Anda di halaman 1dari 41

Bentuk-bentuk Organisasi

Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan


organisasi, ada 2 bentuk pokok :
1. Bentuk Tunggal
Bentuk ini biasanya terdapat pada
organisasi yang masih sederhana. Pimpinan
berada di satu orang, kekuasan,
pengawasan dan tanggung jawab.
Kebaikannya masalah dapat diputuskan
cepat.
2. Bentuk Komisi
Organisasi yang mempunyai pimpinan
berupa sebuah dewan yang terdiri dari
beberapa orang. Bentuk ini banyak dipakai
organisasi yang mempunyai tugas
membuat peraturan atau pertimbangan.
1
Kebaikan dan Kelemahan
Organisasi Bentuk Komisi
1. Adanya pembagian kerja.
2. Keputusan yang dihasilkan yang terbaik dan
obyektif.
3. Adanya kerjasama yang erat dan tanggung jawab
bersama.
4. Keputusan tidak bisa diambil secara cepat.
5. Tindakan pimpinan bisa jadi kurang tegas karena
suatu tindakan merupakan hasil kompromi dari
pendapatan beberapa orang.
6. Tanggung jawab kurang jelas karena keputusan
diambil oleh beberapa orang sebagai suatu
kesatuan.

2
Bentuk-bentuk Organisasi
Berdasarkan sifatnya organisasi dibagi
menjadi 2 :
1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan
hubungan serta interaksi perorangan dan
penggolongan ke dalam kelompok yang
lebih kecil dari anggota organisasi itu.
2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk
perkumpulan yang dibentuk secara sadar
dan mempunyai tujuan tertentu, yang di
dalamnya tercakup sistem kerja sama dari
dua orang atau lebih. Contoh : partai politik,
perkumpulan sosial, perusahaan, sekolah,dll.

3
Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas
kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi organisasi tersebut, yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
2. Bentuk staf atau fungsional
3. Bentuk gabungan staf dan line
4. Bentuk organisasi sistem panitia

4
Bentuk Line
Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan
dan tanggung jawab berjalan dari
pipmpinan sampai bawah, yaitu para
pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan
organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas
kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan
sederhana sehingga hubungan kerja antara
pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara
langsung (face to face).

5
Bentuk Line
MANAGER
(Pemimpian)

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Administrasi dan
Keuangan

Mesin Bahan Pabrik Promosi Penjualan Anggaran Administrasi

Buruh Buruh

6
Bentuk Staf
Bentuk organisasi staf ini disebut juga
organisasi fungsional. Pada bentuk ini
kekuasaan dilimpahkan melalui para ahli
dalam suatu fungsi yang merupakan bidang
keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu
mempunyai kekuasaan mengenai bidang
keahliannya terhadap setiap pejabat di
kesatuan manapun, tetapi tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya
memberi saran dan nasihat.

7
Bentuk Staf
PIMPINAN
(Direktur)

Bagian Bagian Bagian Bagian


Perdagangan Urusan Teknik Perencanaan Kepegawaian

Proyek A Proyek B Proyek C

8
Bentuk Staf
MANAGER

Kepala Bagian X Kepala Bagian Kepala Bagian Y


Produksi

R.C. I.C. T.C. D.C.

G.B. S.B. INS R.B.

KARYAWAN

9
Bentuk Staf
Tugas-tugas produksi terdiri dari
perencanaan dan bagian pelaksanaan.

Tugas produksi digolongkan dalam 8 tugas


kecil, sedangkan perencanaan dibagi
menjadi 3 tugas yang lebih kecil. Tugas
planning dibagi menjadi 4 tugas yang lebih
kecil.

Kedelapan tugas kecil itu dilaksanakan oleh


mandor dan clerk, maka terdapat 8
pemimpin di bagian produksi.

10
Bentuk Staf
Masing-masing pemimpin dan tugas-tugas ke 8 bagian :
1. RC (Route Clerk)
Bertugas menentukan cara perjalana barang, yaitu dari
bahan dasar diangkut di gudang  bahan mentah 
gudang barang jadi. RC harus memperhatikan jalan
terpendek untuk mendapatkan biaya pengangkutan
intern yang rendah.
2. IC ( Instruction Clerk)
Bertugas memberi petunjuk kepada pekerja mengenai
cara-cara bekerja. Petunjuk itu tertulis dalam instruksi
dengan singkat dan jelas ketika buruh mendapat kartu
petunjuk itu.
3. TC (Time Cost Clerk)
Bertugas mengitung ongkos dan waktu yang diperlukan
untuk membuat suatu barang, menentukan time
schedulling dan standard cost dari masing-masing
barang. Menentukan biaya satu unit barang, upah yang
harus dibayar dan harga pokok tiap barang.

11
Bentuk Staf
4. DC (Disclipinarian)
Bertugas menjaga ketertiban dalam bagian produksi,
bagian perencanaan dan bagian pelaksanaan.
5. GB (Gang Boss)
Bertugas mengadakan persiapan untuk pekerja yang
sesuai dengan kartu instruksi, dibuat oleh instruction
clerk.
6. SB (Speed Boss)
Bertugas menjaga agar mesin berjalan lancar sesuai
dengan waktu yang ditentukan dalam instruksi.
7. Inspectur
Bertugas menyelidiki pekerjaan agar sesuai dengan
syarat-syarat dan menjaga kualitas barang yang
diproduksi.
8. RB (Repair Boss)
Bertugas memperbaiki mesin sebelum dimulai atau
memeriksa pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan.

12
Bentuk Gabungan
Staf dan Line
Organisasi ini disusun dalam bentuk
lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan
pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk
memberikan nasihat dan bantuan terhadap
kesatuan-kesatuan tertentu.

Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan


mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak
mempunyai kekuasaan untuk langsung
memerintah para pekerja atau meminta
tanggung jawab mereka.

13
Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
Panitia adalah sekelompok orang yang siap
sebagai suatu kelompok yang mendapat
kepercayaan untuk beberapa hal tertentu.
Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas
atau waktu tidak terbatas.

Kedudukan panitia tergantung dari


tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia
berperan sebagai staf. Bila sebagai
pemimpin, misalnya menentukan
keputusan, maka ia berkedudukan sebagai
line.

14
Kebaikan Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
1. Keputusan yang diambil pada umunya tepat
karena dibicarakan secara kolektif dan
musyawarah oleh kelompok pimpinan
organisasi.
2. Mencegah seseorang mempunyai tindakan
kekuasaan yang berlebih dan sewenang-
wenang.
3. Kerjasama dapat terkoordinasikan di dalam
perencanaan kerja. Kesimpulan dari pemikiran-
pemikiran dapat terjamin.
4. Orang-orang yang banyak kaitan dengan
kepentingan dalam suatu hal di dalamnya,
misalnya board of director, DPR dan MPR.

15
Kelemahan Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
1. Proses pengambilan keputusan berjalan lambat
karena harus melalui musyawarah.
2. Kesulitan timbul ketika diminta
pertanggungjawaban pada satu orang, karena
segalanya dibebankan pada beberapa orang
sebagai kesatuan.
3. Prinsip unity of command kurang diperhatikan
sehingga pelaksana bingung karena perintah
tidak datang dari satu orang.
4. Daya kreasi operasional tidak dapat menonjol
karena semua pelaksanaan berdasarkan prinsip
kolektivitas.
5. Keputusan terkadang hanya ide seseorang atau
golongan kecil anggota, yang dominan terhadap
kelompok.

16
Faktor-faktor Penentu
Struktur Organisasi
Faktor-faktor penentu struktur organisasi menurut
Alfred D. Chandler :
1. Teknologi
Bentuk teknologi yang digunakan suatu perusahaan
akan mempengaruhi organisasi di perusahaan
tersebut.
2. Manusia
Membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh
kebutuhan mereka dan kecenderungan lingkungan
kerjanya.
3. Ukuran dan Struktur
Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau
sub unitnya mempengaruhi organisasi bila
ukurannya membesar dicapai suatu titik ketika
perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi
pengambilan keputusan.

