PENGANTAR • Project E-PASS di inisiasi oleh Dit KKH bersama UNDP sejak awal 2011. • Prodoc E-PASS disetujui oleh CEO GEF pada awal 2014 dengan total dana USD 6,265,000 untuk periode 5 tahun dan di tandatangani oleh Pemerintah pada akhir Maret 2015. CATATAN • E-PASS Prodoc : naskah perjanjian hibah yang telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia dan donor. • Semua kegiatan yang terkait dengan dana E-PASS harus mengacu kepada E-PASS Prodoc. PROJECT DOCUMENT • Disusun oleh konsultan berdasarkan hasil konsultasi, workshop, Focus Group Discussion, etc. • Project document terdiri dari 7 parts & Annexes: 1. Situation analysis 2. Strategy 3. Result and Resource Framework (RRF) 4. Annual Work plan and Budget 5. Management arrangements 6. Monitoring and Evaluation Plan and Budget 7. Legal Context LOKASI KEGIATAN/PROYEK • Sesuai judulnya, Proyek E-PASS di rancang untuk membantu pemerintah (sesuai komitmen yg disepakati) dalam menyelamatkan biodiversitas P Sulawesi • Lokasi demonstration Site: Komplek kawasan konservasi Tangkoko, TN Bogani Naniwartabone dan TN Lore Lindu TUJUAN PROYEK 1. Memperkuat kapasitas institusi dibidang perencanaan dan pengelolaan sistem kawasan konservasi; 2. Menjamin keberlanjutan pendanaan bagi sistem kawasan konservasi di Sulawesi; 3. Menurunkan ancaman dan tata kelola kerjasama di daerah penyangga dan kawasan konservasi di lokasi demonstrasi proyek. DASAR PERTIMBANGAN • Kapasitas lembaga dibidang perencanaan dan pengelolaan sistem kawasan konservasi masih lemah; • Dukungan pendanaan tidak cukup memadai/berkelanjutan; • Ancaman thd kehati masih cukup besar dan tata kelola kerjasama belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. OUTPUT KOMPONEN 1 • (1.1) Kapasitas KLHK dikuatkan untuk sepenuhnya menerapkan sistem pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort/RBM; • (1.2) Sistem monitoring kehati berbasis kepulauan dengan mekanisme survey berbasis ilmiah; • (1.3) Penerapan sistem pengawan berbasis inteligen dalam kegiatan perburuan dan perdagangan hidupan liar; • (1.4) Pengaturan tata ruang pada sistem kawasan konservasi di Sulawesi ditingkatkan dan diintegrasikan dengan rencana tataguna lahan provinsi. OUTPUT KOMPONEN 2 • (2.1) Terdapat contoh penilaian ekonomi lingkungan untuk meningkatkan investasi dalam sistem kawasan konservasi • (2.2) Rencana pendanaan sistem kawasan konservasi di Pulau Sulawesi dikembangkan • (2.3) Diversifikasi mekanisme penggalangan dana dan sumber pembayaan lainnya untuk pengelolaan kawasan konservasi OUTPUT KOMPONEN 3 • (3.1)Rencana tataguna lahan terpadu, termasuk penggabungan kawasan konservasi (via koridor) dikembangkan dan diimplementasikan di dua kabupaten • (3.2)Operasional kawasan konservasi di lapangan di kuatkan guna mengatasi berbagai ancaman yang ada • (3.3) Kerjasama pengelolaan kawasan koservasi dengan daerah penyangganya melalui kesepakatan pengelolaan bersama (co- management agreement ) KEGIATAN 1.1 • Pengembangan standar pengelolaan kawasan konservasi dan sistem monitoring kinerja individu untuk masing-masing type kawasan konservasi. • Penyelenggaraan training untuk penegakan hukum. • Pengembangan rencana aksi dan strategi peningkatan kapasitas untuk memperkuat efektifitas pengelolaan. • Uji coba Panduan pengelolaan bersama masyarakat • Penetapan mekanisme insentip bagi inovasi di tingkat resort KEGIATAN 1.2 • Melembagakan mekanisme pengelolaan dan monitoring kehati • Koleksi dan pengelolaan monitoring data melalui perbaikan proses pelaporan dan monitoring yang telah ada • Publikasi tentang standar nasional bagi data terkait kawasan konservasi KEGIATAN 1.3 • Pembentukan Unit pengendalian dan perburuan satwa liar berbasis inteligen (Wildlife crime unit). • Pengembangan kapasitas Wildlife crime Unit) dibidang monitoring, analisa dan kerjasama KEGIATAN 1.4 • Pengaturan tata ruang sistem kawasan konservasi (koridor, perluasan kawasan dan rasionalisasi batas kawasan). • Pengembangan kawasan hutan produksi yang potensial sebagai taman nasional hutan tripica dataran rendah baru (Ganda dewata) KEGIATAN 2.1 • Peningkatan investasi di dalam sistem kawasan konservasi dengan pengukuran jumlah nilai berbagai barang dan jasa ekosistem yang tersedia dalam kawasan konservasi. KEGIATAN 2.2 • Pengembangan Rencana pendanaan system kawasan konservasi berbasis kepualaun Sulawesi. • Studi tentang kebutuhan pendanaan bagi pengelolaan kawasan yang efektif sesuai rencana pengelolaan kawasan konservasi. • Pelaksanaan percontohan di lapangan untuk mengidentifikasi mekanisme yang cocok mengenai system pendanaan kawasan konservasi. • Pelaksanaan awal rencana pendanaan dan pengembangan mekanisme pendanaan yang beragam. KEGIATAN 2.3 • Pengembangan dukungan kebijakan/regulasi yang terkait dengan instrument penggalangan dana. • Rancangan, negosiasi dan formalisasi dan operasionalisasi mekanisme penggalangan dana • Pengembangan mechanism nasional untuk monitoring, pelaporan dan verifikasi jasa, dan mekanisme distribusi pembayaran; • Pengembangan kapasitas dan kesadaran bagi pembuat keputusan, pegawai pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memastikan kesinambungan pembayaran dan penyediaan jasa ekosistem di dalam penerapan tata guna lahan untuk memaksimalkan penyediaan jasa ekosistem dan keberlanjutannya KEGITAN 3.1 • Penilaian batas kawasan konservasi dalam kontek keanekeragaman hayati dan pertimbangan jasa ekosistem untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dalam bentang alam yang lebih luas • Pengarusutamaan keanekaragaman hayati ke dalam proses perencanaan untuk memastikan kelestarian sistem kawasan konservasi • Pemeliharaan batas kawasan konservasi partisipatif dengan jenis salak lokal dan juga tanaman penghasil buah-buahan yang dapat dimakan sebagai dinding batas alam yang tebal • Pembentukan dan atau revitalisasi areal konservasi yang dikelola masyarakat. KEGIATAN 3.2 • Penerapan RBM di lokasi terpilih. • Monitoring keadaan kehati dan habitat. • Monitoring dan pemberantasan perburuan dan perdagangan satwa liar, dengan dukungan wildlife crime unit. • Percontohan studi kasus mengenai penilaian ekonomi lingkungan • Implementasi meknisme penggalangan dana di tingkat tapak, berdasarkan studi penilaian ekonomi lingkungan dan prioritas yang teridentifikasi dalam rencana pendanaan kawasan • Restorasi kawasan ekosistem rusak da terfrakmentasi. • Pengembangan rencana pengelolaan. • Pelatihan dan analisa kebutuhan kapasitas bagi masyarakat dan mitra local KEGIATAN 3.3 • Pengembangan, penyesuaian dan pengulangan proses pembentukan CCA • Pengembangan mekanisme atau insentip untuk menyelamatkan sumber pendapatan alternative untuk mengurangi tekanan dan memelihara keragaman hayati. • Pembentukan pusat pendidikan desa untuk membangun kesadaran tentang peran dan status satwa liar dan nilai ekosistem yang sehat. • Bantuan modal kecil untuk mendukung schema konservasi/penghasilan pendapatan rendah