniyyah (perikemanusiaan)
2.Asy-syura ( musyawarah/demokrasi )
3.Al-Wahdatul Islamiyyah ( persatuan islam )
4.Al-Ukhuwah Islamiyyah ( persaudaraan islam )

 Keempat materi dakwah tersebut didasarkan pada kutipan


khotbah yang pertama kali disampaikan oleh Rasulullah saw,
ketika dimadinah. Selanjutnya kalangan ahli sejarah
menyebutkan sebagai pernyataan proklamasi berdirinya
daulah islamiyyah, yaitubpernyataan berdirinya negara yang
berdasarkan prisinp-prinsip ajaran islam.
Dakwah Rasulullah Saw. Di
Madinah
 Substansi materi dakwah yang disampaikan oleh
Rasulullah saw. Tersebut bertujuan agar terbentuknya
tata kelola kehidupan masyarakat yang islami,sehingga
hokum yang diterapkan dinegeri itu juga hokum islam.
Begitu pula masalah perekonomian umat juga disusun
berdasarkan ekonomi islam, seperti yang diterapkan
Allah Swt, didalan Al-Quran dengan diharamkannya
riba dan dihalalkannya jual beli.

 Dalam tata kelola kehidupan sehari-hari yang


berkaitan dengan sikap, akhlak, diwajibkan sesuai
dengan ajaran islam, termasuk dalam pelaksanaan
ibadah harus bersumber dari Al-Quran dan Hadist.
Dakwah Rasulullah Saw. Di
Madinah
 Strategi Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah
 Strategi atau langkah-langkah dan tata cara berdakwah yang
dilakukan Rasulullah saw. Dalam menyampaikan ajaran islam
di Madinah tentu memiliki perbedaan dengan tata cara yang
dilakukan ketika berdakwah di Makkah. Hal tersebut
disebabkan perbedaan situasi dan kondisi masyarakat serta
kesiapan menerima dakwah dan kehadiran Nabi Muhammad
saw. Di tengah-tengah masyarakat.

 Kondisi semacam ini merupakan bentuk dukungan tersendiri,


sehingga dakwah yang disampaikan tidak banyak mengalami
hambata. Meskipun demikian dalam menjalankan dakwahnya,
Rasulullah saw tetap menggunakan tata cara atau strategi
yang sangat baik dan cocok untuk lingkungan masyarakat
sekitarnya. Beberapa corak dan ragam strategi dakwah yang
dilakukan oleh Rasulullah saw, antar lain :
Dakwah Rasulullah Saw. Di
Madinah
 Bersikap lemah lembut dan kasih saying.
 Selalu mengedepankan pemaaf bagi para
pengganggunya.
 Memberikan suri tauladan atau contoh yang
baik.
 Memiliki semangat tanpa mengenal putus asa.
 Menghargai perbedaan dan dinamika
terhadap hal-hal yang memiliki perbedaan
prinsip.
 Menjalin hubungan baik dengan masyarakat
diwilayah sekitar Madinah.
SUBSTANSI DAKWAH
RASULULLAH PERIODE MADINAH
 Adapun substansi dakwah Rasulullah SAW di
MadinaH dapat dilihat dari perubahan yang di bawa
oleh Nabi Muhammad SAW meliputi segala segi dan
bidang kehidupan antara lain :
◦ 1) At-Tauhid. Bangsa Arab di zaman jahiliyah, mereka
menyembah patung-patung, batu-batu berhala dan mereka
menyembelih hewan-hewan qurban dihadapan patung-
patung untuk memulyakannya. Mereka tenggelam dalam
kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, saling
membunuh dan bermusuhan. Kemudian datanglah
Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur’an yang
menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak di sembah
kecuali Allah SWT yang telah menciptakan seluruh isi alam
ini. Kitab Al-Qur’an benar-benar telah menghidupkan jiwa
dan merubah kepercayaan mereka, hingga mereka hanya
menyebah satu Tuhan yaitu Allah SWT.
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH
PERIODE MADINAH

