Persiapan Komite Ppi Dalam Akreditasi Rs Versi 2017 Done 3
Persiapan Komite Ppi Dalam Akreditasi Rs Versi 2017 Done 3
DALAM AKREDITASI RS
(EDISI 6 VERSI 2017)
Perdalin Pusat
GAMBARAN UMUM
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah :
ME.1. Program pencegahan dan pengendalian SK Pembentukan Komite PPI, Masih dalam bentuk Tim
infeksi diawasi oleh satu atau lebih individu. pengorganisasian atau sub komite atau
panitia PPIRS
ME.2. Individu tersebut memiliki kualifikasi yang Kualifikasi Ketua dan anggota Belum memiliki serifikat
sesuai dengan ukuran, kompleksitas dari Panitia PPI pelatihan
aktivitas, dan tingkat resiko, serta ruang lingkup
program rumah sakit.
ME.3. Individu tersebut memenuhi tanggung Uraian tugas Ketua, IPCN dan Tim Belum ada urain tugas yang
jawab untuk pengawasan program seperti yang PPI Unit jelas
sudah ditugaskan atau dijabarkan dalam
deskripsi pekerjaan.
ME.1. Terdapat mekanisme yang ditunjuk untuk SK IPCN Belum sesuai jumlah IPCN dengan
mengkoordinasi program pencegahan dan Standar 1 IPCN : 75- 100 tempat jumlah tempat tidur, tidak ada IPCN
pengendalian infeksi. tidur purna waktu
IPCN jangan by akreditasi, tapi by
mutu
ME.2. Koordinasi aktivitas pencegahan dan SK Tim PPI di Departemen Tidak ada koordinasi untuk
pengendalian infeksi melibatkan para dokter dan memastikan pemisahan yang tepat
perawat, dan lain-lain berdasarkan ukuran dan dan isolasi pasien berisiko tinggi di
kompleksitas rumah sakit. semua area
ME.1. Semua area pelayanan Program Komite PPIRS di 1. Internit yang bocor
pasien di rumah sakit dimasukkan implementasikan di seluruh 2. Jamur di banyak tempat
dalam program pencegahan dan unit kerja di RS 3. Staf tidak mampu menjelaskan protokol dan proses
pengendalian infeksi. pencucian
Kedaan saat ini 4. Ditemukan kucing dan serangga di ruang generator
-Jamur dibeberapa tempat 5. Troli emergensi di NICU disimpan di ruang isolasi yang berisi
-Ada kucing, nyamuk, kecoa pasien infeksius
dibeberap tempat 6. Kotoran di beberapa lokasi
7. Dinding CSSD retak
8. Peralatan berkarat di beberapa lokasi risiko tinggi
9. Pelapis furniture robek di beberapa lokasi
ME.2. Semua area staf di rumah Sasaran dalam program 1. Dengan observasi, staf tidak secara aktif terlibat dalam
sakit dimasukkan dalam program semua petugas kesehatan, implementasi program infeksi, tidak memahami proses atau
pencegahan dan pengendalian pasien , pengunjung mulai konsep isolasi atau data performa hand hygiene di area klinis
infeksi. dari Poliklinik sampai ranap, mereka.
dari sanitasi sampai kamar
Jenazah
Kedaan saat ini
Kamar kulkas kamar jenazah
bau karena kulkas rusak,
penyediaan APD di kamar
jenazah tidak konsisten
Measureable Elements of PCI. 5.1
ME.3. Semua area pengunjung di SPO pembersihan 1. Lubang di interknit di banyak tempat
rumah sakit dimasukkan dalam lingkungkungan di RS 2. Genangan air di banyak tempat
program pencegahan dan Poster kebersihan tangan 3. Proses pembersihan mainan anak tidak terdefinisikan
pengendalian infeksi. bagi pengunjung, etika dengan jelas atau tidak diketahui
batuk
ME.1. Rumah sakit telah menetapkan fokus 1. SPO Surveilans 1. Program surveilans
program melalui pengumpulan data yang terkait 2.SPO pencegahan dan diimplementasikan dalam 5
dengan: pengendalian infeksi saluran kemih area yang dipilih, namun tidak
a) Saluran pernafasan, seperti: prosedur dan (ISK) akibat pemasangan keteter berhubungan dengan frekuensi
peralatan terkait dengan intubasi, dukungan urine menetap, dan diidentifikasi berisiko atau
ventilasi mekanis, trakeostomi dan lain Pneumonia(HAP/VAP), Infeksi diketahui mengalami
sebagainya Aliran darah akibat pemasangan kegagalan. VAP adalah suatu
b) Saluran kencing, seperti: prosedur invasif dan intravaskuler, Infeksi Daerah aktivitas surveilans yang terus
peralatan terkait dengan penggunaan kateter, Operasi (IDO) akibat insisi luka berjalan namun sampai saat ini
sistem drainase urin dan lain sebagainya 3. Kebijakan tentang penggunaan bahkan belum ada VAP yang
c) Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi antibiotik dilaporkan.
