Anda di halaman 1dari 25

Pengembangan Sumber Daya Air Terpadu

“Daerah Aliran Sungai (DAS)”

Oleh :
ADI TRISWANDI (D2071181001) - AGUS NUR IMAN (D2071181002) - ALBERTUS ALBERT (D2071181003)
A. Definisi DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai
suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh topografi
(punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan,
sedimen dan unsur hara serta mengalirkan melalui anak-anak
sungai dan keluar pada sungai utama ke laut dan danau.

Dari definisi tersebut , dapat dikemukakan bahwa DAS


merupakan ekosistem, dimana unsur orgasme dan lingkungan
biofisik serta unsur kimia berintegrasi secara dinamis dan di
dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari
material dan energi.
Pengelolaan DAS merupakan suatu bentuk
pengembangan wilayah yang menempatkan
DAS sebagai suatu unit pengelolaan sumber
daya alam (SDA) yang secara umum untuk
mencapai tujuan peningkatan produksi
pertanian dan kehutanan yang optimum dan
berkelanjutan (lestari) dengan upaya
Gambar : Daerah Aliran Sungai (Sumber : Buku menekan kerusakan seminimum mungkin
Ajar Pengelolaan DAS dan Aplikasinya Dalam agar distribusi aliran air sungai yang berasal
Proses Belajar Mengajar)
dari DAS dapat merata sepanjang tahun.

Dalam pendefinisian DAS pemahaman akan konsep daur


hidrologi sangat diperlukan terutama untuk melihat masukan
berupa curah hujan
B. Review Siklus Hidrologi Keseimbangan Air di DAS
Daur / siklus hidrologi / siklus air
adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana
air dapat berpindah dari darat ke
udara kemudian ke darat lagi
bahkan tersimpan di bawah
Gambar : Persentase Ketersediaan Air di Bumi permukaan dalam tiga fasenya
yaitu cair (air), padat (es), dan gas
(uap air)
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan
ilmu meteorologi.
SIKLUS
Unsur-unsur Dalam Siklus Hidrologi :

• Evaporasi: Penguapan dari benda mati ( laut,


danau, sungai dan kumpulan air lainya).
• Transpirasi: Penguapan dari organism
(tumbuh-tumbuhan).
• Virga: Penguapan pada air di atmosfer (air

HIDROLOGI
hujan yang belum sampai ke tanah,
mendung, dll).
• Presipitasi : Hujan dapat berupa air ataupun
salju.
• Intersepse : Air hujan yang jatuh pada
dedaunan pohon.
• Stamp Flow : Air yang mengalir pada
batang, ranting pohon.
• Through Flow : Air yang langsung jatuh ke
tanah tanpa mengenai anggota tubuh
pohon.
• Ground Water : Air yang menggena pada • Sub Surface flow : Infiltrasi yang tidak
permukaan tanah. masuk lapisan impermeable (biasanya
• Infiltrasi : Peresapan air kedalam tanah. diserap akar).
• Perkolasi : Infiltrasi yang masuk kedalam • Transpirasi: Penguapan dari organism
lapisan kedap air (impermeable). (tumbuh-tumbuhan).
Macam – Macam dan Tahapan Siklus Hidrologi
Siklus Pendek atau Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Siklus Panjang atau Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap
gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang
mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan
angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk
aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju
darat dan kemudian ke laut
C. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran atau Daerah Pengaliran dari suatu sungai adalah
suatu daerah yang dibatasi oleh punggung perbukitan dimana air
hujan yang jatuh didaerah tersebut akan mengalir ke sungai-sungai
didaerah itu.

Daerah Aliran dapat disebut


Catchment Area atau
Drainage Basin atau
Watershed
Gambar : Bentuk-Bentuk DAS Gambar : Kerapatan Drainase
(Sumber : Buku Sistem Perencanaan DAS) (Sumber : Buku Sistem Perencanaan DAS)
F. Karakteristik Sungai dan Daerah Aliran Sungai
Aliran permukaan pada daerah tangkapan air (DAS) terjadi dalam
beberapa bentuk, yaitu :
1. Aliran limpasan pada permukaan tanah
2. Aliran melalui parit/selokan
3. Aliran melalui sungai-sungai kecil
4. Aliran melalui sungai utama

Karakteristik hidrologis dari DAS dipengaruhi oleh luas, bentuk,


relief, panjang sungai dan pola drainase daerah tangkapan.
Salah satu bentuk bentang lahan terkait
dengan keberadaan siklus hidrologi adalah
Daerah Aliran Sungai (DAS).

