Anda di halaman 1dari 48

Case Report Session

LOGO

KARSINOMA RECTI

Oleh :
Wahyuni Fitri
1410070100052

Preseptor :
dr. M Nur Huda, Sp,B
pendahuluan
Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang
terletak di antara kolon sigmoid dan kanalis analis.

Karsinoma recti merupakan salah satu jenis kanker


yang tercatat sebagai penyakit yang paling
mematikan di dunia tetapi jika penderita telah
terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk
sembuh bisa mencapai 50 persen

Di Indonesia, sampel dengan kelompok usia paling


banyak adalah usia >60 tahun, distribusi jenis kelamin
laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan yaitu
laki-laki sabanyak 76,7% dan perempuan sebanyak
23,3%.
Anatomi rektum
Rektum berawal dari taenia coli
pada kolon sigmoid bergabung membentuk
lapisan otot longitudinal luar kontiniu pada
level promontorium sakrum. Rektum
mengikuti lekukan sacrum, dan berakhir di
anorectal junction. Rektum orang dewasa
berukuran panjang sekitar 12-18 cm, dan
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 1/3 atas
adalah bagian yang mobile dan ditututupi
peritoneum di anterior dan lateral, 1/3
tengah adalah dimana peritoneum hanya
menutupi bagian anterior dan sebagian
permukaan lateral, dan 1/3 bawah berada
di dalam pelvis dikelilingi mesorektum
berlemak dan dipisahkan dari struktur
didekatnya oleh lapisan fascial.
Arteri utama rektum adalah
arteri rectalis superior adalah
kelanjutan langsung dari arteri
mesenterica inferior. Arteri ini
membagi diri menjadi dua cabang utama,
kiri dan kanan, dan cabang kanan
bercabang lagi. Arteri dan sistem limfe
berada didalam jaringan lemak longgar
dari mesorectum, dikelilingi oleh
sarung dari jaringan ikat. Arteri
rectalis medial muncul pada masing-
masing sisi dari arteri iliaka interna dan
melewati rektum. Arteri rectalis
inferior, Arteri ini melingkupi
permukaan inferior musculus levator ani,
menyeberangi atap fossa ischiorectal Arteri pada rektum
dan memasuki otot anus.
Vena rectalis superior
berasal dari 2 plexus
hemoroidalis internus dan
berjalan ke arah kranial ke dalam
vena mesenterika inferior dan
seterusnya melalui vena lienalis
menuju vena porta. Vena ini tidak
berkatup sehingga tekanan dalam
rongga perut menentukan tekanan
di dalamnya. Karsinoma rektum
dapat menyebar sebagai embolus
vena ke dalam hati. Vena rectalis
inferior mengalirkan darah ke
vena pudenda interna, vena iliaka
Vena pada rektum
interna dan sistem vena kava.
Definisi
karsinoma recti adalah pertumbuhan jaringan
abnormal yang terjadi pada rektum atau tumor yang
muncul pada rektum, yang sebagian besar adalah tumor
ganas. Jenis keganasan terbanyak pada rektum adalah
Adenokarsinoma.
Epidemiologi

Di Indonesia, sampel dengan kelompok usia paling


banyak adalah usia >60 tahun, distribusi jenis
kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan
perempuan yaitu laki-laki sabanyak 76,7% dan
perempuan sebanyak 23,3%.

Penelitian ini didapatkan pasien dengan yang berusia di


bawah 40 tahun memiliki kasus sebanyak 19 kasus (11,7%)
dan di atas 55 tahun sebanyak 61 kasus (37,4%), serta
lokasi tumor paling banyak adalah di rektum yaitu 33 kasus
(20,2%).
Faktor Risiko
Usia

Diet tinggi
Inflammatory
bowel disease lemak,
rendah serat

Genetik Gaya Hidup


Patofisiologi
Patofisiologi
Penyebaran lokal lebih sering muncul
secara sirkumferensial atau melingkar dari
pada longitudinal. Setelah selubung otot
ditembus, tumor akan menyebar ke mesorektum
sekitar, tetapi awalnya terbatas pada fascia
mesorectal.
Penyebaran limfatik karsinoma recti di
peritoneum muncul hampir secara eksklusif ke
arah atas, di bawah level tersebut, penyebaran
limfatik masih keatas tetapi ketika neoplasma
berada di dalam daerah arteri rectalis media,
penyebaran lateral primer sepanjang limfe yang
biasanya menyertai jarang terjadi.

Penyebaran secara hematogen akan membuat


tumor menyebar jauh atau metastasis ke organ
lain terutama hepar, dapat pula ditemukan diparu.
KLASIFIKASI MENURUT DUKE’S

•Stadium 0 : stadium kanker insitu


•Stadium 1 : stadium dukes A
•Stadium 2 : stadium duker-B
•Stadium 3 : stadium Dukes-C
•Stadium 4 : Stadium Dukes-D

12
TNM Modifed Dukes
Stadium Stadium Deskripsi

T1 N0 M0 A Tumor terbatas pada submucosa

T2 N0 M0 B1 Tumor terbatas pada muscularis propria

T3 N0 M0 B2 Penyebaran transmural

T2 N1 M0 C1 T2, pembesaran kelenjar getah bening

T3 N1 M0 C2 T3, pembesaran kelenjar getah bening

T4 C2 Penyebaran ke organ yang berdekatan

M1 D Metastasis jauh
13
GEJALA KLINIS

 Perubahan pada kebiasaan BAB (Change bowel


habit) /adanya darah pada feses dan berlendir
 Feses yang lebih kecil dari biasanya seperti taik
kambing dan Tenesmus
 Diare, konstipasi
 Keluhan tidak nyaman pada perut seperti
kembung, rasa penuh pada perut dan nyeri kolik
 Penurunan berat badan yang tidak diketahui
sebabnya
 Mual dan muntah
 Gejala anemia seperti rasa letih dan lesu
DIAGNOSIS

 Perubahan pada kebiasaan BAB


(Change bowel habit) /adanya
darah pada feses dan berlendir
 Feses yang lebih kecil dari
biasanya seperti taik kambing dan
Tenesmus, Diare, konstipasi
 Keluhan tidak nyaman pada perut
Anamnesa seperti kembung, rasa penuh pada
perut dan nyeri kolik
 Penurunan berat badan yang tidak
diketahui sebabnya
 Mual dan muntah

 Gejala anemia seperti rasa letih dan lesu

 Tanda-tanda obstruksi usus

 Penurunan berat badan yang tidak diketahui


sebabnya
Pemeriksaan Fisik

Regio Anal
Digital Rectal Toucher
1. Tonus sphincter ani
2. Ampula rectum
3. Mukosa
4. Tumor
-Keadaan tumor
-Mobilitas tumor
-Ekstensi penjalaran
17
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan
laboratorium

Tumor marker
CEA Kimia darah

Hematologik
Pemeriksaan Penunjang Radiologi

Foto Thorak PA CT scan abdomen

USG Abdomen

USG Endorektal MRI

19
Pemeriksaan Penunjang

Endoskpi

Sigmoidoskopi Kolonoskopi

20
3. Pemeriksaan patologi anatomi
- Biopsi
Hasil biopsi dari rektum dan spesimen
reseksi menentukan jenis keganasan dan
derajat diferensiasinya.
PENATALAKSANAAN

1. Pembedahan merupakan pilihan utama


Eksisi lokal
Eksisi lokal jika kanker ditemukan pada stadium
paling dini
Low anterior resection (LAR)
Untuk lesi yang terletak ditengah atau 1/3 atas
rektum. Untuk masa tumor > 5 cm dari anokutan
dipertimbangkan LAR sehingga tidak perlu kolostomi
(5 s/d 15 cm dari garis dentate)
reseksi abdominoperineal Quenu-Miles
Tumor 1/3distal, yang berjarak <5cm dari anal
3. Terapi paliatif
4. Radiasi
5. Kemoterapi
PENATALAKSANAAN PEMBEDAHAN

1.Low anterior resection / anterior


resection.
PENATALAKSANAAN PEMBEDAHAN

2. Reseksi abdomino perineal / amputasi


rekti (Milles Procedure). Bagian Distal
sigmoid, rektosigmoid, dan rektum
direseksi, kemudian dibuat kolostomi
3. Pull through operation.

4. Fulgurasi (elektrokogulasi) untuk tumor yang keluar


dari anus dan unresektabel.
Terapi Paliatif
Prosedur paliatif, dibuat stoma saja
PENATALAKSANAAN RADIASI

 DI lakukan jika kanker stage 2 dan 3, kombinasi


dengan kemoterapi menurunkan angka kekambuhan
sampai 49% dan menurunkan angka kematian
sampai24%
PENATALAKSANAAN
KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah neoadjuvant stage 2 dan 3,
5FU,Leucovorin, Levamisole, menurunkan angka
kekambuhan15% dan angka kematian 10%

Komplikasi

Obstruksi usus Penyebaran ke


parsial atau lengkap organ lain.

Perforasi Perdarahan
prognosis

Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk


kanker rektal adalah sebagai berikut :
 Stadium I - 72%
 Stadium II - 54%
 Stadium III - 39%
 Stadium IV - 7%
LAPORAN KASUS
 Identitas Pasien

 Nama : Tn. A
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Usia : 60 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Suku : Minang
 Status Perkawinan : Kawin
 Masuk RS : 03 Februari 2019
 Dirawat di : Bangsal bedah pria
 Alamat : Siteba,Padang
Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun datang ke IGD
RSI Siti Rahmah dengan keluhan:

Keluhan Utama
- Perut kembung sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang


 Perut kembung sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit dan semakin kembung sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit
 Pasien mengeluhkan tidak ada buang angin dan tidak
ada BAB sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluhkan sulit BAB ini dirasakan ±
sejak 1 tahun yang lalu. tetapi kesulitan pada
saat BAB ini meningkat sejak 1 bulan ini

Pasien juga mengeluhkan pada saat BAB selalu


mengedan lebih kuat dan BAB yang keluar kecil-
kecil seperti kotoran kambing, disertai lendir
dan darah dan merasa kurang puas setelah BAB
sejak 1 bulan SMRS.

Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan


muntah setiap kali makan dan minum sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Muntahan berisi apa
yang dimakan
 Sesak nafas dan batuk kering dirasakan pasien hilang
timbul sejak 5 hari ini tetapi sesak nafas semakin
meningkat 1 hari sebelum masuk rumah sakit
 Berat badan menurun ± 4 kg dalam 1 bulan terakhir
 Nafsu makan menurun dan badan terasa lemas dan mudah
lelah sejak 1 bulan yang ini.
 Perut terasa nyeri yang hilang timbul sejak 1 tahun yang
lalu
 Demam tidak ada
 BAK normal
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Keluhan yang sama sejak 1 tahun yang lalu dan
pasien juga menyangkal riwayat hipertensi,
DM,asma,sakit dan sakit jantung.

Riwayat Pengobatan

Pasien pernah sekali berobat ke dokter umum dengan


keluhan yang sama 1 tahun yang lalu, kemudian pasien
tidak datang berobat ke dokter umum lagi karena hanya
melanjutkan minum obat herbal saja. Pasien lupa merek
obat yang diberikan dokter ketika berobat 1 tahun yang
lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien ada yang memiliki riwayat keluhan
yang sama dengan yang dialami pasien yaitu ayahnya. Pasien
menyangkal riwayat hipertensi, DM,asma,sakit jantung pada
keluarga.

Riwayat Kebiasaan
Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur, sering
kali makan mie instan, aktifitas fisik sehari-hari ringan.
Kebiasaan merokok (+) dan minum alkohol disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis cooperative

Vital Sign
Status generalisata
 Tekanan Darah : 100/80 mmHg
 Nadi : 72x/menit
 Nafas : 20x/menit
 Suhu : 36,50 C
 Kepala : Normocephal
 Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis (+/+),
sclera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+)
 Telinga : perdarahan (-/-), sekret (-/-)
 Hidung : perdarahan (-/-), sekret (-/-), devisi
septum (-/-)
 Mulut : oral hygine cukup baik, bibir tidak
sianosis
 Leher :
 Tidak ada pembesaran KGB
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 JVP 5-2 H2O
•Thorax
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial
LMCS
Perkusi : Jantung dalam keadaaan normal
Auskultasi : BJ I/II regular, murmur (-/-), gallop (-/-)

