• Obat-obat ini menghilangkan rasa atau sensasi nyeri (dan pada konsentrasi
tinggi dapat mengurangi aktivitas motorik) terbatas pada daerah tubuh
yang dikenai tanpa menghilangkan kesadaran
SIFAT
• Tidak mengiritasi dan merusak jaringan saraf secara menetap
• Batas keamanan harus lebar karena obat anestetik lokal diabsorbsi dari
tempat suntikan
• Masa kerja harus cukup lama sehingga cukup waktu untuk melakukan
tindakan operasi
• Masa pemulihan tidak terlalu lama
• Harus larut dalam air
• Stabil dalam larutan, dan
• Dapat disentuh tanpa mengalami perubahan
MEKANISME KERJA
• Pusat mekanisme kerjanya terletak di membrane sel. Anestesi lokal
menghambat penjalaran impuls dengan jalan menurunkan permeabilitas
membrane sel saraf untuk ion-natrium
• Kompetisi dengan ion Ca membran neuron
• Turunnya laju depolarisasi, sehingga akhirnya terjadi kehilangan rasa
setempat secara reversible
EFEK SAMPING
• Mengantuk, gangguan visual dan pendengaran, dan kecemasan. Pada
kadar yang lebih tinggi nistagmus dan menggigil
• Kejang kadar obat dalam darah berlebihan
• Neurotoksisitas
• Aktivitas pacu jantung, eksitabilitas, dan konduksi jantung menjadi abnormal
• HB Methemoglobin
HALOTAN
• Bau dan rasa tidak menyengat
• Tidak dapat menyala dan tidak eksplosif
• Khasiat anastetisnya sangat kuat (2 kali kloroform dan 4 kali eter) tetapi
Khasiat analgetisnya rendah dan daya relaksasi otot ringan.
• Halotan digunakan dalam dosis rendah dan dikombinasikan dengan suatu
relaksans otot, seperti galamin dan suksametonium.
• Kelarutannya dalam darah relatif rendah induksi lambat, mudah digunakan,
tidak merangsang mukosa saluran napas.
• Bersifat menekan refleks dari faring dan laring, melebarkan bronkioli dan
mengurangi sekresi ludah dan sekresi bronchi
• Mudah diserap
• Sedikit larut dalam darah
• Konsentrasi yang diperlukan untuk operasi 12 mg, dan depresi dari pusat
pernapasan terjadi pada konsentrasi 30-38mg
• Sekitar 80% dari obat dilepaskan melalui paru-paru, dan 20% dimetabolisme
dalam hati
ENFLURAN
• Anestetikum inhalasi kuat, digunakan pada berbagai jenis pembedahan
juga sebagai analgetikum pada persalinan
• Memiliki daya relaksasi otot dan analgetis yang baik, tidak begitu menekan
SSP
• Reasorpsinya setelah inhalasi cepat dengan waktu induksi 2-3 menit.
Sebagian besar diekskresikan oleh paru-paru
• Efek sampingnya berupa hipotensi, menekan pernapasan, aritmi, dan
merangsang SSP
• Hipotermi (menggigil) serta mual dan muntah
• Dimetabolisme di hepar dan diekskresi melalui urin
• Tidak iritatif dan tidak menyebabkan sekresi sa-liva dan trakheobronkhial
• Depresi napas > dibanding halothan
• Depresi miokard lebih kuat dari halothan
ISOFLURAN
• Bau tidak enak.
• Anestetikum inhalasi kuat dengan sifat analgetis dan relaksasi otot baik.
• Penekanan terhadap SSP sama dengan enfluran.
• Kadar fluoride dalam ginjal rendah sehingga tidak menimbulkan gangguan
terhadap fungsi ginjal.
• Efek samping berupa hipotensi, aritmi, menggigil, kontriksi bronchi
LANJUTAN
• Depresi jantung dan pembuluh darah minimal
• Relaksasi cukup baik dan berpotensi dengan relaksan
• Tidak hepatotoksik dan nefrotoksik
• Induksi dan pemulihan lebih cepat
DESFLURAN
• Desfluran sangat mudah menguap
• Bersifat simpatomimetik menyebabkan takikardia dan hipertensi
• Merangsang jalan napas atas, sehingga tidak digunakan untuk
induksianestesi
• Iritasi ringan saluran napas, sekresi, batuk, kadang laringospasme
• Menurunkan resistensi vaskuler sistemik dan tekanan darah arteri rata-rata
• Menekan fungsi neuromuskuler, meningkatkan kerja pankuronium dan
suksametonium
• Potensinya < halotan atau isofluran. Induksi cepat dicapai, waktu bangun
dan pemulihan lebih cepat dari isofluran
• Tidak toksik
SEVOFLURAN
• Merupakan halogenasi eter
• Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan dengan isofluran
• Baunya tidak menyengat dan tidak merangsang jalan napas
• Efek terhadap kardiovaskular cukup stabil, jarang menyebabkan aritmia
• Efek terhadap sistem saraf pusat seperti isofluran dan belum ada laporan
toksik terhadap hepar
• Dapat menimbulkan depresi sistem kardiovaskuker dan respirasi
• Iritasi saluran pernapasan serta kelarutan lebih rendah daripada halotan,
sehingga induksi inhalasi akan lebih cepat dengan sevofluran daripada
dengan halotan
• Depresi SSP
TIOPENTAL
• Anestetikum injeksi baik, tetapi sangat singkat
• t ½ kurang lebih 5 menit, mulai kerjanya cepat, tetapi efek analgetis dan
relaksasi ototnya tidak cukup kuat
• Hanya digunakan untuk induksi singkat pada pembedahan kecil
• Infusiensi sirkulasi, jantung, atau hipertensi
• Dapat menyebabkan hilangnya kesadaran tetapi menimbulkan
hiperalgesia pada dosis subhipnotik,
• Menghasilkan penurunan metabolisme serebral dan aliran darah,
sedangkan pada dosis yang tinggi akan menghasilkan isoelektrik
elektroensepalogram.
