Anda di halaman 1dari 17

Distribusi Weibull

Loading load…
Kelompok 5
1. Dwi Rahmat Praditya (F1A018020)
2. Anggel Dwi Miranda ( F1A018024)
3. Ramadhan Cahyo Nugroho ( F1A018026)
4. Keni Afifah (F1A018028)
5. Ersya Nobertha (F1A018032)
6. Adit Rahmansyah Pin Saadin (F1A018034)
7. Sherina Amellia ( F1A018036)
8. Wulandari Syah Putri Br Pandia (F1A018038)
9. Reys Eigsyawanli Sitinjak (F1A018040)
Sejarah

Sejarah distribusi Weibull diperkenalkan


oleh Fisikawan Swedia yaitu Waloddi
Weibull pada tahun 1939. Distribusi
Weibull selama bertahun-tahun menjadi
salah satu model data statistik yang
memiliki jangkauan luas dari aplikasi dalam
uji hidup dan teori reliabilitas dengan
kelebihan utamanya adalah menyajikan
keakuratan kegagalan dengan sampel
yang sangat kecil.

3
Definisi

Distribusi Weibull adalah distribusi yang memiliki


peranan yang penting terutama pada persoalan
keandalan (reliability) dan analisis rawatan
(mantainability). Distribusi Weibull sering dipakai
sebagai pendekatan untuk mengetahui
karakteristik
Kegunaan

1. Studi keandalan dan masalah pengujian kehidupan seperti


waktu untuk kegagalan atau panjang umur komponen atau
produk.
2. Memodelkan distribusi kecepatan angin di tempat kejadian
tertentu
3. Untuk menghitung dua parameter (bentuk dan skala).

5
Fungsi Kepadatan

Distribusi Weibull memiliki parameter λ dan k, dimana


parameter λ dan k tersebut lebih besar dari 0.

Fungsi distribusi kumulatif dari distribusi Weibull adalah


𝑥 𝑘

𝐹 𝑥 = ቐ 1− 𝑒 𝜆 , 𝑥 ≥0
0 , 𝑥 <0

6
Baik λ dan k dapat bervariasi untuk mendapatkan
sejumlah kurva kepadatan yang tampak berbeda..

7
dimana λ > 0 adalah parameter bentuk dan k > 0
adalah parameter skala.
Fungsi kepadatan peluangnya adalah turunan
dari fungsi distribusi kumulatifnya tersebut.

𝑑F(x; λ,k)
f(x; λ, k) =
𝑑𝑥
𝑥 𝑘
𝑑 −
= 1 − 𝑒 𝜆
𝑑𝑥
𝑘
𝑘 𝑥 𝑘−1 − 𝑥
= 𝑒 𝜆
𝜆 𝜆
dengan demikian dapat didefinisikan fungsi
kepadatan peluangnya adalah

𝑘 𝑥 𝑘−1
𝑓(𝑥; 𝜆, 𝑘) = ቐ𝜆 𝜆 , 𝑥 ≥0
0 , 𝑥 <0
Mean dan varian dari distribusi Weibull dapat
diperoleh dengan metode momen. Proses
metode momen untuk mendapatkan mean dan
varian adalah sebagai berikut
Mean
Mean diperoleh dari momen pertama E(X) = µ.

μ = ‫׬‬0 𝑥 𝑓 𝑥; 𝜆, 𝑘 𝑑𝑥
∞ 𝑥𝑘 𝑥 𝑘−1 −(𝑥)𝑘
= ‫׬‬0 𝜆 𝜆 𝑒 𝜆 𝑑𝑥
pada persamaan tersebut di misalkan
𝑥 𝑘
u= 𝜆
1/𝑘
x = λ𝑢
𝑘 𝑥 𝑘−1
du = 𝑑𝑥
𝜆 𝜆
maka persamaan tersebut akan menjadi
∞ 1
μ= λ‫׬‬0 𝑢 𝑘 𝑒 −𝑢 𝑑𝑢

Selanjutnya disubstitusikan dengan fungsi Gamma, dimana pada


fungsi Gamma

Г(α) = ‫׬‬0 𝑥 𝛼−1 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥 ;𝑥 > 0

dengan demikian mean distribusi Weibull adalah


1
μ = λГ 1 + 𝑘
Varian
Varian diperoleh persamaan
σ2 = E (X - μ)2
= E (X2 – 2X𝑋ത + 𝑋ത 2 )
= E (X2) – 2μμ + μ2
= E (X2) - μ2
untuk menyelesaikan persamaan tersebut harus
diketahui terlebih dahulu momen kedua E(X2).

E(X2) = ‫׬‬0 𝑥 2 𝑓 𝑥; 𝜆, 𝑘 𝑑𝑥
∞ 𝑥2 𝑘 𝑥 𝑘−1 −(𝑥)𝑘
= ‫׬‬0 𝜆 𝑒 𝜆 𝑑𝑥
𝜆
hampir sama dengan penyelesaian pada momen pertama, pada
persamaan di atas juga dimisalkan
𝑥 𝑘
u=
𝜆
1/𝑘
x =λ 𝑢
𝑘 𝑥 𝑘−1
du = dx
𝜆 𝜆
Sehingga persamaannya menjadi
2
E (X2) = λ2Г 1 + 𝐾

Selanjutnya, dapat diketahui varian dari distribusi Waibull adalah

σ2 = E(X2) – μ2
2 1 2
2
= λ Г 1+ - λГ 1 +
𝐾 𝐾
2 1
= λ2 Г 1 + − Г2 1 +
𝐾 𝐾
Contoh Soal
1. Waktu (dalam jam) yang diperlukan untuk
memperbaiki mesin adalah variabe acak yang
didistribusikan secara eksponensial dengan parameter
λ= ½ . Apakah
a) Peluang t waktu perbaikan melebihi 2 jam?
b) Peluang bersyarat bahwa perbaikan membutuhkan
waktu setidaknya 10 jam, diberikan durasi melebihi 9
jam?

Sumber : Buku A First Course in Probability


Sheldon ross, chapter 5, halaman 226, no 5.32
Dik :
1
λ=
2
Dit :
a. Peluang (T > 2) ?
b. Peluang bersyarat (T > 10 – 9) ?

Sumber : Buku A First Course in Probability


Sheldon ross, chapter 5, halaman 226, no 5.32
Penyelesaian
f (x) = λ𝑒 −𝜆𝑥
a. Peluang memperbaiki dalam waktu 2 jam
P (X>2) = 1- P(X ≤ 2)
2 1 −1𝑥
= 1 - ‫׬‬0 𝑒 2 dx
2
1
−2𝑥 2
= 1 +[𝑒 ] 0
= 𝑒 −1

Sumber : Buku A First Course in Probability


Sheldon ross, chapter 5, halaman 226, no 5.32
b. Peluang bersyarat bahwa perbaikan membutuhkan waktu setidaknya 10 jam,
diberikan durasi melebihi 9 jam

Dit : P (X≥10│X>9)
𝑃(𝑋≥10)
P (X≥10│X>9) = 𝑃(𝑋>9)
∞1 −1 𝑥𝑑𝑥
‫׬‬10 2𝑒 2
= ∞1 −1 𝑥𝑑
‫׬‬9 2𝑒 2
1
−2 ∞
2𝑒 |10
= 1

2𝑒 2 |∞9
1
− 𝑥 1
−lim 𝑒 2 + 2𝑒 −5
𝑥→∞
= 1 9
− 𝑥 1 −
−lim 𝑒 2 + 2𝑒 2
𝑥→∞
1 −5
𝑒
2
= 1 −
9
𝑒 2
2
1
−2
=𝑒

Anda mungkin juga menyukai