Novia Purwaning Tyas (34) Sistem Pembagian Kekuasaan Pemerintahan Negara, Kementrian Negara, dan Pemerintahan Daerah 1. Bentuk-Bentuk Kekuasaan Negara Pemerintah dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelanggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara. Tanpa adanya struktur pemerintahan yang jelas, sebuah negara akan sulit menjalankan roda pemerintahan. Oleh karena itu, harus ada pembagian kekuasaan antarlembaga agar dapat menjalankan fungsi masing-masing. Menurut John Locke,kekuasaan negara terdiri dari beberapa bagian,yaitu sebagai berikut : a. Kekuasaan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk Undang Undang. b. Kekuasaan eksekutif, yaitu badan yang bertugas melaksanakan Undang Undang. c. Kekuasaan yudikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan Undang Undang,memeriksa dan mengadilinya. Pembagian kekuasaan memiliki pengertian bahwa kekuasaan negara (legeslatif,eksekutif,yudikatif) terbagi dalam beberapa bagian, tetapi saling berhubungan dan tidak terpisahkan Pada hakikatnya, pembagian kekuasaan dibagi menjadi dua cara, yaitu secara vertikal dan horizontal Secara vertikal,pembagian ini berkaitan dengan pembagian kekuasaan menurut tingkatannya Secara horizontal, pembagian ini lebih menitikberatkan pada fungsi masing masing bagian pemerintahan. 2. Pembagian Kekuasaan Negara Indonesia Menurut UUD 1945
Menurut UUD 1945 pembagian
kekuasaan di Indonesia diinspirasi oleh konsep Trias Politika Tujuannya untuk menghidari tindakan sewenang wenang penguasa dan menjamin kemerdekaan rakyat a. Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) MPR adalah salah satu lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia Tugas dan wewenang MPR adalah : 1. Mengubah dan menetapkan UUD 2. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam Sidang Paripurna MPR 3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan wakil presiden di beri kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR Hak anggota MPR : 1. Mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD 2. Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan 3. Memilih dan dipilih 4. Membela diri 5. Imunitas 6. Protokoler 7. Keuangan dan administratif Kewajiban anggota MPR : 1. Mengamalkan Pancasila 2. Melaksanakan UUD RI thn 1945 dan peraturan perundang-undangan 3. Menjaga kautuhan NKRI dan kerukunan nasional 4. Dll b.Presiden Berdasarkan UUD 1945 Pasal 4 Ayat (1), presiden Republik Indonesia merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan. Presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden dan keduanya memegang kekuasaan selama lima tahun. NKRI menganut sistem presidensial,yaitu keseluruhan penataan hubungan kerja antar lembaga negara melalui pembagian kekuasaan negaradan presiden selaju pemegang kekuasaan eksekutif Tugas dan wewenang presiden Memegang kekuasaan tertinggi atas AD,AL dan AU (pasal 10) Menyatakan keadaan bahaya Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal 13) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR c. Dewan Perwakilan Rakyat Susunan DPR : 1) DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. 2) Anggota DPR berjumlah 550 orang. 3) Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. 4) Anggota DPR berdomisili di ibukota Negara Republik Indonesia. 5) Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah / janji. Pimpinan DPR: 1) Pimpinan DPR terdiri atas seorang ketua dan tiga orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPR dalam sidang Paripurna DPR. 2) Selama pimpinan DPR belum berbentuk, DPR dipimpin oleh pimpinan sementara DPR. 3) Pimpinan sementara DPR terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketua yang berasal dari dua partai politik yang memeperoleh kursi terbanyak pertama dan kedua di DPR. 4) Dalam hal terdapat lebih dari satu partai politik yang memperoleh kursi terbanyak sama, ketua dan wakil ketua sementara DPR di tentukan secara musyawarah oleh wakil patai politik bersangkutan yang ada di DPR. 5) Pimpinan DPR sebelum memangku jabatanya mengucapkan sumpah janji yang di pandu oleh ketua Mahkamah Agung. 6) Ketua dan Wakil ketua DPR diresmikan dengan keputusan DPR. 7) Tata cara pemilihan piimpinan DPR diatur dalam praturan tata tertib DPR. Terkait dengan Tugas dan Wewenang DPR lainnya adalah Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri serta berwenang untuk memeriksa pengelolahan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan BPK kepada DPR,DPD,dan DPRD sesuai dengan kewenanganya untuk ditindak lanjuti oleh lembaga perwakilan dan atau badan sesuai dengan undang-undang. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memerhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota. BPK berkedudukan di iu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. BPK dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah,tetapi kedudukanya tidak berdiri di atas pemerintah. Tugas BPK antara lain sebagai berikut: BPK bertugas memeriksa pngelolahan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah daerah lembaga negara lainya, Bank Indonesia, badan usaha milik negara,badan layanan umum,badan usaha milik daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan,pemeriksaan kinerja,dan pemeriksaan dengan tuujuan tertentu. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR,DPD,dan DPRD, sesuai dengan kewenanganya. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan secara tertulis kepada presiden,gubernur,bupati/wali kota sesuai dengan kewenanganya. e. Mahkamah Agung
Berdasarkan UUD 1945, ketua dan wakil ketua
Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung. Mahkamah Agung(MA) memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Memeriksa dan memutuskan permohonan kasasi. b. Menguji peraturan perundang-undangan c. Memberikan pertimbangan hukum kepada presiden permohonan grasi dan rehabilitasi f. Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagai mana dimaksud dalam UUD 1945 Ketua dan wakil ketua MK dipilih dari dan oleh hakim konstitusi kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah : Menguji undang-undang terhadap UUD 1945; Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; Memutus pembubaran partai politik; dan Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. g. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan salah sau lembaga perwakilan rakyat,bagian keanggotaan MPR, yang dipilih melalui pemilu dari setiap provinsi. DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. DPD mempunyai fungsi sebagai berikut :
Pengajuan usul,ikut dalam pembahasan
dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dngan bidang legislasi tertentu Pengawasan atas pelaksaan Undang – Undang terterntu. h. Komisi Yudisial KomisiYudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no. 22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung. Tugas wewenang Komisi Yudisial Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung; Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung; Menetapkan calon Hakim Agung; dan Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR 3. Kelebihan dan kekurangan pembaagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia Kelebihan sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut: Pemegang kekuasaan eksekutif (presiden) lebih stabil kedudukanya karena tidak bergantung pada parlemen. Masa jabatan (Presiden) mempunyai jangka waktu tertentu. Masa jabatan presiden Indonesia selama 5 tahun yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Penyusunan progam kerja kabinet akan lebih mudah karena dapat disesuaikan dengan jangka waktu semasa mereka menjabat. Legislatif bukan tempat kederisasi calon jabatan eksekutif karena badan legislatif dapat diisi oleh orang luar, ahkan anggota parlemen pun dapat masuk badan eksekutif Kekurangan sistem pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut: Kekuasaan eksekutif (Presiden) sangat luas sehingga memungkinkan dapat menciptakan kekuasaan yang mutlak pada eksekutif. Sistem pertanggung jawaban kurang jelas antara badan eksekutif legislatif. Pembuatan keijakan publik terkadang merupakan hasil tawar menawar atau negoisasi antara eksekutif dan legislatif sehingga keputusanya sering terlihat tidak tegas, hanya mencari solusi di antara kekerasan kepala legislatif dan eksekutif. Kementerian Negara Indonesia Tugas dan Wewenang Kementrian Indonesia Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat, karena ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Dengan demikian, seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat banyak.Tugas dan kewenangan Presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin dikerjakan sendiri. Oleh karena itu Presiden memerlukan orang lain untuk membantunya. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara.Menteri-menteri negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan kewenangannya. Klasifikasi Kementrian di Indonesia Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan pemerintah yang ditanganinya. Kementerian yang menangani urusan pemerintah yang nomenklatur/nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang terdiri atas : Kementrian luar negeri. Kementrian dalam negeri. Kementrian pertahanan. Kementerian yang menangani urusan pemerintah yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang terdiri atas : Kementerian Agama. 2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 3) Kementerian Keuangan. 4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 6) Kementerian Kesehatan. 7) Kementerian Sosial. 8) Kementerian Ketenagakerjaan. 9) Kementerian Perindustrian. 10)Kementerian Perdagangan. 11)Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 12)Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 13)Kementerian Perhubungan. 14)Kementerian Komunikasi dan Informatika. 15)Kementerian Pertanian. 16)Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 17)Kementerian Kelautan dan Perikanan. 18)Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 19)Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,koordinasi.dan sinkronisasi program pemerintah.: 1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara. 4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 5) Kementrian Perumahan Rakyat. 6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 7) Kementerian Pemuda dan Olahraga. 8) Kementerian Sekretariat Negara. 9) Kementrian Lingkungan Hidup 10)Kementria Riset dan Teknologi. 11)Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal. Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada juga kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian sebagai berikut : Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan a) Kementerian Dalam Negeri b) Kementerian Hukum dan HAM c) Kementerian Luar Negeri d) Kementerian Pertahanan e) Kementerian Komunikasi dan Informatika f ) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. a) Kementerian Keuangan b) Kementerian Ketenagakerjaan c) Kementerian Perindustrian d) Kementerian Perdagangan e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat f) Kementerian Pertanian Lembaga Pemerintahan Nonkementrian Daftar Lembaga Nonkementerian : Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Badan Informasi Geospasial (BIG) Badan Intelijen Negara (BIN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Badan Narkotika Nasional (BNN) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Pemerintahan Daerah Indonesia Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia Pemerintahan daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, pemerintahan daerah merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh penerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas – luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksudkan dalam UUD NKRI tahun 1945. Hubungan Pemerintah Daerah dengan Kementrian Hubungan Pusat-Daerah dapat diartikan sebagai hubungan kekuasaan pemerintah pusat dan daerah sebagai konsekuensi dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan negara. Denga adanya kekuasaan yang terdesentralisasi, diharapkan semua stake holder yang terlibat dapat bersinergi dan mendapatkan hak dan kewajiban sebagaimana seharusnya. Secara umum hubungan antara pusat dan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah sebagai berikut: Pemerintah Pusat yang mengatur hubungan antara Pusat dan Daerah yang dituangkan dalam peraturan perundangan yang bersifat mengikat kedua belah pihak. Namun dalam pengaturan hubungan tersebut haruslah memperhatikan aspirasi daerah sehingga tercipta sinerji antara kepentingan pusat dan daerah Tanggung jawab akhir dari penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah adalah menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena dampak akhir dari penyelenggaraan urusan tersebut akan menjadi tanggung jawab Negara Peran pusat dalam kerangka otonomi daerah akan banyak bersifat menentukan kebijakan makro, melakukan supervisi, monitoring, evaluasi, kontrol dan pemberdayaan sehingga daerah dapat menjalankan otonominya secara optimal. Sedangkan peran daerah akan lebih banyak bersifat pelaksanaan otonomi tersebut. Dalam melaksanakan otonominya, daerah berwenang membuat kebijakan daerah. Kebijakan yang diambil daerah adalah dalam batas-batas otonomi yang diserahkan kepadanya dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi.