Anda di halaman 1dari 8

COR

PULMONALE

Aynul Farida
(092)
Badriatus Solikha Dwi Ratna Novitasari
(069) (076)
Crisnita Ramadhani Risky Andarini
(055) (088)
Dwi Irma Newahwati Vivi Ulylya (077)
DEFINISI

Cor pulmonal didefinisikan sebagai


perubahan dalam struktur dan fungsi dari
ventrikel kanan yang disebabkan oleh
adanya gangguan primer dari system
pernapasan.

Weitzenblum E, Chaouhat A. Cor pulmonale.


Chron Respir Dis. 2009. 6(3):17-85.[Medline]
DEFINISI

Menurut Irman Sumantri (2009),


Cor Pulmonale adalah terjadinya
pembesaran dari jantung kanan (dengan
atau tanpa gagal jantung kiri) sebagai
akibat dari penyakit yang mempengaruhi
struktur atau fungsi dari paru-paru atau
vaskularisasinya.
Emboli
paru (lebih
sering)

PPOK Sindrom
(Penyakit gangguan
Paru ETIOLOGI pernapasa
Obstruksi n akut
Kronik) (ARDS)

Hipertens
i
pulmonal
primer

Weitzenblum E, Chaouhat A. Cor pulmonale.


Chron Respir Dis. 2009. 6(3):17-85.[Medline]
Fatigue,
Exertional
dyspnea,
Angina,
Tanda dan Tachycardia) Hoarseness
gejala (suara serak)
penyakit paru
yang
mendasari
terjadinya cor
pulmonale
MANIFESTASI
KLINIS RV (Right
Ventricle)
hypertrophy
Murmur
sistolik
Peningkatan
JVP (Jugular
Suara jantung
Venous
3 dan 4
Pressure)
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian vasokonstriktor (epinephrine) untuk
memelihara tekanan darah yang adekuat.
2. Antikoagulan, agen trombilisis atau tindakan
pembedaham embolektomi (Bila terdapat emboli)
3. Jika sirkulasi terhambat akan dipertimbangkan pula
pemberian broncodilator
4. Penatalaksanaan infeksi untuk klien dengan PPOK;
pemberian steroid dan imunosupresif pada penyakit
fibrosis paru.
5. Terapi oksigen, pemberian diuretic, vasodilator,
digitalis, theophyline, dan terapi antikoagulan di
gunakan untuk terapi jangka panjang pada cor pulmonal
kronis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG BISA MUNCUL
1. Gangguan pertukaran gas b.d. hipoksemia secara
reversible/menetap, refraktori dan kebocoran interstisial
pulmonal/alveolar pada status cedera kapiler paru
2. Ketidakefektifan pola napas b.d. sempitnya lapang
respirasi dan penekanan toraks
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d. penurunan nafsu makan (energi lebih
banyak digunakan untuk usaha bernapas, sehingga
metabolism berlangsung lebih cepat)
4. Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan fisik dan keletihan
5. Perubahan pola eliminasi urin b.d. oliguria
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai