DISTOSIA JALAN LAHIR
Anggota:
DELVIA SISKA IKHWAN
EKA PITRIYANI SIMARMATA
GUSMA YELNI
HAGIA ARTERIA RODITA
PUTRI ASEAN
DEFINISI
Distosia adalah kelambatan atau
kesulitan dalam jalannya persalinan.
Distosia karena kelainan jalan lahir
adalah distosia yang disebabkan karena
adanya kelainan pada jaringan keras /
tulang panggul, atau kelainan pada
jaringan lunak panggul.
A. KESEIMBANGAN PAP
Untuk berhasilnya suatu persalinan spontan,
harus diperhatikan 3 faktor penting yaitu jalan
lahir, janin, dan kekuatankekuatan pada ibu.
Jalan lahir dibagi atas :
a). Bagian tulang terdiri dari tulang panggul dan
sendisendinya.
b). Bagian lunak terdiri dari otototot, jaringan dan
ligamentum.
ANATOMI PANGGUL NORMAL
Bidang dan ukuran panggul
3 bidang khayal dalam rongga panggul :
1) Pintu atas panggul
2) Ruang tengah panggul
3) Pintu bawah panggul.
GAMBAR PANGGUL
Tulangtulang panggul terdiri dari :
1. Os cocsae, yang terdiri dari :
a. Os ilium
b. Os iscium
c. Os pubis
2. Os sacrum
3. Os cocsigeus
PINTU ATAS PANGGUL
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang
dibentuk oleh promontorium corpus vertebrae sacral 1,
linea innominata (terminalis) dan pinggir atas simfisis
Panjang jarak dari pinggir atas simfisis pubis ke
promontorium lebih kurang 11 cm, disebut konjugata
vera. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas
panggul lebih kurang 11,5 – 13 cm disebut diameter
trasversal. Bila ditarik garis dari articulatio
sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter
transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke
linea innominata disebut diameter oblique, kurang
lebih 13 cm.
Konjugata vera sama dengan konjugata diagonalis
dikurangi 1,5 cm. konjugata obstretika jarak dari
bagian tengah simfisis ke promontorium.
B. KESEMPITAN BIDANG TENGAH
PANGGUL
Bidang tengah panggul normal
Dengan sacrum melengkung sempurna,
dindingdinding panggul tidak berkonvergensi,
foramen iskiadikum mayor cukup luas, dan spina
iskiadika tidak menonjol ke dalam, dapat
diharapkan bahwa panggul tengah tidak akan
menyebabkan rintangan bagi lewatnya kepala
janin.
Kesempitan bidang tengah panggul
Apabila ukurannya kurang dari 9,5 cm, perlu
kita waspada terhadap kemungkinan kesukaran
pada persalinan, apalagi bila diameter sagitalis
posterior juga pendek. Pada panggul tengah yang
sempit, lebih sering ditemukan posisi oksipitalis
posterior persisten atau presentasi kepala dalam
posisi lintang tetap (transverse arrest).
Bidang Tengah Panggul terbentang dari tepi
bawah simfisis pubis melalui spina ischiadica
dan mencapai sacrum didekat pertemuan antara
vertebra sacralis 4 – 5.
Batas anterior bagian anterior Bidang Tengah
Panggul adalah tepi bawah Simfisis Pubis
Batas lateralnya adalah rami ischiopubic.
Batas dorsal bagian posterior Bidang Tengah
Panggul adalah sacrum
Batas lateralnya adalah ligamentum
sacrospinosum.
Ukuran ratarata Bidang Tengah Panggul :
Diameter tranversal (interspinous) = 10.5 cm
Diameter AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4 – S5)
11.5 cm
Diameter Sagitalis Posterior – DSP ( titik pertengahan
diameter interspinous dengan pertemuan S4 – S5) 5 cm
BTP diperkirakan mengalami kesempitan bila jumlah
dari Diameter Interspinous + DSP ( normal 10.5cm +
5cm = 15.5 cm) kurang dari 13.5 cm.
Dengan demikian maka BTP diduga mengalami
penyempitan bila diameter interspinous. Dugaan klinik
adanya kesempitan BTP adalah bila pada pemeriksaan
panggul teraba adanya penonjolan spina ischiadica yang
menyolok.
