Anda di halaman 1dari 66

PERSIAPAN KOMITE PPI

DALAM AKREDITASI RS
(EDISI 6 VERSI 2017)

Perdalin Pusat
GAMBARAN UMUM
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah :

mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi


yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf,
tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak
(termasuk security, vendor, cs), tenaga sukarela,
mahasiswa dan pengunjung.
Gambaran Umum, lanjutan
Risiko infeksi dan kegiatan program dapat
berbeda dari satu rumah sakit ke rumah sakit
lainnya, tergantung pada kegiatan klinis dan
pelayanan rumah sakit, populasi pasien yang
dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien dan
jumlah pegawai.
Gambaran Umum, lanjutan
Program akan efektif apabila mempunyai
pimpinan yang ditetapkan, pelatihan staf
yang baik, metode untuk mengidentifikasi dan
proaktif pada tempat berisiko infeksi,
kebijakan dan prosedur yang memadai, dan
melakukan koordinasi ke seluruh rumah sakit.
PCI 6th edition
Standard PCI. 1

Seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diawasi


oleh satu atau lebih individu. Individu tersebut memiliki
kualifikasi dalam bidang pencegahan dan pengendalian infeksi,
yang didapat melalui pendidikan, pelatihan pengalaman, atau
sertifikasi

Dipimpin oleh dokter umum yang


pernah pelatihan. Sebaiknya
spesialis infeksi, mikro, patologi klinik
Measureable Elements of PCI. 1
Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI
Implementasi di RS di berbagai RS
saat ini

ME.1. Program pencegahan dan pengendalian SK Pembentukan Komite PPI, Masih dalam bentuk Tim
infeksi diawasi oleh satu atau lebih individu. pengorganisasian atau sub komite atau
panitia PPIRS

ME.2. Individu tersebut memiliki kualifikasi yang Kualifikasi Ketua dan anggota Belum memiliki serifikat
sesuai dengan ukuran, kompleksitas dari Panitia PPI pelatihan
aktivitas, dan tingkat resiko, serta ruang lingkup
program rumah sakit.

ME.3. Individu tersebut memenuhi tanggung Uraian tugas Ketua, IPCN dan Tim Belum ada urain tugas yang
jawab untuk pengawasan program seperti yang PPI Unit jelas
sudah ditugaskan atau dijabarkan dalam
deskripsi pekerjaan.

Uraian dengan kualifikasi staf


Standard PCI. 2

Terdapat mekanisme yang terkoordinasi untuk seluruh


aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi yang
melibatkan para dokter, perawat, dan lain-lain
berdasarkan ukuran dan kompleksitas rumah sakit

Terkait rapat koordinasi dengan dokter, perawat, mikrobiologi, patologi klinik


Measureable Elements of PCI. 2

Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI


Implementasi di RS di berbagai RS
saat ini

ME.1. Terdapat mekanisme yang ditunjuk untuk SK IPCN Belum sesuai jumlah IPCN dengan
mengkoordinasi program pencegahan dan Standar 1 IPCN : 75- 100 tempat jumlah tempat tidur, tidak ada IPCN
pengendalian infeksi. tidur purna waktu
IPCN jangan by akreditasi, tapi by
mutu

ME.2. Koordinasi aktivitas pencegahan dan SK Tim PPI di Departemen Tidak ada koordinasi untuk
pengendalian infeksi melibatkan para dokter dan memastikan pemisahan yang tepat
perawat, dan lain-lain berdasarkan ukuran dan dan isolasi pasien berisiko tinggi di
kompleksitas rumah sakit. semua area

ME.3. Koordinasi aktivitas pencegahan dan Adanya dibuktikan dengan


pengendalian infeksi melibatkan para profesional melibatkan profesi yang terkait di
dalam program pencegahan dan pengendalian dalam anggota Komite PPIRS
infeksi.
Standard PCI. 3
Pindah Elemen dari PPI Measureable Elements of PCI. 3
7 menjadi PPI 3 ME 3

Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di


Implementasi di RS berbagai RS
saat ini
ME.1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi Buku Pedoman PPI revisi Kegiatan tidak memenuhi
berdasarkan pada pada pengetahuan ilmiah terkini, pedoman ke 4 2013 persyaratan standar untuk
praktik yang diterima, hukum dan regulasi lokal. memenuhi kebutuhan rumah
sakit yang kompleks dan
populasi yang dilayani
ME.2. Program pencegahan dan pengendalian infeksi 1. Buku pedoman sanitasi
berdasarkan pada standar-standar nasional atau lokal untuk dan lingkungan Kebanyakan tidak bias
sanitasi dan kebersihan. 2. Buku Pedoman PPI 2-13 menyebutkan referensi2
terakhir

ME.3. Program pencegahan dan pengendalian


mengidentifikasi satndar2 dari program PPI yang diakui untuk
membahas perawatan linen dan kain-kain di tempat tidur.

