Lingkungan Defek
sawar kulit
Abn sistem
imun
Manifestasi klinis & Diagnosis DA
• Gejala subyektif :
Pruritus, dapat sangat berat sehingga
mengganggu tidur
Gambaran klinis :
Efloresensi lesi DA bergantung pd
awitan & berat peny
• Akut Eritema berbatas tidak
tegas, papul, papulovesikel, erosi
&eksudasi
• Subakut plak eritematosa, Bersamaan
berskuama, ekskoriasi & papul
• Kronik plak tebal/likenifikasi
kehitaman, papulfibrotik (prurigo)
Hill & Sulzberger membagi DA menjadi 3 fase:
Fase bayi (Infantile): 0-2 tahun
• Lesi mulai di pipi & kulit kepala. lesi bersifat akut.
Kriteria
• Pelayanan sekunder &
Hanifin- tersier, penelitian
Rajka
Kriteria William
• 1. Harus ada:
– Kulit gatal (tanda garukan pd anak kecil)
• 2. Ditambah 3/ lebih tanda berikut:
– Riwayat perubahan kulit/kering di fosa kubiti,
fosa poplitea, bag anterior dorsum pedis, atau
seputar leher (termasuk kedua pipi pd anak <10
th)
– Riwayat asma atau hay fever pd anak (riwayat
atopi pd anak < 4 th pd generasi-1 dlm keluarga)
– Riwayat kulit kering sepanjang akhir tahun
– Dermatitis fleksural(pipi, dahi, dan paha bag
lateral pd anak <4 th)
– Awitan dibwh usia 2 th
Kriteria Hanifin & Rajka :
• Takrolimus
Bekerja sebagai penghambat calcineurin,
sediaan dalam bentuk salap 0,03% untuk
anak usia 2 – 15 tahun dan dewasa 0,03%
dan 0,1%.
efek samping : rasa terbakar setempat.
• Pimekrolimus
konsentrasi 1%, aman pada anak dan
dapat dipakai pada kulit sensitif 2 kali
sehari
Preparat ter
• Mempunyai efek anti pruritus dan anti
inflamasi pada kulit. Sediaan dalam bentuk
salap hidrofilik misalnya mengandung liquor
carbonat detergent 5% - 10% atau crude
coaltar 1% - 5%.
Antihistamin
Siklosporin/metotreksat/azatioprin
Antihistamin
• Mengurangi rasa gatal.
• Diperhatikan peny2 sistemik, aktifitas
penderita ,dll.
• Pada kasus sulit dapat diberi doxepin
hidroklorid 10-75 mg/oral/2 x sehari yang
mempunyai efek anti depresan dan blokade
reseptor histamin H1 dan H2.