Anda di halaman 1dari 34

TRAUMA KEPALA

Anatomi
Mekanisme cedera :

 Biasanya bukan akibat dari cedera


langsung ke jaringan otak
 Disebabkan:
 Tenaga dari luar yang mengenai tengkorak
dan diteruskan ke otak
 Pergerakan dari otak di dalam tengkorak
Jenis Trauma ??

 Vulnus
 Fraktur tulang
tengkorak  Fraktur
Basis Cranii
 Perdarahan intra
cranial
 Cidera otak
 Cidera batang otak
 Herniasi
 CIDERA CERVICAL
Trauma KULIT KEPALA

 Kaya vaskuler
 Berdarah hebat
 Kebanyakan perdarahan pada kepala
dapat dikontrol dengan penekanan
langsung pada luka
Patah tulang tengkorak
Cedera otak

 Commotio cerebri
 Contusio cerebri
 Perdarahan intrakranial
 Hematoma epidural akut
 Hematom subdural akut

 Perdarahan intraserebral
Hematoma epidural
Hematom subdural
Hematoma intraserebral
SINDROM HERNIASI

 Naiknya tekanan intra kranial :


Koma. Kejang, Muntah, Nyeri kepala
 Dilatasi pupil ipsilateral
 Hemiparese sisi kontralateral
Evaluasi pasien trauma kepala
(1)
 Amankan jalan nafas dan jaga tulang
leher
 Nilai pernafasan
 Nilai sirkulasi
 Tentukan keputusan untuk tranpor dan
intervensi kritis
Evaluasi pasien trauma kepala
(2)
Lakukan secondary survey :
 Tanda-tanda vital
 Anamnesa (sample)
 Pemeriksaan dari ujung rambut sampai
kaki (head to toe) termasuk neurologi
 Balut dan bidai
 Monitor terus menerus
Primary Assessment

Tingkat kesadaran :
A - Alert (sadar)
V - respon terhadap verbal(bicara)
P - Respon terhadap pain (nyeri)
U - Unresponsive (tidak ada respon)
Efek dari peningkatan TIK
pada tanda-tanda vital
Respon Cushing :
 Peningkatan tekanan darah
 Penurunan frekwensi nadi
 Penurunan frekwensi pernafasan
Tanda-tanda fraktur basis kranii
Pupil mata
Test Doll’s eye
tidak pernah
dilakukan di lapangan
Selalu waspada akan
cedera tulang leher pada
pasien dengan cedera
kepala
Postur deserebrasi dan
dekortikasi
Masalah-masalah yang potensial

 Kejang
 Muntah
 Penurunan yang cepat dari kondisi
pasien
 Syok
 Kelainan metabolik
 Periksa gula darah
 Berikan naloxone jika ada penurunan
kesadaran dan kemungkinan pemakaian
narkotik
Indikasi Intubasi

 Koma (GCS <8)


 deteriorasi GCS yang cepat ≥ 2.
 GCS ≤ 14 dengan adanya dilatasi pupil
unilateral
 distress respirasi
 cedera penyerta pada maxillofacial
 kejang berulang
 edema pulmonal berat
Indikasi penggunaan Mannitol

 Terdapat tanda-tanda sindroma herniasi


 Dosis Mannitol : 1g/kgBB, cth [5x BB
(kg)] ml larutan mannitol 20% dalam
infus cepat selama 5 menit.
Kriteria Merujuk ke Bedah Saraf

 Cedera kepala dengan deteriorasi GCS


 Depressed skull fracture

 Pneumokranium

 Penetrating skull injuries

 Penemuan yang positif pada CT scan


Kriteria MRS pada cedera kepala
ringan
 Hilang kesadaran > 10 menit
 Amnesia
 Kejang pasca trauma
 Tanda klinis fracture basis cranii
 Sakit kepala moderate atau severe, atau vomiting
 Intoksikasi alkohol
 Penetrating injury
 Fraktur tulang tengkorak
 Associated injuries yang signifikan
 Tidak adanya pengawas yang dapat diandalkan
dirumah
Instruksi sebelum KRS

 Sakit kepala hebat


 Muntah yang sering
 Keluarnya cairan dari hidung atau telinga
 Kebingungan yang tidak appropriate
 kejang
Ringkasan penatalaksanaan

 Stabilisasi tulang leher


 Amankan dan pertahankan jalan nafas
 Normoventilasi
 Catat pemeriksaan dasar
 Neuro, gcs dan pupil
 Tanda-tanda vital

• Monitor terus dan catat observasi

• Transpor segera

Anda mungkin juga menyukai