ME.3. Hasil program pencegahan dan pengendalian infekksi Bukti laporan ke


dilaporkan kepada badan kesehatan publik sesuai kebutuhan. kementrian kesehatan
setiap bulan oleh bagian
perencanaan RL 6

ME.4. Rumah sakit mengambil tindakan yang sesuai terhadap


laporan dari badan kesehatan publik terkait.
Standard PCI. 4
Measureable Elements of PCI. 4
Standard PCI. 5
Measureable Elements of PCI. 5
Standard PCI. 5.1
Measureable Elements of PCI. 5.1
Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di berbagai RS
Implementasi di RS
saat ini

ME.1. Semua area pelayanan Program Komite PPIRS di 1. Internit yang bocor
pasien di rumah sakit dimasukkan implementasikan di seluruh 2. Jamur di banyak tempat
dalam program pencegahan dan unit kerja di RS 3. Staf tidak mampu menjelaskan protokol dan proses
pengendalian infeksi. pencucian
Kedaan saat ini 4. Ditemukan kucing dan serangga di ruang generator
-Jamur dibeberapa tempat 5. Troli emergensi di NICU disimpan di ruang isolasi yang berisi
-Ada kucing, nyamuk, kecoa pasien infeksius
dibeberap tempat 6. Kotoran di beberapa lokasi
7. Dinding CSSD retak
8. Peralatan berkarat di beberapa lokasi risiko tinggi
9. Pelapis furniture robek di beberapa lokasi

ME.2. Semua area staf di rumah Sasaran dalam program 1. Dengan observasi, staf tidak secara aktif terlibat dalam
sakit dimasukkan dalam program semua petugas kesehatan, implementasi program infeksi, tidak memahami proses atau
pencegahan dan pengendalian pasien , pengunjung mulai konsep isolasi atau data performa hand hygiene di area klinis
infeksi. dari Poliklinik sampai ranap, mereka.
dari sanitasi sampai kamar
Jenazah
Kedaan saat ini
Kamar kulkas kamar jenazah
bau karena kulkas rusak,
penyediaan APD di kamar
jenazah tidak konsisten
Measureable Elements of PCI. 5.1

Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di berbagai RS


Implementasi di
RS saat ini

ME.3. Semua area pengunjung di SPO pembersihan 1. Lubang di interknit di banyak tempat
rumah sakit dimasukkan dalam lingkungkungan di RS 2. Genangan air di banyak tempat
program pencegahan dan Poster kebersihan tangan 3. Proses pembersihan mainan anak tidak terdefinisikan
pengendalian infeksi. bagi pengunjung, etika dengan jelas atau tidak diketahui
batuk

Area selasar BCH, diruang


tunggu basemen, di depan
IGD dan halaman depan
poliklinik sering terlihat
kotor
Standard PCI. 6

Rumah sakit menggunakan


pendekatan berbasis risiko
dalam menetapkan fokus
pelayanan kesehatan terkait
pencegahan dan pengurangan
infeksi.
Measureable Elements of PCI. 6
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS

ME.1. Rumah sakit telah menetapkan fokus 1. SPO Surveilans 1. Program surveilans
program melalui pengumpulan data yang terkait 2.SPO pencegahan dan diimplementasikan dalam 5
dengan: pengendalian infeksi saluran kemih area yang dipilih, namun tidak
a) Saluran pernafasan, seperti: prosedur dan (ISK) akibat pemasangan keteter berhubungan dengan frekuensi
peralatan terkait dengan intubasi, dukungan urine menetap, dan diidentifikasi berisiko atau
ventilasi mekanis, trakeostomi dan lain Pneumonia(HAP/VAP), Infeksi diketahui mengalami
sebagainya Aliran darah akibat pemasangan kegagalan. VAP adalah suatu
b) Saluran kencing, seperti: prosedur invasif dan intravaskuler, Infeksi Daerah aktivitas surveilans yang terus
peralatan terkait dengan penggunaan kateter, Operasi (IDO) akibat insisi luka berjalan namun sampai saat ini
sistem drainase urin dan lain sebagainya 3. Kebijakan tentang penggunaan bahkan belum ada VAP yang
c) Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi antibiotik dilaporkan.
dan pelayanan kateter vena sentral, saluran vena 4. Pola kuman 2. Proses monitoring dan analisis
perifer dan lain sebagainya tidak adekuat
d) Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe 3. Surveilans pasif sehingga hasil
pembalut luka dan prosedur aseptik terkait . pelaporan tidak akurat dan
e) Penyakit dan organisme yang signifikan signifikan
secara epidemiologis, multi drug resistant
organism, infeksi dengan virulensi tinggi .
f) Penyakit infeksi yang mewabah di masyarakat.
Measureable Elements of PCI. 6
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di RS Temuan-temuan JCI di berbagai
saat ini RS

ME.2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) Hasil analisa surveilans


dianalisis untuk mengidentifikasi prioritas
untuk mengurangi angka infeksi.

ME.3. Strategi pengendalian infeksi Telusur ke ruangan atau area 1. Tidak ada proses untuk
diimplementasikan untuk mengurangi beresiko hasil RTTP IPCN mengelola penyakit yang
angka infeksi untuk prioritas masalah yang muncul di rumah sakit.
telah diidentifikasi. Tidak ada penilaian risiko
pengendalian infeksi untuk
ruang tekanan negatif.
2. Penilaian risiko tidak
dilakukan setiap tahun
Standard PCI. 6.1

Rumah sakit
mengidentifikasi risiko
infeksi, angka infeksi, dan
trend infeksi terkait
pelayanan kesehatan untuk
mengurangi risiko infeksi.
Measureable Elements of PCI. 6.1
INSIDEN RATE INFEKSI VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) 2013
DI RSUPN DR.CIPTO MANGUNKUSUMO TAHUN 2013

Target<10‰
Standard PCI. 7

Rumah sakit
mengidentifikasi prosedur
dan proses terkait dengan
risiko infeksi dan strategi
implementasi untuk
mengurangi risiko infeksi.
Sebelumn Perbedaan standard PCI.7
ya PCI.7.1
+ Revisi RS mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis/bedah, perangkat, & stok
dengan memastikan pembersihan, desinfeksi, sterilisasi, dan penyimpanan
yang memadai; serta mengimplementasikan proses manajemen stok yang
kadaluarsa
5th Edition PCI 7.1 6th Edition
ME 1: Metode pembersihan, desinfeksi, dan
sterilisasi alat medik sesuai dengan prinsip ME 1: RS menerapkan pedoman praktik profesional untuk teknik
pencegahan dan pengendalian infeksi. sterilisasi yang terbaik sesuai dengan jenis situasi untuk
sterilisasi dan perangkat dan perlengkapan yang disterilkan.
Tentang CSSD dan resikonya: (Lihat juga PCI.5, ME 3 dan 4) sesuai dengan WHO 2016
1. ICRA  c// pintu terkontaminasi, alat sterilisasi
belum ada mesin washer
ME 2: RS menerapkan pedoman praktik profesional untuk
desinfeksi tingkat rendah dan tingkat tinggi yang paling sesuai
dengan jenis perangkat dan peralatan yang didesinfeksi. (Lihat
juga GLD.7, ME 3)

ME 3: Staf yang melakukan tahap proses peralatan medis/bedah,


perangkat, dan perlengkapan telah diorientasi, dilatih, dan
kompeten dalam pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi serta
menerima pengawasan yang sesuai. (Lihat juga GLD.4, ME 1)
Juni 2017 Belum terlaksana (kendala tempat dan izin prinsip)
Measureable Elements of PCI. 7.1
3
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di Temuan-temuan JCI di
RS saat ini berbagai RS

ME.1. Metode pembersihan, desinfeksi, 1. Kebijakan pelayanan sterilisasi 1. Proses sterilisasi tidak
dan sterilisasi alat medik sesuai dengan 2. Alur pelayanan menyeluruh di seluruh rumah
prinsip pencegahan dan pengendalian sterilisasi sakit.
infeksi. 3. Uji kultur 2. Tip alat endoskopi berada di
lantai selama proses
pengeringan
ME.2. Metode pembersihan, desinfeksi, 1.SPO pemakain desinfektan 3. Kontaminasi silang peralatan
dan sterilisasi alat medik terkoordinir dan 2. SPO penyimpanan endoskopi pasca prosedur
seragam di seluruh rumah sakit. desinfektan 4. Peralatan bersih dan kotor tidak
3. SPO resiko desinfektan dipisahkan
5. Tidak ada petunjuk bahwa alat
telah bersih dan siap digunakan
6. Pisau laringoskopi kootor di
ME.3. Prinsip pencegahan dan Kebijakan Tentang Sentralisasi Linen di Unit dalam keranjang resusitasi
pengendalian infeksi diterapkan pada Pelayanan Laundry di RS 7. Linen disimpan dekat lantai
manajemen laundry dan linen, termasuk SPO pengelolaan linen kotor, transportasi, 8. Tidak ada pemantauan mesin
transportasi, pembersihan, dan pembersihan, dan penyimpanan lenen cuci
(PINDAH KE
penyimpanan. SPO pembersihan trolly
Hasil telusur ke laundry dan ISP
9. Oksigen
berlabel
humidifier tidak

STANDAR 3) 10. Staf tidak memaami


penggunaan larutan pembersih
pengenceran
Penambahan 3 ME

Berdebu, suhu tidak sesuai, sudah expired


Measureable Elements of PCI.7.1.1
Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di berbagai
Implementasi di RS
RS saat ini
ME.1. Rumah sakit mengimplementasikan proses Kebijakan dalam 1. Tidak ada kebijakan untuk mengelola bahan
sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar mengelola bahan yang yang kadaluarsa
profesional yang untuk mengelola persediaan kadarluarsa 2. Persediaan kadaluarsa ditemukan di ruang
kadaluarsa (lihat juga ACC. 6). rawat, kamar OK

ME.2. Ketika peralatan dan materi single use di 1. Kebijakan tentang 1. Kebijakan terbaru belum diimplementasikan.
reuse, rumah sakit menerapkan proses yang single use reuse Proses untuk mengidentifikasi point dalam daftar
menjawab item a) hingga f) yang dimaksud: 2. Kartu monitoring tidak dilakukan secara ilmiah untuk memproses
a) item peralatan dan bahan/ material yang bisa 3. Kultur alat kembali secara aman dan berhasil. Tidak ada
direuse; 4. Hasil surveilans IDO pengkajian untuk proses penggunaan kembali
b) jumlah maksimum reuse khususnya untuk untuk keamanan dan efektivitas.
setiap peralatan dan bahan/ material yang di Point dalam list terbaru tidak ada yang diproses
reuse; kembali, dan tidak semua item mempunyai no
c) tipe kerusakan dan keretakan, yang spesifik yang dapat diidentifikasi. 2. Daftar alat
mengindikasi kan bahwa peralatan tidak bisa di reuse tidak lengkap
reuse; 3. Tidak terpenuhinya persyaratan (a) sampai (e)
d) proses pembersihan untuk setiap peralatan seperti dalam standard
yang dimulai segera sesudah digunakan dan diikuti
dengan protokol yang jelas;
e)identifikasi pasien yang telah menggunakan
peralatan reuse
Measureable Elements of PCI.7.1.1
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS

f) evaluasi proaktif terhadap keamanan reuse - Monev Kultur peralatan Kebijakan penggunaan single use
peralatan single use. Rumah sakit yang di reuse tidak lengkap.
mengumpulkan data pencegahan dan
pengendalian infeksi yang berhubungan dengan Keaadaan saat ini
reuse peralatan dan materi untuk Jumlah yang single use di
mengidentifikasi risiko dan penerapan tindakan reuse tidak sesuai
untuk mengurangi risiko dan proses perbaikan.
daftar( bertambah banyak)
Kemampuan untuk monev
pasien sulit

ME.3. Data digunakan untuk mengidentifikasi Analisa surveilans, tindak lanjut


risiko, dan tindakan dilakukan untuk mengurangi dan rekomendasi komite PPIRS
risiko dan memperbaiki proses.
Standard PCI.7.2

Rumah sakit mengurangi


risiko infeksi melalui
pembuangan sampah/
limbah yang sesuai.
Measureable Elements of PCI.7.2
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di Temuan-temuan JCI di
RS saat ini berbagai RS

ME.1. Pembuangan sampah infeksius SPO pemisahan limbah 1. Proses pembuangan


dan cairan tubuh dikelola untuk sesuai jenisnya sampah tidak dilakukan
minimalisasi risiko penularan infeksi. berdasarkan kebijakan dan
karyawan tidak mengetahui
prosesnya.

ME.2. Penanganan dan pembuangan SPO tentang komponen 1. Spesimen kultur


darah dan komponen darah dikelola pembuangan limbah darah mikrobiologi tidak
untuk minimalisasi risiko penularan di sampah infeksius didisinfeksi secara adekuat
infeksi. sebelum dibuang

ME.3. Area kamar mayat dan ruang SPO pemulasaraan jenazah Pakai masker respiratori
jenazah (postmortem) dikelola untuk untuk pencampuran
minimalisasi risiko penularan. formalin
Identifikasi Limbah

Jenis Limbah:
1.Limbah padat:
infeksius dan non
infeksius
2.Limbah cair: infeksius
dan non infeksius
3.Limbah benda tajam
Standard PCI.7.3
Measureable Elements of PCI.7.3
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di Temuan-temuan JCI di
RS saat ini berbagai RS

ME.1. Rumah sakit mengidentifikasi dan SPO pencegahan tertsuk benda


menerapkan praktik untuk mengurangi risiko tajam
tertusuk dan infeksi dari penanganan dan
pengelolaan benda tajam dan jarum.

ME.2. Benda tajam dan jarum dikumpulkan di SPO tentang safety box yang tahan
tempat khusus, tertutup, tahan tusukan, antibocor tusuk, tahan air
yang digunakan sekali pakai.

ME.3. Rumah sakit membuang benda tajam dan Bukti supervisi dilapangan safety box 1. Pembuangan jarum dan benda
jarum dengan aman atau kontrak dengan sumber tahan tusuk tajam secara tidak aman di
yang menjamin pembuangan safety box benda beberapa area
tajam di lokasi limbah berbahaya khusus atau 2. Staf tidak memahami kebijakan
sebagaimana yang ditentukan oleh hukum dan jika terkana benda tajam atau
peraturan nasional yang berlaku. tidak tahu kapan harus
membuang kotak jarum yang
telah penuh
3. Kotak jarum tidak aman dan
penuh
4. Jenis dan penempatan kemasan
pisau dan jarum tidak aman
Limbah benda tajam

Semua benda yang


mempunyai
permukaan tajam
yang dapat melukai/
merobek permukaan
tubuh.
Penanganan
Tertusuk Jarum

Definisi:
Tertusuk jarum atau terpajan cairan
tubuh pasien adalah kejadian dimana
pegawai rumah sakit secara tidak
sengaja terpajan oleh cairan tubuh
pasien baik melalui tertusuk jarum,
pajanan ke mukosa atau pajanan ke
kulit yang tidak utuh.
Pencegahan Tertusuk Jarum

Dalam keadaan tidak tertutup,


segera masukkan jarum
suntik/ benda tajam ke dalam
safety box

Jika terpaksa harus


menutup kembali jarum
suntik, lakukan dengan
satu tangan
Hal-hal yang tidak boleh
dilakukan

Menutup kembali jarum


suntik dengan dua tangan

Menekuk jarum suntik dan


kemudian menutupnya
dengan dua tangan

Membiarkan safety box


terisi penuh
Standard PCI.7.4

Rumah sakit
mengurangi risiko
infeksi yang terkait
dengan operasional
pelayanan makanan.
Measureable Elements of PCI.7.4
Measureable Elements of PCI.7.4
Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di
Implementasi di RS saat berbagai RS
ini

ME.2. Rumah sakit menyediakan produk Bukti dilapangan pencatatan Tidak ada pencatatatan suhu
makanan dan gizi menggunakan sanitasi suhu dan kelembaban kulkas tekanan dan kelembaban
dan temperatur yang tepat. dan ruangan

ME.3. Ada indikator sanitasi dapur yang SPO pemeriksaan berkala Tidak ada bukti dilakukan
digunakan untuk mencegah risiko Petugas gizi : salmonella, swab dan pemeriksaan
kontaminasi silang. sawab duburaudit kebersihan salmonella , tidak dilakukan
tangan dan APD audit kepatuhan kebersihan
tangan dan APD
STANDAR VENTILASI

NO JENIS RUANGAN SUHU (°C) KELEMBABAN (%) TEKANAN


1 KAMAR OPERASI 18-23 30-60 POSITIVE
2 STERILISASI
A. DEKONTAMINASI AREA 16-18 30-60 NEGATIVE
B. STERILISASI 20-23 30-60 POSITIVE
18-22 < 70 POSITIVE
C. TEMPAT PENYIMPANAN ALAT
STERIL
3 KAMAR BERSALIN 24-26 45-60 POSITIVE
4 RUANG PERAWATAN 22-24 45-60 SEIMBANG
5 KAMAR OBSERVASI BAYI 21-24 45-60 SEIMBANG
6 LABORATORIUM 22-26 35-60 NEGATIVE
7 RADIOLOGI 22-26 45-60 SEIMBANG
8 ICU 22-23 35-60 POSITIVE

9 KAMAR ISOLASI
A. AIRBORNE 22-23 35-60 NEGATIVE
B. RIIM 22-23 35-60 POSITIVE
10 RUANG ADMINISTRASI 21-24 35-60 SEIMBANG
11 RUANGAN LUKA BAKAR 24-26 35-60 POSITIVE
REFERENSI :KEPMENKES 1204/2004, CDC, REVISED
MARET 2011
Standard PCI.7.5
Measureable Elements of PCI.7.5
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS

ME.1. Kontrol teknik diterapkan untuk ICRA bagunan 1. Gedung baru tidak memiliki
meminimalisir risiko infeksi di rumah sakit. ruang isolasi tekanan negatif

ME.2. Rumah sakit memiliki program yang ICRA bagunan 1. Kriteria pengurangan risiko
dikembangkan menggunakan kriteria risiko tidak dimanfaatkan
untuk menilai dampak renovasi atau konstruksi 2. Pengawasan pengendalian
baru dan menerapkan program tsb ketika infeksi tidak jelas
pembongkaran, konstruksi, atau renovasi 3. Program tidak lengkap
berlangsung.

ME.3. Risiko dan dampak dari pembongkaran, 1. Edukasi 1. Tidak menggunakan kriteria
renovasi, dan konstruksi terhadap kualitas udara 2.Hasil kultur udara paska renovasi penurunan risiko
dan aktivitas pencegahan dan pengendalian
infeksi dinilai dan dikelola.
Standard PCI. 8

Rumah sakit menyediakan tindakan


pencegahan hambatan dan
prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung, dan staf dari
penyakit menular dan melindungi
pasien dengan daya tahan tubuh
rendah tertular infeksi bagi mereka
yang rentan.
Tentang ruang isolasi: IPCN punya
chapter sendiri, menyediakan ruang
isolasi utk immunocompromised
dan airborne
Measureable Elements of PCI. 8
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di berbagai RS
di RS saat ini

ME.1. Pasien yang sudah diketahui atau SPO isolasi pasien 1. Kurang ada prosedur pencegahan dengan
diduga penyakit menular harus diisolasi penghalang atau isolasi untuk pasien infeksius
sesuai pedoman yang direkomendasikan 2. Petugas tidak paham cara melakukan isolasi
(lihat juga ACC 6) pasien

ME.2. Pasien dengan penyakit menular SPO penempatan pasien 1. Tidak ada penanda isolasi di bangsal isolasi
terpisah dengan pasien lain/ pegawai yang 2. Kurangnya penggunaan APD yang digunakan ketika
rentan karena penurunan kekebalan tubuh mengetahui pasien menderita penyakit infeksi
atau alasan lainnya. 3. Kurangnya pemisahan antar pasien di poliklinik
paru (ruang batuk)
ME.3. Ruangan bertekanan negatif tersedia -Ruangan dengan fasilitas 4. Tidak adanya ruangan dengan tekanan negatif atau
dan dimonitor secara rutin untuk pasien bertekanan negatif untuk ruangan yang memiliki akses untuk sistem HEPA filter
infeksius yang membutuhkan isolasi untuk pasien yang menular lewat 5. Tidak ada proses isolasi pasien pada setting multi-
infeksi airborne; bila ruangan bertekanan udara/air borne transmisi, bed (seperti di ICU, IGD)
negatif tidak segera tersedia, ruangan -ruangan yang bertekanan 6. Kurangnya proteksi adekuat untuk pasien dengan
dengan system filtrasi HEPA dengan minimal positif untuk ruangan yang immunocompromise
12 kali pertukaran udara per jam bisa immunocompromise 7. Staf di poliklinik paru dan TB tidak menggunakan
digunakan. -Kondisi saat ini ruang masker N-95 dan tidak tahu berapa lama masker
isolasi lantai 7 tekanan digunakan
negatif tidak berfungsi
semuanya

ME.4. Perbersihan ruang infeksi selama SPO tentang pembersihan Tidak tau ada SPO pembersihan area permukaan ,
pasien dirawat dan setelah pasien pulang area permukaan pasien tidak konsisten dalam penggunaan desinfektan untuk
mengikuti pedoman pengendalian infeksi. pembersihan area permukaan
Ruang Isolasi di RS

• IGD lantai 1
• Gedung A lantai 1,
7 dan 8 (RIIM)
• Perinatologi
Standard PCI.8.1

Rumah sakit mengembangkan


dan menerapkan proses untuk
menangani pengelolaan
pasien dengan infeksi udara
untuk jangka singkat dan
ketika kamar tekanan negatif
tidak tersedia.
Measureable Elements of PCI.8.1
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS
Baru

ME.1. Rumah sakit mengembangkan dan


menerapkan proses untuk menangani
pengelolaan pasien dengan infeksi udara untuk
jangka singkat ketika kamar tekanan negatif tidak
tersedia.

ME.2. Rumah sakit mengembangkan dan


menerapkan proses untuk mengelola masuknya
pasien dengan penyakit menular.

ME.3. Staf diedukasi untuk pengelolaan pasien


infeksi ketika pasien masuk tiba-tiba atau ketika
tidak tersedia kamar bertekanan negatif.
Standar Standard PCI.8.2
BARU RS mengembangkan, menerapkan, dan melakukan simulasi
program kesiapan kondisi darurat sebagai respons adanya
ancaman penyakit menular global
6th Edition Keterangan
Cakupan Program:
ME 1: Pemimpin Rumah Sakit bersama dengan individu yang bertanggung jawab untuk a). Komunikasi dengan
program pencegahan dan pengendalian infeksi mengembangkan dan menerapkan organisasi yang berpartisipasi
program kesiapsiagaan darurat untuk menanggapi penyakit menular global yang dalam aktivitas surveillance
mencakup setidaknya a) hingga e) di maksud. (Lihat juga FMS.6, ME 3) sedunia
b). pengembangan dan
penerapan strategi pemisahan
ME 2: Rumah sakit mengidentifikasi titik-titik kontak pertama pasien/sistem masuk ke dan isolasi
rumah sakit serta target edukasi terkait pengenalan dini dan tindakan cepat. (Lihat juga c). Pelatihan, termasuk
ACC.1.1, ME 1)
simulasi, terkait penggunaan
PPD yang sesuai untuk
ME 3: Seluruh program diuji setiap tahun. penyakit infeksius
d). Pengembangan dan
ME 4: Pada akhir setiap pengujian, dilakukan diskusi terkait program pengujian yang penerapan strategi
dilakukan. ((Lihat juga FMS.6, ME 5)
komunikasi
e). Identifikasi dan penugasan
serta tanggungjawab masing-
masing staf.
ME 5: Rencana Tindak lanjut yang diidentifikasi dari pengujian dan diskusi dikembangkan
dan diterapkan.(Lihat juga FMS.6, ME 6)
Standard PCI.8.2 Standar
RS mengembangkan, menerapkan, dan melakukan simulasi program kesiapan kondisi darurat
sebagai respons adanya ancaman penyakit menular global
BARU
6th Edition Yang perlu ditindaklanjuti PIC Dateline
KPPIRS 22 Maret 2017
Yanmed
ME 1: Pemimpin Rumah Sakit bersama dengan individu
yang bertanggung jawab untuk program pencegahan 1. Revisi Kebijakan Direktur Utama April 2017
dan pengendalian infeksi mengembangkan dan 2. Mempersiapakan Brankar kusus
menerapkan program kesiapsiagaan darurat untuk dengan penutup
menanggapi penyakit menular global yang mencakup 3. Mempersiapkan ambulance
setidaknya a) hingga e) di maksud. (Lihat juga FMS.6, ME bertekanan negative(MOU RS
3) Bagian Farmasi Mei 2017
rujukan ) IGD
4. Pengadaan APD Biosafety level
untuk pasien Ebola,biosafety level April 2017
III untuk pasien Afian Flu
5. Mempersiapkan ruang Isolasi Kepala IGD&
ME 2: Rumah sakit mengidentifikasi titik-titik kontak KPPIRS
pertama pasien/sistem masuk ke rumah sakit serta tekanan negative  di IGD
target edukasi terkait pengenalan dini dan tindakan ( sedang di ajukan alokasi tempat
cepat. (Lihat juga ACC.1.1, ME 1) di IGD tetapi belum lolos tender ) April 2017
6. Penyediaan Obat obatan seperti Bagian Farmasi
:Tamiflu ,Kanul 02 Portabel IGD
ME 3: Seluruh program diuji setiap tahun. 7. Ruangan dengan Porteble Juli 2017
hepafilter ( seperti tenda yang Tim TMRC
tertutup)
ME 4: Pada akhir setiap pengujian, dilakukan diskusi 8. Pengajuan Bag emergency khusus Diklat
terkait program pengujian yang dilakukan. ((Lihat juga diruang isolasi September 2017
FMS.6, ME 5) 9. Pelatihan TIM
ME 5: Rencana Tindak lanjut yang diidentifikasi dari
pengujian dan diskusi dikembangkan dan diterapkan.
(Lihat juga FMS.6, ME 6)
Standard PCI. 9

Sarung tangan, masker,


pelindung mata, dan alat
pelindung diri (APD)
lainnya, sabun, dan
disinfektan tersedia dan
digunakan secara tepat jika
dibutuhkan.
Measureable Elements of PCI. 9
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di Temuan-temuan JCI di
RS saat ini berbagai RS

ME.1. Rumah sakit mengidentifikasi situasi SPO penggunaan APD 1. Kurang tersedianya sarpas yang
dimana APD dibutuhkan dan memastikannya Kedaaan saat ini pengadaan APD adekuat untuk memenuhi
tersedia di berbagai lokasi pelayanan yang inkonsisten terutama di araea yang kebutuhan semua lokasi
memerlukan. berisiko 2. Petugas menggunakan masker
di koridor

ME.2. APD digunakan secara tepat dan benar pada Hasil audit 1. Penggunaan APD tidak sesuai
situasi yang sudah diidentifikasi. standar
2. Tidak ada perlindungan mata di
ruang scope di ruang operasi
3. Pemakaian ulang jubah

ME.3. Prosedur desinfeksi permukaan diterapkan SPO tentang desinfektan dan SPO
pada area dan situasi di rumah sakit yang pembersihan area permukaan
teridentifikasi berisiko terhadap penularan infeksi. Keaadan saat ini :
Uji coba tissue desinfekatan untuk
pembersihan area permukaan

ME.4. Sabun, desinfektan, dan handuk atau alat SPO kebersihan tangan, poster 1. Data kebersihan tangan tidak
pengering lainnya diletakkan di area di mana kebersihan tangan, bukti dilapangan sesuai dengan pengamatan saat
prosedur kebersihan tangan dibutuhkan. Kedaan saat ini : tidak konsisten tracer
pengadaan sabun, tissue dan
handrub
Five moment 5 Mei
Penggunaan APD
Masker N 95

Digunakan pada saat perawatan pasien dengan transmisi


infeksi lewat udara
Contoh: Pasien TBC aktif
Saat ini : Inkonsisten dalam pengadaannya
Standard PCI. 10

Proses pencegahan dan pengendalian infeksi


terintegrasi dengan keseluruhan program rumah sakit
untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien,
menggunakan pengukuran yang penting secara
epidemiologi untuk rumah sakit.
Measureable Elements of PCI. 10
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS

ME.1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian Integrasi program PPI dalam KMKK 1. Program PCI tidak terintegrasi
infeksi diintegrasikan ke dalam program dalam satu program kualitas
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menyeluruh. Data PCI
rumah sakit (lihat juga GLD 4 dan GLD 11) tidak ditampilkan dalam setiap
sesi QPS
2. Proses klinis yang mungkin
ME.2. Data monitoring dikumpulkan dan analiss dan rekomendasi hasil berdampak terhadap proses
dianalisis untuk tindakan pencegahan dan surveilans infeksi belum dikaji dengan
pengendalian infeksi dan mencakup infeksi yang baik. Belum ada data yang
penting secara epidemiologi. dikumpulkan untu
mengidentifikasi risiko infeksi
dalam organisasi. Data yang
ME.3. Data monitoring digunakan untuk 1. Rekomandasi dari surveilans , ada tidak memadai sehingga
mengevaluasi dan mendukung perbaikan 2. Bukti perubahan SPO/kebijakan tidak bisa dilakukan analisis.
program pencegahan dan pengendalian infeksi. 3. Tidak adekuatnya analisis dan
strategi peningkatan mutu

ME.4. Data monitoring dicatat dan pelaporan Bukti hasil surveilans di laporkan ke
dari analisis data dan rekomendasinya unit terkait dan direksi
dikirimkan kepada pimpinan secara triwulan.
Standard PCI. 11
Measureable Elements of PCI 11
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS

ME.1. Rumah sakit memberikan edukasi tentang TOR program Diklat PPI Tidak dimasukkan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada program
seluruh staf dan profesional lainnya.

ME.2. Rumah sakit memberikan edukasi tentang Bukti pelatihan untuk semua Tidak terbukti bahwa pasien dan
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada perawat, dokter, pekarya keluarga telah mendapat edukasi
pasien dan keluarga. tentnag PCI

ME.3. Semua staf diberi edukasi tentang Ada bukti Pelatihan dan edukasi PPI Tidak terbukti bahwa staf telah
kebijakan, prosedur, dan praktek-praktek untuk dokter, perawat, pekarya, CS, mendpat edukasi dan memenuhi
program pencegahan dan pengendalian infeksi. PPDS, Koas Mahasiswa, pasien persyaratan PCI
,pengunjung,satpam,petugas
administrasi

ME.4. Edukasi staf secara periodik diberikan Bukti pelatihan dilakukan secara
sebagai respon terhadap kecenderungan yang konsisten, notulen, jumlah orang
signifikan dalam data infeksi. dan ttd dan sertifikat

ME.5. Temuan dan tren capaian indikator Hasil temuan dimasukkan dalam isi
dikomunikasikan di seluruh rumah sakit dan pelatihan PPI
dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan
periodik.
EDUKASI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai