Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAA

N
LABORATORI
UM
FORENSIK
 Dalam setiap melakukan visum, perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk
memperjelas dan membuktikan kebenaran
suatu kasus.
 Karena sebenarnya, pada setiap kejadian
kejahatan hampir selalu ada barang bukti
yang tertinggal, seperti yang dipergunakan
oleh seorang ahli hukum kenamaan Italia
yang bernama E. Ferri (1859-1927), bahwa
ada yang dinamakan ”saksi diam” yang
terdiri atas :
1. Benda atau tubuh manusia yang telah mengalami
kekerasan.
2. Senjata atau alat yang dipakai untuk melakukan
kejahatan.
3. Jejak atau bekas yang ditinggalkan oleh si penjahat
pada tempat kejadian.
4. Benda-benda yang terbawa oleh si penjahat baik
yang berasal dari benda atau tubuh manusia yang
mengalami kekerasan maupun yang berasal dari
tempat kejadian.
5. Benda-benda yang tertinggal pada benda atau tubuh
manusia yang mengalami kekerasan atau ditempat
kejadian yang berasal dari alat atau senjata yang
dipakai ataupun berasal dari si penjahat sendiri.
Pemeriksaan laboratorium forensik terhadap
berbagai macam barang bukti

1. Darah
Lokasi terbaik yang dimaksudkan adalah vena femoralis dan
vena iliaka.
2. Urin
Urin dapat diambil sebelum otopsi, melalui pungsi suprapubik.
3. Lambung beserta isi dan bahan muntahan
Bahan muntahan yang diperoleh dari korban hidup atau
muntahan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP)
dimasukkan dalam toples lalu ditutup rapat.
4. Feses
Feses tidak selalu diperlukan untuk analisa toksikologik
kecuali jika dicurigai adanya intoksikasi logam berat,
misalnya arsen, merkuri, timah.
5. Hati, Empedu dan Organ Dalam lainnya
Semua zat yang masuk ke dalam tubuh
mengalami metobolisme di dalam hati. Cairan
empedu sangat berguna untuk menemukan
morfin dan klorpromazine.

6. Rambut dan Kuku


Rambut dan kuku diperiksa terutama pada
korban yang dicurigai keracunan logam berat
kronis seperti keracunan arsen, antimony,
thalium.
Pemeriksaan barang bukti dan
interpretasi
1. Darah
a. Bercak tersebut benar darah
Pemeriksaan bercak darah antara lain dengan
menggunakan luminol, benzidin, tes Teichmann,
fluoresin, leukokristal violet, leokomalasit hijau

b. Darah dari manusia atau hewan


Test Presipitin Cincin dan Reaksi presipitasi dalam
agar

c. Golongan darahnya
2. Sperma dan air mani
Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 500 kali.
Perhatikan pergerakkan spermatozoa. Untuk
membuktikan bahwa seorang pria baru saja melakukan
persetubuhan dengan seseorang wanita dengan cara lugol

3. Pemeriksaan bekas gigitan

4. Uji anak peluru (Uji balistik)


Karakteristiknya adalah:
 Panjang dari alur dan dataran
 Diameter dari alur dan dataran
 Lebar daru alur dan dataran
 Kedalaman alur
 Arah tembakan
 Derajat tembakan
5. Pemeriksan DNA
Ada 3 teknik utama yang digunakan saat ini
untuk ekstraksi DNA pada laboratorium
forensik DNA : ekstraksi organik, ekstraksi
chelex, dan FTA paper.
6. Identifikasi Sidik Jari
Seksi laboratorium ini sering identik
dengan seksi sidik jari yang tersembunyi.
Peran seorang dokter ahli forensik ini adalah
pengambilan sidik jari dalam keadaaan khusus
seperti bila telah terjadi pembusukan.
7. Air Liur
Dalam bidang kedokteran forensik,
pemeriksaan air liur penting untuk kasus-kasus
dengan jejas gigitan untuk menentukan
golongan darah pengigitnya.

8. Rambut

9. Pemeriksaan Organ Spesifik Forensik :


Mata
Pemberian Nalorfin pada pecandu morfin akan
memperlihatkan midriasis dan gejala putus obat
10. Pemeriksaan Organ Spesifik Forensik : Paru
 Uji apung paru.
 Pemeriksaan Diatom
 Pemeriksaan Destruksi (Digesti Asam) Pada Paru
 Pemeriksaan Getah Paru
 Pemeriksaan Kimia Darah

11. Pemeriksaan Organ Spesifik Forensik : Lambung


 Pemeriksaan  Isi Lambung

Pemeriksaan sianida
a) Reaksi Schonbein-Pagenstecher (Reaksi Guajacol).
b) Reaksi Prussian Blue (Biru Berlin).
c) Cara Gettler Goldbaum
d) Kristalografi
e) Metoda Kopanyi
Implementasi

KASUS INFANTICIDE
KASUS DROWNING
KERACUNAN CO
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai