Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN PENYAKIT PATENT DUKTUS


ARTERIOSUS (PDA)

By kelompok 1
Patent Ductus Arteriosus

adalah kegagalan menutupnya ductusrteriosus (arteri


yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada
minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan
mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke
arteri pulmonal yang bertekanan rendah (Suriadi & Rita
Yuliani, 2010)
ETIOLOGI
• Ibu menderita infeksi : rubella semasa trimester
• Ibu alkoholisme dan merokok
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin.
• Ibu minum obat-obatan penenang atau jamu
1. Faktor Prenatal • Premature

• Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung


bawaaan
• Ayah atau ibu menderita penyakit bawaan
• Kelainan kromosom seperti dowm syndrom
2. Faktor Genetik • Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
Manifestasi Patent Duktus Arteriosus
(PDA)
1. Murmur persisten (sistolik, kemudian menetap; paling nyata
terdengar di tepi sternum kiri atas
• 2. Takikardia (denyut apeks lebih dari 170)

3. Nadi menonjol

• 4.Prekordium hiperaktif (akibat peningkatan isi sekuncup ventrikel kiri)

5. Takipnea (pernapasan lebih dari 70)

• 6. Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)

7. Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah


paru)
8. Asidosis metabolik (mungkin tidak ada)

• 9. Peningkatan kebutuhan oksigen

10. Retensi karbondioksida, kesulitan dalam


pelepasan ventilasi mekanis
• 11. Apnea dan bradikardia

12.Tekanan nadi yang melebar, menyebabkan


denyut yang memantul (bounding)
• 13. Hepatomegali (akibat gagal jantung kanan)
Patofisiologi Patent Duktus Arteriosus (PDA)

Nutrisi kurang Gangguan


dari kebutuhan Pertumbuhan &
tubuh Perkembangan
Komplikasi Patent Duktus Arteriosus (PDA)
• Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
• Enterokolitis nekrosis
• Gangguan paru yang terjadi bersamaan (mis., sindrom gawat
pernapasan atau displasia bronkopulmoner)
• Perdarahan gastrointestinal (Gl) (penurunan jumlah trombosit)
• Hiperkalemia (penurunan keluaran urin)
• Aritmia (keracunan digitalis)
• Gagal tumbuh
• Perdarahan pulmonal
• Perdarahan kranial
• Enterokolitis nekrotikans
• Endokarditis
• Obstruksi pembuluh darah pulmonal
• CHF
Pemeriksaan Penunjang

• Rontgen dada
• Ekokardiografi dengan dopler berwarna untuk
mengkonfirmasi diagnosis dan memberikan
detail ukuran dan arah pintas serta
konsekuensi hemodinamiknya
Penatalaksanaan Patent Duktus Arteriosus (PDA)

1. Restriksi cairan (biasanya 100Ml/kg/hari)


2. Diuretik dapat diberikan untuk gagal jantung
3. Inhibitor prostaglandin sintase, juga disebut sebagai inhibitor
siklo-oksigenase (cyclooxygenase inhibitors, COXi)
4. Indometasin
5. Ibuprofen
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN PENYAKIT PATENT
DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)
Pengkajian

1. Identitas
2. Riwayat keperawatan : Respon fisiologis terhadap
defek (sianosis, aktivitas terbatas)
3. Kaji adanya tanda tanda gagal jantung : nafas cepat,
sesak nafas retraksi, bunyi jantung tambahan
(machinery murmur), edema tungkai hepatomegali.
4. Kaji adanya tanda hipoxia kronis : clubbing finger.
5. Kaji adanya hiperemia pada ujung jari.
6. Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan.
7. Pengkajian psikososial : Usia anak, tugas
perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan
anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping
keluarga, dan penyesuaian keluarga terhadap stress.
Diagnosa Keperawatan
- Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
malformasi jantung.
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti
pulmonal.
- Tidak toleransi terhadap aktivitas berhubungan dengan ketidak-
seimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai
oksigen ke sel.
- Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke
jaringan.
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kelelahan pada saat makan dan meningkatnya
kebutuhan kalori.
- Risiko infeksi berhubungan dengan menurunnya status
kesehatan.
Intervensi Keperawatan
No. Dx. Tujuan Intervensi

1. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan - Observasi kualitas dan kekuatan
yang berhubungan dengan keperawatan selama 1×24 denyut jantung, nadi perifer, warna
malformasi jantung. jam diharapkan Anak akan dan. kehangatan kulit.
menunjukkan tanda tanda - Tegakkan derajat sianosis
membaiknya curah jantung
(sirkumoral, membran mukosa,

Dengan kriteria hasil : clubbing).


Nadi dalam batas normal - Monitor tanda tanda CHF
Ukuran jantung normal (gelisah,takikardi, tachypnea, sesak
Tidak ada suara jantung yang lelah saat minum susu, periorbital
abnormal edema, oliguria, dan hepatomeg.
Tidak terjadi disritmia
- Berkolaborasi dalam pemberian
digoxin sesuai order, dengan
mengunakan teknik pencegahan
bahaya tokisisitas
- Berikan pengobatan untuk
menurunkan afterload
- Berikan diuretik sesuai indikasi.
No. Dx. Tujuan Intervensi

2. Gangguan Gangguan Setelah dilakukan - Monitor kualitas dan irama


pertukaran gas berhubungan
dengan kongesti pulmonal tindakan keperawatan selama pernafasan
1×24 jam diharapkan Anak - Atur posisi anak dengan
akan menunjukkan tanda tanda posisi fowler
tidak adanya peningkatan - Hindari anak dari orang yang
resistensi pembuluh paru. terinfeksi
Dengan kriteria hasil : - Berikan istirahat yang cukup
1. Menunjukkan perbaikan - Berikan nutrisi yang optimal
ventilasi dan oksigenasi - Berikan oksigen jika ada
jaringan indikasi
2. Tidak ada gejala distensi
pernafasan
No. Dx. Tujuan Intervensi

3. Tidak toleransi terhadap Setelah dilakukan tindakan - Ijinkan anak untuk sering
aktivitas berhubungan dengan
ketidak-seimbangan antara keperawatan selama 1×24 jam beristirahat, dan hindarkan
pemakaian oksigen oleh tubuh diharapkan anak dapat gangguan pada saat tidur.
dan suplai oksigen ke sel.
mempertahankan tingkat aktivitas - Anjurkan untuk
yang adekuat melakukan permainan dan
Dengan kriteria hasil : aktivitas ringan
1. Meningkatnya toleransi - Bantu anak untuk memilih
terhadap aktivitas aktivitas yang sesuai dengan usia,
2. Tanda-tanda vital dalam kondisi dan kernampuan anak.
rentang normal - Hindarkan suhu
lingkungan yang terlalu panas
atau dingin.
- Hindarkan hal hal yang
menyebabkan
ketakutan/kecemasan pada anak.
Perencanaan Pemulangan
1. Kontrol sesuai waktu yang ditentukan
2. Jelaskan kebutuhan aktivitas yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan usia dan kondisi
penyakit
3. Mengajarkan keterampilan yang diperlukan di
rumah, yaitu
a. Teknik pemberian obat
b. Teknik pemberian makanan

Anda mungkin juga menyukai