Anda di halaman 1dari 28

ETIKO LEGAL

DALAM KEPERAWATAN DARURAT


A. KISWANDI, SKM, MM
KETUA DPD PPNI KAB TEGAL
PENDAHULUAN

1. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat


hidup sendiri, melainkan membutuhkan hidup
bersama dalam masyarakat.
2. Dalam melaksanakan hidup bermasyarakat
tersebut berlangsung interaksi yang inten antar
anggota masyarakat yg sdh jadi budaya
3. Utk itu perlu adanya aturan2 / norma yg tertulis
/ tdk tertulis
4. Bagi masyarakat profesi aturannya berupa
kode etik profesi
Agar interaksi berlangsung tanpa benturan
dan dapat mendatangkan manfaat optimal,
diperlukan adanya aturan berprilaku setiap
anggota
Bentuk aturan prilaku yang dimaksud
masyarakat profesi perawat antara lain
tercantum dalam:
•Regulasi Hukum Kesehatan berupa UU,
PP, Permenkes, Kepmenkes, Kep Kadinkes
•Internal Profesi adalah KODE ETIK
PROFESI KEPERAWATAN
DIF KODE ETIK PROFESI KEPERAWATAN

Etik berasal dari kata “ethics” yang


berarti prinsip moral (morale Kode etik profesi disusun oleh
principles) atau aturan berprilaku warga profesi.
(rules of conduct)
Sanksi pelanggaran kode etik
Code adalah pedoman atau simbul yg
dihimpun dalam suatu Prinsip moral
profesi ditegakkan oleh warga
berupa aturan berprilaku yang profesi sendiri.
disebut kode etik (code of ethics).
Kode etik profesi kepeawatan
Jadi Kode etik adalah suatu pedoman adalah kode etik yang
yang mengandung norma-norma
dalam berprilaku untuk warga profesi
ditemukan dan berlaku bagi
disebut kode etik profesi. kalangan profesi keperawatan
KEGAWAT DARURATAN

Gawat adalah sifatnya


mengancam nyawa tdk
Gawat & darurat adalah mengancam
memerlukan penanganan
nyawa dan segera perlu dilakukan
segera ( Wijaya 2010) ( cth :
penanganan ( wijaya 2010), (cth gagal
ca dll)
jantung )
Darurat adalah sifatnya
Keadaan yg gawat dan segera di
memerlukan penanganan
lakukan tindakan apabila terlambat
segera tpi tdk selalu
bisa menyebabkan kematian
mengancam nyawa ( wijaya
2010) (cth digigit ular )
DASAR HUKUM

1.UU Kesehatan
2.UU keperawatan n0 38 th
2014
3.PMK RI NO
HK.02.02/MENKES/148/I/2010
TENTANG IZIN &
PENYELENGGARAAN
PRAKTIK PERAWAT
4.PMK NOMOR 17 TAHUN
2013 tentang perubahan PMK
th 2010
Fungsi Hukum keperawatan utk
Perawat

1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan


keperawatan mana yang sesuai dengan hukum
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi
lain
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan
tindakan keperawatan mandiri
4. Membantu mempertahankan standard praktik
keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki
akuntabilitas dibawah hukum.
MANFAAT HUKUM KESEHATAN

1. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada


penyelenggara pelayanan kesehatan
2. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada
pemakai jasa pelayanan kesehatan
Manfaat Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Memantapkan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan
3. Mendorong perkembangan ilmu keperawatan dan teknologi
kesehatan
4. Mencegah kecatatan dan kematian
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

• Keperawatan gawat darurat adalahbagian dari asuhan


keperawatan yang berhadapan dengan pasien yang
berada dalam keadaan gawat darurat (emergensi,
kritis)

• Asuhan keperawatan gawat darurat / emergensi


lazimnya diselenggarakan di Unit Gawat Darurat
(Emergency Care Unit)
LANJUTAN

Karena asuhan keperawatan gawat darurat merupakan


bagian dari asuhan keperawatan yang terkait dengan
penyelenggaran pelayanan kesehatan

Secara keseluruhan, maka pada asuhan keperawatan


gawat darurat juga berlaku :
•Aspek etis (kode etik keperawatan)
•Aspek hukum (hukum kesehatan)
ASPEK ETIIS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT UU KEP 38 TH
2014

• Aspek etis keperawatan gawat darurat terkait dengan


pasal yang mengatur tentang kewajiban perawat
terhadap pasien, yang dalam kode etik keperawatan
dibedakan atas dua macam yakni :
– Perawat dan klien : terdiri atas 4 pasal.
– Perawat dan praktik : terdiri atas 4 pasal.
PERAWAT DAN KLIIEN (4 HAL)
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku
PERAWAT DAN PRAKTIIK ( 4 PSL ) UU KEP N0 38 TH
2014

1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang


keperawatan melalui belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang
bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi
kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku profesional
PMK RI NO 17 THN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN
PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT

 Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian, penetapan


diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan
dan evaluasi.
 Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas
permintaan tertulis dokter
 Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban :
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
 Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
 Memberikan informasi
 Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
 Melakukan catatan perawatan dengan baik
• Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang ,
perawat berwenang melakukan pelayanan kesehatan di
luar kewenangan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

• Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus


mencantumkan SIPP di ruang praktiknya

• Perawat yang menjalankan praktik perorangan wajib


memasang papan praktik
 Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan
dalam bentuk kunjungan rumah

 Persyaratan praktik perorangan sekurang-kurangnya


memenuhi :
 Tempat praktik memenuhi syarat
 Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi
termasuk formulir /buku kunjungan, catatan tindakan dan
formulir rujukan
LARANGAN
• Perawat dilarang menjalankan praktik selain yang
tercantum dalam izin dan melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan standar profesi

• Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam


keadaan darurat atau menjalankan tugas didaerah
terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain,
dikecualikan dari larangan ini
 Kepala dinas atau organisasi profesi dapat memberikan
peringatan lisan atau tertulis kepada perawat yang
melakukan pelanggaran
 Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3 kali,
apabila tidak diindahkan SIK dan SIPP dapat dicabut.
 Sebelum SIK atau SIPP di cabut kepala dinas
kesehatan terlebih dahulu mendengar pertimbangan
dari MDTK atau MP2EM
SANKSI
 Pelanggaran ringan , pencabutan izin selama-lamanya
3 bulan
 Pelanggaran sedang , pencabutan izin selama-lamanya
6 bulan
 Pelanggaran berat, pencabutan izin selama-lamanya 1
tahun
 Penetapan pelanggaran didasarkan pada motif
pelanggaran serta situasi setempat
HOME CARE SK DIRJEN DIRJEN YAN MED NO HK. 0.06.5.1.311

Ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh


perawat home care a/l
1. vital sign
2. memasang nasogastric tube
3. memasang selang usus besar (NGT)
4. memasang cateter
5. penggantian tube pernafasan
6. merawat luka decukbitus
7. suction
8. memasang peralatan O2
9. penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pemasangan infus maupun obat
11. Pengambilan preparat
12. Pemberian huknah/laksatif
13. Kebersihan diri
14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostik
16. Penkes
17. Konseling kasus terminal
18. konsultasi/telepon
19. Fasilitasi ke dokter rujukan
20. Menyaipkan menu makanan
21. Membersihkan tt pasien
22. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
UU Kep N0 38 th 2014, Tugas & Kewenangan Prwt
Pasal 35
1.Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama,
Perawat dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai
dengan kompetensinya.
2.Pertolongan pertama sebagaimana bertujuan untuk menyelamatkan
nyawa Klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
3.Keadaan darurat sebagaimana merupakan keadaan yang
mengancam nyawa atau kecacatan Klien.
4.Keadaan darurat ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil
evaluasi berdasarkan keilmuannya.
5.Ketentuan lebih lanjut mengenai keadaan darurat sebagaimana)
diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 33
1.Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu merupakan penugasan
Pemerintah yang dilaksanakan pada keadaan tidak adanya tenaga medis dan/atau tenaga
kefarmasian di suatu wilayah tempat Perawat bertugas.
2.Keadaan tidak adanya tenaga medis dan/atau tenaga kefarmasian di suatu wilayah
tempat Perawat bertugas ditetapkan oleh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan setempat
3.Pelaksanaan tugas pada keadaan keterbatasan tertentu dilaksanakan dengan
memperhatikan kompetensi Perawat.
4.Dalam melaksanakan tugas pada keadaan keterbatasan tertentu,Perawat berwenang:
1. melakukan pengobatan untuk penyakit umum dalam hal tidak terdapat tenaga
medis;
2. merujuk pasien sesuai dengan ketentuan pada sistem rujukan; dan
3. melakukan pelayanan kefarmasian secara terbatas dalam hal tidak terdapat
tenaga kefarmasian.
REGISTRASI PERAWAT UU 38 TH 2014
Pasal 18
(1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki STR.
(2) STR diberikan oleh Konsil Keperawatan setelah memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud meliputi:
a. memiliki ijazah pendidikan tinggi Keperawatan;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi; dan
e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
(4) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5
(lima) tahun.
(5) Persyaratan untuk Registrasi) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi;
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di
bidangnya;
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan,
pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan diatur oleh Konsil


Keperawatan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi dan
Registrasi ulang diatur dalam peraturan konsil keperawatan.
I zin Praktik Pasal 19
(1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki izin.
(2) Izin sebagaimana dimaksud dalam bentuk SIPP.
(3) SIPP diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas
rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
tempat Perawat menjalankan praktiknya.
(4) Untuk mendapatkan SIPP, Perawat harus melampirkan:
a. salinan STR yang masih berlaku;
b. rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan
c. surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat keterangan
dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(5) SIPP masih berlaku apabila:
a. STR masih berlaku; dan
b. Perawat berpraktik di tempat sebagaimana tercantum dalam
SIPP.
Pasal 20
(1) SIPP hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik.
(2) SIPP diberikan kepada Perawat paling banyak untuk 2 (dua) tempat.

Pasal 21
Perawat yang menjalankan praktik mandiri harus memasang papan
nama Praktik Keperawatan.

Pasal 22
SIPP tidak berlaku apabila:
a. dicabut berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. habis masa berlakunya;
c. atas permintaan Perawat; atau
d. Perawat meninggal dunia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai