Anda di halaman 1dari 89

Elemen 4 .

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3


Bagian 5 Ps 14 + Lampiran 1.D. Pemantauan & Evaluasi
Kinerja K3
Audit Internal SMK3 berkala : untuk
mengetahui efektifitas penerapan SMK3
Sistematik & independen, oleh personil
kompeten, menggunakan metodologi.
Kriteria audit internal & eksternal : Lampiran
II
Pelaporan audit : Lampiran III
Frekuensi audit, berdasarkan : tinjauan ulang
hasil audit, bukti sumber daya.
Hasil audit : dibahas di tinjauan ulang
manajemen
Bagian 5 Ps 15 + Lampiran 1.E. Peninjauan & Peningkatan
Kinerja SMK3

Pengusaha wajib melakukan peninjauan


& peningkatan kinerja SMK3
Yang ditinjau : Kebijakan, Perencanaan,
Pelaksanaan, Pemantauan & Evaluasi.
Bagian 5 Ps 15 + Lampiran 1.E. Peninjauan & Peningkatan
Kinerja SMK3
Maksud peninjauan Perbaikan &
Peningkatan Kinerja, dilaksanakan dlm hal :
- Perubahan peraturan UU
- Tuntutan pihak terkait/pasar
- Perubahan produk & kegiatan perusahaan
- Perubahan struktur organisasi
- Perkembangan iptek, epidemiologi
- Hasil kajian kecelakaan
- Laporan/masukan pekerja/buruh
Audit SMK3
Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja

(PP No. 50 Tahun 2012)


AUDIT
“ Systematic, independent and documented process for
obtaining audit evidence and evaluating it objectively
to determine the extent to which audit criteria are
fulfilled ”
(Ref. ISO 19011:2002)

AUDIT
“ Proses sistematis mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya
secara objektif untuk menentukan sejauh mana
kriteria audit telah dipenuhi.
Audit Internal is...

“ … are conducted by, or on behalf of, the


organization itself for management review and

other internal purposes and can form the basis for


an organization’s self declaration of conformity”

(Ref. ISO 19011:2002)


MACAM-MACAM AUDIT

• Audit Sistem Manajemen


• Audit Produk/Sertifikasi Produk
• Audit Keuangan
• Audit Personal/Fit and Proper Test
• Audit Pemenuhan Peraturan K3/Lingkungan
• dll
JENIS AUDIT
(berdasarkan siapa yang meng-audit)

Audit Pihak II
Organisasi Sub-Kontraktor

Badan Eksternal &


Audit Pihak I Independen

Audit Pihak III


JENIS AUDIT
(berdasarkan siapa yang meng-audit)
Audit pihak I
• Audit dilakukan dalam suatu organisasi untuk
menentukan efektifitas dari penerapan sistem
yang mereka gunakan
• Memantau keefektifan penerapan sistem

Audit pihak II

• Audit dilakukan oleh organisasi (atau yang


mewakilinya) terhadap subkontraktor
• Melakukan penilaian terhadap vendor
JENIS AUDIT
(berdasarkan siapa yang meng-audit)

Audit pihak III

• Audit dilakukan oleh organisasi yang


independen
• Audit oleh badan sertifikasi merupakan
audit pihak ketiga
JENIS KELEBIHAN KEKURANGAN
Internal Biaya rendah, kurang mandiri
Terbiasa keahlian kurang

Eksternal Obyektif mahal


gangguan
tidak mengenal
Campuran Lebih mandiri relatif mahal
gangguan sedikit
kurang
mengenal
KEDALAMAN AUDIT
(berdasarkan obyek yang di-audit)

Standard Manual, prosedur, Implementasi


WI

Audit Sistem Audit


Kesesuaian

Audit Produk

Produk
KEDALAMAN AUDIT
(berdasarkan obyek yang di-audit)

Audit Sistem

• Menentukan apakah organisasi memiliki


sistem
• Dilakukan dengan membandingkan sistem
yang ada dengan persyaratan standar
• Disebut audit dokumentasi atau Adequacy
Audit
KEDALAMAN AUDIT
(berdasarkan obyek yang di-audit)

Audit Kesesuaian

• Melihat dokumentasi diimplementasikan


(ketersediaan, kelengkapan dan kecukupan)

Audit Produk

• Melihat produk sesuai dengan spesifikasi


Identifikasi resiko K3
Hindari kerugian K3
Patuhi peraturan K3
Menentukan kinerja K3
Menyediakan informasi ke semua
pihak
Meningkatkan citra perusahaan
Menyediakan saran perbaikan
Oleh Lembaga Audit Independen yang ditunjuk
Menteri atas permohonan perusahaan.