• Turut menurunkan tekanan intracranial
MIDAZOLAM
• Berkhasiat hipnotis. Anxiolitis, relaksasi otot dan antikonvulsi.
• Digunakan pada taraf induksi dan memelihara anestesi.
• Secara oral resorpsinya agak cepat.
• Perombakan berjalan dengan cepat dan sempurna.
FAMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
• Short-acting benzodiazepine yang • Cepat diserap saluran cerna dan
bersifat depresan SSP dengan cepat melalui sawar darah
• Efek dosis, rute pemberian otak
• Sedatif IM (15menit, puncak • Waktu paruh antara 1-4 jam,
sedasi 30-60menit), IV (3-5menit) meningkat geriatri GFH
• Obes klirens lambat
DIAZEPAM
• Kemampuan menghilangkan kegelisahan, efek relaksasi otot yang bekerja
secara sentral, dan bila diberikan secara intravena bekerja sebagai
antikejang
• Kontraindikasi hipersensitif, pasien syok atau koma
FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
• Distribusi luas menembus sawar • Modulasi efek postsynaptic dari
darah otak, menembus plasenta transmisi GABA, peningkatan
dan memasuki ASI dengan jalur hambatan presinaptik
metabolisme oksidasi • Sistem limbik thalamus dan
• Metabolisme hati hipotalamus menenangkan
KETAMIN
• Digunakan pada pembedahan singkat, untuk induksi anestesi.
• Menimbulkan rasa sakit.
• Metabolismenya melalui konvugasi di hati dan diekskresikan melalui kemih.
• t ½ kurang lebih 2 jam, berlangsung lebih lama daripada efek hipnotisnya.
• Menimbulkan analgesi yang dalam. Tidak efektif terhadap nyeri perut dan
dada.
EFEK SAMPING
• Hipertensi, kejang-kejang, sekresi lidah yang kuat
• Peningkatan tekanan intracranial dan intraokuler
• Gangguan psikis (halusinasi) pada fase pemulihan
PROPOFOL
• Digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum.
• Setelah injeksi IV propofol dengan cepat disalurkan ke otak, jantung, hati,
dan ginjal, kemudian disusul dengan redistribusi yang sangat cepat ke otot,
kulit, tulang, dan lemak
• Efek samping: sesak nafas, depresi kardiovaskuler ( hipotensi, bradikardia),
eksitasi ringan dan tromboflebitis.
• Sadar mual muntah dan nyeri kepala
KOKAIN (GOL ESTER)
• Vasokonstriktor poten
• Absorpsinya lambat, waktu paruh 1 jam setelah pemberian per oral atau
nasal, dosis rendah menurunkan denyut jantung, dosis sedang
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah
• Anestesi topikal hidung dan tenggorokan
• Toksik perangsangan SPP (iritabilitas, psikosis, kejang) diikuti oleh depresi
pernapasan
• Potensi kuat menimbulkan penyalahgunaan (dapat menimbulkan
ketergantungan psikologis).
PROKAIN
• Anestesi lokal dengan suntikan lokal, blokade saraf dan anestesi spinal,
sedangkan secara topikal tidak efektif, derivat prokainamid digunakan
untuk terapi aritmia jantung
• Toksik toksisitas sistemik rendah karena masa kerjanya singkat dan
degradasi cepat, over dosis dapat menyebabkan gawat pernapasan.
KLORPROKAIN
• Merupakan derivat prokain berhalogen, potensi anestetik lokal 2 kali lebih
kuat dari prokain, dimetabolisme lebih cepat dari prokain
• Anestesi infiltrasi, blokade saraf, dan anestesi epidural
• Toksisitas sistemik kecil
TETRAKAIN
• Merupakan ester PABA, diabsorpsi cepat dari saluran napas, mempunyai
potensi 10 kali lebih kuat dan lebih toksik dari prokain (IV), masa kerja lebih
panjang dari prokain
• Anestesi spinal, penggunaan topikal pada mata dan nasofaring
LIDOKAIN (GOL AMIDA)
• Memiliki efek vasodilator lokal, dua kali lebih kuat dan lebih toksik daripada
prokain, dan dimetabolisme di hati
• Anestesi topikal, injeksi lokal untuk anestesi lokal, IV digunakan untuk aritmia
jantung
• Lidokain (xilokain) anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas
dengan pemberian topikal dan suntikan
• Anestesia terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif
daripada yang ditimbulkan oleh prokain
BUPIVAKAIN (GOL AMIDA)
• Memiliki masa kerja panjang
• Digunakan untuk anestesi infiltrasi, unruk blokade saraf, dan anestesi spinal.
• Toksisitas : hampir sama dengan prokain
• Agen anestesi lokal yang digunakan untuk memberikan relaksasi otot
derajat sedang
TERIMAKASIH