Anda di halaman 1dari 48

BIOTEKNOLOGI

MEDIS

Kelompok 1
Dzikri Anfasa firdaus (1116096000003) Rofi Afifah Fithriani (1116096000007)

Feni Yuli Triani (11160960000031) Septiyani Lita Dewi (11160960000025)

Lesmiana Agustin (1116096000009) Vivian Anggraeni (1116096000006)

Lutfiyah Wardaningrum (11160960000023) Vika Audina (11160960000016)


PENDAHULUAN
 Bioteknologi didefinisikan secara simpel sebagai biologi terapan
(applied biology); yaitu pemanfaatan micro-organisme untuk
menghasilkan suatu produk.
 Menurut the United Nation Convention on Biological Diversity,
terminologi bioteknologi diartikan sebagai teknologi aplikatif yang
memanfaatkan sistem biologi, organisme-organisme hidup atau
turunannya guna menyempurnakan produk atau proses untuk
kepentingan spesifik. Ia terdiri dari red technology, white atau grey
technology, green technology, dan blue technology.
PENDAHULUAN

 Tujuan red biotechnology ialah untuk kepentingan kedokteran dengan


memproses organisme hidup guna menghasilkan antibiotika atau vaksin
dan merekayasa genetika untuk pengobatan penyakit tertentu melalui
manipulasi gen.
 Tujuan white technology adalah untuk memproduksi bahan kimia
melalui organisme hidup yang telah didesain sedemikian rupa untuk
kepentingan industri; misalnya memproduksi bahan pembersih polusi
yang aman bagi lingkungan
PENDAHULUAN

 Tujuan green biotechnology adalah untuk memproduksi bahan


yang aman bagi kepentingan pertanian dengan mendisain organisme
atau menciptakan tanaman transgenik yang tahan hama sehingga tidak
lagi memerlukan pestisida

 Tujuan blue biotechnology adalah untuk memproduksi bahan-


bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga air dan laut dari
kerusakan.
APLIKASI BIOTEKNOLOGI

 Antibodi Monoklonal  Vaksin


 Tranplantasi Organ  Antibiotik
 Kloning  Bayi Tabung
 Mikroorganisme pada
Hormon
ANTIBODI MONOKLONAL
 Antibodi merupakan campuran protein di dalam darah dan disekresi mukosa menghasilkan
sistem imun bertujuan untuk melawan antigen asing yang masuk ke dalam sirkulasi darah.
 Antibodi dibentuk oleh sel darah putih yang disebut limfosit B.
 Limfosit B akan mengeluarkan antibodi yang kemudian diletakkan pada permukaannya.
 Setiap antibodi yang berbeda akan mengenali dan mengikat hanya satu antigen spesifik.
 Antigen merupakan suatu protein yang terdapat pada permukaan bakteri, virus dan sel kanker.
 Pengikatan antigen akan memicu multiplikasi sel B dan penglepasan antibodi.
 Ikatan antigen antibodi mengaktivasi sistem respons imun yang akan menetralkan dan
mengeliminasinya.
A N T I B O D I M E M P U N YA I 2 F R AG M E N

 Fragmen antigen binding Fab

mengenal dan mengikat antigen spesifik, tempat melekatnya antigen


antibodi yang tepat sesuai regio yang bervariasi disebut complementary
determining region (CDR)

 Fragmen cristallizable Fc

efektor yang dapat berinteraksi dengan sel imun atau protein serum.
T U J UA N A N T I B O D I M O N O K L O N A L

 Pemurnian reagen untuk tes atau penelitian

 Sebagai penanda pada deteksi assay

 Untuk eksperimental terapi


L A N G K A H P E M BUATA N
TEKNOLOGI MONOKLONAL
 Menginjeksikan antigen ke dalam tubuh  Teknik seleksi kemudian dikembangkan untuk
tikus/kelinci percobaan, kemudian limpanya mendidentifikasi sel tersebut, kemudian
dipisahkan. dilakukan pengembangan atau pengklonan
 Sel-sel pembentuk antibodi pada limpa dilebur berikutnya
( fusi ) dengan sel-sel mieloma ( sel kanker )
 Klona yang diperoleh dari hibridoma berupa
 Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma antibodi monoklonal.
yang menghasilkan antibodi, sedangkan 10%
 Antibodi monoklonal dapat disimpan beku,
sel hibridoma akhir terdiri dari sel-sel yang
kemudian dapat diinjeksikan ke dalam tubuh
menghasilkan antibody
hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk
 Setiap hibridoma hanya dapat menghasilkan
menghasilkan antibodi dalam jumlah yang besar.
satu antibodi.
MEKANISME
DAMPAK
 Positif  Negatif

1. Pengukuran dengan pendeteksian relatif 1. Antibodi monoklonal yang diproduksi


cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena dan di dapat sekitar 5-20% mengandung
spesifitasnya tinggi. antibodi bukan antibodi monoklonal.

2. Pendeteksi kehamilan, alat diagnosis berbagai 2. Menginjeksikan sel hibridoma ke dalam


penyakit infeksi dan deteksi sel sel kanker rongga peritoneum terkadang
terkontaminasi dengan bakteri, jamur
3. Membunuh sel-sel kanker tanpa
dan mykoplasma.
mempengaruhi sel-sel yang sehat
3. Alat yang digunakan mahal
4. Pendeteksi penyakit penyakit pada tanaman
dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan 4. Obat yang digunakan melalui intravena
lingkungan dapat menimbulkan efek samping
M E N U RU T PA N DA N G A N AG A M A

Allah berfirman Al qur’an surat Al hadid : 2

َّ ‫لَهُ م ْلكُ ال‬


َ ‫س َم َاواتُ َو ْاْل َ ْرضُ ُۖ ي ْحيُي َويميتُ ُۖ َوه َُو‬
ُ‫علَى‬
ُ‫ش ْيءُ قَدير‬
َ ُ‫كل‬
Artinya : “Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia
menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
TRANSPLANTASI ORGAN

 Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu


dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain
dengan persyaratan dan kondisi tertentu.

 Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti : kulit ginjal sumsum
tulang dan darah (transfusi darah). Organ-organ yang diambil dari jenazah adalah
jantung, hati, ginjal, kornea, pancreas, paru-paru dan sel otak
3 T I P E D O N O R O RG A N T U BU H
1. Donor dalam keadaan hidup sehat .

2. Donor dalam keadaan koma atau diduga akan meninggal dengan


sege.

3. Donor dalam keadaan mati.


C O N T O H T R A N S P L A N TA S I
O RG A N
DAMPAK

 Sifat orang penerima cangkok akan berubah sesuai karakter si


pendonor, bahkan sampai kepada ingatannya.

 Resiko kanker, pasien panderita kerusakan organ akan dihadapkan


pada pilihan yang cukup sulit. Penelitian baru-baru ini membuktikan
bahwa penerima transplantasi organ 2 kali lipat berisiko mengidap
kanker dibandingkan populasi umum. Dan resiko-nya meningkat
untuk 32 jenis kanker yang berbeda.
MENURUT PANDANGAN
AGAMA
 Islam memerintahkan untuk saling menolong dalam kebaikan dan
mengharamkannya dalam dosa dan pelanggaran."Dan tolong menolonglah kamu
dalam berbuat kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (QS. Al-Maidah 5 : 2).

 Menolong orang lain adalah perbuatan mulia. Namun tetap harus


memperhatikan kondisi pribadi. Artinya, tidak dibenarkan menolong orang
lain yang berakibat membinasakan diri sendiri,
M I K RO O RG A N I S M E PA DA
HORMON

 Terdapat penyakit-penyakit tertentu pada manusia yang disebabkan oleh


adanya masalah pada hormon. Misalnya, penyakit diabetes mellitus (DM)
atau lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis. Penderita penyakit ini
kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula dalam darahnya sangat
tinggi. Dengan adanya bioteknologi, saat ini hormon insulin telah dapat
dihasilkan secara buatan (transgenik) dengan bantuan bakteri Escherichia
coli.
(a) Pembuatan insulin dilakukan dengan menyisipkan gen insulin ke dalam bakteri.
(b) Kini, insulin mudah didapatkan oleh penderita diabetes mellitus dalam bentuk
cair. Pada sel bakteri E. coli, dimasukkan DNA sel manusia yang mengandung gen
insulin sehingga bakteri E. coli dapat menghasilkan insulin. Karena bakteri dapat
berkembang biak dengan cepat maka hormon insulin pun dapat dihasilkan dalam
jumlah yang banyak.
BAYI TABUNG
 Bayi tabung adalah proses
pembuahan sel telur dan sperma
diluar tubuh wanita. Sering disebut
“in vitro vertilzation”. In into
berasal dari bahasa latin yang
berarti gelas /tabung gelas, dan
vertilization barasal dari bahasa
inggris yang berarti pembuahan.
BAYI TABUNG
 fertilisasi – in – vitro adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung
Petri yang dilakukan oleh petugas medis.

 Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa teknik
menempatkan sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil dipraktekkan pada
tahun 1970.

 Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula dari ditemukannya teknik


pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol
yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada tempratur – 321 derajat Fahrenheit.
STATUS BAYI TABUNG
 Inseminasi buatan dengan sperma suami.

 Inseminasi buatan dengan sperma donor.

 Inseminasi bautan dengan model titipan.


MEKANISME BAYI TABUNG
Tahap pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu) yang meliputi fase down
regulation dan terapi stimulasi.
 Fase down regulation merupakan suatu proses untuk menciptakan suatu keadaan
seperti menopouse agar indung telur siap menerima terapi stimulasi.
 Tahapan ini berlangsung antara dua minggu hingga satu bulan.
Tahap kedua, tahap operasi petik ovum/Ovum Pick-Up (OPU).
 Tahap ini bisa dilakukan ketika sudah terdapat tiga folikel atau lebih yang
berdiameter 18 mm pada pagi hari dan pertumbuhan folikelnya seragam.
 Selain itu kadar E2 juga harus mencapai 200pg/ml/folikel matang.
MEKANISME BAYI TABUNG
Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini meliputi dua fase, yaitu transfer
embrio dan terapi obat penunjang kehamilan.
 Fase transfer embrio merupakan proses memasukkan dua atau maksimum
tiga embrio yang sudah terseleksi ke dalam rahim.
 Setelah proses ini selesai lalu dilanjutkan dengan terapi obat penunjang
kehamilan.
 Tujuan dari terapi tersebut untuk mempersiapkan rahim agar bisa menerima
implantasi embrio sehingga embrio bisa berkembang normal.
Perkembangan Sel Telur Menorobos Kesuburan
Sel telur hampir siap Sel sperma berada di
untuk dilepaskan dari skitar sel telur siap
ovarium wanita. untuk membuahi
DAMPAK

 Kelainan pada ginjal, jantung, maupun  Ibu terserang infeksi, rhumatoid


organ tubuh lainnya. arthritis (lupus), serta alergi; mengalami
risiko keguguran sebesar 20%;
 Pendarahan saat tahap pengambilan
sel telur (Ovum Pick-Up).  Terjadinya Ovarian Hyperstimulation
Syndrome (OHSS). OHSS merupakan
 Dampak negatif bayi tabung lainnya
komplikasi dari perkembangan sel telur
antara lain: kehamilan di luar kandungan
sehingga dihasilkan banyak folikel. Resiko
(kehamilan ektopik), kemungkinan
terjadinya OHSS relatif kecil, hanya
terjadinya sebesar 5% sekitar 1% saja.
M E N U RU T PA N DA N G AG A M A

Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi tabung/inseminasi buatan.


Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memutuskan :

 Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah
hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-
kaidah agama”.

 Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain
(misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram
berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah.
PA N DA N G A N I S L A M H A R A M K A N
INSIMINASI
 Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70 :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan
di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan
 Al-Qur’an Surat Al-Tin ayat 4 :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
 Hadits Nabi:
“Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyiramkan airnya
(sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain). (Hadits Riwayat Abu Daud, Al-
Tirmidzi, dan hadits ini dipandang shahih oleh Ibnu Hibban)”
KLONING

 Kloning dalam biologi adalah


proses menghasilkan individu-
individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara
genetik. Kloning merupakan
proses reproduksi aseksual yang
biasa terjadi di alam dan dialami
oleh banyak bakteria, serangga,
atau tumbuhan.
KLONING
 Kloning adalah penggunaan sel  Setiap sel tersebut kemudian
somatik makhluk hidup dirangsang dalam kondisi tertentu
multiseluler untuk membuat untuk tumbuh dan berkemmbang
satu atau lebih individu dengan menjadi embrio duplikat yang
materi genetik yang sama atau selanjutnya diimplementasikan dalam
identik. uterus agar berkembang menjadi
individu baru yang memiliki
komposisi materi genetik yang sama
JENIS JENIS KLONING
 Kloning pada tumbuhan

 Kloning pada katak

 Kloning pada tikus

 Kloning pada domba


TEKNIK KLONING
 Teknik Roslin  Teknik Honolulu
1. Sel-sel somatik dibiarkan tumbuh dan 1. Menghapus inti dari sel somatik, kemudian
membelah kemudian kehilangan nutrisi untuk dimasukkan ke dalam telur yang intinya telah
menginduksi sel-sel ke tahap ditangguhkan dihapus.
atau tidak aktif.
2. Embrio yang terbentuk ditanamkan ke
2. Kemudian, sel somatik ini didekatkan
pengganti dan dibiarkan berkembang.
dengan sel telur yang intinya telah dilepaskan
3. Proses transfer nukleus dalam teknik kloning
yang kemudian memanfaatkan pulsa listrik.
sebaiknya dilakukan pada fase diam sel
3. Proses tersebut memungkinkan akan
sehingga tidak merusak siklus nukleus dan sub
berkembang menjadi embrio yang kemudian
ditanamkan ke pengganti. protein yang mengelilinginya
MEKANISME
DAMPAK KLONING
 Positif  Negatif
1. Melestarikan hewan langka 1. Individu sangat rentan terhadap suatu
2. Meningkatkan ketersediaan bahan penyakit
pangan 2. Spesies yang dihasilkan bersifat
3. Menghasilkan sel, jaringan, atau organ monoton,
untuk pengobatan akibat kelainan atau 3. Masa hidup yang sama dengan
gangguan suatu fungsi organ. induknya
4. Menumbuhkan spesies baru bebas 4. Hewan ternak harus di eutanasia.
penyakit keturunan. 5. Mengganggu hubungan antara individu
5. Memajukan bidang sains. baru dengan sel induknya.
M E N U RU T PA N DA N G A N AG A M A

 ALLAH SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman.


Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan
dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan
kloning secara tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan
ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat,
efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian
hari
VAKSIN

 Vaksin adalah bahan antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif


dan khas pada manusia terhadap suatu penyakit.

 Vaksin dapat dibuat dari virus atau bakteri yang dilemahkan , dapat juga
berupa organisme mati atau hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel
serupa virus) dan suspensi virus atau riketsia yang ditumbuhkan dalam telur
berembrio
MEKANISME
Masukan telur ke Cairan allantoic harus
inkubator dijernihkan dengan
Cangkang telur (embrio berumur filtrasi dan atau
disterilkan 9-11 hari) sentrifugasi sebelum
proses pemurnian

kemudian diinaktifasi
Telur diinokulasi secara kimia, dan
{menyuntikkan virus disimpan sebagai bulk
influenza ke dalam vaccines hingga proses
allantoic dari telur} formulasi berlangsung.
Cairan
allantoic
Telur diinkubasi Pemisahan telur Telur kemudian
48-96 jam pada yang mati dengan didinginkan diproses
suhu 33-36oC lampu
DAMPAK
 Positif  Negatif

1. Edukasi cara untuk menghilangkan 1. Rasa sakit


hampir semua penyebab penyakit kuman, 2. Nyeri
atau mikroba, yang menyerang tubuh 3. Kemerahan atau bengkak
2. Untuk merangsang sistem imunologi 4. Demam
tubuh untuk membentuk antibodi spesifik
5. Lekas marah.
sehingga dapat melindungi tubuh dari
serangan penyakit.
M E N U RU T PA N DA N G A N AG A M A

 Majelis Ulama Indonesia menerbitkan sertifikat halal untuk vaksin


meningitis produksi Novartis Vaccines and Diagnostics Srl dari Italia dan Zhejiang
Tianyuan Bio-Pharmaceutical asal China. .Dengan terbitnya sertifikat halal,
fatwa yang membolehkan penggunaan vaksin meningitis terpapar zat
mengandung unsur babi karena belum ada vaksin yang halal menjadi tak
berlaku lagi.
ANTIBIOTIK
 Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu
proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi
oleh bakteri.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK

 Penisilin  Obat tetrasiklin

 Makrolida
 Antibiotik Sefalosporin
 Fluoroquinolones
 Aminoglikosida
M E K A N I S M E P E M BUATA N
ANTIBIOTIK
 Antibiotik paling banyak terjadi pada alam, antibiotik tidak tersedia dalam jumlah yang
dibutuhkan dalam skala besar. Untuk alasan ini, proses fermentasi dikembangkan, yang
melibatkan mengisolasi mikroorganisme yang diinginkan, mendorong pertumbuhan budaya dan
menyempurnakan serta mengisolasi produk antibiotik akhir.
Adapun mikroorganisme yang digunakan dalam produksi antibotik diantaranya
1. Fungi: Phymycotes, Ascomycotes, Aspergillus, Penicillium, Basidiomycotesm, Fungi
imferfecti.
2. Bakteri: pseudomodaceae, Enterobacterilaceae, Micrococcaceae,, Bacillacea (Bacillus),
Astinomycetales, Mycobacteriaceae, Actinoplanaceae, Streptomycetaceae(Streptomyces),
Micromonosporaceae, Thermoactinomicetacea
DAMPAK

 Positif  Negatif

1. menekan atau menghentikan Dalam pengunaan antibiotik harus

perkembangan bakteri atau dalam ukuran tepat dalam membunuh

mikroorganisme berbahaya yang bakteri, karena jika tidak maka


mikroorganisme yang menjadi sasaran
berada dalam tubuh
antibiotik akan kebal terhadap
2. untuk mencegah terjadinya
antibiotik, menyebabkan kerusakan
infeksi pada luka.
organ.
M E N U RU T PA N DA N G A N AG A M A

 Al-Quran surah An-Nahl ayat 69 :


DAFTAR PUSTAKA
 Kohler, G. Dan Milstein, C. (1975). Continous cultures of fuse cells secreting antibody of
predifined specificity. Nature. 256 : 495-7
 Waldmann, T.A. 2003. immunotheraphy : past, present and future, Nature Medicine. 9: 269-77
 VonMehren, M. Adams, G.P., Weiner, L.M. 2003. Monoclonal antibody therapy for cancer.
Annu Rev Med 54 : 343-69
 Poedjiadi, Anna dan Titin S. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia (UI-Press):
Jakarta
 Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid-3. Erlangga : Jakarta
 Sultanry, Rubianty dan Berty Kaseger. 1985. Kimia Pangan. Universitas Hasanuddin : Indonesia
Bagian Timur
DAFTAR PUSTAKA
 Bellaart. A.C. 1979. Ikhtisar Ringkas Vitamin dan Hormon Terpenting. Universitas Indonesia (UI-Press)
 Sa’roni dkk. 2004 . Effectiveness of the Sauropus andoginus L. leaf extract in increasing mother’s breast milk
production (dalam) http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/903/817(online) diakses
tanggal 19 Maret 2015
 Kadir, Nurhira Abdul. 2014. Menelusuri akar masalah rendahnya persentasepemebrian ASI eksklusif di
Indonesia. (dalam) http://www.uin-alauddin.ac.id/download-Pages%20from%20jurnal%20al-hikmah%202014-
2.pdf (online) diakses tanggal 19 Maret 2015
 Kohler, G. Dan Milstein, C. (1975). Continous cultures of fuse cells secreting antibody of predifined
specificity. Nature. 256 : 495-7
 Waldmann, T.A. 2003. immunotheraphy : past, present and future, Nature Medicine. 9: 269-77
 VonMehren, M. Adams, G.P., Weiner, L.M. 2003. Monoclonal antibody therapy for cancer. Annu Rev Med 54
: 343-69

Anda mungkin juga menyukai