Presentasi Lapsus
Presentasi Lapsus
SUPERIMPOSED PREEKLAMSI
+ BSC 2X
Oleh :
dr. Emma Rahmadania
Pembimbing :
dr. Iskandar Musgamy, Sp.OG
• Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Diagnosis dan Tata Laksana Pre-Eklamsia. Perkumpulan Obstetri
•
dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.2016.
Panduan Praktik Klinik Hipertensi Dalam Kehamilan. Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia. 2018 1
LAPORAN KASUS
2
IDENTITAS
4
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi (+), Asma (-), DM (-), Alergi (-) PEB (+) pada
kehamilan ketiga dan keempat.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Asma (-), Hipertensi (-), DM (-), Alergi (-) PEB (-)
5
HPHT : 30-8-2018
TP : 07 - 05 -2019 22-23 minggu
Riwayat Persalinan
1. 2003/aterm/bidan /sptbk/PR/Bb 3800/meninggal
2. 2004/post term/bidan /sptbk/LK/Bb 3000/Hidup
3. 2016/preterm/RS/SC a/i hipertensi kronis + solusio
plasenta/LK/BB 900 gr/Meninggal
4. 2017/preterm/RS/SC a/i Adhesiolisis a/i PEB+ BSC
1x/LK/BB 1200 gr/Meninggal
5. Hamil ini
R/ ANC : 3x di RS Kotabaru
R/ KB :-
R/Menikah :2 x Dengan suami sekarang 11th
R/ Haid : menarche: pertama kali 11 tahun,siklus
teratur, lama 5 hari, tiap 28 hari
PEMERIKSAAN FISIK
6
PEMERIKSAAN FISIK
7
Thorax
- Paru :
Inspeksi : bentuk normal, gerak napas simetris dan ICS
tidak melebar
Palpasi : fremitus raba simetris , tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor +/+, tidak ada nyeri ketuk
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), whezing (-/-)
- Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : tidak teraba thrill
Perkusi : sulit dilakukan terhalang payudara
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, bising jantung tidak ada
Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Edema (-), gerak normal, parese (-), nyeri
gerak (-)
Bawah : Edema (+), gerak normal, parese (-), nyeri
gerak (-)
Refleks patella : (+)
STATUS OBSTETRI
Status obstetri :
TFU 20 cm
Presentasi kepala
V T :Tidak dilakukan
TBJ : 1240 gr
HIS :-
DJJ : 141x/menit
Gerak janin: +
Pemeriksaan Laboratorium (RSUD Kotabaru) HASIL LAB
8
HASIL URINALISA
24 JULI 2017 (00:29:30)
Makroskopis
Warna Kuning Kuning muda-tua
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.015 1.003-1030
Ph 6 4.5-8.0
Protein +++ Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah/Hb + Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit esterase Negatif Negatif
Mikroskopis
Sel epitel +
Leukosit 2-3 1-5/LPB
Eritrosit 10-15 1-3/LPB
Silinder Negatif /LPB
Kristal Negatif /LPB
Bakteri Negatif Negatif
Lain-lain Negatif
9
DIAGNOSIS KERJA
SUPERIMPOSED
PREEKLAMSIA
11
PENATALAKSANAAN AWAL
Pasang 02
Drip MgSO4 sesuai protap
IVFD D5 500cc/24 jam
Po. Nifedipin 3x10 mg
Po. Metildopa 3x250 mg
Pematangan paru
R/ terminasi dan rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin
Cek DL,UL,USG.
Pasang DC menetap.
Monitor : Keluhan/VS/His/tanda impending
eklampsia
12
FOLLOW UP
Tanggal Follow
up S O A P
16
DISKUSI KASUS
17
DEFINISI SUPERIMPOSED PREEKLAMSIA
• Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Diagnosis dan Tata Laksana Pre-Eklamsia.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.2016.
• Panduan Praktik Klinik Hipertensi Dalam Kehamilan. Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia.
18
2018
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
Jika hanya didapatkan hiper tensi saja, kondisi ter sebut tidak dapat
disamakan dengan peeklampsia, harus didapatkan gangguan organ
spesifik akibat preeklampsia ter sebut. Kebanyakan kasus
preeklampsia ditegakkan dengan adanya protein urin, namun jika
protein urin tidak didapatkan , salah satu gejala dan gangguan lain
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis preeklampsia , yaitu: 1
1 . Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
2. Gangguan ginjal : kreatinin serum >1 ,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada
kelainan ginjal lainnya
3. Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali
normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas
abdomen
4. Edema Paru
5. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
6.Gangguan per tumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta : Oligohidramnion , Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or rever sed end diastolic velocity (ARDV)
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
Jika hanya didapatkan hiper tensi saja, kondisi ter sebut tidak dapat
disamakan dengan peeklampsia, harus didapatkan gangguan organ
spesifik akibat preeklampsia ter sebut. Kebanyakan kasus
preeklampsia ditegakkan dengan adanya protein urin, namun jika
protein urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis preeklampsia, yaitu: 1
1 . Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
2. Gangguan ginjal : kreatinin serum >1 ,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada
kelainan ginjal lainnya
3. Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali
normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas
abdomen
4. Edema Paru
5. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
6.Gangguan per tumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or rever sed end diastolic velocity (ARDV)
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
• Wagner LK. Diagnosis and management of preeclampsia. Am. Fam. Physician 2004;70(12):2317-24. 23
Tabel 2.1 . Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC-8
9 dibandingkan dengan NHBPEP
(National High Blood Pressure Education Program ).
