DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM

SUBDIVISI INFEKSI TROPIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Costa F, Hagan JE, Calcagno J, Kane M, Torgerson P, Martinez-silveira MS, et al. Global Morbidity and Mortality of Leptospirosis : A Systematic Review.
PLOS Neglected Trop Dis. 2015;0–1
Rampengan NH. Leptospirosis. J Biomedik. 2016;8(3):143–50
Center for Disease Control and Prevention. Leptospirosis Fact Sheet for Clinicians [Internet]. Center for Disease Control. 2018 [cited 2019 May 8]. p. 1–
4. Available from: https://www.cdc.gov/leptospirosis/
Zein U. Leptospirosis. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th
ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014. p. 1845–8.
Serovar Leptospira
Sumber infeksi Penyakit pada manusia Temuan klinis Distribusi
interrogans

Demam pretibia atau

Autumnalis ? Demam, ruam di atas betis AS, Jepang
demam Ft. Bragg

Balium Tikus kecil - Demam, ruam, ikterus AS, Eropa, Israel

Bovis Sapi, vole - Demam, lemah AS, Israel, Australia

Penyakit seperti influenza,

Caninola Urin anjing Ikterus infeksius Seluruh dunia
meningitis aseptik
Demam, lemah, meningitis
Grippotyphosa Hewan pengerat, air Demam Marsh Eropa, AS, Afrika
aseptik

Hebdomadis Tikus, tikus kecil Demam tujuh-hari Demam, ikterus Jepang, Eropa

Ikterus, perdarahan,
Icterohaemorraghiae Urin tikus, air Penyakit Weil Seluruh dunia
meningitis aseptik

Mitis Babi Penyakit Swinherd Meningitis aseptik Australia

Demam, lemah, meningitis

pomona Babi, sapi Penyakit Swinherd Eropa, AS, Australia
aseptik

Brooks GF, Butel JS, Morse S. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, Adelberg. 23rd ed. Harianto H, editor. Jakarta: EGC; 2007. 346-
348 p.
 Fase pertama:
Air atau makanan
terkontaminasi
“Fase Leptospiremia”
dikonsumsi
Berkembang di Perdarahan
Demam
Masuk melalui organ parenkim Nekrosis
(Leptospiremia)
luka kulit atau (hati & ginjal) Disfungsi organ
membrane
mukosa

Lesi di ginjal, Gejala seperti

Titer antibody
hepar, kulit, otot, “meningitis Perbaikan
IgM meningkat
dan mata aseptic”

Fase Kedua
“Fase Imun”
Cagliero J, Villanueva SYAM, Matsui M. Leptospirosis Pathophysiology : Into the Storm of Cytokines. Front Cell Infect Microbiol. 2018;8(June):1–8.
Zein U. Leptospirosis. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed.
 • Leptospira • Nyeri otot • Demam tinggi
terdapat dalam betis, paha, dan • Menggigil
Fase
darah pinggang • Mual, diare
Leptospiremia
• Nyeri kepala • Hiperestesi • Penurunan
area frontal kulit kesadaran

Berdasarkan
fase penyakit
• Berlangsung 4-30 • Kelemahan • Leptospiuria
hari umum • Meningitis,
• Peningkatan titer • Nyeri leher, gangguan hati,
Fase Imun antibody perut, dan otot dan ginjal
• Demam hingga kaki memuncak
40oC • Perdarahan
• Menggigil paling jelas
Mišić-Majerus L, Habuš J, Štritof Z, Bujić N, Mađarić V, Kolaric-Sviben G, et al. Epidemiological and clinical features of leptospirosis in a highly
endemic area over three time periods. 2018;
Waggoner JJ, Pinsky BA. Molecular diagnostics for human leptospirosis. Co-Infectious Dis. 2016;29(5):440–5..
 Sistem Saraf Pusat Sistem Kardiovaskuler
Meningitis Vaskulitis akibat leptospira dpt menyebabkan syok
Nyeri kepala hipovolemik dan pembuluh darah yang kolaps
Ditemukan leptospira pada cairan serebrospinal pada Dapat timbul miokarditis, arteritis coroner, dan pada
fase leptospiremia beberapa pasien ditemukan friction rubs
Tanda rangsang meningeal tidak pasti EKG ditemukan kelainan berupa blok AV derajat 1,
inversi gelombang T, elevasi segmen ST, dan disritmia

Kulit
Makulopapular dengan Saluran Cerna
eritema, urtikaria, petekie, Ikterus, hepatitis, kolesistitis, pankreatitis, perdarahan
atau lesi deskuamasi saluran cerna.
Peningkatan ringan kadar enzim transaminase dan
gamma-GT

Mata
Pada fase akut dapat ditemukan dilatasi
pembuluh darah konjungtiva, perdarahan
Paru
subkonjungtiva, dan retinal vasculitis.
Batuk, hemoptisis & pneumonia
Sedangkan pada fase imun, sering
Foto thorax ditemukan infiltrate unilateral atau
ditemukan iridosiklitis
bilateral, dan efusi pleura

Ginjal
Otot
Dapat ditemukan piuria, hematuria, proteinuria yang
Miositis sering timbul pada minggu pertama hingga ketiga/keempat
steril
Perdarahan pada otot, sebagian pada dinding abdomen dan eks. bawah
Nekrosis tubulus akut dan nefritis interstisial
mnyebabkan nyeri yang hebat dan diyakini sbg penyebab akut
Hipokalemia sekunder akibat kerusakan tubulus
abdomen
Gagal ginjal akut ditandai oleh oligouria atau polyuria
dapat timbul 4-10 hari setelah gejala timbul.
Setiady B, Setiawan A, Effendi D, Hadinegoro SRS. Leptospirosis. Sari Pediatr. 2001;3(3):163–7.
Sunil S, Jacob J, Varghese B. HUMAN LEPTOSPIROSIS - A REVIEW. World J Pharm Res. 2016;5(4):613–24.
Waggoner JJ, Pinsky BA. Molecular diagnostics for human leptospirosis. Co-Infectious Dis. 2016;29(5):440–5
Shivakumar S. Guidelines for the Diagnosis of Human Leptospirosis Guidelines for the Diagnosis of Human Leptospirosis *.
Ind J Vet Anim Sci Res. 2018;47(2):1253–66.
Thibeaux R, Girault D, Bierque E, Picardeau M, Goarant C. Biodiversity of Environmental Leptospira : Improving Identification
and Revisiting the Diagnosis. Front Cell Infect Microbiol. 2018;9(May):1–14.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Leptospirosis; Kenali dan Waspadai [Internet]. Kementerian Kesehatan RI. 2015 [cited 2019 May 8]. p. 1. Available from:
http://www.depkes.go.id/article/view/15022400002/leptospirosis-identify-and-beware.html
Kumar SS. Indian Guidelines for the Diagnosis and Management of Human Leptospirosis. In: Indian Guidelines for the Diagnosis and Management of Human
Leptospirosis. 1st ed. New Delhi: APICON Medicine Update; 2013. p. 23–9.
Indikasi Regimen Obat Dosis

Leptospirosis ringan Doksisiklin 2 x 100 mg

Ampisilin 4 x 500 – 750 mg
Amoksisilin 4 x 500 mg

Leptospirosis berat Penisilin G 1,5 juta unit/6 jam (IV)

Ampisilin 1 gram/6 jam (IV)
Amoksisilin 1 gram/6 jam (IV)

Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg/minggu