Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 10

MUH. NUR IKHSAN (PRESENTER)

MILA FAUZIAH

FEBI PRATIWI

SITI NURCHALIFAH ADINDA PUTRI


TES CAIRAN ELEKTROLIT
PENDAHULUAN
Cairan elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang

bermuatan ion positif (kation) atau ion negatif(anion). Keseimbangan keduanya disebut sebagai

elektronetralitas. Sebagian besar proses metabolisme dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi

elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan (Darwis, KK, 2008).
PENDAHULUAN
Cairan elektrolit merupakan senyawa yang terdiri atas :
• Kation (ion positif)

• Anion (ion negatif)

• Elektronetralitas

• Berperan dalam proses metabolisme

• Ketidakseimbangan antara anion dan kation 

gangguan. (Darwis, KK, 2008).


Pemeliharaan homeostasis cairan tubuh adalah penting bagi kelangsungan

hidup semua organisme. Pemeliharaan tekanan osmotic dan distribusi beberapa

kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama empat elektrolit

mayor, yaitu natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl-), dan bikarbonat

(HCO3-). Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal

sebagai ”profil elektrolit” (Scott, dkk 2006).


Elektrolit yang penting bagi tubuh (Profil
elektrolit) yaitu :
• Natrium (Na),
• Kalium (K),
• Klorida (Cl), dan
• Bikarbonat (HCO₃⁻). (Scott, dkk 2006).
EPIDEMIOLOGI
Selama satu tahun didapatkan 742 responden, dan yang mengalami

gangguan elektrolit sebesar 637. Usia termuda 60 tahun dan usia

tertua 85 tahun. Kelompok usia terbanyak yang mengalami

gangguan elektrolit adalah kelompok usia 65 - 69 tahun sebanyak

240 (37,7%). Laki-laki yang mengalami gangguan elektrolit

sebesar 420 (65,9%), perempuan sebesar 217 (34,1%). Jenis

gangguan elektrolit yang terjadi adalah hiperklorida sebesar 224

(35,2%), kemudian hiponatremi sebesar 133(20,9%). (Aras, 2007)


EPIDEMIOLOGI
• Pada tahun 2007 diketahui sebanyak 637 orang
mengalami gangguan elektrolit.
• Usia termuda 60 tahun dan usia tertua 85tahun. usia
terbanyak yang mengalami gangguan elektrolit
adalah usia 65 - 69 tahun sebanyak 240 (37,7%).
• Laki-laki yang mengalami gangguan elektrolit
sebesar 420 (65,9%), perempuan sebesar 217
(34,1%).
• gangguan elektrolit yang terjadi adalah
hiperklorida sebesar 224 (35,2%), kemudian
hiponatremi sebesar 133(20,9%). (Aras, 2007)
TES LABORATORIUM CAIRAN ELEKTROLIT

Kalium (K)

CAIRAN Natrium (Na)


ELEKTROLIT

Klorida (Cl)

Bikarbonat
(HCO₃⁻)
TUJUAN PEMERIKSAAN
• Untuk memeriksa kadar kalium dan mendeteksi
keberadaan hipokalemia atau hiperkalemia.

• Untuk memantau kadar natrium dan mendeteksi


terjadinya hiponatremia atau hipernatremia.

• Untuk memantau kadar klorida yang dikaitkan dengan


kadar kalium, natrium, serta keseimbngan asam basa.
TUJUAN PEMERIKSAAN
• [K] : Mendeteksi kenaikan Kalium (Hiperkalemia)
dan kekurangan Kalium (Hipokalemia)
• [Na] : Mendeteksi kenaikan Natrium
(Hipernatremia) dan kekurangan Natrium
(Hiponatremia)
• [Cl] : Memantau keseimbangan asam basa

• [HCO ₃⁻] :
QUALITY CONTROL

SERUM URINE
METODE PENGUKURAN ELEKTROLIT
o Flame Emission Spectrophotometry (FES)
Prinsip : Sampel diencerkan dengan cairan pengencer berisi litium atau cesium,

dihisap dan dibakar pada nyala gas propan. Ion Natrium, kalium,litium atau

cesium bila mengalami pemanasan akan memancarkan cahaya kemudian

dipisahkan dengan filter dan dibawa ke detektor sinar


o Ion-Selective Electrodes (ISE)

Terdiri dari 2 macam, yaitu : ISE Direct (memeriksa


langsung pada sampel serum) dan ISE Indirect
(memeriksa sampel yang sudah diencerkan)
o Metode ELISA (spektrofotometer)

Prinsip: Pemeriksaan elektrolit berdasarkan


aktivasi enzim dengan menggunakan
panjang gelombang 420nm.
NILAI RUJUKAN
CAIRAN NILAI RUJUKAN
ELEKTROLIT SERUM URINE

Kalium (K) •Dewasa :3,5-5,3 mEq/l ; 3,5-5,3 •Dewasa : Rentang luas 25-
mmol/l(satuan SI) 100 mEq/24jam ; 40-80
•Bayi : 3,6-5,8 mEq/l. Anak : 3,5-5,5 mmol/24jam(satuan SI)
mEq/l •Anak : 17-57 mEq/24jam
Natrium (Na) •Dewasa : 135-145 mEq/l, 135-145 •Dewasa : 40-220
mmol/l (satuan SI) mEq/l/24jam
•Bayi : 134-150 mEq/l.
•Anak 135-145 meq/l
Klorida (Cl) •Dewasa 95-105 mEq/l, 95-105 -
mmol/l (satuan SI)
•Bayi baru lahir : 94-112 mEq/l.
•Bayi : 95-110 mEq/l
•Anak : 98-105 mEq/l
KESIMPULAN

Pemeriksaan elektrolit adalah pemeriksaan laboratorium

bertujuan menentukan jumlah ion yang terdapat dalam cairan


tubuh yangdapat berupa kation atau anion. Adapun metode
pengukuran yang digunakan adalah Flame Emission
Spectrophotometry (FES), Ion-Selective Electrodes (ISE),
Metode ELISA (spektrofotometer).
SARAN

Sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya diperhatikan


peralatan yang digunakan. Selain itu, bahan atau sampel harus
diperiksa apakah dapat digunakan atau tidak(Hemolysis atau
lipemik).
DAFTAR PUSTAKA
 Denny Ariffriana, S.Pd, Dra. Erny Taher. 2008. Kimia
Klinik. Jakarta
 Ganda soebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik.
Dian Rakyat : Jakarta
 Scott M.G., LeGrys, V.A. and Klutts J, ‘Electrochemistry
and Chemical Sensors and Electrolytes and Blood Gases’’
In: Tietz Text Book of Clinical Chemistry and Molecular
Diagnostics, 4th Ed. Vol.1, Elsevier Saunders Inc.,
Philadelphia, 2006, pp. 93-1014
 www.scribd.com/SPO-Pemeriksaan-Elektrolit

Anda mungkin juga menyukai