• Podymow T, August P. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A companion
to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013:327–35. 19
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RISIKO
Tabel 2.2. Faktor risiko preeklampsia.
•
to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013:327–35.
20
Podymow T, August P. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A companion
PATOFISIOLOGI
Hipotesis tentang peranan soluble fms-like tyrosine
kinase 1 (sFlt1) pada preeklampsia.
•
to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013:327–35.
21
Podymow T, August P. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A companion
PATOFISIOLOGI
•
to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013:327–35.
22
Podymow T, August P. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A companion
TATALAKSANA
• Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Diagnosis dan Tata Laksana Pre-Eklamsia. Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal.2016.
• Panduan Praktik Klinik Hipertensi Dalam Kehamilan. Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia. 2018
MGSO4
Pemantauan:
Produksi urin
Refleks patella,
Frekuensi napas
Saturasi oksigen
PILIHAN PENGOBATAN LINI PERTAMA
UNTUK TERAPI HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN
Jenis Obat Dosis Efek samping pada kehamilan Komentar
Metildopa (PO) 500 mg - 3 g dibagi dalam 2 dosis Edema perifer, ansietas, mimpi buruk, sering Kontraindikasi pada depresi
mengantuk, mulut kering, hipotensi,
hepatitis maternal, tidak ada efek samping
mayor yang terjadi pada fetal
Labetalol (PO) 100–1200 mg/hari dibagi dalam 2-3 dosis Bradikardi persisten pada fetal, hipotensi, Resiko bronkospasme dan bradikardia
hipoglikemia pada neonates, asma
Labetalol (IV) 10–20 mg; ulang 20–80 mg iv setiap 30 Bradikardi persisten pada fetal, hipotensi, Hindari pada penyakit asma dan gagal
menit atau 1–2 mg/menit; maksimum 300 hipoglikemia pada neonates, asma jantung
mg/hari
Nifedipin (PO) 30–120 mg/hari Hipotensi dan ada efek saling menginhibisi Kontraindikasi pada stenosis aorta;
bila digunakan bersamaan dengan pemberian nifedipin yang cepat tidak
magnesium sulfat direkomendasikan
Hydralazine (PO) 50–300 mg/hari dibagi dalam 2-4 dosis Hipotensi, trombositopenia neonates, lupus- Flusing, nyeri kepala
like syndrome, takikardia
Hydralazine 5–10 mg iv/im; bias diulang setiap 20-30 Takikardia, hipotensi, nyeri kepala, distress Hipotensi dan ada efek menginhibisi
menit maksimum hingga 20 mg fetal terutama bila digunakan bersamaan dengan
magnesium sulfat
Nicardipin (IV) Inisial: 5 mg/jam ditingkatkan 2.5 mg/jam Nyeri kepala, edema, takikardia Peningkatan resiko hipotensi ada efek
setiap 15 menit hingga maksimum 15 menginhibisi terutama bila digunakan
mg/jam bersamaan dengan magnesium sulfat
Nitroprusside (IV) 0.3–0.5 hingga 2 mg/kg per menit; durasi Resiko keracunan sianida pada fetal Penggunaan > 4 jam dan dosis > 2 µg/kg per
maksimum 24–48 jam menit berhubungan dengan terjadinya resiko
keracunan sianita; gunakan hanya sebagai
pilihan terakhir
TATALAKSANA
• 24
Podymow T, August P. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A companion
to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013:327–35.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus Ny.J dengan diagnosis
Superimposed Preeklamsia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Penatalaksanaan awal yang diberikan IVFD D5 500cc/24 jam,
Pasang monitor, pasang DC menetap., Drip MgSO4 sesuai protap
Balance cairan, CM= CK+ 500cc minum maks 1000 cc/24 jam,
Pasang 02, Po. Metildopa 3x500 mg
Monitor : Keluhan/VS/His/DJJ/tanda impending eklampsia .
Setelah dilakukan 2 kali induksi misoprostol Kemudian pada
pasien dilakukan Histerotomi atas indikasi gagal induksi.
Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk
penanganan lebih lanjut
31