Anda di halaman 1dari 1

Sintesis Norfloxacin

Kelompok B3
Radhi Maulidan, Royyan Adiwijaya, Sandi Tyas Pangestu, Tita Larasati, Sastia Susanti
Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

Abstrak Diagram Sintesis Isolasi dan Pemurnian


Norfloxacin merupakan generasi baru pertama dari Pemurnian dengan rekristalisasi menggunakan
antibiotik asam karboksilat fluoroquinolone yang campuran asam asetat dengan air, 2-propanol dan
efektif menginhibisi DNA gyrase bakteri. Pada aseton sebagai pelarut.
poster ini akan dimuat diagram sintesis yang
mencakup reaktan dan pelarut yang digunakan
dalam sintesis, proses reaksi, teknik isolasi,
purifikasi, dan teknik analisis untuk karakterisasi
senyawa.
Karakterisasi Isolat
Pendahuluan 1. Keberadaan norfloxacin diprediksi dengan
melakukan uji dengan campuran indikator asam-
basa dengan 0.1% bromothymol blue dan 0.1%
methyl red (1:1) yang ditambahkan setelah isolat
dilarutkan dalam 0.5 mL 0.1 N HCl dan
dinetralisasi dengan NaOH, yang menghasilkan
endapan. Larutan dipisahkan dari endapan
Norfloxacin (IUPAC : 1-ethyl-6-fluoro-4-oxo-7-piperazin-1- dengan dekantasi, dan akan berwarna kehijauan
ylquinoline-3-carboxylic acid) memiliki rumus kimia
setelah penambahan campuran indikator.
C16H18FN3O3, merupakan serbuk kristal berwarna putih 2. Penentuan titik lebur isolat dan dibandingkan
kekuningan, dengan titik lebur 227-228 °C. Kelarutannya
dalam air sekitar 0,28 mg/mL pada 25°C, dengan koefisien dengan baku pembanding
partisi oktanol/air (Log P) -1,03. Norfloxacin bersifat 3. Identifikasi keberadaan norfloxacin dengan
higroskopis dan membentuk hemihidrat dengan udara. Saat kromatografi lapis tipis dengan baku
dipanaskan, norfloxacin akan terurai dan mengeluarkan asap pembanding
beracun dari hidrogen fluorida dan nitrogen oksida.
4. Penentuan kemurnian dengan kromatografi cair
Norfloxacin bersifat basa dengan pKa1 = 6.34 dan pKa2 = 8.75.
kinerja tinggi (KCKT)

Mekanisme Reaksi

Gambar 1 : Diagram 3D dari kromatogram KLT norfloxacin dalam


konsentrasi 15,30,60,120 dan 150 ng/band dipisahkan pada
Rf = 0,30.

Jalur Sintesis Mekanisme Reaksi


1. Gugus amin pada 3-chloro-4-fluoroanilin menyerang C kuartener pada ethylmethoxymethylenemalonat.
2. Gugus O dari reagen bereaksi dengan H-fenilik reaktan, gugus O ini mengambil H sehingga terbentuk etanol.
3. Gugus benzene yang H nya diambil menjadi bermuatan negatif . Muatan ini terdelokalisasi ke gugus karbonil
terdekat .
4. Komponen intermediet direaksikan dengan TEA dan NaOH menghasilkan suatu produk intermediet
selanjutnya.
5. Gugus N pada intermediet ini memiliki muatan negatif dan tidak stabil sehingga dapat diserang oleh etil
1. Gugus amin reaktan 3-chloro-4-fluoroanilin melakukan bromida . Produk samping dari reaksi ini adalah asam bromida.
penyerang nukleofilik ke reagen ethyl 6. Asam bromida akan memprotonasi gugus karboksil itermediet sebelumnya yang bermuatan negatif.
ethoxymethylenemalonat. 7. Kompleks ini lalu diisolasi dan direaksikan dengan piperazin. Gugus klor pada kompleks menyerang N pada
2. Terbentuk intermediet sementara diantaranya; gugus piperazin (substitusi nukleofilik).
benzene dan gugus karbonil di intermediet ini akan 8. Piperazin lalu bereaksi dengan kompleks dan membentuk Norfloxacin dengan produk samping HCl.
mengalami siklisasi.
3. Hasil sintesis ini diisolasi lalu direaksikan dengan Et-Br dan
NaOH dalam pelarut TEA untuk mensubstitusi gugus etil Kesimpulan
pada N benzilik dan menghidrolisis gugus etil.
4. Gugus Chlor intermediet melakukan penyerangan nukleofilik Norfloxacin dapat disintesis dari jalur yang tertera, dengan prediksi mekanisme reaksi yang dimuat di
ke reagen piperazin, menghasilkan produk jadi yaitu bagian mekanisme reaksi. Sintesis dengan reagen 3-chloro-4-fluoroanilin dan ethyl
Norfloxacin. ethoxymethylenmalonat dan DMSO sebagai pelarut akan memberikan Norfloxacin sebagai produk siklik
yang kemudian dikarakterisasi dengan berbagai macam teknik analisis.

Referensi
1. Bibi, Nausheen & Ullah, Irfan & Khan, Mazhar & Mughal, et al., (2016). Quality Testing and Antimicrobial Activity of Norfloxacin in Pakistan. American Scientific Research Journal for Engineering, Technology, and Sciences. 17. 165-171.
2. Bratu, G. Borodi, Iren KacsÓ, et al., “New solid form of Norfloxacin: Structural studies,” Spectroscopy, vol. 25, no. 1, pp. 53-62, 2011. https://doi.org/10.3233/SPE-2010-0492.
3. https://haililai15.en.made-in-china.com/product/qsBmaRiOflVK/China-Quinolones-Powder-CAS-70458-96-7-Norfloxacin.html
4. https://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search2/r?dbs+hsdb:@term+@rn+@rel+70458-96-7
5. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/norfloxacin#section=Computed-Descriptors
6. https://patents.google.com/patent/CN102241629B/en
7. https://www.drugtimes.org/synthesis/info-szc.html
8. K. Singh, B & V. Parwate, D & Shukla, Sudhir. (2009). Rapid Color Test Identification System for Screening of Counterfeit Fluoroquinolone. Journal of Chemistry. 6. 10.1155/2009/870286.
9. Nichols, D. E. (2006). Synthesis of Essential Drugs By Ruben Vardanyan and Victor Hruby. Elsevier, Amsterdam, The Netherlands. ISBN 10 0-444-52166-6. Journal of Medicinal Chemistry, 49(25),p.516.doi:10.1021/jm0680373.
10. O'Neil, M.J. (ed.). The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. Whitehouse Station, NJ: Merck and Co., Inc., 2006., p. 1158

Anda mungkin juga menyukai