Paru
Inspeksi : bentuk dada kanan dan kiri asimetris,
gerak dinding dada asimetris
Palpasi : fremitus melemah pada basal paru kanan
Perkusi : redup pada basal paru kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-),
wheezing (- /-)
Abdomen
 Inspeksi :distensi (-), bekas luka (-)
darm steifung (-), darm countur (-)
 Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat
 Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
hepar dan lien tidak teraba
 Perkusi : Hipertimpani

Ekstremitas : Akral hangat, udema tidak ada


Status Lokalis :

Status Lokalis
Regio Anal
Pemeriksaan Rectal Taucher
Sfingter anus : Menjepit kuat
Mukosa :licin, teraba masa berbenjol-
benjol ukuran ± 6x3 cm
serkuler, konsistensi keras,
terfiksir, nyeri tekan (+)
Massa Teraba pada arah jam 1-6, 5 cm dari
anocutaneus line
Ampula recti :Kolaps
Handscoen : Feses (+), darah (+), lendir (+)
Pemeriksaan laboratorium
 Hb : 11,2 gr/dl (13-16 gr/dl)
 Hematokrit : 42,6 % (40-48%)
 Leukosit : 8.200 mm3 (5000-10.000 mm3)
 Trombosit : 157.500 mm3 (150.000-400.000mm3)
Pemeriksaan endoskopi

Hasil pemeriksaan endoskopi :

Tampak masa pada lumen daerah rektum yang mudah


berdarah
Tampak mukosa licin, teraba masa yang berbenjol- benjol
ukuran ± 6x3 cm
Tampak massa pada arah jam 1-6, 5 cm dari anocutaneus
line
DIAGNOSA
Obstruksi mekanik letak rendah e.c susp
karsinoma recti Stadium 4 (Duke’s D)

RENCANA PENGOBATAN
Inj Ceftriaxon 1x2 amp (iv)
Inj Ranitidin 2x1 amp (iv)
Inj Ketorolac 3 x 1 amp (iv)
Asam traneksanat 3x1 amp (iv)
RENCANA TINDAKAN
IVFD RL 20 tpm
Dekompresi (Pasang NGTdan Kateter Urin)
Biopsi
Pemeriksaan Foto Thorak
CT-Scan abdomen
kesimpulan
Karsinoma recti adalah tumor yang muncul
pada rektum, yang sebagian besar adalah tumor
ganas. Jenis keganasan terbanyak pada rektum
adalah Adenokarsinoma. Karsinoma recti umunya
mulai tumbuh di lapisan dalam rektum dan
disebut sebagai polip. Beberapa jenis polip
berubah menjadi kanker dalam jangka lebih dari
beberapa tahun, tetapi tidak semua polip
menjadi kanker. Kemungkinan perubahan menjadi
kanker bergantung pada jenis polip. Faktor
resiko Karsinoma Recti yaitu usia, diet tinggi
lemak dan rendah serat, gaya hidup dan
Inflammatory bowel disease.
Gejala klinis yang akan muncul pada karsinoma recti
yaitu perdarahan pada saat BAB merupakan gejala paling
awal dan tersering pada karsinoma rekti, Seiring
berjalannya waktu, kehilangan darah dapat menyebabkan
penurunan jumlah sel darah merah (anemia) sehingga
pasien merasa lemah.
Gejala klinis lainya Tenesmus, Perubahan kebiasan
BAB (Change bowel habit), nyeri kolik yang disebabkan
oleh obstruski usus. Pemeriksaan fisik yang dilakukan
pada karsinoma recti yaitu rectal toucher dan nilai pada
pemeriksaan ini keadaan tumor, mobilitas tumor, ekstensi
penjalaran. Kemudian dilakukan juga pemeriksaan
laboratorium serta pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis karsinoma recti.

Anda mungkin juga menyukai