Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM SEDERHANA
By: Rizky Swastika Renjani, SST., M.Keb
PROTEIN URINE
 Protein  sangat penting sebagai sumber asam amino yg
digunakan utk membangun struktur tubuh dan sebagai
sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari
karbohidrat dan/atau lemak.
 Hanya sebagian kecil protein plasma disaring di
glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan
diekskresikan ke dlm urin.
 Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.
 Beberapa keadaan yg dpt menyebabkan proteinuria :
penyakit ginjal, demam, hipertensi, keracunan kehamilan
(pre-eklampsia, eklampsia), infeksi saluran kemih (urinary
tract infection).
 Proteinuria juga dapat dijumpai pada orang sehat setelah
kerja jasmani, urine yang pekat atau stress karena emosi.

 Cara Menilai Hasil


(-) : jernih
(+) : Keruh
(++) : Keruh dan ada butiran
(+++) : Keruh dan ada kepingan
(++++) : Keruh dan bergumpal
ALAT DAN BAHAN
Alat :
 1 Tabung reaksi
 Penjepit tabung reaksi
 Rak tabung
 Pipet tetes
 Corong
 Spuit 3 cc
 Lampu spiritus/ bunsen
 Beker glass

Bahan :
 Asam Asetat 6%
 Urin patologis
CARA KERJA
 Isi urine normal pada tabung 1 dan urin patologis pada
tabung 2 sebanyak 3 cc
 Kedua tabung dipanaskan sampai mendidih

 Perhatikan apakah terjadi kekeruhan

 Jika urine dalam tabung tidak terjadi kekeruahan maka


hasilnya negatif
 jika urin dalam dalam tabung terjadi kekeruhan maka
tambahkan asam asetat sebanyak 3-5 tetes dan panaskan
lagi sampai mendidih
 Jika urine kembali jernih, maka hasilnya negatif. Jika
kekeruahn urin tetap ada maka hasilnya positif
 Beri penilaian terhadap hasil pemeriksaan tersebut
GLUKOSA URINE
 Adanya glukosa dalam urine disebut
glukosuria.
 Gukosa dapat mereduksi cupri (Cu)
dalam reagen benedict dalam larutan
alkalis sehingga terjadi perubahan warna,
dengan melihat warna yang terjadi dapat
diperkirakan kadar glukosa dalam urin.
 Tujuan untuk menentukan adanya
glukosa dalam urin.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
 1 Tabung reaksi

 Penjepit tabung reaksi

 Rak tabung

 Pipet tetes

 Corong

 Spuit 3 cc

 Lampu spiritus/ bunsen

Bahan :
 5 cc larutan benedict

 Urine patologis
CARA KERJA
 Masukkan larutan benedict ke dalam tabung
reaksi sebanyak 2,5 cc
 Campurkan urin patologis 3 tetes ke dalam tabung
yang telah berisi benedict
 Panaskan tabung di atas spritus/Bunsen dan sambil
dikocok perlahan sampai mendidih
 Dinginkan dan amati terjadi perubahan warna atau
tidak
CARA MENILAI HASIL :
 (-) : Tetap biru atau sedikit kehijau-hijauan
 (+) : Hijau kekuning-kuningan dan keruh
 (++) : Kuning keruh
 (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh
 (++++) : Merah keruh

Anda mungkin juga menyukai