12 Elemen Penilaian/Audit SMK3 (ada di Lampiran II)


1. Pembangunan & terjaminnya pelaksanaan komitmen
2. Pembuatan & pendokumentasian Rencana K3
3. Pengendalian perancangan & peninjauan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian & pengendalian produk
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan
8. Pelaporan & perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material & perpindahannya
10. Pengumpulan & penggunaan data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
1. Pembangunan dan Kebijakan K3 (Prinsip 1)
Pemeliharaan komitmen

2. Pendokumentasian Perencanaan (Prinsip 2)


Rencana K3
3. Perancangan & Perencanaan (Prinsip 2)
Peninjauan Kontrak
Pelaksanaan (Prinsip 3)
4. Pengendalian Dokumen
5. Pembelian &
Pelaksanaan (Prinsip 3)
pengendalian produk
6. Keamanan Bekerja Pelaksanaan (Prinsip 3)
Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan Pemantauan (Prinsip 4)
8. Pelaporan & Perbaikan Peninjauan &
Kekurangan Peningkatan (Prinsip 5)
9. Pengelolaan Material &
Perpindahannya Pelaksanaan (Prinsip 3)
10. Pengumpulan Dan Pemantauan (Prinsip 4)
Penggunaan Data

11. Pemeriksaan SMK3 Pemantauan (Prinsip 4)

12. Pengembangan
Keterampilan & Peninjauan &
Kemampuan Peningkatan (Prinsip 5)
Hasil Audit Eksternal dilaporkan ke
Menteri, tembusan Menteri pembina
sektor usaha, Gubernur, dan
Bupati/Walikota.
Laporan Audit Eksternal : Lampiran III
Dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota.

Yang diawasi :
• Pembangunan & pelaksanaan komitmen
• Organisasi
• SDM
• Pelaksanaan peraturan UU
• Keamanan bekerja
• Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran SMK3
• Pengendalian keadaan darurat & bahaya industri
• Pelaporan & perbaikan kekurangan
• Tindak lanjut audit.
Pengawasan SMK3 dapat dilakukan :
Instansi pembina sektor usaha &
berkoordinasi dengan Pengawas
Ketenagakerjaan.
MEKANISME AUDIT SMK3
Pengawasan oleh
Instansi Ketenagakerjaan
pada Pem.Prop,
Dibuktikan dgn
Pem.Kab/Kota
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)
Badan Audit Pengusaha/
(Auditor) Pengurus

Wajib

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih
dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya
tinggi
Badan Audit :

1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional


2. Memiliki Kacab di Tk Propinsi
3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an
4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan
20 Auditor junior
5. Pengalaman dalam audit sistem

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Evaluasi
Direktur (1 kali dlm 1 th)
Sertifikat Kelayakan Penggunaan
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
DIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan Tetapkan


RTA
pada Pem Prop
Permohonan Laporan
Utk di Audit Audit
(sukarela)
Dinas Ketenagakerjaan
Badan Audit
pada Pem kab/kota

PERUSAHAAN Audit Eksternal


1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
Tahap Persiapan 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Pertemuan Awal 5. Penilaian kriteria berdasarkan
temuan
Pemeriksaan
Tingkat Penilaian Penilaian Kriteria
1. Tidak berlaku Pertemuan Akhir
2. Terpenuhi
3. Tdk terpenuhi minor
4. Tdk terpenuhi mayor
5. Observasi
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th
2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit
Eksternal SMK3 minimal 10 kali
3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal
SMK3 minimal 3 kali
4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal
minimal 3 kali

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
PERENCANAAN Pihak Manajemen membuat program tahunan
untuk pelaksanaan audit internal

Tim auditor melakukan persiapan


PERSIAPAN pelaksanaan audit internal

Tim auditor melaksanakan audit


PELAKSANAAN dilakukan sesuai dengan jadual yang
telah disepakati auditee

PEMBUATAN LAPORAN Tim auditor membuat laporan hasil audit


untuk disampaikan kepada auditee dan
manajemen

TINDAK LANJUT Hasil temuan audit ditindaklanjuti oleh


auditee dan manajemen
FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI (2)
dalam Audit Internal SMK3

Manajemen perusahaan
Tim Auditor terdiri dari Ketua Tim Auditor
bertanggung jawab atas
bertanggung jawab atas
• Penentuan kebutuhan dan
tujuan pelaksanaan audit • Ketua Tim Auditor • Membantu pemilihan auditor
(Lead Auditor)
• Penentuan ruang lingkup audit •Menyiapkan rencana dan :
• Auditor jadual pelaksanaan audit
• Menerima laporan hasil • Tenaga ahli dibidang
• Mengelola dan mengendalikan
pelaksanaan audit terkait (jika diperlukan)
proses pelaks an audit
• Menentukan tindak lanjut • Menyerahkan laporan
yang diperlukan audit kepada manajemen
FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI (3)
dalam Audit Internal SMK3

Para Auditor bertanggung jawab atas : Auditee bertanggung jawab atas :

• Pemenuhan persyaratan
pelaksanaan audit • Memberikan informasi kepada auditor

• Merencanakan dan melaksanakan • Menyediakan pendamping bagi auditor


tugas yang diberikan
• Menyediakan sumber daya bagi Tim
• Mendokumentasikan hasil temuan Auditor untuk menjamin bahwa audit
audit (jika ada) dilaksanakan secara efektif

• Menverifikasi efektivitas dari • Bekerjasama dengan Auditor


tindakan perbaikan
• Melaksanakan tindakan perbaikan dan
pencegahan berdasarkan hasil laporan
• Bekerjasama dan mendukung
audit
tugas Ketua Tim Auditor

• Menjaga kerahasiaan
dokumen yang diaudit
Proses Audit SMK3

Perencanaan audit internal terdiri dari :


Penyusunan program audit tahunan
Penunjukkan auditor / tim auditor
Pemilihan metoda penilaian
PERENCANAAN PROGRAM AUDIT
Dalam penyusunan program audit
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Manajemen bertanggung jawab
untuk menyusun program audit
• Struktur organisasi tahunan
• Setiap fungsi dalam organisasi
• Kebijakan perusahaan
minimal diaudit sebanyak satu kali
:
• Ruang lingkup aktivitas bisnis dalam
:
setahun :
perusahaan • Program audit meliputi :
Tujuan audit
• Ukuran fisik dan lokasi Fungsi yang diaudit
perusahaan Waktu pelaksanaan audit
Auditor pelaksana audit
• Peraturan pemerintah

• Persyaratan lainnya
Proses Audit SMK3

ruang lingkup dan sasaran audit dari pihak manajemen


dokumen terkait sebagai referensi
Peninjauan Dokumen
Sebelum melakukan audit dilapangan, sebaiknya Tim Auditor
terlebih dahulu melakukan tinjauan dokumen hal ini bertujuan:
- mempelajari aktivitas/proses kerja fungsi yang diaudit
- sebagai dasar dalam persiapan checklist
- sebagai dasar untuk menentukan kedalaman audit
- sebagai dasar untuk perencanaan pelaksanaan audit

Dokumen yang ditinjau meliputi :


- Peraturan/kebijakan perusahaan
- Pedoman kerja
- Prosedur operasional kerja
- Instruksi kerja
- Diagram alir proses
- Dokumen lain yang terkait sebagai bukti penerapan SMK3
• Persiapkan Daftar Periksa (Chekclist)
Sebagai dasar hasil tinjauan dokumen, tim auditor
mempersiapkan checklist sebagai panduan dalam pelaksanaan
audit

• Pembuatan Jadual Audit (Time table)


Sebelum pelaksanaan audit, ketua audit harus memberikan
konfirmasi kepada auditee mengenai jadual pelaksanaan audit.
Konfirmasi ini dapat disampaikan dengan memo internal

• Briefing Team
Dipimpin ketua tim audit. Informasi yang disampaikan
meliputi:
- Pembagian tugas masing-masing auditor
- Mengingatkan kembali mengenai ruang lingkup, sasaran dan
Standar yang digunakan
- Kode etik sebagai auditor
- Memeriksa kesiapan auditor dan kelengkapan dokumen
yang diperlukan

• Persiapkan Alat Pelidung Diri (jika diperlukan)


Proses Audit SMK3

III. PELAKSANAAN AUDIT


INTERNAL SMK3

PERTEMUAN PEMBUKA
KEGIATAN AUDIT
PERTEMUAN AUDITOR
PERTEMUAN PENUTUP
Proses Audit SMK3

III. PEMBUATAN LAPORAN

Tujuan Pembuatan Laporan :


Untuk menginformasikan adanya temuan
ketidaksesuaian (non conformance)
Mendokumentasikan hasil temuan audit
sehingga dapat ditindaklanjuti oleh auditee dan
menjadi bahan dalam Rapat Tinjauan Ulang Oleh
Pihak Manajemen
Format Laporan Audit SMK3 sesuai Lampiran III
PP 50 Tahun 2012
Perusahan Perusahan Perusahan
Kecil/Tkt Sedang/Tkt Besar/ Tkt
Awal Transisi Lanjutan
Perusahaan dg Perusahaan dg Perusahaan dg
tingkat resiko tingkat resiko tingkat resiko
rendah Menengah Tinggi

Penerapan 64 Kriteria 122 Kriteria 166 Kriteria


Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
0 - 59 % Penerapan Kurang Penerapan Kurang Penerapan Kurang

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


60 - 84 % Penerapan Baik Penerapan Baik Penerapan Baik

Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


Tingkat Penilaian
85 - 100 % Penerapan Penerapan Penerapan Memuaskan
Memuaskan Memuaskan
Kategori Kritikal

Mayor

Minor
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian

Contoh : Ditemukan pekerja


las merokok saat mengelas
sambungan pipa minyak
Tidak memenuhi ketentuan
perundangan
Tidak melaksanakan salah satu
prinsip SMK3

Terdapat temuan minor untuk 1


kriteria audit di beberapa lokasi
Ketidakkonsistenan dalam
pemenuhan persyaratan peraturan
perundangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya
Jika ada temuan Kritikal atau Mayor
GAGAL MENERAPKAN SMK3 (TIDAK
PERLU MENGACU KE TABEL
PERINGKAT)
Perusahaan

No. Memenuhi Tidak memenuhi


Elemen (conformance) (non conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Pembangunan & pelaksanaan komitmen
2 Pembuatan & pendokumentasian Rencana K3
3 Pengendalian perancangan & peninjauan
kontrak
4 Pengendalian dokumen
5 Pembelian & pengendalian produk

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3

7 Standar pemantauan
8 Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9 Pengelolaan material dan perpindahan
10 Pengumpulan dan penggunaan data
11 Pemeriksaan SMK3
12 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Perusahaan
Kriteria Elemen 1: Memenuhi
Tidak memenuhi
No. Pembangunan & (non
(conformance)
pelaksanaan komitmen conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Kebijakan K3
2 Tanggung jawab dan
wewenang untuk bertindak
3 Tinjauan awal dan evaluasi
Keterlibatan dan konsultasi
4
dengan tenaga kerja
Perusahaan

Kriteria Elemen 2: Tidak memenuhi


Memenuhi
No. Strategi (conformance)
(non
conformance)
Pendokumentasian
Jumlah % Jumlah %

1 Rencana strategi K3
2 Manual SMK3
3 Peraturan
perundangan &
persyaratan lain di
bidang K3
4 Informasi K3
Perusahaan
Kriteria Elemen 3: Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Pengendalian Perancangan (conformance)
(non
conformance)
& Peninjauan Kontrak
Jumlah % Jumlah %

1 Pengendalian perancangan
2 Peninjauan kontrak
Perusahaan
Kriteria Elemen 4: Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Pengendalian (conformance) (non
conformance)
Dokumen
Jumlah % Jumlah %

1 Persetujuan ,
pengeluaran, dan
pengendalian dokumen
2 Perubahan dan
modifikasi dokumen
Perusahaan
Tidak memenuhi
Kriteria Elemen 5: Memenuhi
No. (non
Pembelian (conformance)
conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Spesifikasi pembelian
barang dan jasa
2 Sistem verifikasi untuk
barang dan jasa yang
dibeli
3 Kontrol barang dan jasa
yang dipasok pelanggan
5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa
spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa
sebelum keputusan untuk membeli.
5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia, atau jasa harus
dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan
perundangan dan standar K3 yang berlaku.
5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang potensial berpengaruh pada saat
keputusan pembelian dilakukan apabila persyaratan K3 dicantumkan dalam
spesifikasi pembelian
5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri, dan perubahan terhadap
prosedur kerja perlu dipertimbangan sebelum pembelian, serta ditinjau
ulang sebelum pembelian dan pemakaian sarana produksi dan bahan kimia.
5.2.1 Barang dan jasa yang telah dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi
pembelian.
5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu
diidentifikasi potensi bahaya dan nilai resikonya. Catatan tersebut dipelihara
untuk memeriksa prosedur ini.
5.3.2 Produk yang disediakan oleh pelanggan dapat diidentifikasikan dengan jelas.
Perusahaan
Kriteria Elemen 6 :
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Keamanan Bekerja Berdasarkan
(conformance) (non conformance)
SMK3 Jumlah % Jumlah %
1 Sistem kerja
2 Pengawasan
3 Seleksi penempatan personil
4 Lingkungan kerja
Pemeliharaan, perbaikan dan
5
perubahan sarana produksi
6 Pelayanan
7 Kesiapan untuk menangani
keadaan darurat
8 Pertolongan pertama pada
kecelakaan
6.1.1 Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan telah
menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses kerja.
6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan maka upaya tersebut ditetapkan melalui
tingkat pengendalian.
6.1.3 Terdapat prosedur kerja yang didokumentasikan dan jika diperlukan diterapkan suatu
sistem “ijin kerja” untuk tugas-tugas yang berisiko tinggi.
6.1.4 Prosedur atau petunjuk kerja untuk mengelola secara aman seluruh risiko yang
teridentifikasi didokumentasikan.
6.1.5 Kepatuhan dengan peraturan, standar dan ketentuan pelaksanaan diperhatikan pada saat
mengembangkan atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja.
6.1.6 Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten dengan
masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan prosedur
disahkan oleh pejabat yang ditunjuk.
6.1.7 Alat pelindung diri disediakan bila diperlukan dan digunakan secara benar serta
dipelihara selalu dalam kondisi layak pakai
6.1.8 Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan laik pakai sesuai dengan
standar dan atau peraturan perundangan yang berlaku
6.1.9 Upaya pengendalian risiko ditinjau ulang apabila terjadi perubahan pada proses kerja.
6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan
aman dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas.
6.2.3 Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
6.2.4 Pengawas diikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat kerja dan
kecelakaan, dan wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengurus.
6.2.5 Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi.
6.3.1 Persyaratan tugas tertentu, termasuk persyaratan kesehatan, diidentifikasi dan dipakai
6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan pada kemampuan dan tingkat ketrampilan yang dimiliki oleh masing-masing tenaga
kerja.
6.4.1 Perusahaan melakukan penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan ijin
masuk.
6.4.2 Terdapat pengendalian atas tempat-tempat dengan pembatasan ijin masuk.
6.4.3 Fasilitas - fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

6.4.4 Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman dan
persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan, standar, dan pedoman teknis yang berlaku.

6.5.2 Semua catatan yang memuat data-data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan, dan perubahan-
perubahan yang dilakukan atas sarana produksi harus disimpan dan dipelihara.

6.5.3 Sarana produksi yang terdaftar harus memiliki sertifikat yang masih berlaku.
6.5.4 Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan personel yang berkompeten.

6.5.5 Apabila memungkinkan, sarana produksi yang akan diubah harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan yang
berlaku.
6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan yang mencakup ketentuan mengenai peralatan-peralatan dengan kondisi
keselamatan yang kurang baik dan perlu untuk segera diperbaiki.

6.5.7 Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat yang sudah tidak aman lagi jika digunakan atau yang sudah tidak digunakan lagi.

6.5.8 Apabila diperlukan, dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana
produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya
6.5.9 Prosedur persetujuan untuk menjamin bahwa peralatan produksi dalam kondisi yang aman untuk dioperasikan.

6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan undang-undang K3, maka perlu
disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada
standar dan perundangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa
pemberian pelayanan memenuhi persyaratan.
6.7.1 Keadaan darurat yang potensial (di dalam atau di luar tempat kerja) telah diidentifikasi
dan prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan.
6.7.2 Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang
berkompeten.
6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang
sesuai dengan tingkat risiko.
6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat diberikan pelatihan khusus.
6.7.5 Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas /
menyolok dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja perusahaan.
6.7.6 Alat dan sistim tanda bahaya keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara
berkala.
6.7.7 Kesesuaian, penempatan, dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat
telah dinilai oleh petugas yang berkompeten.
6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat PPPK dan menjamin bahwa sistim PPPK yang ada
memenuhi standard dan pedoman teknis yang berlaku.
6.8.2 Petugas PPPK telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Perusahaan
Kriteria Elemen 7: Memenuhi
Tidak memenuhi
No. (non
(conformance)
Standar Pemantauan conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Pemeriksaan bahaya
2 Pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja
3 Peralatan
pemeriksaan/inspeksi,
pengukuran dan pengujian
Pemantauan kesehatan
4
tenaga kerja
Perusahaan
Kriteria Elemen 8: Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Pelaporan dan Perbaikan (non
(conformance) conformance)
Kekurangan
Jumlah % Jumlah %

1 Pelaporan bahaya
2 Pelaporan kecelakaan
3 Pemeriksaan &
Pengkajian Kecelakaan
4 Penanganan Masalah
Perusahaan
Kriteria Elemen 9: Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Pengelolaan Material Dan (conformance)
(non
conformance)
Perpindahannya
Jumlah % Jumlah %

1 Penanganan secara
manual dan mekanis
2 Sistem pengangkutan,
penyimpanan dan
pembuangan
3 Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
Perusahaan
Kriteria Elemen 10: Tidak memenuhi
Memenuhi
No. Pengumpulan dan (conformance)
(non
conformance)
Penggunaan Data
Jumlah % Jumlah %

1
Catatan K3
2 Data dan laporan K3
10.1.4Catatan mengenai peninjauan ulang dan
pemeriksaan dipelihara.
10.1.5Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan
rehabilitasi kesehatan dipelihara.
10.2.1Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.
10.2.2Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan
di dalam perusahaan.
Perusahaan
Tidak memenuhi
Kriteria Elemen 11: Memenuhi
No. (non
Audit SMK3 (conformance)
conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Audit internal SMK3
11.1.1 Audit Sistem Manajemen K3 yang terjadual
dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian
kegiatan perencanaan dan untuk menentukan
apakah kegiatan tersebut efektif.
11.1.2 Audit internal Sistem Manajemen k3 dilakukan
oleh petugas yang berkompeten dan independen
di perusahaan.
11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada manajemen
dan petugas lain yang berkepentingan.
11.1.4 Kekurangan yang ditemukan pada saat audit
diprioritaskan dan dipantau untuk menjamin
dilakukannya tindakan perbaikan.
Perusahaan
Kriteria Elemen 12 :
Tidak memenuhi
No.
Pengembangan Memenuhi
(non
Ketrampilan Dan (conformance)
conformance)
Kemampuan Jumlah % Jumlah %
1 Strategi pelatihan
2 Pelatihan bagi manajemen
dan supervisor
3 Pelatihan bagi tenaga kerja
Pelatihan untuk pengenalan
4 bagi pengunjung dan
kontraktor
5 Pelatihan keahlian khusus
12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan yang mencakup persyaratan K3 telah dilaksanakan.
12.1.2 Rencana pelatihan K3 telah disusun bagi semua tingkatan dalam perusahaan.
12.1.3 Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat kemampuan dan
keahliannya.
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang mempunyai kemampuan dan
pengalaman yang memadai serta diakreditasi menurut peraturan perundangan
yang berlaku.
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang
efektif.
12.1.6 Perusahaan mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.
12.1.7 Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin peningkatan secara
berkelanjutkan.
12.1.8 Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan
dan efektif.
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang
mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan K3.
12.2.2 Manajer dan supervisor menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan
tanggung jawab mereka.
12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja
baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya
secara aman.
12.3.2 Pelatihan diselenggarakan kepada tenaga kerja apabila ditempat kerjanya
terjadi perubahan sarana produksi atau proses.
12.3.3 Apabila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga
kerja.
12.4.1 Perusahaan mempunyai program pengenalan untuk semua tenaga kerja
dengan memasukkan materi kebijakan dan prosedur K3.
12.4.2 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan
taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3.
12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan
untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan, atau
mengoperasikan peralatan.
SERTIFIKASI SMK3
• Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan
tingkat pemenuhan penerapan peraturan
perundangan SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu


perusahaan dilakukan oleh Badan Audit
Independen melalui proses audit SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Disnaker

RTA Badan Audit Depnakertrans

Konfirmasi Evaluasi
Jadwal & Analisa
Perusahaan
Audit
Kesesuaian
Sertifikat
Laporan
Audit
Semoga Berhasil &
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda

Anda mungkin juga menyukai