Anda di halaman 1dari 31

PETUNJUK PEMBUATAN

VISUM ET REPERTUM
Dr. Daniel Umar
Lab/SMF Ilmu Kedokteran Forensik
FK Unmul – RSUD A.Wahab Sjahranie
SAMARINDA
Visum et Repertum
• Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
(dalam kapasitasnya sebagai ahli) atas
permintaan resmi dari penegak hukum yang
berwenang tentang apa yang dilihat dan yang
ditemukan pada objek yang diperiksanya
dengan mengingat sumpah atau janji ketika
menerima jabatan.
SPVR
• Permintaan secara tertulis
(koordinasi/kebijakan?)
• Ada BB (pasien/korban)
• Perlu diperhatikan :
– Institusi
– Tgl / no. SPVR
– Identitas korban / peminta visum
– Dugaan kasus
– Stempel dinas institusi peminta
Petunjuk umum pembuatan VeR
1. Dibuat dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh penegak hukum.
2. Isinya harus relevan dengan maksud/tujuan
dimintakannya keterangan tersebut  untuk
membuat terang perkara pidana.
3. Harus memenuhi persyaratan formal (dibuat
dengan sumpah atau janji)
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM
• Visum et Repertum korban hidup
– Visum et Repertum perlukaan
• Visum et Repertum sementara
• Visum et Repertum lanjutan
• Visum et Repertum definitif
– Visum et Repertum kejahatan seksual
• Visum et Repertum korban mati
• Visum et Repertum Psikistrik
FORMAT VISUM ET REPERTUM
1. Projustitia
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan (hasil pemeriksaan)
4. Kesimpulan
5. Penutup.
Projustitia
• Demi keadilan
• Sebagai pengganti materai
PENDAHULUAN
• Identitas peminta visum
• Identitas dokter/RS yang melakukan
pemeriksaan/tempat dilakukan pemeriksaan
• Identitas objek/BB yang diperiksa
• Alasan dimintakannya visum et repertum
• Dugaan kasus yang diperiksa
PEMBERITAAN (Hasil Pemeriksaan)
• Diisi dari apa yang ditemukan oleh dokter
pemeriksa
• Diharapkan tidak menggunakan bahasa medis
• Tidak menggunakan angka (angka harus ditulis
dalam kata-kata)
• Tidak menggunakan singkatan/istilah
PEMBERITAAN (Hasil Pemeriksaan)
JENAZAH:
• Penutup, label, pakaian, properti
• Data antropometri (PB, BB)
• Ciri-2 umum & Ciri-2 khusus
• Tanda-2 kematian
• Perlukaan / Kelainan-2
• Temuan-2 Otopsi
PEMBERITAAN (Hasil Pemeriksaan)
KORBAN HIDUP:
• KU saat MRS
• Pengakuan korban (Anamnesa, Auto/Allo)
• Perlukaan / Kelainan-2 yg ditemukan
• Tindakan / hasilnya
KESIMPULAN
• Memuat hasil interpretasi yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan oleh
dokter pembuat visum.
• Ada korelasi dengan maksud dan tujuan
dimintakannya VetR tersebut.
• Untuk visum luka  sesuai dengan derajat
luka.
PENUTUP
• Memuat keterangan bahwa VeR ini dibuat
dengan mengingat sumpah atau janji ketika
menerima jabatan.
• Dibubuhi tanda tangan dokter pemeriksa.
• Tanggung jawab hukum pembuatan VeR
bersifat personal.
DESKRIPSI LUKA
Harus seobjektif mungkin, meliputi:
1. Jumlah luka
2. Lokasi luka:
a. Berdasarkan regio anatomik
b. Berdasarkan garis koordinat
c. Berdasarkan bagian-bagian tertentu dari tubuh
3. Bentuk luka:
a. Bentuk sebelum dirapatkan
b. Bentuk sesudah dirapatkan
4. Ukuran luka:
a. Ukuran sebelum dirapatkan
b. Ukuran sesudah dirapatkan
5. Sifat-sifat luka
DESKRIPSI LUKA
Harus seobjektif mungkin, meliputi:
5. Sifat-sifat luka:
a. Garis batas luka:
 Bentuk luka (teratur / tidak teratur)
 Tepi luka (rata / tidak rata)
 Sudut luka (ada / tidak, bentuk runcing / tidak, jumlahnya)
b. Daerah dalam garis batas luka:
 Tebing luka (rata / tidak rata, jaringan apa)
 Jembatan jaringan (ada / tidak)
 Dasar luka (jaringan apa, warna, perabaan)
c. Daerah sekitar garis batas luka:
 Ada / tidak : memar, tattoase, Jelaga, Bekuan darah, benda asing
lainnya.
CONTOH......
• Pada pemeriksaan ditemukan luka terbuka sebanyak 1
buah
• Lokasinya :
– diperut kanan atas
– ujung pertama 10 cm sebelah kanan GPD dan 5 cm diatas
garis mendatar melalui pusat
– Ujung kedua 15 cm sebelah kanan GPD dan 4 cm diatas garis
mendatar melalui pusat
• Bentuknya : sebelum dirapatkan terbuka, dirapatkan
membentuk garis lurus arahnya miring
• Ukuran : sebelum dirapatkan 5 x 2 x 1 cm, ketika
dirapatkan panjangnya 5,3 cm
• Sifatnya : garis batas luka teratur, tepi rata, kedua sudut
luka runcing. Tebing luka rata, terdiri dari kulit, lemak dan
otot. Jembatan jaringan (-). Dasar luka berupa jaringan
otot, Sekitar garis batas luka memar (-).
PETUNJUK MEMBUAT KESIMPULAN

• Merupakan interpretasi yang sifatnya ilmiah


• Dianalisa dari fakta-2 yang ditemukan
• Disesuaikan dengan maksud & tujuan
permintaan VeR, dan jenis kasusnya
• Kualitasnya tergantung dokter
pemeriksanya.
V et R Jenazah
Pokok-2 Isi Kesimpulan Kesimpulan

1. Identitas jenazah (Jenazah tdk Telah diperiksa jenazah seorang


dikenal) wanita, umur 45 thn, TB 146 cm,
2. Jenis luka/kelainan yg status gizi cukup. Pada perutnya
ditemukan ditemukan sebuah luka tembak
3. Jenis benda penyebab masuk oleh senjata api yang
4. Bagaimana benda tersebut ditembakkan dari jarak jauh
menimbulkan luka dengan arah miring dengan
5. Apa sebab kematiannya permukaan tubuh. Sebab
6. Hubungan antara luka dengan kematiannya adalah karena
penyebab kematiannya perdarahan sebanyak 1 liter
akibat tembakan tersebut.
V et R Kejahatan seksual
Pokok-2 Isi Kesimpulan Kesimpulan

1. Ada/tidak tanda-2 Telah diperiksa seorang wanita,


persetubuhan. umur 30 thn.
2. Identitas pelaku (bila Ditemukan tanda-tanda
memungkinkan) persetubuhan baru. / robekan
3. Ada/tidak luka/kelainan, jenis selaput dara yang menyerupai
luka, benda penyebab luka, selaput dara pada seorang wanita
cara benda menyebabkan luka, yang sudah bersetubuh.
dan akibatnya Ditemukan juga luka-luka lecet
dan memar pada lehernya akibat
cekikan.
V et R Perlukaan
Batasan luka ringan Kesimpulan

Luka yang tidak menimbulkan 1. Telah diperiksa seorang pria,


penyakit atau halangan dalam umur 21 thn dan pada dahinya
menjalankan pekerjaan ditemukan luka memar akibat
jabatan atau pekerjaan mata kekerasan tumpul. Kekerasan
pencaharian. tersebut tidak menimbulkan
penyakit atau halangan dalam
menjalankan pekerjaan
jabatannya sebagai pegawai
negeri/swasta, mahasiswa, iRT.
V et R Perlukaan
Batasan luka sedang Kesimpulan

