Anda di halaman 1dari 21

Larutan elektrolit dan

non elektrolit
Klasifikasi Larutan
• Berdasarkan jumlah zat : larutan primer,
larutan tersier dan larutan kwarter
• Berdasarkan kepekatan : larutan encer dan
larutan pekat
• Berdasarkan keseimbangan : larutan jenuh
dan tidak jenuh
• Berdasarkan daya hantar listrik
(keelektrolitan) : larutan elektrolit dan non
elektrolit
Definisi
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik
• Contoh: larutan garam dapur, larutan asam
asetat, larutan asam sulfat, air laut, air sungai,
larutan kapur sirih, dan larutan tawas
• Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik
• Contoh: larutan gula, larutan urea, dan larutan
alkohol
Sifat Koligatif Larutan
• Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung
pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif
larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan
elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
1. Penurunan tekanan uap
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik Penting!!
Jika zat pelarut atau terlarut
merupakan elektrolit maka
ditambahkan faktor Van’t Hoff
(i) pada rumus fraksi mol (mol
zat elektrolit (pelarut atau
terlarut) dikali i)
Faktor Van’t Hoff
• Faktor Van’t Hoff (i) : parameter untuk mengukur seberapa
besar zat terlarut berpengaruh terhadap sifat koligatif
(penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku, dan tekanan osmotik).
• Faktor Van’t Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi
sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding
dengan konsentrasi zat terlarut hasil perhitungan dari
massanya. Untuk zat non elektrolit maka vaktor Van’t Hoffnya
adalah 1 dan nonelektrolit adalah sama dengan jumlah ion yang
terbentuk di dalam larutan. Faktor Van’t Hoff secara teori
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
• Faktor Van’t Hoff secara teori dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
i = {1 + (n-1)α}
• Dimana α = derajat ionisasi zat terlarut
n = jumlah ion yang terbentuk ketika suatu zat
di dalam larutan.

• Untuk non elektrolit, α = o dan n adalah 1


C6H12O6 → C6H12O6 n = 1
• Untuk elektrolit dicontohkan sebagai berikut:
NaCl → Na+ + Cl- n = 2
CaCl2 → Ca2+ + 2Cl- n = 3
Na3PO4 → 3Na+ + PO43- n = 4
Cu3(PO4)2 → 3Cu2+ + 2PO43- n = 5
Sifat Koligatif
Larutan Non
Elektrolit
Penurunan Tekanan Uap
• Molekul zat cair yang meninggalkan permukaan
menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah
molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin
tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair
tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap,
maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi
penguapan molekul - molekul zat cair
• Tahun 1878, Marie Francois Raoult → percobaan mengenai
tekanan uap jenuh larutan.

Hukum Raoult
Penurunan Tekanan Uap
Kenaikan Titik Didih
• Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair
mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan
tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair
diukur pada tekanan 1 atmosfer
• Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut
murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan
(ΔTb)
Kenaikan titik didih
Diambil dari : wikipedia.org
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik Beku
Diambil dari : wikipedia.org
Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik
• Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk
mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput
semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel
adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul
pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut
Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan dengan :
Latihan soal
1. Hitunglah tekanan uap larutan 2 mol sukrosa dalam 50 mol
air pada 300 °C jika tekanan uap air murni pada 300 °C
adalah 31,80 mmHg.
2. Hitunglah titik didih larutan yang mengandung 18 g
glukosa, C6H12O6. (Ar C = 12 g/mol, Ar H = 1g/mol, dan Ar O =
16 g/mol) dalam 250 g air. (Kb air = 0,52 °C/m)
3. Berapakah titik beku larutan yang terbuat dari 10 g
urea CO(NH2)2 dalam 100 g air? (massa molar urea 60
g/mol, Kf air = 1,86 °C/m)
4. Berapakah tekanan osmotik pada 25 °C dari larutan sukrosa
(C12H22O11) 0,001 M?
Pertanyaan

Apa peranan tekanan


osmotik dalam
kehiodupan sehari-hari ?

Apa yang dimaksud


reverse osmosis?

Anda mungkin juga menyukai