C. KESEMPITAN PINTU BAWAH PANGGUL
Pintu bawah panggul merupakan bidang yang
tidak datar, tetapi terdiri atas segitiga depan
dan segitiga belakang yang mempunyai dasar
yang sama, yakni distansia tuberum. Apabila
ukuran yang terakhir ini lebih kecil dari pada
biasa, maka sudut arkus pubis mengecil pula
(kurang dari 80°). Agar kepala janin dapat lahir,
diperlukan ruangan yang lebih besar pada
bagian belakang pintu bawah panggul.
Terjadi kesempitan pada Pintu Bawah
Panggul bila berkurangnya nilai diameter
intertuberosa menyebabkan sempitnya
segitiga anterior sehingga pada kala II,
kepala terdorong lebih kearah posterior
dengan konsekuensi pada persalinan
terjadi robekan perineum yang luas.
KLASIFIKASI
Pembagian panggul sempit
1. kesempitan pintu atas panggul (pelvic outlet)
a. pembagian tingkatan panggul sempit
tingkat I : CV = 9 10 cm = borderline
tingkat II : CV = 8 – 9 cm = relatif
tingkat III : CV = 6 – 8 cm = ekstrim
tingkat IV : CV = 6 cm = mutlak (absolut)
b. pembagian menurut tindakan
CV = 8 – 10 cm = partus percobaan
CV = 6 – 8 cm = SC primer
CV = 6 cm = SC mutlak (absolut)
Inlet dianggap sempit bila CV <10>
2. Kesempitan mid pelvis
Terjadi bila diameter interspinorum 9 cm.
Kesempitan midpelvis hanya dapat dipastikan
dengan rontgen pelvinometri. Dengan pelvimetri
klinik, hanya dapat dipikirkan kesempitan
midpelvis kalau
spina menonjol à mid pelvis arrest
side walls konvergen
ada kesempitan outlet
mid pelvic contraction dapat memberi
kesulitan sewaktu partus sesudah kepala
melewati pintu atas panggul.
3. kesempitan outlet
adalah bila diameter tranversal dan diameter
sagitalis posterior kurang dari 15 cm.
Kesempitan outlet, meskipun tidak menghalangi
lahirnya janin, namun dapat menyebabkan
perineal ruptur yang hebat, karena arkus pubis
sempit sehingga kepala janin terpaksa melalui
ruangan belakang.
KOMPLIKASI
1. saat persalinan
komplikasi panggul sempit pada persalinan
tergantung pada kesempitan panggul.
a. persalinan akan berlangsung lama
b. sering dijumpai ketuban pecah dini
c. karena kepala tidak mau turun dan ketuban
sudah pecah sering tali pusat menumbung.
d. Maulage kepala berlangsung lama
e. Sering terjadi insertia uterus sekunder
f. Pada panggul sempit menyeluruh bahkan
didapati insersia uteri primer
g. Partus yang lama akan menyebabkan
peregangan SBR dan bila berlarutlarut akan
menyebabkan ruptur uteri.
h. Dapat terjadi simfisiolisis, infeksi intra partal
i. Partus lama mengakibatkan penekanan yang
lama pada jaringan lunak menyebabkan
edema dan hematoma jalan lahir yang kelak
akan menjadi nekrotik dan terjadilah fistula.
2. pada janin
a. infeksi intra partal
b. kematian janin intra partal
c. prolaps funikuli
d. perdarahan intrakranial
e. caput succedaneum dan cepalohematoma yang
besar
f. robekan pada tentorium serebri dan perdarahan
otak karena moulage yang hebat dan lama
g. fraktur pada tulang kepala oleh tekanan yang
hebat dari his dan oleh karena alatalat yang
dipakai.
PROGNOSIS
1. Bahaya pada ibu ialah
partus berlangsung lama
terjadi ruptur uteri
terjadi fistula karena anak terlalu lama
menekan pada jalan lahir, terjadi edema,
nekrosis yang kemudian mengakibatkan vesiko
vaginal, vesikocervical, atau rectovaginal fistel
infeksi intra partum
Simfisiolisis
2. bahaya bagi janin ialah
persalinan lama akan memberikan angka
kematian janin yang tinggi.
Pada panggul sempit sering terjadi ketuban
pecah dini dan kemudian infeksi intrapartum
Terjadi prolaps funikuli
Dengan moulage memang terjadi pengecilan
ukuran kepala. Pengecilan sampai 0,5 cm tidak
merusak otak, pengecilan melebihi 0,5 cm akan
berakibat buruk terhadap janin atau bahkan
kematian.
Penanganan
Seksio sesarea
Persalinan
percobaan
simfisiotomi
kraniotomi
TERIMA KASIH