dan pelayanan kateter vena sentral, saluran vena 4. Pola kuman 2. Proses monitoring dan analisis
perifer dan lain sebagainya tidak adekuat
d) Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe 3. Surveilans pasif sehingga hasil
pembalut luka dan prosedur aseptik terkait . pelaporan tidak akurat dan
e) Penyakit dan organisme yang signifikan signifikan
secara epidemiologis, multi drug resistant
organism, infeksi dengan virulensi tinggi .
f) Penyakit infeksi yang mewabah di masyarakat.
Measureable Elements of PCI. 6
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di RS Temuan-temuan JCI di berbagai
saat ini RS
ME.3. Strategi pengendalian infeksi Telusur ke ruangan atau area 1. Tidak ada proses untuk
diimplementasikan untuk mengurangi beresiko hasil RTTP IPCN mengelola penyakit yang
angka infeksi untuk prioritas masalah yang muncul di rumah sakit.
telah diidentifikasi. Tidak ada penilaian risiko
pengendalian infeksi untuk
ruang tekanan negatif.
2. Penilaian risiko tidak
dilakukan setiap tahun
Standard PCI. 6.1
Rumah sakit
mengidentifikasi risiko
infeksi, angka infeksi, dan
trend infeksi terkait
pelayanan kesehatan untuk
mengurangi risiko infeksi.
Measureable Elements of PCI. 6.1
INSIDEN RATE INFEKSI VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) 2013
DI RSUPN DR.CIPTO MANGUNKUSUMO TAHUN 2013
Target<10‰
Standard PCI. 7
Rumah sakit
mengidentifikasi prosedur
dan proses terkait dengan
risiko infeksi dan strategi
implementasi untuk
mengurangi risiko infeksi.
Sebelumn Perbedaan standard PCI.7
ya PCI.7.1
+ Revisi RS mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis/bedah, perangkat, & stok
dengan memastikan pembersihan, desinfeksi, sterilisasi, dan penyimpanan
yang memadai; serta mengimplementasikan proses manajemen stok yang
kadaluarsa
5th Edition PCI 7.1 6th Edition
ME 1: Metode pembersihan, desinfeksi, dan
sterilisasi alat medik sesuai dengan prinsip ME 1: RS menerapkan pedoman praktik profesional untuk teknik
pencegahan dan pengendalian infeksi. sterilisasi yang terbaik sesuai dengan jenis situasi untuk
sterilisasi dan perangkat dan perlengkapan yang disterilkan.
Tentang CSSD dan resikonya: (Lihat juga PCI.5, ME 3 dan 4) sesuai dengan WHO 2016
1. ICRA c// pintu terkontaminasi, alat sterilisasi
belum ada mesin washer
ME 2: RS menerapkan pedoman praktik profesional untuk
desinfeksi tingkat rendah dan tingkat tinggi yang paling sesuai
dengan jenis perangkat dan peralatan yang didesinfeksi. (Lihat
juga GLD.7, ME 3)
ME.1. Metode pembersihan, desinfeksi, 1. Kebijakan pelayanan sterilisasi 1. Proses sterilisasi tidak
dan sterilisasi alat medik sesuai dengan 2. Alur pelayanan menyeluruh di seluruh rumah
prinsip pencegahan dan pengendalian sterilisasi sakit.
infeksi. 3. Uji kultur 2. Tip alat endoskopi berada di
lantai selama proses
pengeringan
ME.2. Metode pembersihan, desinfeksi, 1.SPO pemakain desinfektan 3. Kontaminasi silang peralatan
dan sterilisasi alat medik terkoordinir dan 2. SPO penyimpanan endoskopi pasca prosedur
seragam di seluruh rumah sakit. desinfektan 4. Peralatan bersih dan kotor tidak
3. SPO resiko desinfektan dipisahkan
5. Tidak ada petunjuk bahwa alat
telah bersih dan siap digunakan
6. Pisau laringoskopi kootor di
ME.3. Prinsip pencegahan dan Kebijakan Tentang Sentralisasi Linen di Unit dalam keranjang resusitasi
pengendalian infeksi diterapkan pada Pelayanan Laundry di RS 7. Linen disimpan dekat lantai
manajemen laundry dan linen, termasuk SPO pengelolaan linen kotor, transportasi, 8. Tidak ada pemantauan mesin
transportasi, pembersihan, dan pembersihan, dan penyimpanan lenen cuci
(PINDAH KE
penyimpanan. SPO pembersihan trolly
Hasil telusur ke laundry dan ISP
9. Oksigen
berlabel
humidifier tidak
ME.2. Ketika peralatan dan materi single use di 1. Kebijakan tentang 1. Kebijakan terbaru belum diimplementasikan.
reuse, rumah sakit menerapkan proses yang single use reuse Proses untuk mengidentifikasi point dalam daftar
menjawab item a) hingga f) yang dimaksud: 2. Kartu monitoring tidak dilakukan secara ilmiah untuk memproses
a) item peralatan dan bahan/ material yang bisa 3. Kultur alat kembali secara aman dan berhasil. Tidak ada
direuse; 4. Hasil surveilans IDO pengkajian untuk proses penggunaan kembali
b) jumlah maksimum reuse khususnya untuk untuk keamanan dan efektivitas.
setiap peralatan dan bahan/ material yang di Point dalam list terbaru tidak ada yang diproses
reuse; kembali, dan tidak semua item mempunyai no
c) tipe kerusakan dan keretakan, yang spesifik yang dapat diidentifikasi. 2. Daftar alat
mengindikasi kan bahwa peralatan tidak bisa di reuse tidak lengkap
reuse; 3. Tidak terpenuhinya persyaratan (a) sampai (e)
d) proses pembersihan untuk setiap peralatan seperti dalam standard
yang dimulai segera sesudah digunakan dan diikuti
dengan protokol yang jelas;
e)identifikasi pasien yang telah menggunakan
peralatan reuse
Measureable Elements of PCI.7.1.1
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS
f) evaluasi proaktif terhadap keamanan reuse - Monev Kultur peralatan Kebijakan penggunaan single use
peralatan single use. Rumah sakit yang di reuse tidak lengkap.
mengumpulkan data pencegahan dan
pengendalian infeksi yang berhubungan dengan Keaadaan saat ini
reuse peralatan dan materi untuk Jumlah yang single use di
mengidentifikasi risiko dan penerapan tindakan reuse tidak sesuai
untuk mengurangi risiko dan proses perbaikan.
daftar( bertambah banyak)
Kemampuan untuk monev
pasien sulit
ME.3. Area kamar mayat dan ruang SPO pemulasaraan jenazah Pakai masker respiratori
jenazah (postmortem) dikelola untuk untuk pencampuran
minimalisasi risiko penularan. formalin
Identifikasi Limbah
Jenis Limbah:
1.Limbah padat:
infeksius dan non
infeksius
2.Limbah cair: infeksius
dan non infeksius
3.Limbah benda tajam
Standard PCI.7.3
Measureable Elements of PCI.7.3
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi di Temuan-temuan JCI di
RS saat ini berbagai RS
ME.2. Benda tajam dan jarum dikumpulkan di SPO tentang safety box yang tahan
tempat khusus, tertutup, tahan tusukan, antibocor tusuk, tahan air
yang digunakan sekali pakai.
ME.3. Rumah sakit membuang benda tajam dan Bukti supervisi dilapangan safety box 1. Pembuangan jarum dan benda
jarum dengan aman atau kontrak dengan sumber tahan tusuk tajam secara tidak aman di
yang menjamin pembuangan safety box benda beberapa area
tajam di lokasi limbah berbahaya khusus atau 2. Staf tidak memahami kebijakan
sebagaimana yang ditentukan oleh hukum dan jika terkana benda tajam atau
peraturan nasional yang berlaku. tidak tahu kapan harus
membuang kotak jarum yang
telah penuh
3. Kotak jarum tidak aman dan
penuh
4. Jenis dan penempatan kemasan
pisau dan jarum tidak aman
Limbah benda tajam
Definisi:
Tertusuk jarum atau terpajan cairan
tubuh pasien adalah kejadian dimana
pegawai rumah sakit secara tidak
sengaja terpajan oleh cairan tubuh
pasien baik melalui tertusuk jarum,
pajanan ke mukosa atau pajanan ke
kulit yang tidak utuh.
Pencegahan Tertusuk Jarum
Rumah sakit
mengurangi risiko
infeksi yang terkait
dengan operasional
pelayanan makanan.
Measureable Elements of PCI.7.4
Measureable Elements of PCI.7.4
Standar dan ME Kebijakan/ Temuan-temuan JCI di
Implementasi di RS saat berbagai RS
ini
ME.2. Rumah sakit menyediakan produk Bukti dilapangan pencatatan Tidak ada pencatatatan suhu
makanan dan gizi menggunakan sanitasi suhu dan kelembaban kulkas tekanan dan kelembaban
dan temperatur yang tepat. dan ruangan
ME.3. Ada indikator sanitasi dapur yang SPO pemeriksaan berkala Tidak ada bukti dilakukan
digunakan untuk mencegah risiko Petugas gizi : salmonella, swab dan pemeriksaan
kontaminasi silang. sawab duburaudit kebersihan salmonella , tidak dilakukan
tangan dan APD audit kepatuhan kebersihan
tangan dan APD
STANDAR VENTILASI
9 KAMAR ISOLASI
A. AIRBORNE 22-23 35-60 NEGATIVE
B. RIIM 22-23 35-60 POSITIVE
10 RUANG ADMINISTRASI 21-24 35-60 SEIMBANG
11 RUANGAN LUKA BAKAR 24-26 35-60 POSITIVE
REFERENSI :KEPMENKES 1204/2004, CDC, REVISED
MARET 2011
Standard PCI.7.5
Measureable Elements of PCI.7.5
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS
ME.1. Kontrol teknik diterapkan untuk ICRA bagunan 1. Gedung baru tidak memiliki
meminimalisir risiko infeksi di rumah sakit. ruang isolasi tekanan negatif
ME.2. Rumah sakit memiliki program yang ICRA bagunan 1. Kriteria pengurangan risiko
dikembangkan menggunakan kriteria risiko tidak dimanfaatkan
untuk menilai dampak renovasi atau konstruksi 2. Pengawasan pengendalian
baru dan menerapkan program tsb ketika infeksi tidak jelas
pembongkaran, konstruksi, atau renovasi 3. Program tidak lengkap
berlangsung.
ME.3. Risiko dan dampak dari pembongkaran, 1. Edukasi 1. Tidak menggunakan kriteria
renovasi, dan konstruksi terhadap kualitas udara 2.Hasil kultur udara paska renovasi penurunan risiko
dan aktivitas pencegahan dan pengendalian
infeksi dinilai dan dikelola.
Standard PCI. 8
ME.1. Pasien yang sudah diketahui atau SPO isolasi pasien 1. Kurang ada prosedur pencegahan dengan
diduga penyakit menular harus diisolasi penghalang atau isolasi untuk pasien infeksius
sesuai pedoman yang direkomendasikan 2. Petugas tidak paham cara melakukan isolasi
(lihat juga ACC 6) pasien
ME.2. Pasien dengan penyakit menular SPO penempatan pasien 1. Tidak ada penanda isolasi di bangsal isolasi
terpisah dengan pasien lain/ pegawai yang 2. Kurangnya penggunaan APD yang digunakan ketika
rentan karena penurunan kekebalan tubuh mengetahui pasien menderita penyakit infeksi
atau alasan lainnya. 3. Kurangnya pemisahan antar pasien di poliklinik
paru (ruang batuk)
ME.3. Ruangan bertekanan negatif tersedia -Ruangan dengan fasilitas 4. Tidak adanya ruangan dengan tekanan negatif atau
dan dimonitor secara rutin untuk pasien bertekanan negatif untuk ruangan yang memiliki akses untuk sistem HEPA filter
infeksius yang membutuhkan isolasi untuk pasien yang menular lewat 5. Tidak ada proses isolasi pasien pada setting multi-
infeksi airborne; bila ruangan bertekanan udara/air borne transmisi, bed (seperti di ICU, IGD)
negatif tidak segera tersedia, ruangan -ruangan yang bertekanan 6. Kurangnya proteksi adekuat untuk pasien dengan
dengan system filtrasi HEPA dengan minimal positif untuk ruangan yang immunocompromise
12 kali pertukaran udara per jam bisa immunocompromise 7. Staf di poliklinik paru dan TB tidak menggunakan
digunakan. -Kondisi saat ini ruang masker N-95 dan tidak tahu berapa lama masker
isolasi lantai 7 tekanan digunakan
negatif tidak berfungsi
semuanya
ME.4. Perbersihan ruang infeksi selama SPO tentang pembersihan Tidak tau ada SPO pembersihan area permukaan ,
pasien dirawat dan setelah pasien pulang area permukaan pasien tidak konsisten dalam penggunaan desinfektan untuk
mengikuti pedoman pengendalian infeksi. pembersihan area permukaan
Ruang Isolasi di RS
• IGD lantai 1
• Gedung A lantai 1,
7 dan 8 (RIIM)
• Perinatologi
Standard PCI.8.1
ME.1. Rumah sakit mengidentifikasi situasi SPO penggunaan APD 1. Kurang tersedianya sarpas yang
dimana APD dibutuhkan dan memastikannya Kedaaan saat ini pengadaan APD adekuat untuk memenuhi
tersedia di berbagai lokasi pelayanan yang inkonsisten terutama di araea yang kebutuhan semua lokasi
memerlukan. berisiko 2. Petugas menggunakan masker
di koridor
ME.2. APD digunakan secara tepat dan benar pada Hasil audit 1. Penggunaan APD tidak sesuai
situasi yang sudah diidentifikasi. standar
2. Tidak ada perlindungan mata di
ruang scope di ruang operasi
3. Pemakaian ulang jubah
ME.3. Prosedur desinfeksi permukaan diterapkan SPO tentang desinfektan dan SPO
pada area dan situasi di rumah sakit yang pembersihan area permukaan
teridentifikasi berisiko terhadap penularan infeksi. Keaadan saat ini :
Uji coba tissue desinfekatan untuk
pembersihan area permukaan
ME.4. Sabun, desinfektan, dan handuk atau alat SPO kebersihan tangan, poster 1. Data kebersihan tangan tidak
pengering lainnya diletakkan di area di mana kebersihan tangan, bukti dilapangan sesuai dengan pengamatan saat
prosedur kebersihan tangan dibutuhkan. Kedaan saat ini : tidak konsisten tracer
pengadaan sabun, tissue dan
handrub
Five moment 5 Mei
Penggunaan APD
Masker N 95
ME.1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian Integrasi program PPI dalam KMKK 1. Program PCI tidak terintegrasi
infeksi diintegrasikan ke dalam program dalam satu program kualitas
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menyeluruh. Data PCI
rumah sakit (lihat juga GLD 4 dan GLD 11) tidak ditampilkan dalam setiap
sesi QPS
2. Proses klinis yang mungkin
ME.2. Data monitoring dikumpulkan dan analiss dan rekomendasi hasil berdampak terhadap proses
dianalisis untuk tindakan pencegahan dan surveilans infeksi belum dikaji dengan
pengendalian infeksi dan mencakup infeksi yang baik. Belum ada data yang
penting secara epidemiologi. dikumpulkan untu
mengidentifikasi risiko infeksi
dalam organisasi. Data yang
ME.3. Data monitoring digunakan untuk 1. Rekomandasi dari surveilans , ada tidak memadai sehingga
mengevaluasi dan mendukung perbaikan 2. Bukti perubahan SPO/kebijakan tidak bisa dilakukan analisis.
program pencegahan dan pengendalian infeksi. 3. Tidak adekuatnya analisis dan
strategi peningkatan mutu
ME.4. Data monitoring dicatat dan pelaporan Bukti hasil surveilans di laporkan ke
dari analisis data dan rekomendasinya unit terkait dan direksi
dikirimkan kepada pimpinan secara triwulan.
Standard PCI. 11
Measureable Elements of PCI 11
Standar dan ME Kebijakan/ Implementasi Temuan-temuan JCI di
di RS saat ini berbagai RS
ME.1. Rumah sakit memberikan edukasi tentang TOR program Diklat PPI Tidak dimasukkan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada program
seluruh staf dan profesional lainnya.
ME.2. Rumah sakit memberikan edukasi tentang Bukti pelatihan untuk semua Tidak terbukti bahwa pasien dan
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada perawat, dokter, pekarya keluarga telah mendapat edukasi
pasien dan keluarga. tentnag PCI
ME.3. Semua staf diberi edukasi tentang Ada bukti Pelatihan dan edukasi PPI Tidak terbukti bahwa staf telah
kebijakan, prosedur, dan praktek-praktek untuk dokter, perawat, pekarya, CS, mendpat edukasi dan memenuhi
program pencegahan dan pengendalian infeksi. PPDS, Koas Mahasiswa, pasien persyaratan PCI
,pengunjung,satpam,petugas
administrasi
ME.4. Edukasi staf secara periodik diberikan Bukti pelatihan dilakukan secara
sebagai respon terhadap kecenderungan yang konsisten, notulen, jumlah orang
signifikan dalam data infeksi. dan ttd dan sertifikat
ME.5. Temuan dan tren capaian indikator Hasil temuan dimasukkan dalam isi
dikomunikasikan di seluruh rumah sakit dan pelatihan PPI
dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan
periodik.
EDUKASI
TERIMA
KASIH