 2) Al-Ikha’ (persaudaraan). Persaudaraan


merupakan azas yang sangat penting dalam
masyarakat Islam yang diletakkan Rasulullah
SAW. Bangsa Arab yang sebelumnya lebih
menonjolkan identitas kesukuannya, setelah
memilih Islam diganti dengan identitas baru
yaitu ukhuwah islamiyah. Atas dasar ini pula
kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan
sebagaimana telah diceritakan di depan.
Banyak sekali ayat-ayat dan hadits yang
menjelaskan tentang persaudaraan ini.
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH
PERIODE MADINAH

 3) Al-Musyawwamah (persamaan). Rasulullah


SAW dengan tegas mengajarkan seluruh manusia
adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah,
seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam
(bukan Arab) demikian pula sebaliknya, orang yang
paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa
kepada Allah SWT (Al-Hujurot :13). Atas dasar
inilah setiap warga masyarakat memiliki hak
kemerdekaan, kebebasan (al-hurriyah). Dengan
dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba
sahaya yang dimilki oleh bangsawan-bangsawan
Quraiys.
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH
PERIODE MADINAH

 4) At-Tasamuh (toleransi). Hal ini bisa kita


lihat dalam piagam Madinah, dimana umat islam
siap berdampingan dengan kaum Yahudi atau
bangsa apapun di dunia atas dasar saling
menghormati dengan pemeluk agama lain (Al-
Kafirun : 6) Karena terbukti orang Yahudi telah
mengusik keyakinan umat Islam dan berusaha
mencelekai Rasulullah SAW, maka satu persatu
mereka di usir dari Madinah.
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH
PERIODE MADINAH

 5) At-Tasyawur (musyawarah). Kendatipun


Rasulullah SAW mempunyai kedudukan yang
sangat tinggi dan terhormat dalam masyarakat,
acap kali beliau meminta pendapat para sahabat
dalam menghadapi dan menyelesaikan
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
urusan-urusan dunia dan sosial budaya. Manakala
argumentasi para sahabat itu dianggap benar,
tidak jarang beliau mengikuti pendapat mereka.
(lihar Ali Imron :159, Asy-Syuro’ : 38)
SUBSTANSI DAKWAH
RASULULLAH PERIODE
MADINAH
◦ 6) At-Ta’awun (tolong menolong). Tolong
menolong sesama muslim, antara lain telah ditujukan
dalam bentuk persaudaraan antara kaum Muhajirin
dan Ansar, juga saling membantu antara penduduk
Madinah dengan fihak lain. (lihat Al-Maidah : 21)
◦ 7) Al-‘Adalah (keadilan). Hal ini berkaitan erat
dengan hak dan kewajiban setiap individu dalam
kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisinya
masing-masing. Di satu sisi seseorang memperoleh
haknya, sementara disisi lain ia berkewajiban
memberikan hak orang lain kepada yang berhak
menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-
Maidah : 8 dan An-Nisa : 58.
2. Strategi Dakwah Rasullah
SAW . di Madinah
 Strategi dakwah di Madinah di
pengaruhi oleh beberap faktor-faktor yang
berkaitan dengan kondisi masyarakat dan
daya dukung kaum Muhajirin maupun
Anshar , serta semcam ini tidak dijumpai
ketik berdakwah di MAakkah. Oleh karena
itu strategi yang dilakukan jauh berbeda
jika dibandingkan dengan berdakwah di
Makkah.
Bagan Stertegi Dakwah Rasulullah
Di Madinah
Membangu-
n masjid

Membangun
Menyampaik
sendi Startegi an dakwah
kehidupan dkawah dengan
bermasyarak rasull di santun
at madinah

