Anda di halaman 1dari 13

OBLIGASI SYARIAH

(SUKUK)
Ekonomi Islam
KELOMPOK 10

. F1318007 F13180

ANISA
HARDIANINGRU FAISAL DWI S
M
OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK)
SLIDE 3

PENGERTIAN DASAR HUKUM KARAKTERISTIK

STRUKTUR, KINERJA
MEKANISME JENIS DAN PENERBIT

MENILAI TINGKAT PERBANDINGAN SUKUK PERKEMBANGAN


RESIKO  DAN OBLIGASI
DAN PROSPEK
GIANT
TEMPLATE
TEXT
HERE

PENGER
TIAN Obligasi syariah adalah suatu surat
Sukuk berasal dari bahasa arab berharga jangka panjang berdasarkan
yaitu sak (tunggal) dan sukuk prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten
(jamak) yang memiliki arti kepada pemegang Obligasi Syariah yang
mewajibkan Emiten untuk membayar
mirip dengan sertifikat atau
pendapatan kepada pemegang Obligasi
note. dalam pemahaman Syariah berupa bagi hasil/margin/fee
praktisnya, sukuk merupakan serta membayar kembali dana obligasi
bukti (claim) kepemilikan. pada saat jatuh tempo. (Dewan Syariah
Nasional (DSN) No. 32/DSN-
MUI/IX/2002)
Peraturan OJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Sukuk SLIDE 5

• SUKUK
Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan
mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided
share), atas aset yang mendasarinya.Aset yang menjadi dasar Sukuk wajib tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal

• Aset yang Menjadi Dasar Sukuk


1. aset berwujud tertentu (a’yan maujudat);
2. nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada;
3. jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada;
4. aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ayyan); dan/atau
5. kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DASAR HUKUM
SLIDE 6

Nec ludus graece Nec ludus graece


intellegebat ea. Has cu intellegebat ea. Has cu
legimus omittam ponderum, AL QURAN HADIST legimus omittam ponderum,
oportere elaboraret mei ut. oportere elaboraret mei ut.

Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
ne sed harum clita PENDAPAT ne sed harum clita
adversarium, vel putant KAIDAH FIQIH adversarium, vel putant
possim admodum ex. Sea et
dolore noster.
ULAMA possim admodum ex. Sea et
dolore noster.
Tingkat pendapatan dalam obligasi
syariah berdasar kepada tingkat
rasio bagi hasil (nisbah) yang
besarnya telah disepakati oleh
pihak emiten dan investor

Penerbitannya melalui
Special Purpose
Vehicle (SPV), Penggunaan proceds (hasil
jual) harus sesuai prinsip
syariah

KARAKTERISTIK

Diawasi oleh Wali Amanat


Dewan Pengawas Syariah (di
bawah Majelis Ulama jenis industri yang dikelola oleh
Indonesia) emiten serta hasil pendapatan
perusahaan penerbit obligasi
harus terhindar dari unsur non
halal, riba, gharar dan maisir.

Memerlukan underlying asset


Mekanisme
a. Obligasi syariah haruslah berdasarkan konsep syariah yang hanya
memberikan pendapatan kepada pemegang obligasi dalam bentuk bagi
hasil atau revenue sharing serta pembayaran utang pokok pada saat
jatuh tempo
AL
b. Obligasi syariah mudharabah yang diterbitkan harus berdasarkan pada
GO bentuk pembagian hasil keuntungan yang telah disepakati sebelumnya
serta pendapatan yang diterima harus bersih dari unsur non halal
c. Nisbah (rasio bagi hasil) harus ditentuakan sesuai kesepakatan sebelum
penerbitan obligasi tersebut
d. Pembagian pendapatan dapat dilakukan secara periodic atau sesuai
ketentuan bersama, dan pada saat jatuh tempo hal itu diperhitungkan
secara keseluruhan
e. Sistem pengawasan aspek syariah dilakukan oleh DPS atau oleh Tim Ahli
Syariah yang ditunjuk oleh DSN MUI
f. Apabila perusahaan penerbit obigasi melakukan kelalaian atau
melanggar syarat perjanjian, wajib dilakukan pengembalian dana
investor dan harus dibuat surat pengakuan utang
g. Apabila emiten berbuat kelalaian atau cedera janji maka pihak investor
TEXT
dapat menarik dananya
HERE
h. Hak kepemilikan obligasi syariah mudharabah dapat dipindahtangankan
kepada pihak lain sesuai kesepakatan akad perjanjian.
JENIS OBLIGASI SYARIAH
MUDHARABAH 1

Obligasi mudharabah emiten bertindak


sebagai mudharib (pengelola modal),
sedangkan pemegang obligasi
mudharabah bertindak sebagai shahibul 2 IJARAH
maal (pemodal)
Obligasi Syariah berdasarkan akad ijarah
yang Pemegang obligasi syariah ijarah (OSI)
dapat bertindak sebagai musta’jir (penyewa)
MUSYARAKAH 3 dan dapat pula bertindak sebagai mu’jir
(pemberi sewa)
obligasi syariah yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad musyarakah di mana dua
pihak atau lebih bekerja sama menggabungkan
modal untuk pembangunan proyek baru,
mengembangkan proyek baru, mengembangkan
4 ISTISHNA’
proyek yang telah ada atau membiayai kegiatan
usaha. obligasi syariah yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akadistishna’ di mana para
pihak menyepakati jual beli dalam rangka
SALAM 5 pembiayaan suatu proyek/barang

dana dibayarkan dimuka dan komuditas menjadi


utang. Dana juga dalam betuk sertifikat yang
mempresentasikan utang. Sertifikat ini juga tidak 9
bisa diperdagangkan.
Melalui Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002, DSN sebenarnya
mengkategorikan tiga jenis pemberian keuntungan kepada
investor pemegang Obligasi Syariah. Pertama, adalah berupa bagi
hasil kepada pemegang Obligasi Mudharabah atau Musyarakah.
Kedua, keuntungan berupa margin bagi pemegang Obligasi
Murabahah, salam atau Istshna’. Ketiga, berupa fee (sewa) dari
asset yang disewakan untuk pemegang Obligasi dengan
akad ijarah.
Menilai Tingkat Resiko Obligasi

JENIS
RESIKO

sk ity

sk lt

sk n
Ri st

sk lt

Ri tio
Ri au

Ri au
sk
te re

Ri id

fa
Ra nte

qu

ef

ef
D

In
D
Li
I



• Setiap risiko hendaknya dipahami sebab akibatnya. Aspek


penanganannya juga harus dikuasai penuh oleh investor obligasi dengan
pemahaman yang luas tentang risiko investasi obligasi sehingga tingkat
keuntungan yang diharapkan bisa dicapai secara maksimal dan tingkat
kerugian yang tidak diinginkan dapat dikurangi.
11
Perbandingan Obligasi Syari’ah/Sukuk dan
Obligasi
Deskripsi Sukuk Obligasi
Penerbit Pemerintah, korporasi Pemerintah, korporasi
Sifat instrument Sertifikat Instumen pengakuan
kepemilikan/penyertaan utang
Penghasilan Imbalan, bagi hasil, margin Bunga/kupon, capital gain
waktu Jangka Pendek – Menengah – Panjang
Menengah
Underlying asset Perlu Tidak perlu
Pihak yang terkait Obligor, SPV, investor, Obligor/issuer, investor
Trustee
Price Market price Market price
Investor Islam, konvensional Konvensional
Pembayaran pokok Bullet atau amortisasi Bullet atau amortisasi
Penggunaan Harus sesuai syariah Bebas
Thank You
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai