Anda di halaman 1dari 23

Elektron

dalam Logam
oleh:
Siti Nurhaini Kumalasari
(4201416062)
Elektron Konduksi
▹ Elektron valensi dapat berpindah dari
satu ion ke ion tetangga.
▹ Elektron yang bergerak disebut electron
valensi dalam ataom bebas yang
selanjutnya menjadi elektron konduksi. 2

▹ Elektron konduksi membawa arus listrik


ketika diberikan medan listrik luar.
Elektron Konduksi
𝝆𝒎 𝑵𝑨
Jumlah elektron 𝑵 = 𝒁𝒗
konduksi dapat 𝑴′
dihitung dari valensi
logam dan N: jumlah elektron
kerapatannya. konduksi
m : kerapatan zat 3

Monovalent: NA : bilangan
Jumlah elektron Avogadro
konduksi = nomor M’ : berat atom
atom Zv : valensi atom
Divalent:
Jumlah elektron
konduksi = 2 x nomor
atom
Gas Elektron Bebas
Dalam model elektron-bebas,
elektron konduksi diasumsikan
benar-benar bebas.
Elektron konduksi bergerak di
sekitar bagian dalam spesimen Place your screenshot here

tanpa tumbukan, kecuali 4

kadang-kadang mengalami
pemantulan pada
permukaan, seperti halnya
molekul-molekul dalam gas
ideal.

Potensial dalam model elektron bebas


Konduktivitas Listrik
Konduksi listrik dalam Konduktivitas listrik:
logam berkaitan 𝜎=
1
dengan hukum Ohm: 𝜌
𝑉 Jika ketiga persamaan di
I=
𝑅 atas disubstitusi, maka:
Rapat arus: 𝐽 = 𝜎𝜀 5

𝐼 Perbedaan antara
𝐽=
𝐴 konduktor dan isolator
Kuat Medan: terletak pada perbedaan
𝑉 besarnya σ.
𝜀= Pada logam, σ sekitar 107
𝐿
Hambatan: ohm m-1 dan pada isolator
𝐿𝜌 harganya sekitar 10-10
𝑅= ohmm-1.
𝐴
Konduktivitas Listrik
Sekumpulan elektron Bila kerapatan elektron
dalam suatu logam bebas dalam logam
yang diberikan medan adalah n maka rapat arus:
𝑛𝑒 2 𝜏
listrik , maka tsb akan J=nev=
𝑚
𝜀
mendapat gaya:
𝑛𝑒 2
F = e 𝐽 = 𝜎𝜀, maka 𝜎 = 𝜏 6
𝑚
F = mea Tahanan listrik suatu
𝑑𝑣 𝑒𝜀
𝑎= = penghantar ρ(kebalikan
𝑑𝑡 𝑚 dari hataran listrik)
𝑒𝜀
න 𝑑𝑣 = න𝑑𝑡 𝑙
𝑚 =
𝑣
𝑒𝜀
𝑣 = 𝒗𝟎 + 𝑡 l: lintasan bebas rata-rata
𝑚
𝑒𝜀 (mean free part)
𝑣= 𝜏
𝑚
Konduktivitas Listrik
Jadi yang memberi sumbangan terhadap
konduktivitas hanya elektron dekat dataran
Fermi, maka diambil harga v untuk
kecepatan elektron yang energi kinetiknya
sama dengan energi Fermi.
7
Konduktivitas Listrik
Elektron yang dihamburkan oleh kisi hanyalah
yang bilangan gelombagnya k mendekati π/a,
2π/a, 3π/a, dst, sedangkan bilangan
gelombang yang ditengah-tengah pita yang
dibolehkan tidak akan mengalami hamburan,
dan berlaku seperti elektron bebas. 8

Tabel 4.1 Besaran Listrik dari Beberapa Logam


Pengaruh Temperature pada Resistivitas
a. Resistivitas  (T) /  (290K)
sebagai fungsi T untuk Na
pada daerah temperatur
rendah
b. Resistivitas pada
Place your screenshot here
9
temperatur tinggi
 (290K)  2,10 x 10-8 ohm-m.
Pengaruh Temperature pada Resistivitas
Karena  =  -1
𝑛𝑒 2 𝑚∗ 1
𝜎= 𝜏 maka 𝜌 =
𝑚 𝑁𝑒 2 𝜏

Pada kenyataannya 1/ adalah probabilitas elektron


terhambur per satuan waktu. Ketidak-sempurnaan kekisi
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Vibrasi kekisi (fonon) dari ion-ion disekitar posisi 10

kesetimbangannya karena eksitasi termal ion-ion.


2. Ketidak-sempurnaan statik, seperti adanya
ketakmurnian atau cacat kristal.
1 1 1
= +
𝜏 𝜏𝑝ℎ 𝜏𝑖

yang mana suku pertama pada sisi kanan adalah fonon


dan suku kedua karena ketakmurnian (impurity).
𝑚∗ 1 𝑚∗ 1
𝜌 = 𝜌𝑖 + 𝜌𝑝ℎ (𝑇) = +
𝑁𝑒 2 𝜏𝑖 𝑁𝑒 2 𝜏𝑝ℎ
Pengaruh Temperature pada Resistivitas

Pada temperatur rendah, hamburan oleh fonon diabaikan


karena amplitudo osilasi sangat kecil; ph  , ph  0
 = i konstan. Pada saat T bertambah, hamburan oleh
fonon menjadi lebih efektif, dan ph(T) bertambah,
demikian pula  bertambah. Ketika T menjadi cukup besar,
11
hamburan oleh fonon menjadi dominan dan  = ph(T).
Pernyataan dimana  terbagi dalam dua suku, yaitu i
tidak bergantung T dan ph(T) bergantung temperatur
dikenal dengan hukum Matthiessen.
Pengaruh Temperature pada Resistivitas
Untuk menjelaskan hubungan hubungan antara i dengan
konsentrasi ketakmurnian Ni digunakan teori kinetik gas
dengan asumsi bahwa tumbukan yang terjadi serupa
dengan bola keras.
𝑙𝑖
𝜏𝑖 =
𝑣𝑟
Jika penampang lintang hamburan ketakmurnian adalah
i yang merupakan luasan atom ketakmurnian, kemudian 12
menggunakan argumen dari teori kinetik gas,maka:
1
𝑙𝑖 𝜎𝑖 𝑁𝑖 = 1 atau 𝑙𝑖 =
𝑁𝑖 𝜎𝑖
i sebanding dengan Ni (konsentrasi ketak-murnian)
1
𝑙𝑝ℎ =
𝑁𝑖𝑜𝑛 𝜎𝑖𝑜𝑛
Nion : konsentrasi ion logam dalam kekisi
ion : penampang lintang hamburan per ion
Pengaruh Temperature pada Resistivitas
Jika jarak deviasi dari kesetimbangannya x, maka rerata
penampang lintang hamburan sekitar:
𝜎𝑖𝑜𝑛 ≅ 𝜋⟨𝑥 2 ⟩
Jika ion merupakan sebuah osilator harmonik rerata energi
potensial sama dengan setengah energi totalnya :
1 ℏ𝜔
𝑘⟨𝑥 2 ⟩ = ⟨𝐸⟩ =
2 𝑒 ℏ𝜔/𝑘𝑇 −1

13
Frekuensi  adalah frekuensi Einstein atau Debey. Jika
temperatur Debey  sehingga ℏ𝜔 = 𝑘𝜃, maka:
𝜋ℏ 1
𝜌𝑝ℎ 𝑇 = 𝜃
𝑘𝜃𝑀
𝑒 𝑇 −1
dimana M adalam massa ion.
Untuk T  , maka:
𝜋ℏ2 𝑇
𝜌𝑝ℎ (𝑇) =
𝑘𝜃𝑀 𝜃
tampak linier terhadap T dan sesuai dengan hasil
eksperimen
Kapasitas Panas Elektron Konduksi
partikel bebas dalam kesetimbangan pada temperatur T
mempunyai rerata energi 3/2 kT. Rerata energi per mol
adalah:
3 3
⟨𝐸⟩ = 𝑁𝐴 𝑘𝑇 = 𝑅𝑇
2 2
dengan NA adalah bilangan Avogadro dan R = NA k

𝜕𝐸
Kapasitas panas elektron 𝐶𝑒 = , maka: 14
𝜕𝑇
3
𝐶𝑒 = 𝑅 ≅ 3𝑘𝑎𝑙/𝑚𝑜𝑙𝐾
2

Kapasitas panas total dalam logam, termasuk fonon,


kemudian dapat dituliskan
C = Cph + Ce
Yang pada temperatur tingggi, mempunyai nilai:
3
𝐶 = 3𝑅 + 𝑅 = 4,5 𝑅 ≅ 9 𝑘𝑎𝑙/𝑚𝑜𝑙𝐾
2
Kapasitas Panas Elektron Konduksi

(a) Penempatan tingkat energi menurut prinsip larangan Pauli. (b) Fungsi 15
distribusi f(E) sebagai fungsi E, pada T = 0K dan T  0K.

Distribusi elektron diantara tingkat-tingkat energi biasanya


digambarkan oleh fungsi distribusi, f(E), yang didefinisikan
sebagai probabilitas bahwa tingkat energi E ditempati
oleh elektron.
1, 𝐸 < 𝐸𝐹
𝑓(𝐸) = ቊ
0, 𝐸𝐹 < 𝐸
Kapasitas Panas Elektron Konduksi

Ketika sistem dipanasi (T > 0K), energi termal mengeksitasi


elektron tetapi energi ini tidak terbagi sama untuk semua 16
elektron, seperti dalam kasus klasik. Hanya sebagian kecil
elektron yang mampu tereksitasi secara termal (elektron
dekat dengan tingkat Fermi) dan dapat menjelaskan
kapasitas panas (panas jenis) listrik pada logam nilainya
rendah.
Fungsi distribusi f(E) pada temperatur T ≠ 0𝐾 , diberikan
oleh :
1
𝑓 𝐸 = (𝐸−𝐸𝑓)/𝑘𝑇 (distribusi Fermi-Dirac)
𝑒 +1
Kapasitas Panas Elektron Konduksi

1
𝑓 𝐸 = (𝐸−𝐸𝑓 )/𝑘𝑇 (distribusi Fermi-Dirac) 17
𝑒 +1
Fungsi ini juga diplot dalam Gambar b, yang menunjukkan
bahwa secara substantsi sama saat distribusi T = 0K, kecuali
ketika sangat dekat dengan tingkat Fermi, dimana
beberapa elektron tereksitasi dari bawah 𝐸𝑓 pindah ke
atas 𝐸𝑓 .
Kapasitas Panas Elektron Konduksi

Fungsi distribusi tadi dapat digunakan untuk menghitung


energu termal dan kapasitas panas elektron, namun terlalu
rumit.
Apabila hanya elektron dalam daerah kT dari tingkat Fermi
yang tereksitasi, maka hanya sebagian kT/ 𝐸𝑓 . Oleh karena itu,
jumlah elektron yang tereksitasi per mol adalah 𝑁𝐴 (kT/ 𝐸𝑓 ),
sehinga energi termal per mol:
𝑁𝐴 (𝑘𝑇)2 18
𝐸ത =
𝐸𝑓
Dan panas jenis 𝐶𝑒 = 𝜕𝐸/𝜕𝑡
ത adalah
𝑘𝑇
𝐶𝑒 = 2𝑅
𝐸𝑓
Temperatur Fermi 𝑇𝑓 , didefinisikan 𝐸𝑓 = 𝑘𝑇𝑓 dan panas jenis
dapat dituliskan sebagai
𝑘𝑇
𝐶𝑒 = 2𝑅
𝑇𝑓
Kapasitas Panas Elektron Konduksi

Agar panas jenis elektron sesuai dengan klasik, zat padat


dipanaskan hingga temperatur setara dengan 𝑇𝑓
(60.000K). Tetapi tidak mungkin karena zat padat akan
meleleh dan menguap. Disisi lain, kapasitas panas
elektron 𝐶𝑒 merupakan fungsi linier dari temperatur.
Perhitungan yang teliti dari kapasitas panas elektrik
menghasilkan nilai: 19
𝜋 2 𝑘𝑇
𝐶𝑒 = 𝑅
2 𝐸𝑓
Hukum Franz-Wiedermann
Elektron disamping Konstanta
𝜋2 𝑘 2
dinamakan
memberikan sumbangan 3𝑒
sebagai bilangan Lorentz
terhadap hantaran listrik,
yang harga teoritiknya
juga memberikan
adalah 2,44 x 10-8 W/K2.
sumbangan pada:
Bilangan Lorentz Beberapa
Hantaran kalor:
𝜋2 𝑁𝑘 2 𝑇𝜏
Logam: 20

𝐾=
3𝑚 Logam 0C 100C
Hantaran listrik: Ag 2,31 2,37
𝑛𝑒 2 𝜏
𝜎= . Au 2,35 2,40
𝑚
Perbandingan K dan 𝜎 Cd 2,42 2,43
𝐾 𝜋2 𝑘 2 Cu 2,23 2,33
= 𝑇
𝜎 3𝑒 2
Pb 2,47 2,56
(hukum Wiedermann Franz)
Sn 2,52 2,49
Zn 2,31 2,33
Efek Hall
Medan Hall dan Efek Hall



21
+++++++++++++++++++

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - v

B
Efek Hall
Besarnya gaya yang Harga mutlak faktor
𝑒𝜏
yang
𝑚
dialami pada elektron 𝜀𝑦
adalah: diukur oleh dikenal
𝜀𝑥 𝐵𝑧

F = - e [  + v x B] dengan mobilitas Hall.


Dalam keadaan j
x = σx
setimbang gaya dalam 1
22

arah y adalah nol, jadi: 𝜀𝑦 = 𝑗 𝐵


𝑛𝑒 𝑥 𝑧
= 𝑅𝐻 𝑗𝑥 𝐵𝑧
Fy = 0 Dengan RH adalah konstanta
1
Fy = - ey + e vx Bz y Hall yang besarnya 𝑅𝐻 =
𝑛𝑒
= vx Bz dengan n adalah konsentrasi
elektron konduksi dan e
Dengan memasukkan
adalah harga muatan
nilai kecepatan drift vx
𝜀𝑦
elementer.
𝑒𝜏 𝑒𝜏
𝜀𝑦 = 𝜀 𝐵 =
𝑚 𝑥 𝑧 𝜀𝑥 𝐵𝑧 𝑚
Efek Hall
Konstanta Hall (V m3/A wb) pada temperatur ruang)

N Logam Konstanta Hall


o. (Vm3/AWb)
1 Li -1,70 x 10-10 23

2 Na -2,50
3 Cu -0,55
4 Ag -0,84
5 Au -0,72
6 Zn +0,3
7 Al -0,30

Anda mungkin juga menyukai