NOVITA
2014.014
1. Latar belakang
Dari data yang diperoleh di Rekam Medik BLUD Rumah Sakit
Umum Sawerigading Palopo menunjukkan bahwa jumlah kasus
dengan tonsilitis pada tahun 2014 sebanyak 524 orang, tahun
2015 sebanyak 407 orang, tahun 2016 sebanyak 352 orang.
Sedangkan pada tahun 2017 dari Januari-Maret sebanyak 357
orang.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
Pada Tn.”N” dengan Gangguan Sistem Pencernaan Post Op Tonsilitis Di
Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo
Tanggal 21 s/d 23 JuliTahun 2017.
Tujuan Khusus
Untuk membandingkan antara data yang tercantum dalam teori dan data hasil
pengkajian pada kasus Tn.”N” dengan gangguan sistem pencernaan Post Op Tonsilitis
Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo Tanggal 21 s/d
23 Juli Tahun 2017.
Untuk membandingkan antara diagnosa keperawatan yang tecantum dalam teori dan
diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus Tn.”N” dengan gangguan sistem
pencernaan Post Op Tonsilitis Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit Umum
Sawerigading PalopoTanggal 21 s/d 23 Juli Tahun 2017.
Untuk membandingkan antara rencana tindakan keperawatan yang tercantum dalam
teori dan rencana tindakan pada kasus Tn.”N” dengan gangguan sistem pencernaan
Post Op Tonsilitis Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit Umum Sawerigading
PalopoTanggal 21 s/d 23 Juli Tahun 2017.
Untuk membandingkan antara pelaksanaan rencana keperawatan yang tercantum
dalam teori dengan pelaksanaan rencana keperawatan pada kasus Tn.”N” dengan
gangguan sistem pencernaan Post Op Tonsilitis Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah
Sakit Umum Sawerigading PalopoTanggal 21 s/d 23 Juli Tahun 2017.
Untuk membandingkan antara evaluasi yang tercantum dalam teori dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan pada kasus Tn.”N” dengan gangguan sistem pencernaan Post Op
Tonsilitis Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo
Tanggal 21 s/d 23 Juli Tahun 2017.
Menerapkan Pendokumentasian asuhan keperawatan pada Tn.”N” dengan gangguan
sistem pencernaan Post Op Tonsilitis Di Ruangan Anggrek BLUD Rumah Sakit
Umum Sawerigading PalopoTanggal 21 s/d 23 Juli Tahun 2017.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar Medis
Tonsilitis akut adalah merupakan istilah yang digunakan untuk
menunjukkan semua infeksi akut pada faring, termasuk tonsilitis
(tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari dan merupakan
peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain disekitarnya.
(Amin Huda, dkk. 2015).
2. Konsep Asuhan Keperawatan
Keperawatan adalah pelayanan esensial individu, keluarga dan
masyarakat yang diberikan kepada orang sehat, sakit bila promotif,
kuratif, preventif dan rehabilitatif. Asuhan keperawatan diberikan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan melalui tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan keterampilan
professional tenaga keperawatan.
1. PENGKAJIAN KELUARGA
Nama : Tn.”N”
Usia / Tgl. Lahir : 40 tahun
Nikah/Lamanya : 1x/ 1 tahun
Suku / Bangsa : Toraja / Indonesia
Agama/Keyakinan : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Nonci
Ditanggung Oleh : BPJS
2. TABULASI DATA
Klien mengatakan nyeri pada tenggorokan
Klien mengatakan tenggorokan seperti di iris-iris
Klien mengatakan nyeri saat menelan makanan dan minuman
Klien mengatakan nyeri saat berbicara
Klien nampak lemah
Konjungtiva nampak pucat
Nampak klien kesakitan
Wajah nampak meringis
Nampak klien susah menelan
Nampak klien menelan pelan-pelan
Nampak klien susah berbicara
Nampak klien malas berbicara
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
S : Klien masih mengeluh nyeri pada tenggokan
O : - Ekspresi wajah nampak meringis
- Skala nyeri ringan (3)
A : Nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
Mengkaji tingkat lokasi dan karakteristik nyeri
Mengobservasi tanda-tanda vital
Memberikan kompres air dingin
Menganjurkan tehnik relaksasi napas dalam
Penatalaksanaan pemberian analgetik
S : Klien mengatakan nyeri saat menelan makanan dan minuman
O : - Nampak klien susah menelan
- Nampak klien menelan pelan-pelan
A : Gangguan menelan belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan :
Memberikan metode alternatif komunikasi (Bahasa isyarat)
Mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat berkomunikasi
Bicaralah dengan klien secara pelan dan gunakan pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “Tidak”
Menganjurkan kepada keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan klien
Menghargai klien dalam berkomunikasi
S : Klien mengatakan masih sulit berbicara
O : - Nampak klien susah berbicara
- Nampak klien malas berbicara
A : Gangguan komunikasi verbal belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
Memberikan metode alternatif komunikasi (Bahasa isyarat)
Mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat berkomunikasi
Bicaralah dengan klien secara pelan dan gunakan pertanyaan
yang jawabannya “ya” atau “Tidak”
Menganjurkan kepada keluarga untuk tetap berkomunikasi
dengan klien
Menghargai klien dalam berkomunikasi