Anda di halaman 1dari 34

Seorang Laki-laki Usia 78

Tahun dengan Stroke


Infark
Widya Pintaka Septa Graha
Identitas Pasien
Nama : Tn. HS
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Mandor Petani Karet
Alamat : Mojogedang, Karanganyar
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 30-4-2019
Keluhan Utama

Kelemahan anggota gerak


kanan
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD karanganyar dengan keluhan
kelemahan anggota gerak kanan sejak 8 jam SMRS. Kelemahan
anggota gerak dirasakan pelan-pelan setelah melakukan
aktivitas di tempat bekerja. 3 bulan yang lalu pasien
mengatakan bila mulutnya sedikit merot ke kiri dan berbicara
pelo yang semakin memberat sampai sekarang. Pasien
mengatakan sekitar 1 tahun yang lalu pernah merasakan
kesemutan dibagian tubuh kanan tetapi kemudian sembuh
sendiri tanpa pengobatan. Pasien menyangkal adanya keluhan
tersedak, pusing, nyeri kepala, mual dan muntah.
Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi tetapi
hanya berobat jika gejala hipertensi seperti leher cengeng
kambuh dan kemudian tidak berobat kembali jika keluhan
sudah hilang
Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat sakit serupa : disangkal
 Riwayat hipertensi : diakui (tidak terkontrol)
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat trauma : disangkal
Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat sakit serupa : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
Pemeriksaan fisik
 Keadaan Umum : Sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : E4M6V5
 Status Gizi : Cukup
 Vital sign
 Tekanan darah : 220/104 mmHg
 Nadi : 104 x/menit, irama regular
 RR : 18 x/menit
 Suhu : 36,50 C
 SpO2 : 98 %
Pemeriksaan Neurologis
 Keadaan Umum
 Kesadaran : Compos Mentis
 Kuantitatif : GCS (E4V5M6)
 Kualitatif :
 Cara berpikir : DBN
 Perasaan hati : DBN
 Orientasi : DBN
 Tingkah laku : DBN
 Daya ingat : DBN
 Gerakan Abnormal : -
 Cara berjalan : SDE
Nervus cranialis
N. II. Optikus Daya penglihatan DBN DBN
Pengenalan warna DBN DBN
Lapang pandang Visus 6/60 Visus 4/60
N. VII. Fasialis Kedipan mata + +
Lipatan nasolabial Asimetris

Sudut mulut Asimetris

Mengerutkan dahi DBN DBN


Menutup mata + +
Meringis DBN Mencong
Menggembungkan DBN DBN
pipi
Daya kecap lidah 2/3 DBN
ant
N. XII. Hipoglossus Sikap lidah Deviasi sinistra

Artikulasi Pelo

Tremor lidah DBN

Menjulurkan lidah DBN D


e
v
i
a
s
i
Trofi otot lidah DBN

Fasikulasi lidah DBN


Anggota gerak atas
Lengan atas

Kanan Kiri
Gerakan Ekstensi DBN
Kekuatan otot 1 5
Tonus + +
Trofi Eutrofi Eutrofi

Lengan bawah

Kanan Kiri
Gerakan Ekstensi DBN
Kekuatan otot 1 5
Tonus + +
Trofi Eutrofi Eutrofi
Anggota gerak atas
Pemeriksaan Refleks
Reflek Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Reflek Patologis
Hoffman: +/-
Tromner : +/-
Anggota gerak bawah
Tungkai atas

Kanan Kiri
Gerakan Ekstensi DBN
Kekuatan Otot 1 5
Tonus + +
Trofi Eutrofi Eutrofi

Tungkai bawah

Kanan Kiri
Gerakan Ekstensi DBN
Kekuatan otot 1 5
Tonus + +
Trofi Eutrofi Eutrofi
Anggota gerak bawah
Patella Achilles
Reflek fisiologi +/+ +/+

Reflek patologis Kanan Kiri


Babinski + -
Chaddock + -
Oppenheim + -
Gordon + -
Schaeffaer + -
Rossolimo + -
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin 14,3 14,0 - 17,5 g/dl
Leukosit 7,19 4,4-11,3 10^3/uL
Eritrosit 4,76 4,5-5,9 10^3/uL
Hematokrit 41,5 40-52 %
Trombosit 406 136-380 10^3/uL
MCV 87,1 82-92 fL
MCH 30,0 28-33 Pg
MCHC 34,5 32-37 g/dl
GDS 424 70-150 MG/DL
Neutrofil% 60,9 50-70 %
Limfosit% 19,8 25-40 %
Monosit% 9,0 3-9 %
Eosinofil% 9,4 0,5-5 %
Basofil% 0,9 0-1 %
Trigliseride 102 74-172 Mg/100ml
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

GDP 200 70-100 Mg/100ml

GD 2 Jam PP 245 70-140 Mg/100ml


CT SCAN

 Infark lakuner cerebri hemisfer sinistra


Diagnosis

Diagnosis Klinis : Hemiparese alternant


Diagnosis Topis : Infark cerebri hemisfer
sinistra
Diagnosis Etiologi : Stroke Infark dan DM tipe
2
Tatalaksana
Terapi Farmakologis:
Inf. Asering 20tpm
Inj. Citicolin 1000mg/12jam
Inj. Mecobalamin 500mg/12jam
Inj. Ranitidin 1a/12jam
Candesartan 8mg 1x1
CPG 75mg 1x1 p.c
Sucralfat Syr. 3xCI
Terapi Non-farmakologis:
Fisioterapi
Prognosis

Death : Bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad malam
Discomfort : dubia ad malam
Dissatisfaction : dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Stroke adalah sindrom klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal maupun
global dengan gejala yang progresif dan dapat menyebabkan kematian tanpa ada penyebab
lain selain kelainan vaskuler (WHO, 2006).
Faktor Resiko

Non-modifiable risk factors Modifiable risk factors


Usia Hipertensi
Laki-laki Merokok
Genetik Diabetes melitus
Riwayat keluarga stroke Obesitas
Alkohol
Dislipidemia
Klasifikasi

Stroke

Stroke Non-
Stroke Hemoragik
hemoragik

Intraserebral Trombus

Subarachnoid Emboli
Stroke Non-Hemoragik

Sebagian besar kasus stroke.


Terjadi karena adanya sumbatan
aliran darah ke otak sehingga
menyebabkan iskemia jaringan.
Dapat karena trombus atau emboli.
Etiologi Stroke Non-hemoragik

Trombus Emboli
Biasanya didahului serangan TIA Mendadak (Paling cepat diantara
semua jenis stroke)
Sering saat istirahat Sering pada waktu beraktivitas
Tanpa penurunan kesadaran Dapat dengan penurunan
kesadaran
Mengenai usia tua Harus ada sumber emboli seperti
kelainan katub jantung
Perjalanan Klinis Stroke Non-
hemoragik
Transient Ischemic Attack (TIA)

• Gejala neurologis stroke muncul dan hilang sempurna kurang dari 24 jam.

Reversible Ischemic Neurological Damage (RIND)

• Gejala neurologis muncul dan hilang dalam waktu >24jam hingga 21 hari.

Stroke in Evolution

• Gejala neurologis semakin memburuk.

Completed Stroke

• Kelainan neurologis bersifat menetap.


Patofisiologi Stroke Non-hemoragik

Trombus

STROKE
Obstruksi Perubahan fungsi
Kerusakan fungsi Kematian neuron
Vaskuler seluler

Emboli
Hipertensi dan DM pada Stroke

Hipertensi
Kejang pada Stroke

Neuron
Kerusakan eksitatori
neuron korteks (Glumatergic) Neuron yang
Fokus
motorik di dan neuron tersisa menjadi
epileptogenik
hemisferium inhibisi hipereksibilitas
cerebri (GABAergic)
tidak seimbang
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan

 Anti platelet atau trombolitik


 Mencegah terbentuknya trombus dengan mencegah
platelet saling menempel.
 Copidogrel 75mg/hari setelah makan
 Asam salisilat 80-160mg/hari
Citicolin Piracetam
Sediaan Neuroprotektor
tablet citicolin lebih buruk absorbsi nya dari pada piracetam
 Neuroprotektor
Pada stroke hemoragik dosis yang merupakan obat yang
Kontraindikasi dapat
pada mengatur fungsi
perdarahan,
serebral
dipakai paling rendah dengan meningkatkan
(250mg) kemampuan
gangguan hepar dankognitif
ginjal pada otak
yang menurun.
Dosis: Penelitian menyebutkan hasil sangat
Stroke perdarahan: 500mg/hari bagus pada pasien dengan afasia
Stroke non perdarahan: 500-2000mg/hari
BAB III
PEMBAHASAN
 Diagnosis stroke infark pada pasien ini ditegakan berdasarkan keluhan
pasien berupa kejang, kelemahan anggota gerak kanan dan pelo.
 Faktor resiko pada pasien ini adalah adanya hipertensi, DM dan usia
tua
 Diagnosis banding disingkirkan dengan tidak adanya keluhan mual,
muntah, sifatnya mendadak dan tidak ada penurunan kesadaran.
 Untuk diagnosis pasti stroke diperlukan pemeriksaan penunjang Head
CT-scan atau MRI.
 Pemberian neuroprotektor diperlukan untuk mengatur fungsi serebral
dengan meningkatkan kemampuan kognitif pada otak yang
menurun.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai