ATAS TEKS KEAGAMAAN (HADIS) BIOGRAFI FAZLUR RAHMAN • Lahir pada tanggal 21 September 1919 M. Di Hazara. • Tahun 1933 sekolah Formal. Sarjana tahun 1940. dan Magister 1942. • 1946 hijrah ke Inggris, mengambil program doktoral di Oxford University. 1949 berhasil meraih Ph.D. Dengan disertasi tentang ibn Sina. Dibawah bimbingan S. Van Den Begh dan H.A.R. Gibb. • 1950-1958 mengajar di Durham university, dan di McGill University. • 1960 Kembali Ke Pakistan atas permintaan Ayyub Khan. • 1962 memimpin Islamic Research Institute sekaligus anggota Dewan penasehat Ideologi Islam. BIOGRAFI FAZLUR RAHMAN • 5 September 1968 Rahman Mengundurkan diri dari Islamic Research Institute. • Tahun 1969 hijrah ke-2, ke Barat. Dan menjadi guru besar di California dan Chicago University. • Pada usia 69 tahun, bertepatan 26 Juli 1988 tutup usia, setelah beberapa saat di rawat di RS. Problem Epistemologi Fazlur Rahman
• 1. umat Islam mengalami krisis metodologi,
sehingga menjadi jumud. • 2. umat islam saat ini tidak memahami sunah, sebagaimana umat Islam generasi awal. • 3. kekeliruan konsepsional orientalis terhadap sunah. • 4. kerusakan hubungan organis antara sunah – ijtihad – ijma’. Sejarah evolusi sunah • Proses periwayatan sunah mula-mula secara Informal, dan bukan bermaksud untuk kepentingan praktis. • Setelah wafat nabi, periwayatan sunah menjadi semi- Formal. Dengan tambahan interpretasi-interpretasi baru. • Untuk menjaga sunah, maka sunah perlu di kompilasikan atau formalisasi sunah. Sunah Menurut Fazlur Rahman • sunnah adalah sebuah terma perilaku (behavioral term), dan dalam prakteknya tidak ada dua buah kasus yang benar-benar sama latar belakang situasionalnya secara moral, psikologis, dan material, sehingga sunnah tersebut harus diinterpretasikan dan diadaptasikan. Tawaran metodologis Fazlur rahman. • Metode yang ditawarkan oleh Fazlur Rahman, adalah teori double movement (gerakan ganda). • Dengan pendekatan Historis dan Hermeneutik. Kontribusi pemikiran • Fazlur Rahman berupaya untuk mengembalikan Sunah kepada posisinya, yaitu sunah yang hidup. Mengembalikan hubungan organis antara sunah, ijtihad, dan ijma’.