Sungai dan anak-anak sungai berfungsi


menampung, menyimpan, dan mengalirkan
air yang berasal dari curah hujan serta
sumber air lainnya.

Gambar disamping merupakan ilustrasi


yang menggambarkan suatu DAS yang
dibatasi punggung-punggung bukit dan
terdapat siklus hidrologi.

Gambar : Batas Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh


punggung-punggung bukit
Pengelompokkan DAS Berdasarkan Luas Wilayah
Berdasarkan luas wilayahnya, DAS dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
DAS mikro, DAS meso, dan DAS makro yang masing-masing memiliki karakter
dalam hal kapasitasnya menampung air.

Tabel : Klasifikasi DAS berdasarkan luas wilayahnya


(Sumber : Fungsi Hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemahaman, Pemantauan dan Evaluasi)

Gambar : Klasifikasi DAS berdasarkan luas wilayahnya


(Sumber : Fungsi Hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemahaman, Pemantauan dan Evaluasi)
Pengelompokkan DAS Berdasarkan Posisinya
DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar
tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan
menyimpan air (debit), dan curah hujan. Posisinya berada pada wilayah dengan kemiringan lebih dari 15 % dengan tingkat
kerapatan drainase (sistem tata air) tinggi. Sungai di daerah hulu biasanya tidak terlalu lebar, berbatu dan mempunyai
banyak cabang. Bagian hulu DAS merupakan wilayah konservasi

DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta
terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk dan danau. Posisinya berada
pada kemiringan antara 8 – 15 % dengan tingkat kerapatan drainase sedang. Bagian tengah DAS
merupakan wilayah pengangkutan sedimen dan unsur hara bila terjadi perubahan pada bagian hulu.
Sugai bagian tengah DAS umumnya lebih lebar bila dibandingkan dengan bagian hulu, tetapi lebih
sempit dari bagian hilir.

DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola
untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi yang
diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air , kemampuan penyalurkan air,
ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta
pengelolaan air limbah. Posisinya berada pada kemiringan dari 8 % dengan tingkat
kerapatan drainase rendah, merupakan wilayah pengendapan dan pemanfaatan. Gambar : Komponen Sistem DAS (Sumber : Buku Ajar
Sungai lebih lebar dibandingkan sungai hulu dan tengah. Pengelolaan DAS dan Aplikasinya Dalam Proses Belajar
Mengajar)
Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu
yang terkelola dengan baik dan terjaga
berkelanjutan dengan didukung prasarana
dan sarana di bagian tengah akan dapat
mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS
tersebut di bagian hilir, baik pertanian,
kehutanan maupun untuk kebutuhan air
bersih bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan adanya rentang panjang DAS yang


begitu luas, baik secara administrasi maupun
tata ruang dalam pengelolaan DAS
diperlukan adanya koordinasi berbagai pihak
terkait baik lintas sektoral maupun lintas
daerah secara baik.

Gambar : Pembagian Wilayah DAS menjadi daerah hulu,


tengah, dan hilir sesuai dengan bentuk alam dan posisinya
G. Fungsi Hidrologi Dalam DAS
Berkaitan dengan kejadian hujan, fungsi hidrologi DAS mencakup 3 hal (van Noordwijk et al, 2004),
yaitu :
1. Mempertahankan kualitas air, dalam bentuk : 2. Mempertahankan kualitas air. DAS memiliki fungsi
a. Mengalirkan air, DAS dikatakan memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila mampu menyediakan air dengan
hidrologi yang baik apabila mampu mengalirkan kualitas yang baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
air secara horizontal berupa aliran permukaan memenuhi kebutuhan manusia maupun makhluk hidup
tanah, aliran bawah permukaan, dan aliran lainnya.
dasar; maupu secara vertikal berupa aliran 3. Mempertahankan kestabilan tanah. DAS memiliki fungsi
batang, infiltrasi, dan perkolasi. hidrologi yang baik apabila memiliki kemampuan dalam
b. Menyangga kejadian puncak hujan. DAS mempertahankan kestabilan tanah dari kejadian erosi,
dikatakan memiliki fungsi hidrologi yang baik longsor dan abrasi.
apabila memilikki kemampuan dalam
menyangga kejadian hujan yang sangat lebat Tabel : Fungsi Hidrologi DAS dan relevan bagi multi pihak

sehingga tidak menyebabkan banjir atau


intensitas dan frekwensi kejadian banjir dapat
berkurang.
c. Melepas air secara bertahap. DAS memiliki
fungsi hidrologi yang baik apabila mampu
melepaskan air secara bertahap dari air tanah,
terutama pada musim kemarau sehingga
terhindar dari kekurangan dari air tanah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hidrologi DAS

Ketiga faktor tersebut akan


mempengaruhi kondisi DAS
yang ditunjukkan dengan
adanya perubahan kualitas dan
kuantitas (jumlah) air.
Perubahan kualitas dan
kuantitas air akan
mempengaruhi ketersediaan
air baik untuk kebutuhan
rumah tangga, pertanian,
industri, maupun penggunaan
yang lain seperti untuk
mikrohidro
H. Pengaruh Pembangunan Wilayah/Ekonomi
Terhadap SDA dan DAS
Istilah pembangunan menurut Todaro (1998), pada hakikatnya
merupakan cerminan proses terjadinya perubahan sosial suatu
masyarakat, tanpa mengabaikan keragamaan kebutuhan dasar
dan keinginaan individual maupun kelompok sosial atau institusi
yang ada di dalamnya untuk mencapai kondisi kehidupan yang
lebih baik.
Sementara itu pengertian dan penerapan pembangunan wilayah
pada umumnya dikaitkan dengan kebijakan ekonomi atau
keputusan politik yang berhubungan dengan alokasi dari
kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Menurut Cullis dan Jones (Nugroho dan Dahuri, 2004: Sugiharto,
2006). Pembangunan wilayah sangat tepat diimplementasikan
dalam perekonomian yang tumbuh dengan mengandalkan
pengelolaan sumber daya publik, antara lain sektor kehutanan,
perikanan, atau pengelolaan wilayah.

Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan


sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan
maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam
pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan
kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan
sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dampak
menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan terlepas dari
kebutuhan akan air, jadi di dalam hal ini manusia dan aktivitasnya
dipengaruhi oleh keberadaan sumberdaya air, baik kuantitas
maupun kualitasnya.

Perubahan kondisi lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan


dapat berdampak pada sumberdaya air baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Peristiwa banjir yang sering terjadi tidak terlepas
dari dampak perubahan penggunaan lahan.

Pencemaran pada air sungai dan air tanah yang sering terjadi juga
merupakan dampak dari pembangunan.
Dengan memperhatikan daur hidrologi serta proses hidrologi
yang mengalami perubahan dapat dikaji dampak-dampak negatif
yang mungkin timbul yang disebabkan oleh proses pembangunan

Membicarakan ruang lingkup sumberdaya air yang pada dasarnya


membahas hidrologi, akan lebih mudah bila penjelasannya
dikaitkan dengan sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
digunakan sebagai wilayah maupun satuan analisisnya.

Dalam sistem DAS biasanya digambarkan hubungan antara hujan


sebagai masukan dan aliran sebagai keluarannya dalam suatu sistem
sebagai berikut. Keluaran yang dihasilkan dalam sistem tersebut
tidak terbatas pada aliran, tetapi dapat juga merupakan zat kimia
yang terbawa aliran dan atau sedimen yang terbawa aliran.
Proses yang terjadi dalam DAS yang merubah masukan (input) menjadi keluaran (output),
berbagai disiplin yang berkaitan dengan studi hidrologi dapat dijelaskan, antara lain :
No. Uraian Keterangan
01. Meteorologi / klimatologi Mengkaji dalam proses-proses yang berlangsung di atmosfer
02. Rekayasa Merupakan salah satu ilmu dasar dalam penerapan praktisnya dan hidrometri
merupakan subyek yang berkaitan dengan hidrologi dan keteknikan air
03. Rekayasa pertanian Banyak digunakan dalam merancang, menyusun dan mengerjakan sistem irigasi
dan drainase, perlindungan lahan pertanian terhadap erosi, pengaturan mata
rantai air yang kecil dan reklamasi lahan, hidrologi merupakan salah satu subyek
yang utama
04. Ilmu tanah Banyak terkait dengan permasalahan infiltrasi dan lengas tanah
05. Kehutanan Terkait dengan drainase tanah hutan, transpirasi, intersepsi dan topik lainnya yang
berkaitan
06. Geologi Banyak berkaitan dalam penelitian air tanah
07. Geofisika Berkaitan dengan eksplorasi bawah tanah, khususnya yang menyangkut air tanah
08. Rekayasa Penyehatan Permasalahan drainase dan sanitasi lingkungan
09. Statistik Khususnya dalam kaitannya dengan analisis data hidrologi
10. Geografi fisik Khususnya geomorfologi yang banyak berkaitan dengan bentuk lahan, sungai,
danau, gletsyer dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai