Anda di halaman 1dari 20

DETEKTOR RADIASI

Kelompok 3
 Zalpiana (160108003)
 Astriya Mulyaningsih (160108007)
 Bq. Nora Kusumawardani (160108017)
 Nurul Savira (160108022)
 Awaludin Farizal Kahfi (160108023)
 Nurfadila (1501081092)
 Zulkifli (1501081091)
 Ajidin
DETEKTOR RADIASI
Detektor radiasi ialah alat yeng
menggunakan interaksi radiasi sehingga
menimbulkan besaran lain yang mudah dilihat dan
atau diukur.
Detektor merupakan suatu bahan yang
peka terhadap radiasi, yang bila dikenai radiasi
akan menghasilkan tanggapan atau respon.
JENIS DETEKTOR RADIASI
Pada umumnya detektor radiasi dibagi
dalam 3 golongan:
1. Detektor Isian Gas
2. Detektor Sintilasi
3. Detektor semikonduktor
Detektor Isian Gas

Detektor isian gas merupakan detektor yang


paling sering digunakan untuk mengukur radiasi.
Detektor ini terdiri dari dua elektroda, positif dan
negatif, serta berisi gas di antara kedua
elektrodanya. Elektroda positif disebut sebagai
anoda, yang dihubungkan ke kutub listrik positif,
sedangkan elektroda negatif disebut sebagai
katoda, yang dihubungkan ke kutub negatif.
Kebanyakan detektor ini berbentuk silinder dengan
sumbu yang berfungsi sebagai anoda dan dinding
silindernya sebagai katoda
Detektor Isian Gas
Karakteristik Jumlah Ion Terhadap
Perubahan Tegangan Kerja Detektor
 Ion-ion yang dihasilkan oleh ion primer disebut
sebagai ion sekunder. Bila medan listrik di
antara dua elektroda semakin tinggi maka
jumlah ion yang dihasilkan oleh sebuah radiasi
akan sangat banyak dan disebut proses
‘avalanche’.
 Terdapat tiga jenis detektor isian gas yang
bekerja pada daerah yang berbeda yaitu
detektor kamar ionisasi, detektor
proporsional, dan detektor Geiger Mueller
(GM).
Tabung Ionisasi

Pengukuran yang menggunakan detektor


ionisasi menerapkan cara arus. Bila akan
menggunakan detektor ini dengan cara pulsa
maka dibutuhkan penguat pulsa yang sangat
baik. Keuntungan detektor ini adalah dapat
membedakan energi yang memasukinya dan
tegangan kerja yang dibutuhkan tidak terlalu
tinggi.
Skema Tabung Ionisasi
Tabung Proporsional

Bentuk tabung proporsional hampir sama


dengan tabung ionisasi. Bedanya hanya terletak
pada jenis campuran gas dan beda potensial
antara katoda dan anoda. Detektor tabung
proporsional dapat mengukur intensitas radiasi
dan besar enrgi masing-masing radiasi.
Skema Tabung Proporsional
Tabung Geiger-Muller

Tabung ini memanfaatkan ionisasi sekunder


sehingga setiap radiasi pengion yang datang
menghasilkan satu pulsa, dan tinggi pulsa
tersebut tetap sama tinggi, tidak bergantung
besar kecilnya energi radiasi pengion. Detektor
ini merupakan detektor yang paling sering
digunakan, karena dari segi elektonik sangat
sederhana, tidak perlu menggunakan rangkaian
penguat. Sebagian besar peralatan ukur proteksi
radiasi, yang harus bersifat portabel, terbuat
dari detektor Geiger Mueller
Skema Tabung Geiger-Muller
Detektor Sintilasi

Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua


bagian yaitu bahan sintilator dan
photomultiplier. Bahan sintilator merupakan
suatu bahan padat, cair maupun gas, yang akan
menghasilkan percikan cahaya bila dikenai
radiasi pengion. Photomultiplier digunakan untuk
mengubah percikan cahaya yang dihasilkan
bahan sintilator menjadi pulsa listrik. Deteksi
yang dimanfaatkan detektor ini adalah
timbulnya cahaya.
Bahan Sintilator

• Jumlah percikan cahaya • Berikut ini adalah


sebanding dengan energi beberapa contoh
radiasi diserap dan bahan sintilator yang
dipengaruhi oleh jenis sering digunakan
bahan sintilatornya. sebagai detektor
Semakin besar energinya radiasi, yakni Kristal
semakin banyak percikan NaI(Tl), Kristal
cahayanya. Percikan- LiI(Eu), Kristal
percikan cahaya ini ZnS(Ag) dan
kemudian ‘ditangkap’ Sintilator Organik.
oleh photomultiplier.
Tabung Photomultiplier
• Setiap detektor sintilasi • Tabung photomultiplier
terdiri atas dua bagian terbuat dari tabung
yaitu bahan sintilator dan hampa yang kedap
tabung photomultiplier. cahaya dengan
Bila bahan sintilator photokatoda yang
berfungsi untuk mengubah
berfungsi sebagai
energi radiasi menjadi
percikan cahaya maka
masukan pada salah
tabung photomultiplier ini satu ujungnya dan
berfungsi untuk mengubah terdapat beberapa
percikan cahaya tersebut dinode untuk
menjadi berkas elektron, menggandakan elektron.
sehingga dapat diolah
lebih lanjut sebagai pulsa
/ arus listrik.
Tabung Photomultiplier
Detektor Semikonduktor
Bahan semikonduktor, yang ditemukan relatif
lebih baru daripada dua jenis detektor di atas,
terbuat dari unsur golongan IV pada tabel periodik
yaitu silikon atau germanium. Detektor ini
mempunyai beberapa keunggulan yaitu lebih efisien
dibandingkan dengan detektor isian gas, karena
terbuat dari zat padat, serta mempunyai resolusi
yang lebih baik daripada detektor sintilasi.
Pada dasarnya detektor semikonduktor
adalah sebuah dioda besar berupa P-N atau P-I-N
yabg dibias balik, yaitu diberi tegangan lebih
negatif terhadap katoda.
Detektor Semikonduktor

Anda mungkin juga menyukai