Anda di halaman 1dari 32

ATTENUASI GELOMBANG

DEFINISI ATTENUASI
Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal yang
disebabkan oleh adanya jarak yang semakin
jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal
tersebut dan karena frekuensi sinyal tersebut
semakin tinggi.
kegunaan attenuator :
a. pelemah/pengerut suatu sinyal
b. penyesuai impedansi (matching impedance)
PENYEBAB TERJADINYA ATTENUASI
Absorpsi adalah penyerapan energi suara oleh
medium dan diubahnya menjadi energi
dalambentuk yang lain.
Scattering atau peristiwa hamburan yang
terjadi ketika gelombang ultrasonik berinteraksi
dengan batas antara dua medium.
Refraksi adalah perubahan arah gelombang
ultrasonik yang ditransmisikan pada batas
antara medium yang berbeda.
PROPAGASI GELOMBANG
propagasi gelombang adalah perambatan
gelombang pada media perambatan. Media
perambatan atau biasa juga disebut saluran
transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu
sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan
berupa non fisik yaitu gelombang radio atau
sinar laser.
GAMBARAN PROPAGASI GELOMBANG
GELOMBANG RADIO
Gelombang radio termasuk keluarga radiasi
elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi
panas), cahaya tampak (visible light), ultraviolet,
sinar-X, dan bahkan panjang gelombang Gamma
yang lebih pendek dan sinar kosmik. Gelombang
elektromagnetik berasal dari interaksi antara
medan listrik dan medan magnet
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
Nilai panjang gelombang λ berhubungan dengan
frekuensi f dan kecepatan gelombang v, dimana
kecepatan gelombang bergantung pada media.
Dalam kasus ini medianya adalah ruang bebas
(free space/vacuum).
λ= v / f
dimana : v= c (ruang bebas)= 3 x 108 m s-1
POLARISASI GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
Polarisasi gelombang didefinisikan sebagai sifat
gelombang elektromagnetik yang menjelaskan
arah dan amplitudo vektor kuat medan magnet
sebagai fungsi waktu. Ada tiga macam polarisasi
gelombang yaitu polarisasi linier, polarisasi
lingkaran, dan polarisasi eliptis.
Gelombang Ruang Bebas (Free Space)
• Pembiasan (Refraction) oleh Atmosfir Bumi
Pada atmosfir bumi terjadi pembiasan
gelombang sekitar 18 km dari permukaan bumi
di daerah khatulistiwa dan sampai sekitar 8 dan
11 km di daerah kutub selatan dan utara.
• Propagasi Line of Sight (LOS)
Propagasi gelombang pada frekuensi diatas 30
MHz memanfaatkan gelombang langsung dan
gelombang pantul oleh permukaan bumi. Pada
propagasi LOS terdapat daerah yang harus dan
wajib terhindar dari halangan, daerah itu
disebut dengan daerah fresnel (fresnel zone).
• Redaman pada ruang bebas (free space loss)
Redaman LOS berharga rata-rata sama dengan
redaman ruang bebas. Dalam perhitungan
redaman lintasan dianggap tetap sehingga untuk
LOS adalah (J, Herman, 1986: 3.29):
Lp = 32,5 + 20 log d (km) + 20 log f (MHz)
Difraksi (Diffraction) dan
Hamburan (Scattering)
• Difraksi oleh Penghalang (Knife Edge
Diffraction)
Difraksi adalah kemampuan gelombang untuk
berbelok setelah mengalami benturan dengan
penghalang. J, Herman (1986: 4.5) menyatakan
difraksi oleh bukit, pohon, bangunan dan lain-
lain.
• Hamburan oleh Troposfir (Troposphere
Scatter)
Sistem komunikasi radio yang mengunakan sifat
hamburan gelombang elektromagnetik oleh
partikel-partikel troposfir yang disebut sistem
tropo atau thin line troposcattering system.
Jaraknya berkisar 200 – 800 km dan frekuensi
yang dipakai yaitu 300 – 30.000 MHz berada di
daerah UHF dan SHF
Gelombang Langit (Sky Wave)
• Ionosfir
Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan , mulai dari
yang terbawah yang disebut dengan lapisan D, E
dan F. Sedangkan lapisan F dibagi menjadi dua,
yaitu lapisan F1 dan F2 (yang lebih atas)
Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km.
Ionisasi di lapisan D sangat rendah, karena
lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari
matahari. Lapisan ini mampu membiaskan
gelombang-gelombang yang berfrekuensi
rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus
dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah
matahari terbenam, lapisan ini segera
menghilang karena ion-ionnya dengan cepat
bergabung kembali menjadi molekul-molekul.
Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini,
dikenal juga dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena
orang-orang inilah yang pertama kali menyebutkan
keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam,
pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion
menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan
penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan
lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada tengah
malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang
dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa
dibiaskan lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu
membiaskan gelombang hingga frekuensi 20 MHz.
Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km.
Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu
lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini sedemikian
tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan pergantian
siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling
dekat dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat.
Karena atmosfir di daerah ini sangat renggang, maka
penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul terjadi sangat
lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini
terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat
sekali untuk transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan
mampu membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30
MHz.
• Propagasi Gelombang dalam Ionosfir
Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang
mempunyai range frekuensi 3 – 30 MHz,
gelombang dapat dipropagasikan menempuh
jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan
pemantulan lintasan pada lapisan ionospher.
Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan
ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer
(ionospheric wave)
Gelombang Permukaan Bumi
(Ground Wave)
• Permukaan Bumi sebagai Penumpu
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang permukaan bumi berpolarisasi
vertikal, karena setiap komponen horisontalnya
akan dihubung singkat oleh permukaan bumi.
Daerah frekuensi utama gelombang ini adalah
30 kHz – 3 MHz yaitu band MF dan LF dan
konfigurasi medannya terlihat seperti pada
gambar.
Perubahan kadar air mempunyai pengaruh yang besar
terhadap gelombang tanah. Redaman gelombang tanah
berbanding lurus terhadap impedansi permukaan tanah.
Impedansi ini merupakan fungsi dari konduktivitas dan
frekuensi. Jika bumi mempunyai konduktivitas yang
tinggi, maka redaman (penyerapan energi gelombang)
akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang
tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih
baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah),
seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan
meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya
frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah
sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz.
• Propagasi Gelombang dalam Air Laut
Propagasi gelombang permukaan merupakan satu-
satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan
Untuk memperkecil redaman laut, maka digunakan
frekuensi yang sangat rendah, yaitu band ELF
(Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga
300 Hz. Dalam pemakaian tertentu dengan
frekuensi 100 Hz, redamannya hanya sekitar 0,3 dB
per meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila
frekuensinya makin tinggi, misalnya pada 1 GHz
redamannya menjadi 1000 dB per meter.

Anda mungkin juga menyukai