Pertemuan Ke 6 E
Pertemuan Ke 6 E
Pertemuan Ke-6
Injeksi Gas CO2
Deskripsi
Injeksi gas CO2 atau sering juga disebut
sebagai injeksi gas CO2 tercampur yaitu
dengan menginjeksikan sejumlah gas CO2
ke dalam reservoir dengan melalui sumur
injeksi sehingga dapat diperoleh minyak
yang tertinggal.
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Memahami sifat-sifat CO2
Memahami sumber-sumber CO2 untuk
metode produksi tahap lanjut.
Mengerti kelebihan dan kekurangan CO2.
Memahami diagram terner untuk injeksi
CO2.
Memahami miscibility dan pengaruhnya.
Bisa menggambarkan mekanisme injeksi
CO2.
A. Sifat-sifat CO2
a. Pengembangan volume
minyak
Adanya CO2 yang larut dalam minyak
akan menyebabkan pengembangan
volume minyak (swelling factor).
Swelling Factor yaitu : “Perbandingan
volume minyak yang telah dijenuhi CO2
dengan volume minyak awal sebelum
dijenuhi CO2.
Bila besarnya SF ini lebih dari satu, berarti
menunjukkan adanya pengembangan”.
b. Penurunan viskositas
Adanya sejumlah CO2 dalam minyak akan
mengakibatkan penurunan voskositas
minyak.
Simon dan Gause menyatakan bahwa
penurunan viskositas tersebut dipengaruhi
oleh tekanan dan viskositas minyak awal
sebelum dijenuhi CO2.
c. Kenaikan densitas
Terlarutnya sejumlah CO2 dalam minyak
menyebabkan kenaikan densitas.
hal yang menarik ini oleh Holm dan
Josendal dimana besarnya kenaikan
densitas dipengaruhi oleh tekanan
saturasinya.
d. Ekstraksi sebagian
komponen minyak
Sifat CO2 yang terpenting adalah
kemampuan untuk mengekstraksikan
sebagian komponen minyak.
Hasil dari penelitian Nelson dan Menzile
menunjukkan bahwa pada 135 F dan
pada tekanan 2000 Psi minyak dengan
gravity 35 API mengalami ekstraksi lebih
besar dari 50 %.
B. Sumber CO2
Gas yang tersedia juga harus relatif murni sebab
beberapa gas seperti metana dapat meningkatkan
tekanan yang diperlukan untuk bercampur, sedangkan
yang lainnya seperti hidrogen sulfida berbahaya dan
berbau serta menimbulkan permasalahan lingkungan.
Sumber CO2 alami adalah yang tebaik, baik yang
berasal dari sumur yang memproduksi gas CO2 yang
relatif murni ataupun yang berasal dari pabrik yang
mengolah gas hidrokarbon yang mengandung banyak
CO2 sebagai kontaminan.
Sumber yang lain adalah kumpulan gas (stack gas) dari
pembakaran batubara (coal fired).
Alternatif lain adalah gas yang dilepaskan dari
pabrik amonia. Beberapa kelebihan sumber
tersebut adalah :
Pabrik amonia dan lapangan minyak yang dapat
didirikan berdekatan.
Gas CO2 yang dilepaskan dari pabrik amonia
cenderung dapat dikumpulkan dalam sebuah area
industrial yang tersedia.
Tidak memerlukan pemurnian, karena CO2 yang
diperoleh mempunyai kemurnian 98 % (Pullman
kellog,1977).
Keberhasilan suatu proyek CO2 tergantung
pada :
Karakteristik minyak
Bagian reservoir yang kontak secara efektif
Tekanan yang biasa dicapai
Ketersediaan dan biaya penyediaan gas CO2