17
Lima Unsur yang Digunakan Kerangka
Menganalisis Struktur Organisasi
1. Spesialisasi aktivitas
Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-
tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi
dan penyatuan tugas-tugas ke dalam unit kerja.
2. Standarisasi aktivitas
Prosedur untuk menjamin kelayakdugaan (predictability)
aktivitas sehingga sama dan konsisten.
3. Koordinasi aktivitas
Prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam
organisasi.
4. Hierarki dan struktur wewenang
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan
mengacu pada lokasi kekuasaan atau wewenang
pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan
jumlah pegawai dalam suatu kelompok kerja.

18
Struktur Organisasi Formal
Berdasarkan Fungsi

DIREKTUR

Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

KARYAWAN

19
Kelebihan dan Kelemahan Struktur
Organisasi Formal Berdasarkan Fungsi
1. Cocok untuk lingkungan yang stabil.
2. Menunjang pengembangan keahlian.
3. Memberi kesempatan bagi para spesialis.
4. Hanya memerlukan koordinasi minimal.
5. Hanya memerlukan keterampilan antar pribadi yang
kecil.
6. Dalam organisasi yang besar, tanggapan lambat di
terima.
7. Terjadi kemacetan (bottleneck) karena pelaksanaan
tugas yang beruntun.
8. Tidak merangsang inovasi, perspektifnya kecil.
9. Menimbulkan konflik mengenai prioritas produk.
10. Tidak menunjang perkembangan manajer umum.
11. Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran
seluruh usaha.

20
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar :
Divisi Berdasarkan Produk

DIREKTUR

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

Manajer Umum Bagian Manajer Umum Bagian Manajer Umum Bagian


Obat-obatan Umum Obat-obatan Obat-obatan Bebas
Tradisional

Penjual Penjual Penjual

21
Kebaikan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar : Divisi Berdasarkan Produk

1. Cocok untuk perubahan cepat.


2. Memungkinkan adanya visibilitas
produk yang tinggi.
3. Kejelasan tanggung jawab.
4. Memungkinkan pemrosesan tugas-
tugas ganda secara paralel.
5. Memudahkan pelatihan manajer
umum.

22
Kelemahan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar : Divisi Berdasarkan Produk

1. Menyebabkan terjadinya pertikaian


untuk alokasi sumber daya.
2. Tidak mendukung koordinasi aktivitas
antar berbagai divisi.
3. Mendorong pengabdian prioritas jangka
panjang.
4. Memungkinkan menurunnya pendalaman
keahlian.
5. Memungkinkan terjadinya konflik antara
divisi dan prioritas perusahaan.

23
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar
Perusahaan dalam Produksi Manufaktur :
Divisi Berdasarkan Wilayah

DIREKTUR

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan


Pulau Jawa Malaysia Luar Jawa

24
Struktur Organisasi Formal Produk/Pasar
Perusahaan dalam Produksi Manufaktur :
Divisi Berdasarkan Pelanggan

DIREKTUR

Kepala Divisi Kepala Divisi Kepala Divisi


Pakaian Pakaian Pakaian
Pengantin Wanita Bayi

Karyawan

25
Kebaikan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar Perusahaan dalam Produksi
Manufaktur : Divisi Berdasarkan Pelanggan

1. Memberikan keluwesan kepada pegawai.


2. Merangsang kerja sama antar disiplin.
3. Melibatkan, memotivasi dan menantang para
pegawai.
4. Mengembangkan keterampilan pegawai.
5. Pimpinan eras tidak harus ikut menyusun
rencana.
6. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri
dengan produk terakhir.
7. Memungkinkan pakar dialihkan ke semua
bidang yang membutuhan.

26
Kelemahan Struktur Organisasi Formal
Produk/Pasar Perusahaan dalam Produksi
Manufaktur : Divisi Berdasarkan Pelanggan
1. Memungkinkan timbulnya perasaan anarki.
2. Mendorong terjadinya persaingan
kekuasaan.
3. Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi
daripada tindakan.
4. Menurut keterampilan yang tinggi dalam
hubungan antar perorangan.
5. Membutuhkan biaya besar.
6. Risiko beberapa tim proyek mengerjakan
pekerjaan yang sama.
7. Merugikan koral, jika pegawai harus dihukum
kembali.

27
Bagan Organisasi
Salah satu cara untuk melihat dan mengetahui
ruang lingkup dari suatu organisasi dari bagan
organisasinya, yaitu suatu organisasi dilukiskan di
atas kertas. Bagan tersebut mempunyai gambaran
mengenai :
1. Isi dan luas organisasi.
2. Saluran-saluran kekuasaan dan tanggung
jawab dari pimpinan sampai bawah.
3. Perincian dan batas-batas tugas pekerjaan tiap
kesatuan dalam garis besarnya.
4. Jabatan-jabatan yang terdapat pada organisasi
itu dan nama orang yang menduduki jabatan
tersebut.

28
ORGANISASI MATRIKS

GENERAL MANAGER

Riset dan Pengendalian Uji dan Administrasi Pembelian Manufaktur Rekayasa


Pengembangan Kualitas Jaminan Kontrak

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek A dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Manufaktur
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek B dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Manufaktur
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi

Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Manajer
dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Proyek C Manufaktur
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi

29
BENTUK PIRAMIDA

30
BENTUK HORIZONTAL

31
BENTUK VERTIKAL

32
Organisasi Bentuk Piramida menurut tingkat-tingkat pengawasan dari
atas ke bawah. Bagan piramida adalah bentuk pokok yang paling
sederhana dan mudah dibuat. Bagan ini sangat tepat untuk melukiskan
organisasi bentuk line.

Organisasi Bentuk Horizontal dipakai sebagai selingan bentuk piramida,


melukiskan bentuk organisasi staf atau fungsional.

Organisasi Bentuk Vertikal digunakan untuk melukiskan organisasi yang


mempunyai dua macam kesatuan, yaitu kesatuan penasihat atau
pembantu pada baris kanan, sedangkan pada baris kiri melukiskan
kesatuan pokok.

Organisasi Bentuk Lingkaran untuk mengatasi akibat sampingan dari


bentuk organisasi vertikal atau horizontal berbentuk tingkatan-tingkatan
yang bisa menimbulkan dampak psikologis, misalnya pekerjaan yang
rendah.

Organisasi Bentuk Lukisan tidak lagi terdapat kotak-kotak untuk


menunjukkan kesatuan-kesatuan dari organisasi itu. Kesatuan-kesatuan
itu diwujudkan dalam lukisan dengan isi atau tugas mereka.

33
BENTUK LINGKARAN

11

Keterangan: 7 5 1 3 10 12
1. Direktur Utama
2, 3, 4, 5 Direktur Penjualan
6, 7, 8, 9 Pimpinan Jakarta 9
(Pusat, Utara, Barat, Timur)
10. Pimpinan Medan
11. Pimpinan Surabaya 2
12. Staf (Para Penjual)
8

34
Authority dan Responsibility
Otoritas dalam konteks manajemen merupakan suatu
kewenangan berupa hak untuk bertindak,memerintah,
mengendalikan, mengadakan pengawasan, dan
membuat keputusan.

Menurut Max Weber, dalam susunan masyarakat


otoritas/kewibawaan ada 3 macam :
1. Kewibawaan yang legal.
Sifatnya percaya pada sahnya peraturan secara hukum.
2. Kewibawaan yang bersifat tradisi.
Percaya sucinya tradisi dan adat istiadat.
3. Kewibawaan yang karismatis.
Percaya pada sucinya orang yang berwibawa, misalnya
orang yang diakui rahmat dan hidayat dari Tuhan.

35
Authority dan Responsibility
Tanggung jawab (Responsibility) mempunyai 3
aspek :
1. Tanggung jawab sebagai kewajiban yang harus
dilaksanakan.
2. Tanggung jawab sebagai penentuan kewajiban.
3. Tanggung jawab sebagai kewibawaan.

Tanggung jawab dapat dilihat dari 2 fase :


1. Merupakan kewajiban bagi seseorang untuk
mencapai hasil-hasil tertentu.
2. Merupakan tanggung jawab seseorang kepada
atasan (orang yang didelegasikan kekuasaan)
mengenai sampai mana hasil yang dicapai.

36
Authority dan Responsibility
Delegasi meliputi 3 hal sebagai berikut :
1. Penyerahan tugas oleh suatu eksekutif
kepada bawahannya.
2. Pemberian ijin atau wewenang untuk
membuat pesan agar mempergunakan
sumber daya dan menetapkan tindakan
lain yang perlu dalam melaksanakan
tugas-tugas yang didelegasikan.
3. Perwujudan dari suatu kewajiban pada
yang lebih rendah (sub ordinat) untuk
memenuhi tugas pekerjaan dari
eksekutif.

37
Authority dan Responsibility
Desentralisasi adalah suatu variasi delegasi.

Delegasi merupakan proses dalam mempercayakan


tanggung jawab dan wewenang kepada orang lain.
Desentralisasi adalah delegasi wewenang yang
sistematis dan selaras dengan tahap-tahap operatif
perusahaan. Misalnya penyebaran fisik atau pabrik
dan fasilitas. Kebalikan dari penyebaran ini disebut
konsolidasi.

Sentralisasi atau wewenang adalah pemusatan


wewenang pada taraf tertinggi pada perusahaan atau
organisasi.

38
Authority dan Responsibility
Prinsip-prinsip Delegasi dan Desentralisasi
1. Prinsip batas pengawasan dan penelitian (principle limits of
control)
Delegasi ini hanya berlangsung sampai batas pengawasan
dan penelitian yang efektif.
2. Prinsip kewenangan yang seimbang (principles of complete
authority)
Wewenang harus didelegasikan seimbang dengan
tanggung jawab.
3. Prinsip pertanggunganjawab sepenuhnya (principles of
accountability)
Atasan harus bertanggung jawab atas tindakan
bawahannya.
4. Prinsip hubungan melapor secara tunggal (principles of
single reporting)
Setiap orang harus memberikan tanggung jawabnya
kepada seorang atasan saja, terutama untuk tanggung
jawab dan wewenang yang terinci.
39
Authority dan Responsibility
Cara mendelegasikan agar delegasi lebih efektif :
1. Definisikan tanggung jawab, wewenang, dan tanggung
jawab yang dinyatakan dengan tegas dan secara tertulis.
Salah satu kesulitan penting, yaitu bagaimana suatu
pekerjaan harus dilakukan, apa yang dilakukan,
kemudian dirinci dalam arti batas-batasnya.
2. Memberi iklim yang wajar untuk delegasi.
Delegasi harus dimulai dari atasan.
3. Mengetahui kapan delegasi harus dibatalkan.
Manajer harus berani mengambil kekuasaan dan
wewenang yang didelegasikan, jika keadaannya
terpaksa.
4. Menjelaskan ukuran-ukuran pekerjaan.
Bertanggung jawab harus didasarkan atas ukuran-ukuran
pekerjaan yang jelas, dapat dipahami, dan diukur.
Manajer harus mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab, tetapi tidak dapat mendelegasikan
pertanggungjawaban (accountibility).
40
Authority dan Responsibility
Rintangan-rintangan terhadap delegasi :
1. Khawatir untuk mendelegasikan.
Hal ini disebabkan karena ia menganggap
bawahan kurang baik sehingga ia malu.
2. Enggan untuk mendelegasikan.
Pimpinan mengharapkan agar bawahannya
mampu melakukan pekerjaan dan mengambil
keputusan persis seperti yang dilakukannya.
3. Berkeberatan
Pimpinan mendelegasikan betul-betul
keberatannya karena melihat bawahannya akan
melebihinya.

41

Anda mungkin juga menyukai