Anda di halaman 1dari 40

Anemia Gizi

BESI
TIK.
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu
memahami tentang masalah anemia gizi

Sub Pokok Bahasan:


• Definisi anemia
• Epidemiologi anemia
• Jenis anemia gizi
• Penyebab anemia
• Akibat Anemia
• Pencegahan
• Penanggulangan
Definisi Anemia
 Kondisi kadar hemoglobin dalam darah
lebih rendah daripada standar (kurang
dari normal)
 Kadar hemoglobin normal berbeda
pada tiap jenis kelompok umur
 Terjadi ketika produksi hemoglobin
menurun
THALASEMIA 1.Konsumsi Fe <
MALARIA 2.Penyerapan Fe <
DLL 3.Kebutuhan Fe
HEMOLITIK meningkat
4.Kebocoran/
Defisiensi Perdarahan
Zat besi
Defisiensi
ANEMIA Zat Gizi Defisiensi
Non Vit B 12
Zat besi
NON Asam Folat
HEMOLITIK
Kerusakan
Non sum-sum Tlg
Defisiensi
Zat besi
DLL
Klasifikasi Anemia
WHO
cut off point values untuk menentukan Anemia
- laki-laki dewasa : < 13 g/dl
- perempuan dewasa : < 12 g/dl
- wanita hamil : < 11 g/dl
- balita (6 bl- 5 thn) : < 11 g/dl
- anak (6 thn – 14 thn) : < 12 g/dl
Berlaku untuk orang yang tinggal ditempat
dengan ketinggian sejajar dengan
permukaan laut,
Semakin tinggi tempat, kadar Oksigen
makin rendah  standar kadar Hb lebih
Jenis Anemia
 ANEMIA BESI
 ANEMIA ASAM FOLAT
 ANEMIA B12
Penentuan anemia menggunakan parameter
Hb, akan tetapi untuk menentukan jenis
anemia diperlukan pemeriksaan mikroskopis
(bentuk hapusan sel darah merah)
Pemeriksaan mikroskopis anemia
Jenis Anemi Fe Anemi Folat Anemi B12

Bentuk sel mikrositik makrosisitik makrositik

Warna sel hipokromik hiperkromik hiperkromik


MEGALOBLASTIC ANEMIA
DISTRIBUSI ANEMIA
ANEMIA Fe ANEMIA ANEMIA B12
FOLAT
Balita, ibu Fase Vegetarian
hamil, ibu pertumbuhan, yang ketat,
menyusui dan sosek rendah gangguan
WUS absorbsi,
cacing
Diphyllobotrium
Latum,
konsumsi PAS
(Para Amino
Salicill acid)
ANEMIA BESI
Peran Fe
• Fe merupakan komponen Hb (oxygen-
carrying protein)
• Hb berfungsi untuk mengikat oksigen
yang sangat diperlukan dalam proses
metabolisme dan faal tubuh
• Fe merupakan komponen dari berbagai
enzyme yg terlibat dalam reaksi oksidasi-
reduksi
Peran Fe (Zat Besi)
Metabolisme Zat Besi

 Faktor yg mempengaruhi keseimbangan zat


besi di dalam tubuh: iron intake, iron stores
dan iron loss.
 Cadangan besi dan status Hb menentukan
absorbsi zat besi di dalam tubuh.
 Zat besi ada di dalam daging, telur, sayur,
buah dan sereal (tetapi konsentrasinya di dlm
susu, sayur dan buah rendah)
Metabolisme Zat Besi
Jenis zat besi dalam makanan:
 Non heme: umumnya berasal
pangan nabati dan produk susu.
 Heme: berasal dari haemoglobin
dan myoglobin pada produk
pangan hewani. Heme iron lebih
mudah diserap 2-3x dibanding non
heme iron.
Metabolisme Zat Besi
• Faktor yg meningkatkan penyerapan:
- Vitamin C
- Sukrosa
- MFP Faktor (Protein)
• Faktor yg menghambat penyerapan:
Calcium phospate, phytat (terdapat pada
cereal dan kacang2an), oksalat,
polyphenols/(teh,kopi, coklat) dan tanin
(teh).
Fase Defisiensi Zat Besi
• Fase Prelaten
Kadar hemosiderin pada bone marrow
menurun, absorbsi zat besi menurun, pada
fase ini anemia tidak dijumpai sedang kadar
serum Fe dan transferin normal
• Fase Laten
Makin rendahnya kadar transferin saturation
dan meningkatnya kadar unsaturated iron
binding kapasity
Fase Defisiensi Zat Besi

• Early Anemia
Kadar hb menurun menjadi 10 – 11, ada perubahan
bentuk morfologi sel darah, MCHC (mean carpuscular
haemoglobin concentration) tetap di atas 30%, ada
penurunan kadar transferin saturation
• Anemia
Kadar transferin saturation turun lagi, tjd perubhan
bentuk dan ukuran sel darah dgn jelas, Kadar MCHC <
30%
Stages of Iron Deficiency
Status Zat Besi

normal Depleted Iron Iron


stores deficient deficiency
erythropoiesis anaemia

Iron stores
Red cells

Tissue iron normal depleted absent absent


Serum ferritin normal   
Serumtransferrin receptor normal   
Serum iron normal normal  
Transferrin saturation normal normal  
Free erythrocyte protopotphyrin normal normal  
Haemoglobin normal normal normal 
Cut-off values indicative
of Iron Deficiency
Age Serum Transferrin Erythrocyte MCV
(yrs) ferritin saturation protoporphyrin (fL)
(ug/L) (%) (ug/dL RBC)

1-2 < 10 < 12 > 80 < 73


3-4 < 10 < 14 > 75 < 75
5 - 10 < 10 < 15 > 70 < 76
11 – 14 < 10 < 16 > 70 < 78
15 – 74 < 12 < 16 > 70 < 80
PENYEBAB ANEMIA BESI
Langsung:
1. kekurangan konsumsi zat besi : jumlah,
gangguan absorbsi serta jenis zat besi yang
ada dalam makanan  hem
2. Penyakit cacing (necator americanus,
strongyloides stercoralis, trichuris trichiura)
 di negara beriklim panas, lembab dan
sanitasi buruk )
PENYEBAB ANEMIA BESI
Langsung
3. Perdarahan
4. Penyakit menahun : Ca, typoid, TBC,
Malaria
5. Tropical Sprue
6. Kebutuhan meningkat
Penyebab Anemia Besi

Faktor Tidak Langsung:


- tk pendapatan
- tk pengetahuan
- tk pendidikan
- pola pemberian MP-ASI
- sosio budaya
- dll
PENCEGAHAN ANEMI Fe
• Meningkatkan konsumsi bahan makaan
sumber fe
• Tidak mengkonsumsi bahan makan
penghambat absorbsi zat besi (Fe)
• Pemberian obat cacing
• Fortifikasi
• Health education
• Sanitasi lingkungan (sarana jamban,
penggunaan alas kaki)
Anemia Asam Folat
ASAM FOLAT
• Mempunyai sifat yang labil (apabila
dipanaskan akan cepat hilang)
• Cepat rusak pada proses pemasakan
PENYEBAB ANEMIA ASAM FOLAT
1. Kekurangan Konsumsi Asam Folat
(Kemiskinan, Proses Memasak
Makanan Yang Lama, Gangguan
Absorbsi)
2. KEK (Kurang Energi Kronis)
3. Kebutuhan Yang Meningkat (Ibu
Hamil Dan Menyusui)
4. Penyakit (Infeksi: Malaria dll, Kanker)
5. Pemakaian Obat (Pyrimethamine)
7. Chron’s Disease, Celiac Sprue
Chron’s Disease
PENCEGAHAN ANEMI ASAM
FOLAT
• menyembuhkan penyakit infeksi,
misalnya malaria
• meningkatkan bahan makan sumber
folat (protein hewani, susu dan hasil
produknya)
• Pemberian suplementasi asam folat
dalam bentuk drops : jus
Anemia B12
PENYEBAB ANEMIA B12

- “Strict vegetarian”
- “Total gastrectomy”
- Penyakit cacing (dyphyllobothrium latum)
- Pemotongan “ilium” (usus kecil)
- Obat (pas, neomycin, colchicine)
- Kebutuhan yang meningkat (ibu hamil)
Pencegahan anemia B12

• Perlu suplementasi B12 pada vegetarian


ketat
• Perbaikan sanitasi
• Bila ibu vegetarian ketat maka anaknya
dianjurkan mengkonsumsi suplemen
B12
Akibat Anemia
• Lemah, letih dan lesu
• Kesulitan bernafas saat melakukan aktivitas fisik
• Warna pucat pada mata, lidah dan kuku
• Anemia pada tingkat yg parah: atrofi papila lidah,
pembesaran limpa (splenomegaly)
• Pada anak terjadi penurunan fungsi kognitif dan
konsentrasi
• Produktivitas kerja menurun
• Daya konsentrasi menurun
• Komplikasi kehamilan & persalinan  pre-eklamsia,
perdarahan, kelahiran premature
• Bayi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
• Bila Anemia berat bisa menyebabkan Sesak nafas,
sampai kegagalan faal jantung
Pengobatan anemia

• Untuk meningkatkan kadar haemoglobin


sampai batas normal dan menambah
jumlah cadangan zat besi yang disimpan
dalam tubuh sebagai cadangan yang
kemudian dapat dipergunakan untuk
mempertahankan kadar Hb normal.
• Terapi : transfusi bila kondisi akut
(hemofili, trauma
Dosis dan Cara Pemberian Suplementasi
KEL. BUMIL BAYI ANAK ANAK REMAJA
SASARAN S/D MASA 6-11 BLN BALITA USIA PUTRI 10-
NIFAS 12-60 BLN SEKOLAH 19 TH
6-12 TH WUS,&
NAKERWAN
SAAT/ -BUMIL SETIAP SETIAP 2X / MGU 1X /MGU
WKTU SETIAP HARI HARI SELAMA SELAMA
PEMBERIAN HARI MIN SELAMA SELAMA 90 HARI 16 MGU
90HARI 60 HARI 60 HARI
-NIFAS 42 H
DOSIS 1X1 TAB 1X ½ SDK 1X ½ SDK 1X ½ TAB 1X1 TAB
PENCEGAH TAKAR TAKAR
AN

DOSIS 3X1 TAB 3X ½ 3X ½ 3X ½ TAB 3X1 TAB


PENGOBAT SENDOK SENDOK
AN TAKAR TAKAR
References:
• Kraemer., Zimmerman. 2007. Nutritional
Anemia. Sight and Life Press
• www.nlm.nih.gov/medlineplus
• Kazal, LA. 2002. Prevention of Anemia in
Toddler and Children. American Family
Physician
Thank you very much

Anda mungkin juga menyukai