OBAT DIURETIK
VAGUS 2017
Tujuan Praktikum
◦ Mengamati efek obat diuretik terhadap produksi urine tikus wistar
◦ Membandingkan produksi urin tikus wistar yang diberi obat
diuretik dengan kelompok kontrol
◦ Membandingkan produksi urin akibat pengaruh dosis besar
dengan produksi urin dengan dosis kecil
◦ Memahami mekanisme kerja obat diuretik.
DIURETIK
obat yang bekerja pada ginjal untuk meningkatkan ekskresi air
dan natium klorida. Secara normal, reabsorbsi garam dan air
dikendalikan masing-masing oleh aldosteron dan vasopresin.
Sebagian besar diuretik bekerja dengan menurunkan reabsorbsi
eletrolit oleh tubulus.
Ekskresi elektroit yang meningkat diikuti oleh peningkatan ekskresi
air, yang penting untuk mempertahankan keseimbangan osmotik.
Loop Diuretik
◦ Diuretik kuat
◦ Tempat : Ansa Henle asenden epitel tebal
◦ Cara Kerja : menghambat triple cotrnsport (Na, K, dan Cl.)
◦ CONTOH : asam etakrinat, furosemid dan bumetamid.
DRUG MEKANISME URINE LEVELS BLOOD CHEMISTRY
Furosemid dalam darah dibawa oleh protein albumin. Sekitar 91% - 99% fursemid
terikat pada albumin di plasma darah, sisanya tidak terikat dengan protein. Onset
obat tersebut dimulai antara 30-60 menit setelah obat tersebut masuk secara IV.
Beberapa literatur menjelaskan sekitar 1 jam. Durasi kerja obat bisa mencapai 4 – 8
jam dengan waktu paruh sekitar 4 jam (oral) dan 4,5 jam secara IV.
Pada TABEL , ditunjukkan jumlah urin yang dieksresikan pada tikus B dan pada tikus C
terdapat kenaikan. Hal ini menunjukan eksresi urin yang lebih banyak dari tikus A.
Dari data tersebut dapat diketahui jika waktu obat bekerja yaitu 30 menit.
Revisi
◦ Onset of action sudah benar 30-60 menit namun ada juga literature yang mengatakan
farmakominetik pada hewan coba onset of actuonnya 20 menit.
◦ It is rapidly absorbed and results may be seen in 20 minutes to an hour. The maximum
effect of this drug occurs anywhere from 2-4 hours after ingestion, and its action lasts for
up to 8 hours. Furosemide exhibits an antihypertensive effect.
◦ Sehingga data pada praktikum ini sudah sesuai , dengan menggunakan dosis tertinggi
hewan coba bisa jadi mulai mi=uncul menit ke 10, namun rata2 mulai muncul efek
diuretuk antara menit ke 15-30.
Apakah hasil sesuai dengan hipotesis,
kurva, dan respon
◦ Hipotesis: Semakin banyak dosis furosemide yang diberikan maka urin yang
diekskresikan juga semakin banyak.
◦ Kurva: Meningkat, semakin lama waktu yang digunakan maka jumlah volume
urine yang diekskresikan juga semakin banyak.
◦ Respon: Respon positif, mencit yang diberi furosemide dengan dosis yang semakin
tinggi akan memberi respon dengan mengekskresikan urin semakin banyak.
Hasil pengamatan sesuai dengan hipotesis, kurva, dan respon. Karena prinsip kerja
dari diuretik sendiri adalah obat untuk meningkatkan ekskresi urine. Sehingga
semakin tinggi dosis yang diberikan maka urin yang diekskresikan juga akan
semakin banyak. Apalagi jenis obat yang di berikan pada mencit ketika perlakuan
adalah diuretik jenis furosemid, yang merupakan golongan diuretik kuat.
Uji banding hasil kelompok
menggunakan annova
Anova (analysis of varian) digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih
dari dua kelompok.
Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata produksi urine tikus wistar
kelompok kontrol, kelompok dengan pemberian obat diuretik dengan dosis kecil, dan
kelompok dengan pemberian obat diuretik dengan dosis kecil .
Anova mempunyai dua jenis yaitu analisis varian satu faktor (one way anova) dan analsis
varian dua faktor (two ways anova).
Pada pengamatan kali ini akan menggunakan analisis varian satu faktor satu jalan (Anova
Single Factor : One Way) karena pada pengamatan ini hanya mempunyai satu variable
terikat (produksi urine tikus wistar) dan satu variabel bebas (dosis pemberian obat diuretik).