Anda di halaman 1dari 30

Dermatitis Atopik

Dr.Letvi Mona, M.Ked(DV), SpDV


Definisi

• Dermatitis Atopik (DA) adalah Inflamasi


kulit yang bersifat kronis residif, disertai
gatal, timbul pada tempat predileksi
tertentu, & berhubungan dg peny atopi
lainnya (rinitis alergik, asma bronkial)

• Semua usia, terutama pada bayi & anak.


Epidemiologi
• Sejak tahun 1960-an  ↑3x prevalensi DA.
• Prevalensi pada anak – anak sebesar 10 - 20 %
• Pada tahun 2012 di Indonesia terdapat 1,1% pasien
DA berusia 13-14 tahun.
• Prevalensi DA pada orang dewasa sekitar 1- 3 %.
• DA lebih tinggi pada perempuan, dengan rasio
wanita berbanding pria1,3 : 1,0.
• Faktor resiko potensial yang dihubungkan
dengan peningkatan peny atopi:
– Ukuran keluarga kecil
– ↑ penghasilan & pendidikan
– Migrasi dari lingkungan pinggiran ke
perkotaan
– ↑ penggunaan antibiotika,
Etiologi& Patogenesis

Agen infeksi Genetik

Lingkungan Defek
sawar kulit

Abn sistem
imun
Manifestasi klinis & Diagnosis DA
• Gejala subyektif :
Pruritus, dapat sangat berat sehingga
mengganggu tidur

Gambaran klinis :
Efloresensi lesi DA bergantung pd
awitan & berat peny
• Akut  Eritema berbatas tidak
tegas, papul, papulovesikel, erosi
&eksudasi
• Subakut  plak eritematosa, Bersamaan
berskuama, ekskoriasi & papul
• Kronik  plak tebal/likenifikasi
kehitaman, papulfibrotik (prurigo)
Hill & Sulzberger membagi DA menjadi 3 fase:
Fase bayi (Infantile): 0-2 tahun
• Lesi mulai di pipi & kulit kepala. lesi bersifat akut.

Fase anak: usia 2 tahun-pubertas


• Distribusi lesi simetris, di daerah fleksural (pergelangan
tangan, pergelangan kaki, tangan, kaki, antekubital,
popliteal, leher & infragluteal. Lesi lebih bersifat kronik

Fase dewasa: pubertas-dewasa


• Lokasi kurang karakteristik. Lesi kering, berupa
papul/plak eritematosa, skuama, dan likenifikasi
Diagnosis berdasarkan:

Kriteria • Untuk pelayanan primer


William & di lapangan

Kriteria
• Pelayanan sekunder &
Hanifin- tersier, penelitian
Rajka
Kriteria William
• 1. Harus ada:
– Kulit gatal (tanda garukan pd anak kecil)
• 2. Ditambah 3/ lebih tanda berikut:
– Riwayat perubahan kulit/kering di fosa kubiti,
fosa poplitea, bag anterior dorsum pedis, atau
seputar leher (termasuk kedua pipi pd anak <10
th)
– Riwayat asma atau hay fever pd anak (riwayat
atopi pd anak < 4 th pd generasi-1 dlm keluarga)
– Riwayat kulit kering sepanjang akhir tahun
– Dermatitis fleksural(pipi, dahi, dan paha bag
lateral pd anak <4 th)
– Awitan dibwh usia 2 th
Kriteria Hanifin & Rajka :

Kriteria Mayor  3 atau lebih


• Pruritus
• Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan
anak
• Likenifikasi di fleksura pada anak yg lebih dewasa
• Dermatitis kronis & residif
• Riwayat atopi pd penderita atau keluarganya
Kriteria minor  3 atau lebih
• Xerosis
• Infeksi kulit (khususnya o/ S.aureus & virus Herpes
simpleks)
• Dermatitis non spesifik pada tangan & kaki
• Dermatitis pada puting susu
• Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
• Orbita menjadi gelap
• Muka pucat atau eritem
• Pitiriasis alba
• Keratosis pilaris/Iktiosis/hiperlinear palmaris
• Lipatan pada leher sisi anterior
• Gatal bila berkeringat
• White dermatographism atau delayed blanch
• Konjungivitis berulang
• Keratokonus
• Katarak subkapsular anterior
• Kadar IgE di dalam serum meningkat
• Reaksi tipe cepat (tipe 1 pada uji kulit)
• Awitan pada usia dini
• Keilitis
• Intoleransi thd wol&pelarut lemak
• Aksentuasi perifolikular
• Intoleransi makanan
• Perjalanan peny dipengaruhi faktor lingkungan &
emosi
Papul eritematosa yang konfluen DA pada fleksural permukaan
pada pipi infant dg DA subakut ekstremitas
Likenifikasi & ekskoriasi pada
Papul prurigo pada pasien DA
bagian dorsal tangan anak DA
Lipatan infra orbikular (Dennie-
Hiperlinear palmaris
Morgan)
Diagnosis Banding
DA didiagnosis banding dg dermatitis seboroik,
dermatitis kontak, dermatitis numularis, skabies,
iktiosis, psoriasis dematitis herpetiformis, sindrom
Sezary dan penyakit Letterer-Siwe.
Pada bayi, DA dapat pula didiagnosis banding
dengan sindrom Wiskott-Aldrich dan sindrom
hiper IgE.
Penatalaksanaan
Edukasi