Mengedep
ankan suri
tauladan
Stretegi Dakwah Rasulullah
 Beberapa corak dan ragam strategi dakwah
Rasululluh saw.Yang diterapkan di Madinah antara lain
:
1. Membangun Masjid
 Rsulullulah saw. Menjadikan Masjid sebagai pusat
pertemuan dan pembinaan umat. Dalam pertemuan
tersebut banyak hal yang dapat dilakukan, termasuk
dalam berdakwah . ketika tiba di Madinah pertama
Rasulullah saw adalah membangun masjid, sekaligus
menjadi nstuisi atau lembaga penglohann umat. Masjid
sebagai tempat mempersatukan umat , dari masjid
pula lah Rasullulha saw. Menyebarkan ajaran Islam
yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
Stretegi Dakwah Rasulullah
 Masjid pertama yang dibut oleh Rasulullah saw iala Masjid Quba,
yang terletak tidak jauh dari kota Madinah. Masji quba pun dibangun
ketika melakukan hijrah ke Madinah beserta para sahabatnya ,
setelah selesai membangun masjid Quba perjalanna dilanjutkan ke
Madinah setelah sampai Rasulullah di sambut dengan kaum Anshar
dan juga orang madinah . untuk bersinggah. Nmaun Rasullah
memilih untuk tinggal dimana untanya berhenti.
 Lalu, utanya pun berhenti di lahan dekat rumah milik Abbu
Ayyub Ansori ra. Lalu rasullah pun berhenti berasama para
sahabtnya , seterusnya rasullah , para sahabat, dan penduduk pun
membangun masjid yang kita kenal dengan sebutan Masjid Nabawi .

 Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa penyampaian dakwah
nadi dengan membangun Masjid sekaligus menjadikannya sebagai
instuisi dalam berdakwah dan pembinaan umat.

Stretegi Dakwah Rasulullah
2. Penyampaian dakwah dengan santun
 Strategi ini dilakukan bertujuan untuk mem[perkuar Rasa persaudraan
antar Muslim, serta menciptakan kehidupan masyarakat yang “marhamah” ,
menghormati sehingga tumbuh rasa persaudraan yang kuat, strategi ini
banyak mengundang simpati, sehingga banyak diikuti oleh masyarakat.

3. Mengedepankan suri tauladan atau contoh yang baik
 Dakam berdakwah Rasululah saw mengedepannkan suri tauladan , kareanaa
 sangat mudah mudah untuk dpaat di tiru dan diikuti oleh
masyarakat.
 Strategi ini selaras denga penjelasan al-Quran surah AL- Ahzab ayatt 21
ً ِ‫َان يَر ُجو الَّهَْ َواليَو َْم اْل ِخ َْر َو َذك ََْر الَّهَْ َكث‬
 ‫يرا‬ َ ‫سو ِْل الَّ ِْه أُس َوةْ َح‬
َْ ‫سنَةْ ِل َمنْ ك‬ َْ ‫لَقَدْ ك‬
ُ ‫َان لَكُمْ فِي َر‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Stretegi Dakwah Rasulullah
4. Membangun segi segi kehidupan bermasyarakat
 Masyarkat madinah dikalangan yang memiliki keragaman dan beryakiann
yang berbeda.,Untuk meciptakan sikap toleran dan kerukunan,
menympaikan aturan dikenaldengan istilah “piagam madinah “ pigam
madinah dimaksudkan untuk membentuk sebuah masyarakat di bawah
nagungan islam. , didalamnnya memuat berbagai pasal-pasal yang mengatur
segenap aspek kehidupan yang berisi tentang
aqidah,akhlak,kebijakan,undangan-undang, kemasyarakatan,ekonomi,dan
lain-lain . di dalamnya terdapat juga aspek penting seperti larangan untuk
menyekutukan Allah swt ,mengikuti perintah Allah dan Rasulnya ,
mengedepankan tolong menolong sesame mukmin, bertaqwa dan lain-lain.
Piagam Madinah ini bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh semua
penduduk madinah , baik muslm maupun non muslim.

 Misi dakwah yang dilakukan oleh Rasullulah saw . adalah menyampaikan
risalah islam kepada seluruh manusia , sampai mereka masuk ked lama
agama islam secara sempurna { kaffa }. Hal tersebut sesuai tersebut sesuai
perintah allah dalam firman –Nya

Stretegi Dakwah Rasulullah
 ْ‫ت‬ ُْ ‫سلْ ِْم َكافَّ ْةً َو َْل تَت َّ ِبعُوا ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬ َْ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
ِّ ِ ‫ين آ َ َمنُوا اد ُخلُوا فِي ال‬
ْ‫عدُوْ ُم ِبين‬ ِْ ‫الشَّي َط‬
َ ْ‫ان ِإنَّ ْهُ لَكُم‬
[‫البقرة‬/208]
 “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam
secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-
jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar
bagi kalian.” [Al-Baqarah 2 : 208]
 Mengapa harus memeluk agama islam secara sempurna? Karena
gama islam sebagai asama terakhir yang dibawa oleh rasul terakhir,
merupakan agama yang sempurna dandi ridhai oleh allah , Allah swt
berfirman :
 ِْ ۡ ‫ک ُْم‬
ْ‫ال ۡس َم َم‬ ُ َ‫ی َْو َر ِض ۡيتُْ ل‬ َ ُْ‫اَ ۡليَ ۡو َْم ا َ ۡک َم ۡلتُْ لَک ُْۡم د ِۡينَک ُْۡم َْو ا َ ۡت َم ۡمت‬
ْۡ ‫عْلَ ۡيک ُْۡم ِن ۡع َم ِت‬
 “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu “
 { Al-Maidah 5:3 }
 Ukuran kesempurnaan umat islam setelah tesentuh dakwah islam,
yaitu menjadi seorang muslim sejati, berahlak mulia, menjunjung
tinggi hak-hak manusia , dan memliki semangat serta ketangguhan
dalam mendakwahkan ajaran islam yang mulia
C. Menunjukkan Semangat Ukhuwah sebagai
Implementasi dari Pemahaman Strategi Dakwah
Nabi di Madinah

 Sesuai ajaran islam, umat islam wajib memiliki


semangat ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.
Semangat ukhuwah ini didasarkan pada implementasi
dari pemahaman terhadap salah satu strategi dakwah
Nabi di Madinah, yakni mempersaudarakan kaum
anshar dengan kaum muhajirin.
 Kaum anshar benar-benar telah melakukan
persaudaraan yang sesungguhnya terhadap kaum
muhajirin. Jiwa semangat bersaudara kaum anshar
yang perlu tetap untuk diwujudkan oleh umat islam
terhadap saudara muslim dalam kehidupan modern
seperti sekarang ini adalah :
 Sesuai ajaran islam, umat islam wajib memiliki
semangat ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.
Semangat ukhuwah ini didasarkan pada
implementasi dari pemahaman terhadap salah satu
strategi dakwah Nabi di Madinah, yakni
mempersaudarakan kaum anshar dengan kaum
muhajirin.
 Kaum anshar benar-benar telah melakukan
persaudaraan yang sesungguhnya terhadap kaum
muhajirin. Jiwa semangat bersaudara kaum anshar
yang perlu tetap untuk diwujudkan oleh umat
islam terhadap saudara muslim dalam kehidupan
modern seperti sekarang ini adalah :
1. Saling berbelas kasihan
 Sikap belas kasihan ini kita lakukan terhadap sesame hamba Allah, terutama
umat islam. Bentuknya adalah peduli dengan penderitaan dan kesulitan
mereka.
2. Saling menguatkan
 Maksud saling menguatkan adalah umat islam dengan umat islam lainnya
tidak saling mencari kelemahan dan kesalahan. Sebaliknya,saling melindungi,
menguatkan dan mengamankan.
3. Saling menyelamatkan
 Sesame umat islam harus saling menyelamatkan. Sebaliknya, tidak halal
apabila sesame umat islam saling menyakiti, baik melalui lisan maupun
perbuatan.
4. Saling berlomba – lomba dalam ketaqwaan
 Terhadap sesame umat islam, harus saling berlomba-lomba melakukan
semua perbuatan baik menuju sikap taqwa. Karena hanya ketaqwaanlah
yang bisa menjamin kebahagiaan di akhirat kelak.
5. Saling menghibur
 Sebagai saudara, umat islam wajib memenuhi kebutuhan saudaranya, saling
menghibur saudara yang sedang besedih, dan wajib menutupi aib
saudaranya.
6.Tidak saling merendahkan
Tidak halal umat islam merendahkan, mencela, atau memanggil saudaranya dengan panggilan
yang buruk, yakni panggilan yang tidak disukai oleh orang yang dipanggil. Harga diri dan
kehormatan setiap umat islam wajib dipertahankan dan dihargai. Allah berfirman:
 ‫ک ۡوَنُ ۡوا خ َۡی ًرا‬ ُ َّ‫ن ی‬َۡ َ ‫ع ٰۤسی ا‬ َ َ‫ل یَ ۡسخَرَۡ قَ ۡومَ ِ ٰۤم ۡنَ قَ ۡوم‬ ََ ‫ن ا َمنُ ۡوا‬ ََ ‫ٰۤیاَیُّ َہا الَّ ِذ ۡی‬
ََ ‫ن َۚ ََو‬
‫ل‬ ََّ ‫ن خ َۡی ًرا ِم ۡن ُہ‬ َۡ َ ‫عسی َا‬
ُ َّ‫ن ی‬
ََّ ‫ک‬ َ َ‫سآء‬ َ ِ‫ن ن‬ َۡ ‫سآءَ ِم‬َ ِ‫ل ن‬ ََ ‫ِم ۡن ُہ َۡم ََو‬
‫ُ بَعۡ ََد‬ َُ ُ‫س ِال ۡس َُم ۡالف‬
َُ ‫س ۡو‬ ََ ‫الَ ۡلبَا َِ َۚ ِب ۡئ‬ َ ۡ ‫ل تَنَابَ ُز ۡوا ِب‬ ُ ‫س‬
ََ ‫ک َۡم ََو‬ َ ُ‫ت َ ۡل ِم ُز ٰۡۤوا ا َ ۡنف‬
ّٰ
ََ ‫ک َہ َُُم الظ ِل ُم ۡو‬
‫ن‬ ٓ
ََ ِ‫ن لَّ َۡم یَت ُ َۡ فَاُولئ‬َۡ ‫ان َۚ ََو َم‬ ِۡ
َِ ‫ال ۡی َم‬
 Artinya:
 Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,
(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan
lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan
(yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah kamu
saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Hujurat/49:11
8. Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua
 Umat islam hendaklah menjadi orang yang adil. Orang yang adil
adalah orang yang adil adalah orang yang pandai menempatkan
sesuatu pada tempatnya. Terhadap saudara seiman dan seragam
wajib untuk menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang
lebih tua. Melakukan perbuatan sebaliknya, tergolong prilaku lazim.
9. Bersikap lemah lembut
 perilaku sombong adalah perilaku orang kafir, sehingga wajib
dijauhi.perilaku lemah lembut merupakan perilaku orang yang
beriman dan bertakwa sehingga wajib dilakukan oleh umat islam
terhadap saudaranya dalam kehidupan sehari-hari. Nabi bersabda:
 dari abu hurairah, nabi saw. Bersabda: barangsiapa yang mengacungkan
besi (senjata) kepada saudaranya, maka malaikat mengutuk
(melaknatnya) kepadanya, hingga ia menurunkannya kembali, walaupun
dia saudara sebapak atau saudara seibu. (H.R. muslim)
7. Saling menghormati
 Agar terhindar dari perbuatan saling mengejek,
menghina, mencela terhadap saudara, antar umat islam
harus saling menghormati sehingga terjaga keutuhan
persaudaraan. Allah berfirman:
َ‫علَىَ ُك ِل‬ ُ ‫َم ْن َهآَأ َ ْو‬
َََّ ‫َر ُّدو َهآََۗ ِإ َّن‬
َ َ َ‫َٱّللَ َكان‬ ِ َ‫سن‬ ۟ ‫ َو ِإ َذاَ ُحیِیتُمَبِت َ ِحیَّةَفَ َحی‬
ََ ‫ُّواَبِأ َ ْح‬
‫ش ْىءَ َح ِسیبًا‬ َ
 Artinya:
 Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam)
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu
dengan yang lebih baik, atau (balaslah penghormatan
itu, yang sepadan). Sungguh, allah memperhitungkan
segala sesuatu. (Q.S. An-Nisa/4:86)
10. Merendahkan hati terhadap saudara
 Merendandahkan hati bukan berarti orang yang lemah.
Sebaliknya, merendahkan hati berarti tawadhu, sikap ini sangat
dicintai oleh allah. Kebalikan dari rendah hati adalah tinggi hati
atau sombong , sikap ini sangat dibenci oleh allah. Oleh
karena itu, umat islamterhadap saudaranya harus rendah hati
sehingga terwujud persaudaraan yang abadi. Nabi bersabda:
 Dari iyadh bin himar rasulullah saw. Bersabda: sesungguhnya allah
telah mewahyukan kepadaku, hendaklah kalian bersikap rendah
diri, hingga seseorang tidak berbuat aniyaya kepada orang lain,
dan seseorang tidak berlaku sombong kepada orang lain. (H.R.
abu daud)

11. Menempatkan saudara secara proposional
 Setiap umat Islam memiliki kemampuan dan keterampilan
yang beragam dengan kualitas yang berbeda. Agar saudara kita
dapat berperan secara maksimal, maka perlu penempatan diri
secara proporsional. Ini merupakan bagian dari sikap adil yang
harus ditegakkan terhadap saudara
12. Tidak boleh saling membenci, menghasut, apalagi
memutus silaturahmi
 Pribadi saudara adalah cermin pribadi kita. Kalau kita
membenci, menghasut, tidak bertegur sapa, memutus tali
persaudaraan terhadap saudara, sama dengan membenci diri
kita sendiri, menghasut diri sendiri, mendiamkan diri kita
sendiri sehingga semua akan merugikan diri kita sendiri.
Sebaliknya, umat islam harus saling berkasih sayang, berbaik
sangka, bertegur sapa dengan salam, dan mempererat tali
silaturahmi.
13. Dilarang saling mendiamkan
 Hubungan umat islam dengan saudaranya tidak selamanya berjalan
mulus, terkadang ada perbedaan dan perselisihan. Perbedaan dan
perselisihan tidak berarti harus berujung dengan kemarahan dan
saling mendiamkan. Sebaliknya, harus saling berlapang dada dan
mengambil hikmah karena umat islam itu saudara. Tidak dibenarkan
ketika terjadi sesuatu yang menjadikan keduanya tidak senang,
kemudian saling berdiam diri. Kalau hal itu terjadi, harus segera
berdamai kembali, dan yang terbaik adalah pertama kali memulai
berbicara.
14. Saling berjabat tangan sehingga diampuni dosa-dosanya
 Persaudaraan adalah perintah Allah dan Rasul-Nya sehingga kalau
umat Islam rukun dan damai akan memperoleh pahala dari Allah.
Sebalikanya, kalau terpaksa umat islam berselisih atau berseteru
karena sebab-sebab tertentu, segeralah untuk berdamai. Ketika
perdamaian itu diawali saling berjabat tangan, maka Allah
mengampuni dosa keduanya sebelum terlepas dari jabat tangan itu.
 D. Keterkaitan Antara Substansi Dan Strategi Dengan Keberhasilan
Dakwah Nabi Muhammad Saw. Di Madinah
Substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di madinah sangat berbeda
dengan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di makkah. Perbedaan ini
karena adanya perbedaan letak geografis, kondisi masyarakat dan tuntutan
kebutuhan umat manusia pada waktu itu.
Dengan substansi menjadikan islam berkembang dan menjadi rahmat bagi
seluruh alam semesta, dengan melalui keluhuran budi Rasulullah saw. didukung
dengan berbagai strategi, yaitu; dengan membangun masjid, membangun
persaudaraan dan membangun pemerintah atas dasar Piagam Madinah, maka
dakwah Rasulullah saw. di madinah membuahkan pemerintahan islam Madinah
yang sukses dengan predikat luar biasa. Sehingga menjadi model pembentukan
dan pemerintahan negara-negara di dunia. Bahkan seorang penulis bernama
Michael H. Hart yang merupakan seorang keturunan Yahudi pada tahun 1978
telah menulis sebuah buku berjudul “The 100” dan berdasarkan penelitiannya
menempatkan Rasulullah saw. sebagai figur paling berpengaruh dan terbaik
urutan pertama seluruh dunia.
Contoh Gambar
Dakwah Rasulullah Di Madinah
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
WASALAMMUALIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai