Sosialisasi Bendahara

Tata Cara
Pemotongan/Pemungutan
Penyetoran dan
Pelaporan Pajak
Bagi Bendahara

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP PAPUA DAN MALUKU
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SORONG

1
Session Pertama
Gambaran Umum
Bendahara

2
 Bendahara Pemerintah ?

Bendahara Pemerintah = Wajib Pajak

Pasal 1 butir 2 UU KUP
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,
yg mempunyai hak & kewajiban perpajakan sesuai
dgn ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

3
 Mengapa UU Perpajakan menunjuk
Bendahara Pemerintah sebagai
Pemotong Pajak & Pemungut Pajak ?

BERDASARKAN UU BERKAITAN DGN KEUANGAN NEGARA DAN

PERATURAN LAINNYA, DITEGASKAN BAHWA
BENDAHARAWAN/BENDAHARA ADALAH ORANG YG BERHUBUNGAN
LANGSUNG DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN/BELANJA NEGARA
(UNDANG-UNDANG PERBENDAHARAAN INDONESIA/ INDISCHE
COMPTABILITEITSWET/ICW,UU NO.1 TAHUN 2004,
KEPPRES NO.29 TAHUN 1984)

Bendahara adalah setiap orang yang diberi tugas menerima,

menyimpan, membayar dan/atau menyerahkan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara.
(Pasal 1 butit 12 PMK No.75/PMK.05/2008)
4
 PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BAGI BENDAHARA

INTERNAL BENDAHARA
1. BENDAHARA TIDAK MEMAHAMI KEWAJIBAN BIMBINGAN TEKNIS
PERPAJAKANNYA DISEBABKAN BENDAHARA MELALUI AR & MELALUI
SERING BERGANTI-GANTI; KEGIATAN PENYULUHAN
SOLUSI SECARA RUTIN OLEH
2. BENDAHARA KURANG MENGIKUTI PERUBAHAN KP2KP,KPP & KANWIL
PERATURAN PERPAJAKAN; DJP & DIT.P2HUMAS
KEPADA BENDAHARA
3. BENDAHARA TIDAK MEMANFAATKAN ACCOUNT
REPRESENTATIVE SEBAGAI PEMBIMBINGNYA

EKSTERNAL BENDAHARA
1. PERATURAN PERPAJAKANNYA CEPAT
MENGALAMI PERUBAHAN;
2. PERBEDAAN PERSEPSI DALAM PENERAPAN MENINGKATKAN
PERATURAN PERPAJAKAN ANTARA SOLUSI KOORDINASI & SALING
BENDAHARA DENGAN KPPN; MEMBERIKAN
PENCERAHAN TENTANG
3. SARANA PENDUKUNG SEPERTI BANK/KANTOR PERATURAN
POS PENERIMA PEMBAYARAN PAJAK, SERING PERPAJAKAN
MENGHAMBAT PELAKSANAAN KEWAJIBAN & PERBENDAHARAAN
BENDAHARA.

5
 Session Kedua
Kewajiban Bendahara
Pemerintah

6
 Kewajiban Mendaftarkan Diri
Pasal 2 ayat (1) UU KUP

Bendahara
Bendahara
yangMengelola
yang MengelolaAPBN/APBD
APBN/APBD

Wajib
Wajib
MendaftarkanDiri
Mendaftarkan Diri
7 . 000
0
6 . 7-4 KA SI
3 .4 5 7 BE
1 2 -0 0
00. S DN
A
HAR
DA
BEN
UntukMendapatkan
Untuk MendapatkanNPWP
NPWP

7
Tempat Mendaftarkan Diri
PERDIRJEN NO :44/PJ/2008 JO. PERDIRJEN NO.41/PJ/2009

TempatPendaftaran
Tempat Pendaftaran

KPP/KP2KP
KPP/KP2KP
dimana
di mana
Bendahara
Bendahara
Berkedudukan
Berkedudukan

8
 Tata Cara Pendaftaran
MENGISIFORMULIR
MENGISI FORMULIR
BENDAHARA
BENDAHARA PENDAFTARAN
PENDAFTARAN
MENUNJUKAN SK PENUNJUKAN SBG BENDAHARAWAN
MENUNJUKAN TANDA PENGENAL BENDAHARA (KTP)

KARTUNPWP
NPWP 1
KARTU 2
DAN SKT (SURAT
DAN SKT (SURAT 3
KETERANGANTERDAFTAR
KETERANGAN TERDAFTAR KPP/KP2KP
KPP/KP2KP
Arsip
Tanda Terima

9
 Penghapusan NPWP
Per. Dirjen No. PER-44/PJ./2008 jo Per 41/PJ/2009

Perubahan
Perubahan Proyek
Proyek
Organisasi
Organisasi TelahSelesai
Telah Selesai

PermohonanTertulis/
Permohonan Tertulis/
MengisiFormulir
Mengisi Formulir
KP.PDIP.4.1-00
KP.PDIP.4.1-00

KPP/KP2KP
KPP/KP2KP

NPWPDihapuskan
NPWP Dihapuskan

Catatan: :
Catatan
Bilaterjadi
Bila terjadipenggantian
penggantianPejabat
PejabatBendahara,
Bendahara,NPWP
NPWP
tidakperlu
tidak perludiganti/
diganti/meminta
memintaNPWP
NPWPbaru,
baru,tetapi
tetapicukup
cukup
dilaporkansecara
dilaporkan secaratertulis
tertuliskepada
kepadaKPP/KP2KP
KPP/KP2KP

10
 Langkah Awal
Menjadi
Bendahara Mahir pajak

Mengidentifikasi Jenis - jenis pengeluaran anggaran

sesuai kode mata anggaran

Belanja Belanja Barang / Belanja Belanja Atas

Pegawai Modal Jasa Dana Hibah

11
 BENDAHARA PEMERINTAH
WAJIB

MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
PEMOTONGAN & PEMOTONGAN PAJAK PUSAT ATAS
DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD

Objek Penjelasan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak
atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal15 Pemotongan atas Penghasilan yg dibayarkan kepada perusahaan
penerbangan/pelayaran dalam dan luar negeri (carter/sewa/jasa angkutan)
PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan
pembelian barang
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPN dan PPnBM Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan
penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak
Bea Materai Pembayaran/pelunasan pajak atas pemanfaatan dokumen2 tertentu
(kuitansi, kontrak)

12
 No Jenis Belanja Jenis Pajak Tarif
1. Belanja Pegawai Belanja Gaji / Penghasilan Teratur PPh Ps.21 Tidak Tergantung Besaran dan Penerima
Final Ditanggung ( PNS dan Non PNS / Peg. Honor)
Pemerintah / Tidak
Final dan tidak
Ditanggung
Pemerintah

Belanja Honorarium / Penghasilan PPh Ps.21 Final PNS PNS Tergantung Golongan Non
Tidak teratur dan Final Non PNS PNS Tergantung Besaran

2. Belanja Barang / Belanja Barang PPh Ps.22 dan Bea 1.5 %

Modal Materai

PPN 10 %
Belanja Modal PPh Ps.4(2) Sewa Tergantung Jenis Kegiatan
3. Belanja Jasa Jasa Sewa Angkutan Laut / Udara PPh Ps.15 Tergantung Jenis Angkutan dan
Ke Perusahan Jenis Perusahaannya
Pelayaran/Penerbangan
Domestik/non-Domestik

PPN Tidak Dipungut

Jasa Konstruksi PPh Ps.4(2) Tergantung Nilai dan Klasifikasi
Konstruksi Rekanan

PPN 10%
Jasa Lainnya PPh Ps.23 2%
PPN 10 %
4. Belanja Dana Hibah Tergantung Jenis Kegiatan PPh Ditanggung Pemerintah

13
PPN Tidak dipungut
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.21
Tidak Final Ditanggung Pemerintah
Dikenakan atas penghasilan yang diterima PNS /CPNS
secara terarur / rutin.

PPh terutang
=
CONTOH
(Gaji /Penghasilan Kotor Setahun) KASUS
-
( Biaya Jabatan + Iuran Pensiun Setahun)
-
PTKP Setahun

Tarif ( +20% Jika Belum Ber NPWP ) Kembali

14
 Biaya Jabatan
Ditetapkan sebesar 5 % x Penghasilan Bruto atau
max. Rp.6.000.000,- setahun atau Rp. 500.000,-
sebulan

Iuran Pensiun
Ditetapkan sebesar 4.75 % x Penghasilan Bruto atau
max. Rp.2.400.000,- setahun atau Rp. 200.000,-
sebulan

Kembali
 PTKP=PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

PTKP BARU
Mulai 1-1-2009
SETAHUN SEBULAN
(Rp) (Rp)
UNTUK DIRI PEGAWAI (TK/-) 15.840.000,- 1.320.000,-
UNTUK DIRI PEGAWAI YG 17.160.000,- 1.430.000,-
KAWIN/NIKAH (K/-)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 18.480.000,- 1.540.000,-
MEMILIKI 1 TANGGUNGAN (K/1)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 19.800.000,- 1.650.000,-
MEMILIKI 2 TANGGUNGAN (K/2)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 1.760.000,-
MEMILIKI 3 TANGGUNGAN (K/3) 21.120.000,-

PTKP MAKSIMAL 3 TANGGUNGAN

• PTKP DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADA AWAL TAHUN KALENDER,

• PTKP BAGI PEGAWAI YG BARU DATANG DAN MENETAP DI INDONESIA DLM BAGIAN
TAHUN KALENDER YG NYA DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADA
AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER YBS
Kembali
16
 TARIF UNTUK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Pasal 17 ayat (1) a UU No.36/2008 ( UU PPh)

KETENTUAN
NO BARU (Mulai
Lapisantahun pajak 2009):
Penghasilan Tarif
1. S.d. Rp 50.000.000,- 5%
2. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 15%
3. Di atas Rp250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,- 25%
4. Di atas Rp500.000.000,- 30%

Kembali
17
 Contoh KAsus
Pak Keli seorang PNS di Dinas Pendidikan Kab. Sorong dengan
Penghasilan Kotor ( Gaji + Tunjangan ) Sebesar Rp. 4.000.000,-/bulan, Status
Pak Keli adalah Menikah dan Memiliki 3 Orang Anak, Berapakah PPh Ps.21
Yang harus Dipungut atau dipotongoleh bendahara Dinas Pendidikan?

PPh 21 = Penghasilan Kotor Setahun– ( Biaya Jabatan Setahun+ Iuran Pensiun

Setahun) – PTKP Setahun x Tarif

PPh 21 =( Rp.48.000.000 – ( Rp.2.400.000 + Rp.2.400.000 ) – Rp.21.120.000 x 5% )

: 12
PPh 21 = ( Rp.1.104.000 ) : 12 = Rp. 92.000 / bulan

Kembali
18
Pajak Penghasilan (PPh) Ps.21 Tidak Final
dan Tidak Ditanggung Pemerintah
Dikenakan atas penghasilan yang diterima
Non PNS Atau Peg. Honor
secara terarur / rutin.
PPh terutang CONTOH
= KASUS
(Gaji /Penghasilan Kotor Setahun)
-
PTKP Setahun

Tarif ( +20% Jika Belum Ber NPWP ) Kembali

19
 PTKP=PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

PTKP BARU
Mulai 1-1-2009
SETAHUN SEBULAN
(Rp) (Rp)
UNTUK DIRI PEGAWAI (TK/-) 15.840.000,- 1.320.000,-
UNTUK DIRI PEGAWAI YG 17.160.000,- 1.430.000,-
KAWIN/NIKAH (K/-)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 18.480.000,- 1.540.000,-
MEMILIKI 1 TANGGUNGAN (K/1)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 19.800.000,- 1.650.000,-
MEMILIKI 2 TANGGUNGAN (K/2)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 1.760.000,-
MEMILIKI 3 TANGGUNGAN (K/3) 21.120.000,-

PTKP MAKSIMAL 3 TANGGUNGAN

• PTKP DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADA AWAL TAHUN KALENDER,

• PTKP BAGI PEGAWAI YG BARU DATANG DAN MENETAP DI INDONESIA DLM BAGIAN
TAHUN KALENDER YG NYA DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADA
AWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER YBS
Kembali
20
 TARIF UNTUK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Pasal 17 ayat (1) a UU No.36/2008 ( UU PPh)

KETENTUAN
NO BARU (Mulai
Lapisantahun pajak 2009):
Penghasilan Tarif
1. S.d. Rp 50.000.000,- 5%
2. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 15%
3. Di atas Rp250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,- 25%
4. Di atas Rp500.000.000,- 30%

Kembali
21
 Contoh KAsus
Anton seorang Pegawai Honor di Dinas Pendidikan Kab. Sorong dengan
Penghasilan Kotor Sebulan Sebesar Rp. 1.500.000,-/bulan, Status Anton
adalah Belum Menikah, Berapakah PPh Ps.21 Yang harus Dipungut atau
dipotongoleh bendahara Dinas Pendidikan?

PPh 21 = Penghasilan Kotor Setahun – PTKP Setahun x Tarif

PPh 21 =( Rp.18.000.000 – Rp.15.840.000 x 5% ) : 12

PPh 21 = ( Rp.108.000 ) : 12 = Rp. 9.000 / bulan

Kembali
22
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.21 Final
PNS
Dikenakan atas penghasilan yang diterima PNS Atau CPNS
Tidak secara terarur / rutin.
Contoh : Uang Makan, Uang Sidang, Uang Hadir, Uang
Lembur, Uang Beban Kerja, dan Tambahan Lainnya dll

No Golongan Tarif PPh 21 terutang

1 Golongan IV 15% =
2 Golongan III 5% Penghasilan Bruto x Tarif
3 Golongan II 0% (+20% jika Belum Ber NPWP )
kebawah
CONTOH
KASUS
Kembali
23
 Contoh KAsus

No Nama Golongan Jumlah Kotor Tarif PPh Terutang

1. Anton IV a Rp.1000.000 15% Rp. 150.000

2. Keli III b Rp.750.000 5% Rp. 37.500

3. Udin II c Rp.500.000 0% Rp. 0

Kembali
24
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.21 Final
NON PNS
Dikenakan atas penghasilan yang diterima Non PNS / Non CPNS sebagai TENAGA AHLI
TENAGA AHLI (PENGACARA, AKUNTAN, ARSITEK,
DOKTER, KONSULTAN, NOTARIS, PENILAI DAN AKTUARIS
PEMAIN MUSIK, PEMBAWA ACARA, PENYANYI, PELAWAK,
BINTANG FILM, BINTANG SINETRON, BINTANG IKLAN,
SUTRADARA, KRU FILM, FOTO MODEL, PERAGAWAN/TI,
PEMAIN DRAMA, PENARI, PEMAHAT, PELUKIS & SENIMAN
LAINNYA
OLAHRAGAWAN;
PENASEHAT, PENGAJAR, PELATIH, PENCERAMAH,
PENYULUH & MODERATOR
PENGARANG, PENELITI, DAN PENERJEMAH;
AGEN IKLAN;
PPh 21 = ( Honor x 50% )
x Tarif (+20% jika Belum
Ber NPWP
PEMBERI JASA DLM SEGALA BDG TERMASUK
TEKNIK, KOMPUTER DAN SISTEM APLIKASINYA
TELEKOMUNIKASI, ELEKTRONIKA, FOTOGRAPHI,
EKONOMI DAN SOSIAL SERTA PEMBERIAN JASA KPD
SUATU PANITIA
PENGAWAS, PENGELOLA PROYEK;
PEMBAWA PESANAN/PENEMU LANGGANAN ATAU
YG MENJADI PERANTARA
PENJAJA BARANG DAGANGAN
PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI;
DISTRIBUTOR PERUSAHAAN MULTILEVEL
MARKETING ATAU DIRECT SELLING & KEGIATAN
SEJENIS LAINNYA
CONTOH
KASUS
25
 Contoh KAsus
Susi seorang Pengajar Senam ( Non PNS ) mendapat kerja di Dinas
Pendidikan Kab. Sorong dalam rangka hari olah raga dan mendapat honor
sebesar Rp.500.000,-, Berapakah PPh Ps.21 Yang harus Dipungut atau
dipotongoleh bendahara Dinas Pendidikan?

PPh 21 = ( Honor x 50% ) x Tarif

PPh 21 =( Rp.500.000 x 50% ) x 5%

PPh 21 = ( Rp. 250.000 ) x 5% = Rp. 12.500,-

Kembali
26
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.21 Final
NON PNS
Dikenakan atas penghasilan yang diterima Non PNS / Non CPNS sebagai PESERTA
KEGIATAN

1. PESERTA PERLOMBAAN DALAM SEGALA BIDANG;

2. PESERTA RAPAT, KONFERENSI,SIDANG,PERTEMUAN
DAN KUNJUNGAN KERJA;
3. PESERTA/ANGGOTA DALAM SUATU KEPANITIAAN;
4. PESERTA PENDIDIKAN,PELATIHAN & MAGANG;
5. PESERTA KEGIATAN LAINNYA

PPh 21 = Honor x Tarif (+20% CONTOH

jika belum ber NPWP )
KASUS

Kembali
27
 Contoh KAsus
Udin (memiliki NPWP-bukan PNS) menerima uang sebagai peserta
pelatihan di di dinas pendidikan kab.sorong sebesar Rp1.000.000,-
Penghitungan PPh Pasal 21 :
5% x Rp1.000.000 = Rp50.000,-

Kembali
Lanjut
28
 TIDAK TERMASUK PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPh PASAL 21

PENGHASILAN
PEMBAYARAN MANFAAT ATAU SANTUNAN ASURANSI DARI PERUSAHAAN
SEHUBUNGAN DGN ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KECELAKAAN,
ASURANSI JIWA, ASURANSI DWIGUNA, DAN ASURANSI BEASISWA

PENERIMAN DLM BENTUK NATURA DAN/ATAU /KENIKMATAN DLM BENTUK

APAPUN YG DIBERIKAN OLEH WAJIB PAJAK ATAU PEMERINTAH
(Contoh PPh 21 yg ditanggung Pemberi Kerja atau yg ditanggung Pemerintah)
IURAN PENSIUN YANG DIBAYARKAN KEPADA DANA PENSIUN YG
PENDIRIANNYA TLH DISAHKAN MENKEU,IURAN TUNJANGAN HARI TUA
ATAU IURAN JAMINAN HARI TUA KEPADA BADAN PENYELENGGARA
TUNJANGAN HARI TUA/JAMSOSTEK YANG DIBAYAR OLEH PEMBERI KERJA
ZAKAT YG DITERIMA OLEH ORANG PRIBADI YG BERHAK DARI BADAN/
LEMBAGA AMIL ZAKAT YG DIBENTUK ATAU DISAHKAN PEMERINTAH, ATAU
SUMBANGAN KEAGAMAAN YG SIFATNYA WAJIB BAGI PEMELUK AGAMA YG
DIAKUI DI INDONESIA YG DITERIMA OLEH ORANG PRIBADI YG BERHAK DARI
LEMBAGA KEAGAMAAN YG DIBENTUK ATAU DISAHKAN PEMERINTAH
BEASISWA YG DITERIMA WNI DLM RANGKA MENGIKUTI PENDIDIKAN
FORMAL/NON FORMAL (TERSTRUKTUR DAN BERJENJANG) DI DLM NEGERI
DAN/ATAU DI LUAR NEGERI DGN SYARAT PEMBERI DGN PENERIMA
BEASISWA TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
29
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.22 atas Belanja
Barang
Tarif = 1.5 %
PPh 22 Dipungut
=
Tarif (+100% Jika Rekanan tidak
memlilki NPWP )
x
Harga Beli ( tidak Termasuk PPN )

Yang Tidak Dipungut :

1. Pembelian Barang < Rp.2000.000,- CONTOH
2. Pembelian BBM, Listrik, Gas, Pelumas, Air
Minum/PDAM dan Benda Pos KASUS
3. Pembelian Barang dengan Dana BOS
30
 Contoh KAsus
Dinas Pendidikan Kab.Sorong pada bulan Januari membeli
ATK dengan nilai Anggaran Rp.4000.000,- ( Harga Tertulis di
Kuitansi / Faktur termasuk PPN 10% ), berapa PPh 22 yang
harus dipungut ?

PPh 22 Dipungut = Harga Beli (tidak termasuk PPN ) x Tarif

PPh 22 = ( Rp.4000.000 x ( 100/110 ) ) x 1.5%

PPh 22 = ( 3.636.363 ) x 1.5 % = Rp.54.545

PPN= ( 3.636.363 ) x 10 % = Rp.363.636

Kembali
31
 Pajak Penghasilan (PPh) Ps.4 Ayat 2 atas
Belanja Modal
dikenakan atas
sewa
tanah dan atau bangunan Kecuali Hotel

PPh 4(2) Dipungut

=
Tarif = 10
Tarif (+100% Jika Rekanan tidak %
memlilki NPWP )
x
Total Harga Sewa dalam Kontrak
CONTOH
KASUS
Kembali
32
 Contoh KAsus
Dinas Pendidikan Kab.Sorong pada bulan Januari menyewa
sebuah gedung dalam rangka acara pelatihan Guru se
Kab.Sorong sebesar Rp.10.000.000, berapa PPh 4(2) yang
harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Total Harga Sewa dalam Kontrak x Tarif

PPh 4(2) Sewa = Rp.10.000.000 x 10%

PPh 4(2) sewa = Rp. 1.000.000

PPN = Rp. 0 ( Tidak dikenakan )

Kembali
33
 Pajak Penghasilan (PPh) 23
atas Belanja Sewa / Jasa Lainnya
Daftar sewa atau jasa
Lainnya
PPh 23
=
Tarif = 2 %
Tarif (+100% Jika Rekanan tidak
memlilki NPWP ) CONTOH
x KASUS
Jumlah Bruto ( Tidak Termasuk PPN )
kecuali atas jasa katering atau boga
menggunakan harga di kwitansi /
Kembali
sejenisnya
34
 JUMLAH BRUTO OBJEK PPh PASAL
23
JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMA
DAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK
DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADAN
PEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARA
KEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUK
USAHA TETAP.

TIDAK TERMASUK

1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBG

IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIA
TENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKAN Jasa
KONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTAR Catering
PEMBAYARAN GAJI DSB); &
2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS Jasa
DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN); Yg telah
3. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA dikenakan
kecuali PPh
DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHAN
bersifat
DARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS );
final
4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIAN (konstruksi)
PEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEH
PIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN
ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA

35
 Contoh KAsus
Dinas Pendidikan Kab.Sorong pada bulan Januari menyewa speedboat /
Mobil kepada Pak Beni ( Persewaan Mobil merupakan Bisnis sampingan Pak
Beni ) dengan Nilai Anggaran sebesar Rp.10.000.000 ( termasuk PPN ),
berapa PPh 23 yang harus dipungut ?
PPh 23 Dipungut = Jumlah Bruto x Tarif
PPh 23 = ( Rp.10.000.000 x (100/110) ) x 2%

PPh 23 = Rp. 181.818

PPN = ( Rp.10.000.000 x (100/110) ) x 10% = 909.090

Dinas Pendidikan Kab.Sorong menyewa katering untuk acara rapat dengan

Nilai Anggaran sebesar Rp.1.000.000,-, berapa PPh 23 yang harus dipungut ?
PPh 23 Dipungut = Harga x Tarif
PPh 23 = Rp. 1.000.000 x 2%

PPh 23 = Rp. 20.000

Kembali
PPN = Rp. 0 ( Tidak Dipungut ) / Tidak dikenakan 36
 DAFTAR SEWA DAN JASA LAINNYA
YANG UMUM BUAT BENDAHARA

No Objek Tarif Dasar Batas waktu Batas waktu

Penghitungan penyetoran pelaporan
1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
dengan penggunaan harta kecuali Sewa berikutnya berikutnya
Tanah dan/atau Bangunan
2. Imbalan Jasa Lain
1. Jasa Penilai (appraisal) 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya
2. Jasa Aktuaris 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya
3. Jasa Akuntansi,pembukuan dan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
atestasi laporan keuangan berikutnya berikutnya
4. Jasa Perancanag (design) 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya
5. Jasa pengeboran (drilling) di 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
bidang penambangan migas,kecuali berikutnya berikutnya
yg dilakukan BUT
6. Jasa penunjang di bidang 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
penambangan Migas berikutnya berikutnya

37
*tidak termasuk PPN
 …lanjutan
No Objek Tarif Dasar Batas waktu Batas waktu
Penghitungan penyetoran pelaporan
7. Jasa penambangan dan jasa 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
penunjang di bidang penambangan berikutnya berikutnya
selain migas
8. Jasa penunjang di bidang 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
penerbangan dan bandar udara berikutnya berikutnya

9. Jasa penebangan hutan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

berikutnya berikutnya

10. Jasa pengelolaan limbah 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

berikutnya berikutnya

11. Jasa penyediaan tenaga kerja 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

(outsourcing service) berikutnya berikutnya

12. Jasa perantara atau keagenan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

berikutnya berikutnya

13. Jasa di bidang perdagangan surat- 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

surat berharga, kecuali yg di lakukan berikutnya berikutnya
Bursa Efek, KSEI dan KPEI
14. Jasa kostodian/penyimpanan/penitipan, 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
kecuali yg dilakukan KSEI berikutnya berikutnya

15. Jasa pengisian suara (dubbing dan/atau 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
sulih suara berikutnya berikutnya

*tidak termasuk PPN 38

 …lanjutan

No Objek Tarif Dasar Batas waktu Batas waktu

Penghitungan penyetoran pelaporan
16. Jasa mixing film 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya
17. Jasa sehubungan dengan software 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
komputer, termasuk perawatan, berikutnya berikutnya
pemeliharaan dan perbaikan
18. Jasa instalasi/pemasangan mesin, 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, berikutnya berikutnya
dan/atau TV Kabel, selain yg dilakukan
oleh Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempunyai
izin dan/atau sertifikat sbg pengusaha
konstruksi
19. Jasa perawatan/perbaikan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik berikutnya berikutnya
telepon, air, gas, AC, dan/atau TV
Kabel, alat transportasi/kendaraan
dan/atau bangunan, selain yg dilakukan
Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempunyai
sertifikat sbg pengusaha konstruksi
20. Jasa maklon 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya
21. Jasa penyelidikan dan keamanan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya

*tidak termasuk PPN 39

No Objek Tarif Dasar Batas waktu Batas waktu
Penghitungan penyetoran pelaporan
22. Jasa penyelenggara kegiatan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya

23. Jasa pengepakan 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

berikutnya berikutnya

24. Jasa penyediaan tempat dan/atau 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln

waktu dalam media masa, media luar berikutnya berikutnya
ruang atau media lain untuk
penyampaian informasi
25. Jasa pembasmi hama 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya

26. Jasa kebersihan atau cleaning service 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya

27. Jasa katering atau tata boga 2% Jumlah Bruto* 10 bln 20 bln
berikutnya berikutnya

*tidak termasuk PPN

Kembali
40
 TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23
A.
A. PENGHASILANYG
PENGHASILAN YGDIBAYAR
DIBAYARATAUATAUTERUTANG
TERUTANGKPDKPDBANK;
BANK;
B.
B. SEWAYG
SEWA YGDIBAYARKAN
DIBAYARKANATAUATAUTERUTANG
TERUTANGSEHUBUNGAN
SEHUBUNGANDGN DGNSEWA
SEWAGUNA
GUNAUSAHA
USAHA
DENGANHAK
DENGAN HAKOPSI;
OPSI;
C.
C. DEVIDENATAU
DEVIDEN ATAUBAGIAN
BAGIANLABA
LABAYG YGDITERIMA
DITERIMAATAU
ATAUDIPEROLEH
DIPEROLEHPERSEROAN
PERSEROAN
TERBATASSEBAGAI
TERBATAS SEBAGAIWP WPDALAM
DALAMNEGERI,KOPERASI,
NEGERI,KOPERASI,BUMN/D,
BUMN/D,DARI
DARIPENYERTAAN
PENYERTAAN
MODALPADA
MODAL PADABADAN
BADANUSAHA
USAHAYANGYANGDIDIRIKAN
DIDIRIKANDAN
DANBERTEMPAT
BERTEMPATKEDUDUKAN
KEDUDUKANDI DI
INDONESIADGN
INDONESIA DGNSYARAT
SYARAT: :1)1)DIVIDEN
DIVIDENBERASAL
BERASALDARI
DARICADANGAN
CADANGANLABALABAYGYGDITAHAN
DITAHAN
DAN2)2)BAGI
DAN BAGIPERSEROAN
PERSEROANTERBATAS,
TERBATAS,BUMN/BUMDYG
BUMN/BUMDYGMENERIMA
MENERIMADIVIDEN,
DIVIDEN,
KEPEMILIKANSAHAM
KEPEMILIKAN SAHAMPADA
PADABADAN
BADANYG YGMEMBERIKAN
MEMBERIKANDIVIDEN
DIVIDENPALING
PALINGRENDAH
RENDAH25 25
PERSENDARI
PERSEN DARIJML
JMLMODAL
MODALYG YGDISETOR;
DISETOR;
D.
D. BAGIANLABA
BAGIAN LABAYGYGDITERIMA
DITERIMAATAUATAUDIPEROLEH
DIPEROLEHANGGOTA
ANGGOTADARI
DARIPERSEROAN
PERSEROAN
KOMANDITERYG
KOMANDITER YGMODALNYA
MODALNYATDK TDKTERBAGI
TERBAGIATAS
ATASSAHAM-SAHAM,
SAHAM-SAHAM,PERSEKUTUAN,
PERSEKUTUAN,
PERKUMPULAN,FIRMA
PERKUMPULAN, FIRMADAN
DANKONGSI;
KONGSI;
F.F. SISAHASIL
SISA HASILUSAHA
USAHA(SHU)
(SHU)KOPERASI
KOPERASIYANG YANGDIBAYARKAN
DIBAYARKANKEPADA
KEPADAANGGOTANYA;
ANGGOTANYA;
G.
G. PENGHASILANYANG
PENGHASILAN YANGDIBAYAR
DIBAYARATAUATAUTERUTANG
TERUTANGKEPADA
KEPADABADAN
BADANUSAHA
USAHAATAS
ATASJASA
JASA
KEUANGANYANG
KEUANGAN YANGBERFUNGSI
BERFUNGSISEBAGAI
SEBAGAIPENYALUR
PENYALURPINJAMAN
PINJAMANDAN/ATAU
DAN/ATAU
PEMBIAYAANYANG
PEMBIAYAAN YANGDIATUR
DIATURDENGAN
DENGANPERATURAN
PERATURANMENTERI
MENTERIKEUANGAN.
KEUANGAN.

Kembali
41
 PEMOTONG PPh PASAL 15
Keputusan Menkeu No.475/KMK.04/1996
Keputusan Menkeu No.416/KMK.04/1996
Keputusan Menkeu No.417/KMK.04/1996
OLEH

BENDAHARA

ATAS PENGHASILAN BERUPA

SEWA ATAU CARTER
TERMASUK SEWA RUANGAN
PESAWAT UDARA BAIK UTK
ORANG DAN/ATAU BARANG
(“SPACE CHARTER”) MILIK
PERUSAHAAN
PENERBANGAN DALAM
NEGERI
SEWA ATAU CHARTER SEWA ATAU CHERTER UNTUK
UNTUK PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN ORANG
ORANG DAN/ATAU DAN/ATAU BARANG MELALUI
BARANG MELALUI PESAWAT UDARA DAN KAPAL
KAPAL MILIK MILIK PERUSAHAAN
PERUSAHAAN PENERBANGAN/ PELAYARAN
PELAYARAN DALAM LUAR NEGERI
NEGERI

TARIF
TARIF TARIF 2,64 % FINAL)
1,8 % 1,2 % (FINAL)

PEREDARAN BRUTO Kembali 42

 OBJEK PPh ATAS
USAHA JASA KONSTRUKSI

IMBALAN JASA
KONSTRUKSI

FINAL

JASA JASA
PERENCANAAN
PELAKSANAAN & PENGAWASAN

YG MEMILIKI YG TIDAK MEMILIKI YG MEMILIKI YG MEMILIKI YG TIDAK MEMILIKI

KUALIFIKASI KUALIFIKASI KUALIFIKASI USAHA KUALIFIKASI KUALIFIKASI
USAHA KECIL USAHA MENENGAH ATAU USAHA USAHA
KUALIFIKASI BESAR

2% 4% 3% 4% 6%

DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG

Kembali MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN NEXT
43
Penjelasan Kualifikasi
Golongan Kualifikasi Nilai Proyek Bentuk Badan
Besar Gred 7 > 1 Milyar PT / PT PMA
Gred 6 1 Milyar s.d 25 PT
Milyar
Menengah Gred 5 1 Milyar s.d 10 PT
Milyar
Kecil Gred 4 < 1 Milyar Firma / Koperasi /
CV
Gred 3 < 600 Juta Firma / Koperasi /
CV
Gred 2 < 300 Juta Firma / Koperasi /
CV

Kembali
44
 Contoh Kasus
Jasa Pelaksanaan Kualifikasi Kecil
Dinas Pendidikan Kab.Sorong akan mengeluarkan SP2D atas kegiatan
pelaksanaan Pembangunan SD Inpres 100 Aimas dengan Nilai Anggaran
sebesar Rp.500.000.000 ( termasuk PPN ) dengan CV.Ambar (Klasifikasi
Kecil ), berapa PPh 4(2) dan PPN yang harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPh 4(2) = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 2%

PPh 4(2) = Rp. 454.545.454 x 2 % = Rp. 9.090.909

PPN Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPN = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 10%

PPN = Rp. 454.545.454 x 10 % = Rp. 45.454.545

Kembali
45
 Contoh Kasus
Jasa Pelaksanaan Kualifikasi Menengah
dan besar
Dinas Pendidikan Kab.Sorong akan mengeluarkan SP2D atas kegiatan
pelaksanaan Pembangunan SD Inpres 101 Aimas dengan Nilai Anggaran
sebesar Rp 1.500.000.000 ( termasuk PPN ) dengan PT.Ambar (Non
Kualifkasi), berapa PPh 4(2) dan PPN yang harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPh 4(2) = ( Rp1.500.000.000 x (100/110) ) x 3%

PPh 4(2) = Rp . 1.363.636.363 x 3 % = Rp. 40.909.090

PPN Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPN = ( Rp.1.500.000.000 x (100/110) ) x 10%

PPN = Rp. 1.363.636.363 x 10 % = Rp. 136.363.636

Kembali
46
 Contoh Kasus
Jasa Pelaksanaan Tidak punya kualifikasi
Dinas Pendidikan Kab.Sorong akan mengeluarkan SP2D atas kegiatan
pelaksanaan Pembangunan SD Inpres 101 Aimas dengan Nilai Anggaran
sebesar Rp 1.500.000.000 ( termasuk PPN ) dengan PT.Ambar (Klasifikasi
Menengah ), berapa PPh 4(2) dan PPN yang harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPh 4(2) = ( Rp1.500.000.000 x (100/110) ) x 4%

PPh 4(2) = Rp . 1.363.636.363 x 4 % = Rp. 54.545.454

PPN Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPN = ( Rp.1.500.000.000 x (100/110) ) x 10%

PPN = Rp. 1.363.636.363 x 10 % = Rp. 136.363.636

Kembali
47
 Contoh Kasus
Jasa Perencanaan / Pengawasan Ber Kualifikasi
Dinas Pendidikan Kab.Sorong akan mengeluarkan SP2D atas kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan SD Inpres 100 Aimas dengan
Nilai Anggaran sebesar Rp.500.000.000 ( termasuk PPN ) dengan CV.Ambar
(Klasifikasi Kecil ), berapa PPh 4(2) dan PPN yang harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPh 4(2) = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 4%

PPh 4(2) = Rp. 454.545.454 x 4 % = Rp. 18.181.818

PPN Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPN = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 10%

PPN = Rp. 454.545.454 x 10 % = Rp. 45.454.545

Kembali
48
 Contoh Kasus
Jasa Perencanaan / Pengawasan
Non Kualifikasi
Dinas Pendidikan Kab.Sorong akan mengeluarkan SP2D atas kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan SD Inpres 100 Aimas dengan
Nilai Anggaran sebesar Rp.500.000.000 ( termasuk PPN ) dengan CV.Ambar
(Non Klasifikasi), berapa PPh 4(2) dan PPN yang harus dipungut ?

PPh 4(2) Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPh 4(2) = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 6%

PPh 4(2) = Rp. 454.545.454 x 6 % = Rp. 27.272.727

PPN Dipungut = Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN x Tarif

PPN = ( Rp.500.000.000 x (100/110) ) x 10%

PPN = Rp. 454.545.454 x 10 % = Rp. 45.454.545

Kembali
49
 Pajak Pertambahan Nilai
PPN Tarif = 10
=
Tarif (+100% Jika Rekanan tidak
%
memlilki NPWP )
x
Jumlah Bruto ( Tidak Termasuk PPN )

Daftar Barang dan jasa

yang bebas PPN
Kembali
50
 PEMBAYARAN YANG
TIDAK DIPUNGUT PPN
OLEH BENDAHARA

DALAM HAL
PEMBAYARAN
TDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM
DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH

BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH PERTAMINA

ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN

PENERBANGAN

ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG

BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU
DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS

PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE

UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK

DIPUNGUT

51
KELOMPOK BARANG
YANG TIDAK DIKENAKAN PPN

BARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN

YANG DIAMBIL LANGSUNG DARI SUMBERNYA SEPERTI MINYAK MENTAH
, GAS BUMI (TDK TERMASUK ELPIJI),PANAS BUMI,
ASBES,BATU TULIS, & SEJENISNYA,BATU PERMATA,BATU KAPUR,
BATU APUNG GARAM BATU,GRAFIT, PASIR KUARSA, GRANIT,TANAH LIAT,
TAWAS,MAGNESIT, BENTONIT,DOLOMIT, PASIR,KERIKIL,
BATUBARA(SEBELUM DIPROSES MENJADI BRIKET)
BIJI BESI/TIMAH/TEMBAGA/EMAS/NIKEL/BAUKSIT/PERAK

BARANG-BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT

DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT BANYAK SEPERTI BERAS & GABAH,
JAGUNG, SAGU, KEDELAI, GARAM BAIK YG BERYODIUM MAUPUN
YG TIDAK BERYODIUM, DAGING SEGAR YG TANPA DIOLAH
(TDK DIKEMAS, DIGARAMI, DIKAPUR, DIASAMKAN ATAU DIAWETKAN),
TELUR (YG TDK DIOLAH), SUSU (SUSU YG TDK MENGANDUNG
TAMBAHAN GULA/BAHAN LAINNYA), BUAH-BUAHAN, SAYUR-SAYURAN
MAKANAN DAN MINUMAN YG DISAJIKAN DI HOTEL, RESTORAN,
RUMAH MAKAN, WARUNG DAN SEJENISNYA MELIPUTI MAKANAN
DAN MINUMAN BAIK YG DIKONSUMSI DI TEMPAT MAUPUN TIDAK,
TIDAK TERMASUK MAKANAN DAN MINUMAN YG DISERAHKAN OLEH
USAHA JASA BOGA ATAU KATERING

UANG, EMAS BATANGAN, DAN

SURAT BERHARGA
52
 JENIS JASA YANG TIDAK
DIKENAKAN PPN
Ps. 4 A ayat (3)

JASA PELAYANAN KESEHATAN MEDIK, SEPERTI DOKTER UMUM , DOKTER SPESIALIS,

AHLI KESEHATAN JASA RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN,KLINIK, PENGOBT.ALTERNATIF
JASA PELAYANAN SOSIAL SPERTI PANTI ASUHAN,JASA PEMAKAMAN,
LEMB.REHABILITASI JASA DI BID.OLARAGA YGTDK KOMERSIAL
JASA PENGIRIMAN SURAT DENGAN PERANGKO& YG MENGGUNAKAN
CARA LAIN PENGGANTI PRANGKO
JASA KEUANGAN SEPERTI PERBANKAN, JASA PEMBIAYAANTERMASUK BERDSRKAN
PRINSIP SYARIAH, JASA PENYALURAN PINJAMAN ATAS DASAR GADAI,
ASURANSI DAN REASURANSI (TDK TERMASUK AGEN/KONSULTANNYA),
JASA KEAGAMAAN, SEPERTI PEMBERIAN KHOTBAH/DAKWAH
JASA PENDIDIKAN (FORMAL MAUPUN NON FORMAL)
JASA KESENIAN & HIBURAN YG DILAK. PEKERJA SENI & HIBURAN

JASA PENYIARAN YG BUKAN BERSIFAT IKLAN BAIK YG DILAKUKAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA

JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR SERTA ANGKUTAN UDARA DLM NEGERI
YG MENJADI BAG. YG TDK TERPISAHKAN DARI JASA ANGKT UDARA LUAR NEGERI
JASA TENAGA KERJA, SEPERTI JASA PENYEDIA TENAGA
KERJA DAN PENYELENGGARAAN LATIHAN BAGI TENAGA KERJA

JASA PERHOTELAN, SEPERTI PERSEWAAN KAMAR DI HOTEL, MOTEL, LOSMEN DAN HOSTEL

JASA YANG DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH DALAM RANGKAMENJALANKAN

PEMERINTAHAN SECARA UMUM
JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR, TELEPON UMUM DGNMENGGUNAKAN LOGAM,
PENGIRIMAN UANG DGN WESEL POS & JASA BOGA /KATERING 53
KELOMPOK BKP/JKP TERTENTU YANG ATAS
PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
RUMAH SEDERHANA, RUMAH SANGAT SEDERHANA, RUMAH SUSUN SEDERHANA, PONDOK BORO,
ASRAMA MAHASISWA DAN PELAJAR SERTA PERUMAHAN LAINNYA, YANG BATASANNYA DITETAPKAN
OLEH MENKEU SETELAH MENDENGAR PERTIMBANGAN MENTERI PEMUKIMAN DAN PRASARANA
WILAYAH

SENJATA, AMUNISI, ALAT ANGKUTAN DI AIR, ALAT ANGKUTAN DI BAWAH AIR, ALAT ANGKUTAN DI
UDARA, KENDARAAN LAPIS BAJA, KENDARAAN ANGKUTAN KHUSUS LAINNYA, DAN KOMPONEN ATAU
BAHAN YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN SENJATA DAN AMUNISI OLEH PT. PINDAD UNTUK
KEPERLUAN TNI DAN POLRI

VAKSIN POLIO DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN)

BUKU-BUKU PELAJARAN UMUM, KITAB SUCI, DAN BUKU-BUKU PELAJARAN AGAMA

KAPAL LAUT, KAPAL ANGKUTAN SUNGAI, KAPAL ANGKUTAN DANAU DAN KAPAL ANGKUTAN
PENYEBERANGAN, KAPAL PANDU, KAPAL TUNDA, KAPAL PENANGKAP IKAN, KAPAL TONGKANG DAN
SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA YANG
DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN
PENANGKAPAN IKAN NASIONAL

PESAWAT UDARA DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PENERBANGAN ATAU ALAT
KESELAMATAN MANUSIA, PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN YANG DIIMPOR DAN
DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL

KERETA API DAN SUKU CADANG SERTA PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN SERTA
PRASARANA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PT. KERETA API INDONESIA (KAI)

PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENYEDIAAN DATA BATAS DAN PHOTO UDARA WILAYAH NEGARA
R.I YANG DILAKUKAN OLEH TENTARA NASIONAL INDONESIA
54
KELOMPOK BKP/JKP TERTENTU YANG ATAS
PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
JASA YANG DITERIMA OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN
PENANGKAPAN IKAN NASIONAL YANG MELIPUTI : JASA PERSEWAAN KAPAL, JASA
KEPELABUHAN MELIPUTI JASA TUNDA, JASA PANDU, JASA TAMBAK, DAN JASA LABUH, SERTA
JASA PERAWATAN ATAU REPARASI (DOCKING) KAPAL

JASA YANG DITERIMA OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL YANG
MELIPUTI : JASA PERSEWAAN PESAWAT UDARA DAN DAN JASA PERAWATAN ATAU REPARASI
PESAWAT UDARA

JASA PERAWATAN ATAU REPARASI KERETA API YANG DITERIMA OLEH PT. KERETA API INDONESIA

JASA YANG DISERAHKAN OLEH KONTRAKTOR UNTUK PEMBORONGAN BANGUNAN (RS, RSS, RUMAH
SUSUN SEDERHANA,

KAPAL LAUT, KAPAL ANGKUTAN SUNGAI, KAPAL ANGKUTAN DANAU DAN KAPAL ANGKUTAN
PENYEBERANGAN, KAPAL PANDU, KAPAL TUNDA, KAPAL PENANGKAP IKAN, KAPAL TONGKANG DAN
SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA YANG
DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN
PENANGKAPAN IKAN NASIONAL

PESAWAT UDARA DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PENERBANGAN ATAU ALAT
KESELAMATAN MANUSIA, PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN YANG DIIMPOR DAN
DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL

KERETA API DAN SUKU CADANG SERTA PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN SERTA
PRASARANA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PT. KERETA API INDONESIA (KAI)

PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENYEDIAAN DATA BATAS DAN PHOTO UDARA WILAYAH NEGARA
R.I YANG DILAKUKAN OLEH TENTARA NASIONAL INDONESIA
55
BKP & JKP YANG DIBEBASKAN DARI PPN

Atas Impor Barang Kena Pajak, yaitu :

1 a. Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan
terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang, yang
diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena
Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena
Pajak tersebut
b. Makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk
pembuatan makanan ternak, unggas dan ikan
c. Bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, penangkaran atau perikanan

56
BKP & JKP YANG DIBEBASKAN DARI PPN

2 Atas penyerahan di dalam negeri :

a. Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan
terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang, yang
diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena
Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena
Pajak tersebut
b. Makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk
pembuatan makanan ternak, unggas dan ikan
c. Barang hasil pertanian yang dipetik langsung, diambil langsung atau
disadap langsung dari sumbernya termasuk hasil pemrosesannya
yang dilakukan dengan cara tertentu
d. Bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, penangkaran atau perikanan
e. Air bersih yang dialirkan melalui pipa atau dialirkan dengan cara lain
baik oleh Perusahaan Air Minum milik Pemerintah maupun Swasta
f. Listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6600 Watt

Kembali
57
Meterai Tempel
Desain Tahun 2009 (BARU)

Nilai Transaksi Antara Nilai Transaksi Antara

Rp.250.000 >
s.d Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000

Kembali
58
 FASILITAS PERPAJAKAN

KONTRAKTOR, KONSULTAN,
PEMASOK (SUPPLIER UTAMA)

BEA MASUK PAJAK

DAN PAJAK PERTAMBAHAN
BEA MASUK PENGHASILAN NILAI DAN PAJAK
TAMBAHAN PENJUALAN ATAS
BARANG MEWAH

DITANGGUNG
TIDAK
DIBEBASKAN OLEH
DIPUNGUT
PEMERINTAH

SEJAK MEI 2001

HANYA ATAS BAGIAN DARI PROYEK PEMERINTAH

YANG DANANYA DIBIAYAI DENGAN HIBAH ATAU
DANA PINJAMAN LUAR NEGERI
NEXT
59
 PROYEK PEMERINTAH

DIBIAYAI DARI HIBAH DIBIAYAI SELAIN DARI

ATAU DANA PINJAMAN HIBAH ATAU DANA
LUAR NEGERI PINJAMAN LUAR NEGERI

TIDAK PERLU DIBUAT BEA MASUK, BEA MASUK

SSBC DAN SSP TAMBAHAN, PPN/PPn BM,
PPh WAJIB DISETOR OLEH
PIUD DIBUBUHI CAP KONTRAKTOR UTAMA
“BEBAS BEA MASUK DAN
BEA MASUK TAMBAHAN,
TIDAK DIPUNGUT
PPN/PPn BM,

FAKTUR PAJAK DIBUBUHI

CAP “PPN/PPn BM
TIDAK DIPUNGUT”

Kembali
60
 BUKTI PEMUNGUTAN

SSP
KP.PDIP 5.1.98

LEMBAR KE-1 WAJIB PAJAK / REKANAN

LEMBAR KE-2 KPP MELALUI KPPN

LEMBAR KE-3 KPP SBG LAMPIRAN SPT

MASA BENDAHARAWAN

KANTOR PENERIMA PEMBAYARAN

LEMBAR KE-4 (BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO)

LEMBAR KE-5 PEMUNGUT ( BENDAHARA / KPPN)

61
 Terima Kasih

unasi Pajaknya, Awasi Penggunaann

62