Menghindari & memodifikasi fc pencetus


lingkungan/modifikasi gaya hidup

Memperkuat & mempertahankan fungsi


sawar kulit yg optimal

Menghilangkan peny kulit inflamasi

Mengendalikan & mengeliminasi siklus


gatal-garuk
1. Edukasi

• Diberikan edukasi mengenai terapi


yang tepat dan benar kepada orang
tua, pengasuh, dan pasien, agar
dapat melaksanakan pengobatan,
dan perawatan dg tepat dan efektif
2. Menghindari & memodifikasi fc
pencetus lingkungan / modifikasi
gaya hidup

• Menghindarkan pemakaian bahan-bahan


iritan (deterjen, alkohol, astringen, pemutih,
dll)
• Menghindarkan suhu yang terlalu panas dan
dingin, kelembaban tinggi.
• Menghindarkan aktifitas yang akan
mengeluarkan banyak keringat.
• Menghindarkan makanan-makanan yang
dicurigai dapat mencetuskan DA.
• Melakukan hal-hal yang dapat
mengurangi jumlah TDR/agen infeksi,
seperti
• menghindari penggunaan
kapuk/karpet/mainan berbulu.
• Menghindarkan stres emosi.
• -Mengobati rasa gatal.
3. Memperkuat & mempertahankan
fungsi sawar kulit yg optimal

• Pelembab  Hidrasi kulit


• Humektan (gliserin, propilen glikol, urea),
oklusif (lanolin, petrolatum), emolien (hexyl
dodecanol, isopropyl myristate,)
• Pemakaian pelembab beberapa kali
sehari, setelah mandi.
4. Menghilangkan peny kulit inflamasi

Kortikosteroid topikal (KST)

Harus berhati-hati  e.s cukup KST potensi rendah bayi, daerah


banyak. intertriginosa & genitalia
(Hidrokortison 1%-2,5%)

KST potensi menengah anak &


dewasa. Bila aktifitas peny
terkontrol  diaplikasikan
intermiten (2X seminggu)
Imunomodulator topikal

• Takrolimus
Bekerja sebagai penghambat calcineurin,
sediaan dalam bentuk salap 0,03% untuk
anak usia 2 – 15 tahun dan dewasa 0,03%
dan 0,1%.
efek samping : rasa terbakar setempat.
• Pimekrolimus
konsentrasi 1%, aman pada anak dan
dapat dipakai pada kulit sensitif 2 kali
sehari
Preparat ter
• Mempunyai efek anti pruritus dan anti
inflamasi pada kulit. Sediaan dalam bentuk
salap hidrofilik misalnya mengandung liquor
carbonat detergent 5% - 10% atau crude
coaltar 1% - 5%.

Antihistamin

Antihistamin topikal tidak dianjurkan pada DA


karena berpotensi kuat menimbulkan sensitisasi pada
kulit.
Pengobatan sistemik
Kortikosteroid
• Hanya untuk mengendalikan DA eksaserbasi
akut.
• Digunakan dalam waktu singkat, dosis
rendah, diberi selang-seling. Dosis diturunkan
secara tapering.
• Pemakaian jangka panjang akan
menimbulkan efek samping dan bila tiba-tiba
dihentikan  rebound phenomen.

Siklosporin/metotreksat/azatioprin
Antihistamin
• Mengurangi rasa gatal.
• Diperhatikan  peny2 sistemik, aktifitas
penderita ,dll.
• Pada kasus sulit dapat diberi doxepin
hidroklorid 10-75 mg/oral/2 x sehari yang
mempunyai efek anti depresan dan blokade
reseptor histamin H1 dan H2.

Anda mungkin juga menyukai