Luka yang dapat menimbulkan Telah diperiksa seorang wanita,


penyakit atau halangan dalam umur 20 thn, dan pada
menjalankan pekerjaan jabatan pergelangan tangan kirinya
atau pekerjaan mata ditemukan luka lecet akibat
pencaharian untuk sementara kekerasan tumpul. Kekerasan
waktu/waktu tertentu. tersebut telah menyebabkan
penyakit atau halangan dalam
(sementara waktu : harus menjalankan pekerjaan mata
dinyatakan dalam berapa pencahariannya sebagai pemasin
hari/bulan) gitar.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

a. Penyakit atau luka yang Telah diperiksa seorang pria,


tidak dapat diharapkan umur 41 thn dan ditemukan
sembuh dengan luka robek pada selaput
sempurna. bening mata kiri (kornea)
akibat kekerasan tumpul.
Luka tersebut tidak dapat
diharapkan sembuh dengan
sempurna (fungsinya tidak
dapat pulih kembali).
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

b. Penyakit atau luka yang Telah diperiksa seorang pria,


dapat mendatangkan umur 20 thn dan ditemukan
bahaya maut. luka tusuk pada dada
sebelah kiri yang menembus
rongga dada kiri dan
mengenai jaringan paru kiri.
Keadaan tersebut dapat
mendatangkan bahaya maut.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

c. Mendapat rintangan tetap Telah diperiksa seorang pria,


dalam menjalankan pekerjaan umur 42 thn dan ditemukan luka-
jabatan atau pekerjaan mata luka serta patah tulang tidak
pencaharian. beraturan pada tangan kirinya,
sehingga menyebabkan kekakuan
pada kelima jari tangannya.
Akibatnya korban mendapat
rintangan tetap dalam
menjalankan pekerjaan mata
pencahariannya sebagai gitaris.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

d. Luka yang menyebabkan Telah diperiksa seorang pria,


kehilangan salah satu umur 12 thn dan ditemukan
panca-indera. luka robek pada kedua
matanya akibat kekerasan
tumpul, sehingga
mengakibatkan kehilangan
indera pengelihatannya (buta
kedua matanya).
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

e. Luka yang menyebabkan Telah diperiksa seorang pria,


cacat besar atau kudung. umur 54 thn dan ditemukan
luka-luka pada wajahnya
serta hilangnya daun telinga
sebelah kiri karena
persentuhan dengan benda
tumpul. Akibatnya yang
bersangkutan menderita
cacat besar.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

f. Luka atau kekerasan yang Telah diperiksa seorang


mengakibatkan wanita, umur 45 thn dan
kelumpuhan. ditemukan luka-luka pada
punggung dan patah tulang
punggung (Vertebra
Thoracalis) akibat
persentuhan dengan benda
tumpul. Akibatnya ia
mengalami kelumpuhan
pada kedua kakinya.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

g. Luka atau kekerasan yang Telah diperiksa seorang


mengakibatkan gangguan wanita, umur 35 thn dan
daya pikir 4 minggu ditemukan luka-luka dan
lamanya atau lebih. patah tulang serta
perdarahan pada otak
akibat kekerasan tumpul.
akibatnya menderita tidak
sadar selama 1,5 bulan.
V et R Perlukaan
Batasan luka Berat Kesimpulan

h. Luka atau kekerasan yang Telah diperiksa seorang


mengakibatkan keguguran wanita, umur 23 thn dan
atau matinya janin dalam ditemukan luka memar pada
kandungan. perutnya akibat persentuhan
dengan benda tumpul,
sehingga bayi dalam
kandungannya meninggal.
KASUS

Anda mungkin juga menyukai