Metode Vogel

• Metode ini adalah suatu metode pendekatan dan biasanya

menghasilkan suatu solusi dasar awal yang feasible yang sama atau
sangat dekat dengan solusi optimum.
• Pada beberapa kasus, di mana ketepatan tidak terlalu penting,
solusi awal yang didapat dengan metode ini dapat dipakai sebagai
pendekatan solusi optimal.
• Cara dari metode ini memerlukan pengertian “beda kolom” dan
“beda baris”. Dengan “beda kolom” diartikan beda antara dua biaya
termurah dalam kolom tersebut. Beda ini dianggap Penalty atau
hukuman karena tidak mengambil rute dengan biaya termurah.
Untuk setiap baris / kolom ditentukan Penalty masing-masing.
• Penalty tertinggi disebut Penalty Rating yang menunjukkan baris
atau kolom di mana harus dimulai penetapan sel yang akan diisi.
 Langkah – langkah metode Vogel (1)

1. Dari matrik biaya satuan masalah transportasi, cari penalty

untuk setiap baris dan kolom. Untuk setiap baris atau kolom,
penalty-penalty ini dihitung dengan mengurangkan biaya
satuan terkecil dari baris atau kolom dengan biaya satuan
terkecil berikutnya pada baris atau kolom yang sama. Selisih
biaya satuan tersebut ditulis pada sebelah kanan setiap baris
atau di bawah setiah kolom yang bersangkutan.
2. Carilah baris atau kolom dengan penalty terbesar dari
seluruh baris atau kolom.
3. Tentukan nilai dari variabel dengan biaya terkecil, sebesar
mungkin dalam baris atau kolom yang terpilih pada langkah
(2). Jumlah pada baris dan kolom (ai dan bj) yang
bersangkutan disesuaikan lagi, dan baris atau kolom yang
sudah terpenuhi dihilangkan.
 Langkah – langkah metode Vogel (2)
4. Perhatikan apakah semua baris dan kolo sudah dihilangkan. Jika
demikian, Prosedur berakhir. Jika belum, lanjutkan ke langkah
(5).
5. Hitung penalty-penalty dari baris dan kolom untuk matriks
biaya satuan yang sudah dikurangi, dan kembali ke langkah (2).
6. Aplikasi dari metode pendekatan Vogel ini digambarkan dengan
menggunakan Matriks biaya satuan dan penalty-penalty baris
dan kolom
 Contoh Kasus :
Suatu perusahaan kontraktor mempertimbangkan penyediaan
campuran aspal beton dari AMP yang berlokasi di tiga daerah
berbeda. Kapasitas produksi 1,2 dan 3 masing-masing sebesar
300 ton, 400 ton dan 250 ton. Kebutuhan zona 1, 2, ddan 3
masing-masing adalah 275 ton, 325 ton dan 400 ton. Biaya
transportasi/ton dari :
1. AMP zona1 ke Zona1,2 dan 3 adalah Rp. 20,- , Rp. 10,- dan
Rp. 14,-
2. AMP zona 2 ke Zona1,2 dan 3 adalah Rp. 9,- , Rp. 22,- dan
Rp. 16,-
3. AMP zona3 ke Zona1,2 dan 3 adalah Rp. 19,- , Rp. 17,- dan
Rp. 13,-
Tentukan alokasi terbaik pengiriman hasil produk AMP
tersebut.
 Tabel Solusi Awal Basis

Tujuan
1 2 3 Persediaan
Sumber
1 20 10 14 300
2 9 22 16 400
3 19 17 13 250
Kebutuhan 275 325 400
 Berdasarkan langkah – langkah metode vogel di atas
diperoleh tabel berikut :
Ke Penalty Penalty Penalty Penalty
1 2 3 ai Baris II Baris III Baris IV
Dari Baris I
1 300 4 - -
20 10 14 300 14 – 10 = 4
6 6 -
2 275 9 22 125 16 400 16 – 9 = 7
19 17 13 17 – 13 = 4 4 4
3 25 225 250 4

Dummy 50
Kebutuhan 275 325 400
Penalty Kolom I 19 – 9 = 10 17 – 10 = 7 14 – 13 = 1

Penalty Kolom II - 7 1 Penambahan dummy

Penalty Kolom III - 5 1

Penalty Kolom IV - 17 1
Solusi Basis Awal Metode Vogel
Tujuan
1 2 3 ai
Sumber
1 20 300 10 14 300
2 275 9 22 125 16 400
3 19 25 17 225 13 250
dummy 0 0 50 0 50
Kebutuhan 275 325 400

Sehingga biaya minimum adalah:

Z = 19(275) + 22(300) + 25(17) + 16(125) + 13(225) + 0(50) = 10.825
 Latihan soal
Suatu perusahaan kontraktor mempertimbangkan penyediaan
campuran aspal beton dari AMP yang berlokasi di Zona 1,2, 3.
Kapasitas produksi 1,2 dan 3 masing-masing sebesar 650 ton,
725 ton dan 550 ton. Kebutuhan zona 1, 2, 3, 4 dan 5 masing-
masing adalah 400 ton, 425 ton, 425 ton, 350 ton dan 400 ton.
Biaya transportasi/ton dari :
1. AMP zona1 ke Zona1,2,3,4 dan 5 adalah Rp. 2,- , Rp. 10,- ,
Rp 20,-, Rp 8,- dan Rp. 14,-
2. AMP zona 2 ke Zona1,2 dan 3 adalah Rp. 9,- , Rp 3,-,Rp.
20,- , Rp 11,-, dan Rp. 16,-
3. AMP zona3 ke Zona1,2 dan 3 adalah Rp. 19,- , Rp. 17,- Rp
1,-, Rp 5,- dan Rp. 13,-
Tentukan alokasi terbaik pengiriman hasil produk AMP tersebut.